Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

“Hubungan Penyerapan Hara dan Transpirasi”

Di Susun Oleh:

Luh iraputriyani
Abdul rohim
Indra setiawan
Hasrawati
Julian rendi m
Sartin ainun herman m
Erlin lamisi
Askar mugianto
Juwardin
Mega utamy
Rika rahim
Arwin baadi

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
BAB I. PENDAHULUAN

Air merupakan media yang diperlukan untuk melarutkan hara serta


translokasi di dalam tanah dan pada tanaman, kemungkinan bahwa aliran air
mengatur masuknya unsure-unsur ke dalam jaringan tanaman, demikian juga
mengatur konsentrasinya pada tanaman. Apabila terdapat hara yang diserap secra
pasif melalui aliran massa, semua molekul pada hara yang terkandung dalam air
akan terserap. Selain itu, proporsi hara dalam air juga akan tercermin dalam jaringan
tanaman. Tingkat serapan air sehingga dapat mempengaruhi penyerapan hara.
Namun, tingkat penyerapan air telah ditemukan tidak berpengaruh pada penyerapan
Cd.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan
CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah
batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan
dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula,
dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Penyerapan hara pada tanaman merupakan suatu hal yang kompleks.
Tanaman memiliki suatu mekanisme untuk menyerap hara dengan cara transpirasi.
Transpirasi adalah kehilangan air pada tanaman. Kehilangan air dari daun ini
melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh.
Karena hilangnya konstan air oleh transpirasi melalui stomata (dalam tingkat yang
jauh lebih rendah melalui epidermis), sel-sel dalam jaringan daun akan mengalami
defisit air. Hal ini disebabkan suhu lingkungan yang memiliki potensial negatif
yang lebih rendah dibandingkan didalam daun, sehingga xylem akan menarik naik
lebih banyak air dari akar.
Dalam hal penyerapan hara melalui akar, terdapat beberapa fase dalam
proses penyerapan hara tersebut. Fase pertama hara berpindah tempat dalam tanah
dari suatu tempat ke permukaan akar tanaman. Kemudian setelah sampai
permukaan akar (bulu akar), masuk ke dalam akar yang dari sini ditranslokasikan
ke organ tanaman lain termasuk daun, buah dan batang. Perpindahan ion dari tanah
ke permukaan akar memiliki tiga macam pergerakan yaitu:
1. Intersepsi dan persinggungan
Pertumbuhan akar tanaman dan terbentuknya bulu akar yang baru
menyebabkan terjadinya persinggungan antara akar dan tanah yang didalamnya
terkandung ion hara (terjerap). Pertumbuhan akar dan bulu akar ini menembus pori
agregat tanah dan bersinggungan langsung dengan ion yang ada. Apabila ion berada
dalam bentuk tersedia (available), maka terjadi pertukaran ion dan kemudian ion
ini masuk ke dalam akar. Memanjangnya akar-akar tanaman berarti memperpendek
jarak yang harus ditempuh unsur – unsur hara untuk mendekati akar tanaman
melalui aliran massa ataupun difusi.

2. Aliran massa
Aliran massa adalah gerakan unsur hara di dalam tanah menuju permukaan
akar tanaman bersama-sama gerakan massa air. Aliran massa pada tanah disebut
juga konveksi, meliputi pergerakan dalam fase larutan maupun gas. Gerakan massa
air di dalam tanah menuju permukaan akar tanaman berlangsung secara terus
menerus karena diserap oleh akar dan menguap melalui transpirasi. Aliran massa
merupakan proses penyediaan hara yang terpenting bagi unsur-unsur N (98,8%),
Ca (71,,4%), S (95,0%), dan Mo (95,2%). Hujan dan air irigasi bergerak dalam
tanah dengan membawa nitrat atau ion lain yang terlarut. Ion dan bahan lain yang
larut berpindah bersama aliran larutan air ke akar tanaman akibat transpirasi
tanaman. peristiwa aliran massa, tidak hanya terjadi pada saat hara masih ada di
tanah dan mendekat ke akar. Akan tetapi, aliran massa juga terjadi pada saat
fotosintat disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan yang membutuhkan, bahkan ke
akar. Setelah air yang mengandung hara dari air tanah diangkut melalui xylem,
kemudian sampai di pucuk. Air akan diuapkan melalui daun, sedangkan haranya
dijerap oleh sel-sel. Bersamaan dengan peristiwa tersebut, terjadi aliran massa di
floem yang tujuannya untuk menyebarkan hasil fotosintesisnya ke seluruh bagian
tumbuhan.

