B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami cara merawat mesin secara berkala(servis berkala)
4.1 Merawat mesin secara berkala(servis berkala)
C. Indikator
3.1.1 Menjelaskan fungsi dari sistem pelumasan
3.1.2 Menyebutkan macam-macam sistem pelumasan
3.1.3 Menjelaskan sistem pelumasan percik
3.1.4 Menjelaskan sistem pelumasan tekan
3.1.5 Menjelaskan sistem pelumasan gabungan
3.1.6 Menyebutkan komponen-komponen sistem pelumasan
3.1.7 Menjelaskan fungsi komponen-komponen sistem pelumasan
3.1.8 Menjelaskan cara kerja sistem pelumasan
3.1.9 Menjelaskan spesifikasi oli mesin
3.1.10 Menjelaskan cara perawatan komponen sistem pelumasan
4.1.1 Melaksanakan perawatan sistem pelumasan secara berkala
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari sistem
pelumasan
2. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menyebutkan sistem pelumasan
percik
3. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menyebutkan sistem pelumasan
tekan
4. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menyebutkan sistem pelumasan
gabungan
5. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menjelaskan macam-macam sistem
pelumasan
6. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menyebutkan komponen-komponen
sistem pelumasan
7. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menjelaskan komponen-komponen
sistem pelumasan
8. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menjelaskan cara kerja sistem
pelumasan
9. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menjelaskan spesifikasi oli mesin
10. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat menjelaskan cara perawatan
komponen sistem pelumasan
11. Dengan menggunakan jobsheet, siswa dapat melaksanakan prosedur perawatan berkala
sistem pelumasan.
E. Materi Pembelajaran
SISTEM PELUMASAN
Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin disalurkan ke
seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu ada sebuah komponen
seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.
Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang memiliki
lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya dipakai pada mesin
tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong rumput.
2. Pelumasan tekanan
Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih
bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena memiliki saluran yang
terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.
Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini karena dinilai
lebih efektif dalam hal pelumasan.
Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :
- model roda gigi ( gear type )
- model trocoid
3. Pelumasan Gabungan
Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian ruang
engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu masih ditambah
dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke bagian bagian terjauh
dari ruang engkol.
Saringan oli juga dilengkapi dengan katup antibalik yang fungsinya untuk mencegah
oli di dalam saringan tidak mengalir kembali ke dalam karter ketika motor dalam
kondisi mati, terutama untuk saringan yang menghadap ke bawah.
6. Katup by-pass
Katup by pass berfungsi untuk menjamin sistem pelumasan tetap mengalir sewaktu
saringan halus tersumbat. Jika filter tidak terbumbat maka aliran oli akan melewati
filter, ketika saringan sudah jenuh karena kotoran maka filter akan tersumbat dan
tekanan oli akan naik dan memaksa katup by pass membuka.
Dengan begitu maka oli akan terus mengalir dan melumasi sistem dalam kondisi
darurat. Filter oli ini harus diganti secara periodik yakni sekali setiap 2-3 kali
penggantian oli, hal ini untuk menjamin kualitas oli selalu bersih.
7. Saklar tekan
Jika tekanan oli kurang dari yang ditentukan, maka oli tidak akan bersirkulasi
dengan baik dan dapat mengakibatkan komponen mesin bermasalah karena tidak
dilumasi. Oleh karena itu mesin dilengkapi dengan sistem kontrol untuk tekanan oli.
Lampu kontrol peringatan akan menyala jika tekanan oli kurang dari yang
ditentukan.
Jika tekanan oli kurang dari 50 kpa/0,5 bar, maka saklar tekanan akan terhubung
dengan ground dan lampu peringatan oli akan menyala.
8. Pemakai
Yang dimaksud pemakai disini adalah komponen mesin yang dilumasi oleh oli,
seperti komponen yang bergerak dan saling bersinggungan.
e. Oli Mesin
Di pasaran banyak oli motor yang ditawarkan pabrik. Bagaimana menentukan oli yang
sesuai untuk kebutuhan motor / engine ? Hal iItu dapat ditentukan melalui spesifikasi
oli yang dapat dibaca pada tulisan yang menempel pada kaleng oli.
