Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT RIZANI

JL. Raya Surabaya – Situbondo KM. 135 Desa Sumberrejo


Kecamatan Paiton – Kabupaten Probolingo
Telpon (0335) 773444 Faximile (0335) 774556 Email : rizani.rs@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT RIZANI
No.

TENTANG

KEBIJAKAN PENGELOLAAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA


DI RUMAH SAKIT RIZANI

DIREKTUR RUMAH SAKIT RIZANI,

Menimbang : a. bahwa Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan


langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien;
b. bahwa agar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Rizani dapat
terlaksana dengan baik dan dalam upaya untuk melindungi
keselamatan pasien terhadap penggunaan obat yang tidak
memenuhi persyaratan maka dipandang perlu untuk
menetapkan kebijakan Pengelolaan Obat Rusak atau
Kadaluarsa di Rumah Sakit Rizani;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Rizani.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Pertama : KEBIJAKAN PENGELOLAAN OBAT RUSAK ATAU
KADALUARSA DI RUMAH SAKIT RIZANI;
Kedua : pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Farmasi
Rumah Sakit Rizani dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan
Rumah Sakit Rizani;
Ketiga : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Paiton
Pada Tanggal : 1 Desember 2015
Direktur Rumah Sakit Rizani,

dr. Hariyadi Santosa, M.M


NIK. 003.01.1307
Lampiran 1
Keputusan Direktur Rumah Sakit Rizani
Nomor :
Tentang : Kebijakan Pengelolaan Obat
Rusak atau Kadaluarsa di Rumah
Sakit Rizani

PENGELOLAAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA

1. PENDAHULUAN
Expired Date adalah waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan.. Umumnya masa kadaluarsa obat ditulis 2-3 tahun sejak obat dikemas. Untuk masa
kadaluarsa ini berhubungan dengan stabilitas obat dan masa simpan obat.
Obat yang sudah melewati masa kadalursa dapat membahayakan karena berkurangnya
stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Hal ini dikarenakan kerja
obat sudah tidak optimal dan kecepatan reaksinya telah menurun, sehingga obat yang masuk
kedalam tubuh hanya akan mengendap dan menjadi racun. Sebenarnya obat yang belum
kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama, hal ini disebabkan karena
penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat didalam obat tersebut rusak. Tanda-tanda
kerusakan zat tersebut biasanya disertai dengan perubahan bentuk, warna, bau, rasa atau
konsistensi. Maka dari itu harus diperhatikan juga cara penyimpanan obat yang baik.
Untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari penggunaan sedian farmasi dan
alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa
sesuai dengan ketentuan yang berlaku’

2. TUJUAN
Tujuan dari Pengelolaan Obat Rusak atau Kadaluarsa adalah sebagai berikut :
1. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sedian farmasi
dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memnuhi persyaratan mutu, keamanan
dan kemanfaatannya.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3. BENTUK KEGIATAN
Penanganan obat rusak atau kadaluarsa adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi kasus.
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari penyimpanan
obat lainnya.
3. Membuat catatan nama, nomor batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang rusak dan
atau kadaluarsa.
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke Instansi Farmasi Rumah Sakit.
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.

Ditetapkan di : Paiton
Pada Tanggal : 1 Desember 2015
Direktur Rumah Sakit Rizani,

dr. Hariyadi Santosa, M.M


NIK. 003.01.1307

Anda mungkin juga menyukai