3. Difusi
Proses penyerapan berlangsung akibat adanya perbedaan tegangan antara
tanaman dan tanah karena perbedaan konsentrasi unsur hara. Faktor yang
mempengaruhi difusi adalah konsentrasi unsur hara pada titik tertentu, jarak antara
permukaan akar dengan titik tertentu, kadar air tanah, volume akar tanaman. Pada
tanah bertekstur halus difusi akan berlangsung lebih cepat daripada tanah yang
bertekstur kasar. Difusi meningkat jika konsentrasi hara di permukaan akar
rendah/menurun atau konsentrasi hara di larutan tanah tinggi/meningkat. Unsur P
dan K diserap tanaman terutama melalui difusi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud transpirasi?
2. Bagaimana mekanisme transpirasi?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian transpirasi?
4. Bagaimana hubungan transpirasi dengan penyerapan hara?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud transpirasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme transpirasi.
3. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian transpirasi
4. Untuk mengetahui hubungan transpirasi dan penyerapan hara.
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Transpirasi


Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan
tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi
kehilangna tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata.
Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan
tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata. Transpirasi
merupakan bagian dari siklus air, dan itu adalah hilangnya uap air dari bagian
tanaman (mirip dengan berkeringat), terutama pada daun tetapi juga di batang,
bunga dan akar. Permukaan daun yang dihiasi dengan bukaan yang secara kolektif
disebut stomata, dan dalam kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada sisi
bawah dedaunan. Transpirasi juga dapat mendinginkan tanaman dan
memungkinkan aliran massa nutrisi mineral dan air dari akar ke tunas. Aliran massa
air dari akar ke daun disebabkan oleh penurunan hidrostatik (air) tekanan di bagian
atas dari tumbuhan karena difusi air dari stomata ke atmosfer. Air diserap pada akar
dengan osmosis, dan semua nutrisi mineral dilarutkan perjalanan dengan melalui
xilem.
Tingkat transpirasi secara langsung berkaitan dengan partikel penguapan air
dari permukaan tanaman, terutama dari bukaan permukaan, atau stomates, pada
daun. Stomata untuk sebagian besar kehilangan air oleh tanaman, tetapi beberapa
penguapan langsung juga terjadi melalui permukaan sel-sel epidermis daun.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui stomata dapat melalui
kutikula walaupun hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan di daerah
beriklim sedang. Air sebagian besar menguap melalui stomata,sehingga jumlah dan
bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Hanya 1-2% dari seluruh air
yang ada dalam tubuh tumbuhan digunakan dalam fotosintesis atau dalam kegiatan
metabolic sel-sel daunnya. Sisanya menguap dari daun dalam proses transpirasi.
Bila stomata terbuka, uap air ke luar dari daun. Jika daun itu harus terus berfungsi
dengan baik maka air segar harus disediakan kepada daun untuk menggantikan
yang hilang pada waktu transpirasi.
Proses transpirasi akan menyebabkan potensial air lebih rendah
dibandingkan batang ataupun akar. Akibatnya, daun seolah-olah menghisap air dari
akar. Untuk menguapkan air, tumbuhan butuh energy baru atau berubah energy
menjadi panas. Dengan demikian, transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan
pada daun. Kebutuhan panas untuk menguapkan air berasal dari sinar matahari yang
disalurkan melalui cahaya langsung, radiasi dan konveksi. Air merupakan bagian
terbesar dari jaringan tumbuhan, semua proses tumbuh dan berkembang terjadi
karena adanya air.

Ada tiga jenis transpirasi, yaitu :


1. Transpirasi Kutikula.

Adalah evaporasi air yang tejadi secara langsung melalui kutikula


epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar
jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10%. Oleh karena itu, sebagian
besar air yang hilang terjadi melaui stomata.

2. Transpirasi Stomata

Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut
terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang
jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan
uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke athmosfer
di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selali
jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke athmosfer pasti terjadi
kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembap.