1. Spesifikasi kekentalan (viskositas)
Spesifikasi ini mengikuti standar SAE (Society of Automotive Engineering)
SAE 20 .... SAE 30 .... SAE 50 ....
encer .... sedang .... kental
Motor (engine) biasanya menggunakan oli SAE 40
a) Oli “Singlegrade”
Saat pertama kali oli muncul, jenis kekentalan yang ada hanya singlegrade atau satu
jenis, misalnya SAE40. Oli singlegrade cocok untuk kondisi berkendara di negara
yang memiliki cuaca stabil atau tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur.
Karena Oli ini cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan
menjadi kental dan tidak mudah mengalir ketika dingin.
b) Oli “Multigrade”
Oli “multigrade” adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang dapat meningkatkan
kemampuan oli untuk tidak cepat encer bila suhunya naik dan tidak cepat beku pada
temperatur rendah.
Contoh : Mesran super SAE 20W-50
Pada temperatur dingin ( W = Winter), kekentalan seperti oli biasa SAE 20
Pada temperatur tinggi, kekentalan sama seperti oli biasa SAE 50
Penggunaan oli “multigrade” tidak lebih menguntungkan pada hawa yang
perubahannya tidak banyak / merata seperti di Indonesia.
2. Spesifikasi kualitas
Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute).
a) Motor bensin
SA, SB .…. SF
Tugas ringan Tugas sangat berat
b) Motor Diesel
CA, CB …… CF
Tugas ringan Tugas sangat berat
f. Perawatan Sistem Pelumasan
Cara perawatan sistem pelumasan sangat mudah akan tetapi jika terabaikan akan
menimbulkan resiko yang sangat fatal sehingga harus mengeluarkan biaya yang sangat
besar. Untuk perawatan yang sederhana cukup mengganti oli dan saringannya secara
berkala. Untuk penggantian oli beserta saringannya biasanya dilakukan dengan
memperhatikan jarak atau waktu. Jika menggunakan interval jarak yaitu ±10.000 km,
sedangkan jika menggunakan interval waktu sekitar 12 bulan, tergantung rekomendasi
bengkel dan persetujuan costumer.
Untuk pemeriksaan komponen yang lain, seperti pompa, dll. Yang
mengharuskan overhoul biasanya dilakukan ketika gangguan sang tidak wajar seperti
kurangnya tekanan oli, dll.
Untuk saringan oli sendiri ada yang dapat dioverhoul dan tidak. Jika tidak bisa
dioverhoul maka harus diganti dengan yang baru. Jika bisa dioverhoul maka dilakukan
peggantian elemen saringan oli.
1. Penggantian Elemen Saringan Oli
- Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat
posisi pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan
saringan oli horisontal atau sambungan saringan di bawah, maka saringan oli
harus dilengkapi dengan katup anti balik.
- Pasang kembali baut pembuang oli. Jangan lupa gunakan paking baru.
- Periksa dan bersihkan tempat dudukan saringan oli. Beri oli atau vet pada
paking saringan oli baru
- Pasang saringan oli baru dan keraskan dengan kekuatan tangan saja.
- Isi oli pada motor. Gunakan corong supaya oli tidak tumpah. Perhatikan
jumlah oli yang sesuai spesifikasi. Ada perbedaan jumlah oli dengan/tanpa
mengganti saringan oli.
G. Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan Kegiatan guru Kegiatan siswa 15 menit
Salam Menjawab salam
Berdoa bersama Berdoa bersama
Presensi Menjawab presensi
Menyampaikan tujuan Mendengarkan
Memberikan motivasi penyampaian guru
Mendengarkan
penyampaian motivasi
Inti Kegiatan guru Kegiatan Siswa 225 menit
1. Memberikan stimulus 1. Mengamati
Menjelaskan materi sistem Memperhatikan
pelumasan penyampaian materi dari
2. Identifikasi masalah guru
Memberikan kesempatan 2. Menanya
siswa bertanya mengenai Mengajukan pertanyaan
materi yang disampaikan terkait materi yang
guru disampaikan oleh guru
3. Pengumpulan data 3. Menalar
Membentuk kelompok dan Mendiskusikan dengan
memberikan tugas latihan teman untuk mendapatkn
4. Pembuktian jawaban dari tugas yang
Memberikan kesempatan diberikan oleh guru
siswa lain untuk menjawab 4. Mencoba
pertanyaan Memjawab pertanyaan yang
5. Menarik kesimpulan diberikan
Memberikan kesempatan 5. Mengkomunikasikan
pada salah satu siswa untuk Membacakan hasil diskusi
menyimpulkan hasis diskusi
Penutup Kegiatan guru Kegiatan siswa 30 menit
Penilaian Mengerjakan soal latihan
Menarik kesimpulan Menyimpulkan hasil
Berdoa bersama belajar
Memberi salam Berdoa bersama
Menjawab salam
H. Sumber Belajar
- Buku: Kemendikbud. 2013. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Jakarta
