PENDAHULUAN
1 Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Edisi Kedua, (Bandung:
Alumni, 2002), hlm. 13.
2 Yudha Bhakti Ardhiwisastra, Hukum Internasional Bunga Rampai, (Bandung: Alumni, 2003), hlm. 105.
yang terbentuk dalam suatu perjanjian Internasional, dalam makalah ini akan
dijelaskan dan dibahas salah satu perjanjian Internasional untuk mengetahui
perspektif dari Negara maju tentang perjanjian Internasional, yaitu perjanjian
tentang ‘Kebijakan Rusia terhadap Iran dalam kerjasama Program reaktor nuklir
Iran tahun 1995-2005”
Perjanjian yang disepakati oleh Rusia dan Iran pada tahun 1995 berisi
bahwa Rusia menyanggupi untuk membantu Iran dalam membangun reaktor
nuklir. Bantuan tersebut termasuk bantuan bahan baku, alat pendukung, dan juga
akan melatih serta memberi pengetahuan kepada masyarakat Iran tentang nuklir.
Bantuan yang diberikan Rusia terhadap Iran pada tahun 1995, kontrak yang
dibuat merupakan perjanjian yang berisi nantinya Rusia akan mendampingi serta
membantu Iran untuk mengembangkan reaktor nuklirnya. Pada tahun 1995 Rusia
Ministry of AtomIc Energy, Viktor MIkhailove dan Head of Atomic Energy
Agency of Iran, Riza Arollahi menandatangani perjanjian sebesar $800 milyar
untuk bantuan mengembangkan reaktor nuklir di Iran. 1Dalam hal ini Rusia juga
setuju untuk membantu penelitian yang akan dilakukan dengan Iran dengan
memberikan 2000 metric ton natural uranium dan sepakat untuk bekerja sama
menyelesaikan stasiun reaktor pertama di Bushehr.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Perspektif Negara Rusia terhadap perjanjian
kerjasama program reaktor nuklir Iran tahun 1995-2005?
2. Bagaimanakah kebijakan Rusia terhadap Iran dalam kerjasama
program reaktor nuklir?
3. Dampak apakah yang timbul bagi Negara Rusia dan Negara Iran
akibat Perjanjian tersebut ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perspektif Negara Rusia terhadap perjanjian
kerjasama program reaktor nuklir Iran tahun 1995-2005
2. Untuk mengetahui kebijakan Negara Rusia terhadap Iran dalam
kerjasama program reaktor nuklir
3. Untuk mengetahui dampak yang timbul bagi Negara Rusia dan
Negara Iran akibat Perjanjian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
3
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6698/BAB%20III%20burning.pdf?sequen
ce=7&isAllowed=y
20% minyak dan gas dibawah kontrol Iran dan Rusia hal ini menjadikan keduanya
duduk dalam posisi yang strategis untuk keduanya dan investasi yang sangat
menjanjikan.
2.4Kesimpulan
Rusia mengambil keuntungan dari posisinya tesebut yaitu posisi dimana
Rusia menjadi middle-man antara Iran dan negara- negara Barat. Rusia memiliki
perspektif bahwa dengan adanya kerjasama yang baik antara Rusia dan Iran dapat
membawa kedua negara memperoleh keuntungannya masing-masing, dengan
pandangan tersebut maka Rusia dan Iran melakukan sebuah perjanjian, salah
satunya adalah perjanjian Kerjasama Program reaktor nuklir Iran, Selain itu juga
Rusia melihat Iran sebagai rekan yang tepat karena Iran merupakan sumber energi
bagi Rusia, sehingga wajib hukumnya untuk membina hubungan baik, disisi lain
Iran memiliki kerjasama nuklir dengan Rusia. Ketika 20% minyak dan gas
dibawah kontrol Iran dan Rusia hal ini menjadikan keduanya duduk dalam posisi
yang strategis untuk keduanya dan investasi yang sangat menjanjikan.
Kebijakan Rusia dalam kesepakatan nuklir dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain yaitu kepentingan nasional dalam hal Military Security dan
Economic Well-being. Rusia mengupayakan berbagai cara untuk
mempertahankan jati diri negaranya di kaca internasional. Hal inilah yang
membuat Rusia terus mempertahankan hubungan dengan Negara-negara lain baik
AS ataupun negara-negara di Asia. Konsep kebijakan luar negeri Rusia sendiri
merupakan cerminan dari sistem dan garis besar dari kebijakan luar negeri Rusia
sendiri
Namun yang menjadi ancaman Barat dan sekutu adalah program nuklir
Iran dapat menjadi sumber instabilitas kawasan Timur Tengah. Iran dapat menjadi
sumber pemasok senjata nuklir bagi aksi terorisme dan gerakan militansi di Timur
Tengah yang menentang AS. Hal ini juga akan membuat negara-negara seperti
Arab Saudi, Turki dan Mesir untuk memperoleh senjata nuklir dari Iran sehingga
proliferasi nuklir di kawasan Timur Tengah dapat menjadi pemicu terjadinya
Perang Nuklir. Oleh karena itu, program nuklir Iran dapat menjadi sumber
instabilitas keamanan internasional akibat kondisi geopolitik Iran sebagai
pemasok minyak terbesar ketiga dunia, isu terorisme dan krisis politik Timur
Tengah
3.2 Saran
Kebijakan yang diambil oleh Rusia harus memperhatikan berbagai aspek
kehidupan internasional agar tidak menimbulkan dampak yang negaif terhadap
negara lain. Walaupun kebijakan itu untuk kepentingan negaranya. Dan Rusia
diharapkan mampu menanggulangi permasalahan yang timbul akibat kebijakan
yang telah diambil.
DAFTAR PUSTAKA