3. Transpirasi Lentisel

Yaitu pada daerah kulit kayu yang berisi sel-sel. Uap air yang hilang melalui
jaringan ini adalah 0,1%.
2.2. Mekanisme transpirasi
Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel sel mesofil ke rongga
antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel jaringan bunga karang
merupakan rongga yang besar, sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah
banyak. Penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung selama rongga
antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga
antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun.

Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem tulang daun, yang
selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batang dan batang menerima dari
akar dan seterusnya. Uap air yang terkumpul dalam ronga antara sel akan tetap
berada dalam rongga antar sel tersebut, selama stomata pada epidermis daun tidak
membuka. Aapabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga
antar sel dengan atmosfer kalau tekanan uap air di atmosfer lebih rendah dari rongga
antar sel maka uap air dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfer dan prosesnya
disebut transpirasi. Jadi syarat utama untuk berlangsungnya transpirasi adalah
adanya penguapan air didalam daun dan terbukanya stomata.

2.3. Kegunaan Dan Kerugian Transpirasi


1. Kegunaan Transpirasi
Pada tanaman, transpirasi itu pada hakekatnya suatu penguapan air yang
baru yang membawa garam-garam mineral dari dalam tanah. Transpirasi juga
bermanfaat di dalam hubungan penggunaan sinar (panas) matahari. Kenaikan
temperatur yang membahayakan dapat dicegah karena sebagia dari sinar matahari
yang memancar itu digunakan untuk penguapan air. Mempercepat laju
pengangkutan unsur hara melalui pembulih xilem, membuang kelebihan air,
menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, mengatur bukaan
stomata, dan sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu
daun. pengangkutan unsur hara tetap dapat berlangsung jika transpirasi tidak
terjadi. Akan tetapi, laju pengangkutan terbukti akan berlangsung lebih cepat jika
transpirasi berlangsung secara optimum. Transpirasi jelas merupakan suatu proses
pendinginan, pada siang hari radiasi matahari yang diserap daun akan
meningkatkan suhu daun. Jika transpirasi berlangsung maka peningkatan suhu daun
ini dapat dihindari.

2. Kerugian Transpirasi
Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika lengas tanah
terbatas, penyerapan air tidak mampu mengimbangi laju transpirasi,
tanaman layu, layu permanent, mati, hasil tanaman menurun. Sering terjadi di
daerah kering, perlu irigasi.

2.4. Hubungan transpirasi dengan penuyerapan hara


Tanaman sendiri menentukan serapan, sedangkan tanah dan sedimen
menentukan ketersediaan hara untuk tanaman. Serapan hara bekerja melalui aliran
air yang didorong oleh aliran massa yang pada gilirannya didorong oleh laju
transpirasi. Selama serapan terjadi, air akan mengikuti kedalam jaringan tanaman,
dimana mereka mengikat kation dengan muatan negatif pada dinding sel atau
sebagai kation dan anion translokasi ke dalam pembuluh xylem secara apoplas.
selama proses transpirasi tanaman belangsung, terjadi juga proses
penyerapan air oleh akar tanaman. Terserapnya air karena adanya perbedaan
potensial air yang disebabkan oleh proses transiparasi tersebut.
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata.
2. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel sel mesofil ke rongga antar
sel yang ada dalam daun.
3. Keuntungan dan kerugian transpirasi tumbuhan:
a. Keuntungan
· Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel.
· Penyerapan dan pengangkutan air, hara .
· Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal.
· Pengaturan bukaan stomata.
· Mempertahankan suhu daun.
b. Kerugian
Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika lengas tanah
terbatas, penyerapan air tidak mampu mengimbangi laju transpirasi, tanaman
layu, layu permanent, mati, hasil tanaman menurun. Sering terjadi di daerah
kering, perlu irigasi, meningkatkan lengas tanah.

4. selama proses transpirasi tanaman belangsung, terjadi juga proses penyerapan


air oleh akar tanaman. Terserapnya air karena adanya perbedaan potensial air
yang disebabkan oleh proses transiparasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta.

Salisbury, F. B dan Ross, C. W,. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1, Penerbit ITB;

Bandung.

http://musaneuksigli.blogspot.com/2011/02/siklus-hidrologi.html.

http://vansaka.blogspot.com/2010/03/transpirasi-pada-tanaman.html.

Anda mungkin juga menyukai