- Internet: -
I. Penilaian
KISI-KISI SOAL
TES TERTULIS
B. Soal
1. Jelaskan fungsi dari sistem pelumasan!
2. Sebutkan macam-macam sistem pelumasan!
3. Jelaskan sistem pelumasan percik!
4. Jelaskan sistem pelumasan tekan!
5. Jelaskan sistem pelumasan gabungan!
6. Sebutkan komponen-komponen sistem pelumasan!
7. Jelaskan fungsi komponen-komponen sistem pelumasan!
8. Jelaskan cara kerja sistem pelumasan!
9. Jelaskan spesifikasi oli mesin!
10. Jelaskan cara perawatan komponen sistem pelumasan!
C. Kunci Jawaban
1. a. Sebagai Pelumas, Memperkecil gesekan sehingga mengurangi keausan
b. Sebagai Pendingin, Mendinginkan komponen (panas komponen berpindah ke oli)
c. Sebagai Perapat, Sebagai perapat, misal antara ring piston dengan dinding silinder
d. Sebagai pembersih, Sebagai pembersih dari keausan bidang lumas
2. a. Pelumasan Percik
b. Pelumasan Tekan
c. Pelumasan Gabungan
3. Pelumasan Percik, pendistribusian oli ke komponen mesin menggunakan putaran poros
engkol yang menghasilkan percikan.
4. Pelumasan Tekan, menggunakan komponen tambahan yaitu pompa oli, sehingga oli
didistribusikan ke komponen mesin karena adanya tekanan.
5. Pelumasan Gabungan, menggabungkan komponen poros engkol dan pompa oli untuk
mendistribusikan oli ke komponen mesin.
6. a. Kalter
b. Saringan kasar
c. Pompa oli
d. katup pengatur tekanan oli
e. Saringan oli/halus
f. katup by pass
g. saklar tekanan
h. pemakai
7. a. Kalter, penampung/tempat oli
b. Saringan kasar, menyaring partikel/kotoran oli yang lebih besar
c. Pompa oli, memompa/menaikkan tekanan oli
d. katup pengatur tekanan oli, mengatur tekanan oli
e. Saringan oli/halus, menyaring kotoran/partikel yang lebih halus
f. katup by pass, sebagai tempat aliran oli ketika tekanan berlebih/saat filter oli
tersumbat
g. saklar tekanan, sebagai indikator pengecekan tekanan oli
h. pemakai, komponen yang dilumasi
8. Kalter Saringan Kasar Pompa Oli Katup Penyetel Tekanan Saringan Oli
Atau Katup By-Pass Saklar Tekan Komponen Yg Dilumasi
9. 1. Spesifikasi kekentalan (viskositas)
Spesifikasi ini mengikuti standar SAE (Society of Automotive Engineering)
SAE 20 .... SAE 30 .... SAE 50 ....
encer .... sedang .... kental
a) Singlegrade, contoh : SAE 40
b) Multygrade, contoh : SAE 15W-50
2. Spesifikasi kualitas
Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute).
a) Motor bensin
SA, SB .…. SF
Tugas ringan Tugas sangat berat
b) Motor Diesel
CA, CB …… CF
Tugas ringan Tugas sangat berat
10. Untuk perawatan yang sederhana cukup mengganti oli dan saringannya secara berkala.
Untuk penggantian oli beserta saringannya biasanya dilakukan dengan memperhatikan
jarak atau waktu. Jika menggunakan interval jarak yaitu ±10.000 km, sedangkan jika
menggunakan interval waktu sekitar 12 bulan, tergantung rekomendasi bengkel dan
persetujuan costumer.
PEDOMAN PENSKORAN
Mengetahui,
K3TKR
A. TUJUAN
Setelah selesai praktik, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan fungsi dan cara kerja pompa oli
2. Membongkar dan memasang pompa oli
3. Mengukur celah ujung, celah samping dan celah body
4. Mengukur tekanan pelumasan
C. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari tindakan yang dapat mengganggu keselamatan kerja
3. Pada saat memasang oil pressure gauge jangan sampai ulirnya miring
4. Segera bersihkan tempat kerja jika terdapat oli yang tercecer
D. DASAR TEORI
Sistem pelumasan berfungsi untuk:
1. Sebagai pelumasan yaitu minyak pelumas atau oli akan membentuk oil film antara
komponen-komponen yang bergerak untuk menghindari kontak langsung antara dua
bagian yang saling bergesekan
2. Sebagai perapat yaitu lapisan oli dapat mencegah terjadinya kebocoran gas (blow
by gas) misalnya perapat antara piston dengan dinding silinder
3. Sebagai pelindung komponen-komponen mesin dari karat
4. Sebagai pendingin yaitu minyak pelumas atau oli akan mengalir di sekeliling
komponen yang bergerak, sehingga panas yang timbul dari gesekan komponen
tersebut akan merambat atau diserap oleh minyak pelumas
5. Sebagai pembersih yaitu kotoran atau bram-bram yang timbul akibat gesekan, akan
terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan mengendap
dibagian bawah karter dan ditangkap oleh magnet pada dasar karter
6. Sebagai penyerap tegangan yaitu minyak pelumas menyerap dan menekan tekanan
lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi komponen
tersebut agar tidak menjadi tajam saat terjadi gesekan pada bagian-bagian yang
bersinggungan
Salah satu komponen penting dalam sistem pelumasan adalah pompa oli yang berfungsi
untuk memberi tekanan atau mengalirkan oli ke seluruh sistem. Jenis-jenis pompa oli yaitu:
Pompa oli model external gear
Pompa oli model internal gear
Pompa oli model trochoid
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat, bahan dan obyek praktek.
2. Periksa kuantitas dan kualitas minyak pelumas
3. Hidupkan mesin ± 5 menit
4. Lepaskan switch oli, kemudian pasang alat ukur tekanan oli (oil pressure gauge)
5. Hidupkan mesin dan mengukur tekanan oli pada berbagai putaran mesin
6. Keluarkan oli setelah mesin dingin, tampung oli pada tempat yang bersih
7. Lepas karter oli/ bak oli
8. Lepas pompa oli
9. Lepas komponen-komponen pompa oli dan pelajari cara kerjanya
Keterangan :
1) Saringan oli
2) Tutup pompa oli
3) Rotor yang digerakkan
4) Rotor penggerak pompa oli
5) Pen koter
6) Penahan katup pembebas pompa oli
7) Pegas katup pembebas pompa oli
8) Katup pembebas pompa oli
11. Rakit kembali komponen pompa oli sesuai kebalikan dari urutan pembongkaran.
12. Pemeriksa kerja pompa oli dengan cara:
Setelah dirakit, celupkan ujung bagian penghisap pompa ke dalam oli mesin
yang bersih lalu putarkan poros pompa searah jarum jam menggunakan obeng
sampai oli keluar dari lubang outlet
Tutupi lubang pembuangan oli dengan ibu jari lalu periksa apakah tahanan
perputaran poros pompa bertambah pada waktu diputar lebih lanjut
F. HASIL PEMERIKSAAN
Tekanan pelumasan
No Putaran Hasil Spesifikasi Kesimpulan
pengukuran
1 Stasioner 0,3 kg/cm2
(4,3 psi)
2 3000 rpm 2,5-5 kg/cm2
(36-71 psi)
Pompa oli
No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan
pengukuran
1 Celah bodi Limit = 0,2 mm
rotor
2 Celah ujung Limit = 0,2 mm
rotor
3 Celah samping Limit = 0,15
rotor mm
G. TUGAS
1. Buatlah laporan lengkap mengenai pemeriksaan!
2. Buatlah sketsa pompa oli!