Anda di halaman 1dari 52

ITO – Cab.

Jabar

CHASIS
GARIS BESAR CHASSIS

Sistem chassis meliputi suspensi yang menompang axle , kemudi untuk mengatur arah
kendaraan, roda , ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan .
Sistem – sistem berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan , stabilitas dan lain
sebagainya .
Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan
mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir .

Suspensi
Kemudi
Chassis Roda Ban
Rem Pelek

SISTEM CHASSIS KENDARAAN TIPE FF SISTEM CHASSIS KENDARAAN TIPE FR

1
ITO – Cab. Jabar

SISTEM REM
SUSPENSI

1 URAIAN

Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda – roda , dan dirancang untuk
mmenyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkaraman roda terhadap jalan .
Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber , stabilizer dan sebagainya . Pada umumnya
suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid ( rigid axle suspension ) dan tipe
bebas ( independent suspension ) suspensi menghubungkan body kendaraan dengan
roda – roda dan berfungsi sebagai berikut :
 Selama berjalan , kendaraan secara bersama – sama dengan roda , menyerap
getaran, oksilasi dan kejutan dari permukaan jalan , hal ini untuk mmelindungi
penumpang dan barang aman , serta menambah kenyamanan dan stabilitas .
 Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara
jalan dengan roda – roda .
 Menompang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan
roda – roda .

2
ITO – Cab. Jabar

2 KOMPONEN UTAMA SUSPENSI

Sistem suspensi terdiri dari komponen berikut ini . dan dari komponen – komponen ini ,
pegas – pegas dan shock absorber digunakan pada semua sistem suspensi ,
sedangkan komponen lainnya digunakan pada model tertentu saja .
Pegas
Shock absorber
Suspension
Ball joint
Bushing karet
Strut bar
Stabilizer bar
Lateral control rod
Control arm
Bumper

3
ITO – Cab. Jabar

SUSPENSI DEPAN

SUSPENSI BELAKANG

PEGAS

Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda – roda agar tidak diteruskan ke
body kendaraan secara langsung .
Disamping untuk menambah kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan , ada tiga
tipe pegas yaitu :

4
ITO – Cab. Jabar

(1) Pegas Koil ( Coil spring )

(2) Pegas Daun ( Leaf spring )

(3) Pegas Batang Torsi ( Torsion Bar Spring )

SHOCK ABSORBER

5
ITO – Cab. Jabar

( 1 ) URIAN

Apabila pada suspension hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroksilasi
naik turun dari pada waktu menerima kejutan dari jalan .
Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman . untuk itu shock absorber dipasang
untuk merendm oksilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan
kemampuan cengkeraman ban terhadap jalan .

Keevektifan dari shock absorber

(2) Cara Kerja

Didalam shock absorber telecospic terdapat cairan khusus yang disebut minyak
shock absorber . Pada shock absorber tipe ini , gaya redamnya dihasilkan oleh
adanya aliran minyak karena melalui orifice ( lubang kecil ) pada waktu piston
bergerak .

6
ITO – Cab. Jabar

(3 ) Tipe Shock Absorber

Shock Absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya , konstruksi ,


dan medium kerjanya .

1) Menurut Cara Kerjanya


( a ) Shock Absorber kerja tunggal ( Single Action )

Efek meredam hanya terjadi pada waktu Shock Absorber


berekspansi . sebaliknya pasa saat kompresi tidak terjadi
efek meredam .

7
ITO – Cab. Jabar

( b ) Shock Absorber kerja ganda ( Double Action )

Bila saat ekspansi maupun kompresi selalu bekerja


meredam . Pada umumnya kendaraan sekarang
menggunakan tipe ini .

2) Penggolongan menurut konstruksi

1 ) Shock Absorber Tipe Twin Tube

Didalam shock absorber tipe ini terdapat presure tube dan tube
yang membatasi working chamber ( silinder dalam ) dan
reservior chamber ( silinder luar ) .

2 ) Shock Absober tipe Mono tube

8
ITO – Cab. Jabar

Didalam shock absorber hanya terdapat satu silinder ( atau


tanpa reservoir )

3 ) Penggolongan menurut Medium kerjanya

(1) Shock Absorber tipe Hydrolis


Didalamnya hanya terdapat minyak absorber sebagai

medium .

( 2 ) Shock Absorber Berisi Gas

Ini adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas.

Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen, yang

dijaga pada temperatur rendah 10 – 15 kg/cm 2 atau

temperatur tinggi 20 – 30 kg/cm2 .

9
ITO – Cab. Jabar

SHOCK ABSORBER SHOCK ABSORBER

YANG DIISI DENGAN YANG DIISI DENGAN

GAS TEKANAN RENDAH GAS TEKANAN TINGGI

( 2 ) Pelumas Ball Joint

Dibagian dalam ball terdapat gemuk untuk melumasi bagian yng bergesekan . Pada setiap
interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disslfide lithium base .

10
ITO – Cab. Jabar

PENTING !

Setelah pengisian gemuk selesai , pastikan ganti fitting gemuk dengan screw plug

Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin , tidak diperlukan

penggantian gemuk .

STABILIZER BAR

( 1 ) Uraian

11
ITO – Cab. Jabar

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sintrifugal pada
saat kendaraan membelok . Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban .
Untuk suspensi depan , stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalaui
bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau bodi pada kedua tempat
melalui bushing .

( 2 ) Cara kerja

Bila roda kanan dan roda kiri bergerak ke atas dan kebawah secara bersamaan
dengan arah yang sama , stabilizer bar harus bebas dari puntiran .

12
ITO – Cab. Jabar

Umumnya pada kendaraan membelok , pegas roda bagian luar ( outer spring ) tertekan dan
pegas roda bagian dalam ( inner ) mengembang . Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir
karena salah satu ujungnya tertekan keatas dan ujung lainnya bergerak ke bawah . Batang
stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran . Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi
mengurangi yang aman .

STRUT BAR

Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini , salah satu ujung strut bar dipasang pada lower
suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang dikaitkan ke bodi atau cross
member melalui bantalan karet . Strut bar berfungsi untuyk menahan lower arm agar tidak
bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata
atau dorongan akibat terjadinya pengereman .

13
ITO – Cab. Jabar

LATERAL CONTROL ROD

Lateral rod dipasang diantara axle dan body kendaraan . Tujuannya untuk menahan axle pada
posisinya terhadap beban dari samping .

BUMPER

Pada saat kendaraan melaui jalan yang berlubang atau tonjolan besar , pegas mengerut dan
megembang secara berlebihan . Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan komponen
lainnya . Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame , axle ,
shock dan lain – lainnya pada waktu pegas mengerut dan megembang mengembang diluar
batas maximumnya .

14
ITO – Cab. Jabar

15
ITO – Cab. Jabar

16
ITO – Cab. Jabar

REFERENSI !

Oskilasi Body

Gambar di bawah ini menunjukkan jenis – jenis oskilasi body


kendaran

 PITCHING

Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang


kendaraan ke atas dan kebawah terhadap titik pusat gratifikasi
kendaraan .
Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang berlubang dan
tonjolan . Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang
pegasnya lemah .

 ROLLING

Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan , maka pegas pada satu sisi
kendaraan mengambang dan pegas pada sisi lainnya mengerut . keadaan ini
mengakibatkan body rolling pada arah samping ( sisi ke sisi )

17
ITO – Cab. Jabar

 BOUNCHING

Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan . Gejala ini
mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang , demikian
pula bila pegas suspensi lemah .

 YAWING

Yaming adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan kekiri terhadap
titik berat kendaraan . Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching .

18
ITO – Cab. Jabar

3 TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe :

 Suspensi Rigid
Pada suspensi tipe rigid , roda kiri dan roda kanan dihubungkan oleh axle tunggal

 Suspensi Model Bebas


Pada suspensi model bebas ( independent suspension ) , masing – masing pada
roda kiri dan roda kanan bergerak bebas ( independent )

SUSPENSI RIGID

19
ITO – Cab. Jabar

SUSPENSI INDEPENDEN

SUSPENSI RIGID AXLE

Pada suspensi rigid axle ( Rigid Axle Suspension ) , roda kiri dan roda kanan dihubungkan
oleh axle tunggal . Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas ( pegas daun atau
pegas coil ) . Suspensi rigid banyak digunakan pda roda depan dan belakang bus dan
truk dan pada roda belakng mobil penumpang . hal ini karena konstruksinya kuat dan
sederhana .

SUSPENSI MODEL BEBAS

20
ITO – Cab. Jabar

Pada suspensi model bebas ( independent suspension ) , roda kiri dan roda kanan tidak
dihubungkan secara langsung pada axle tunggal . Kedua roda dapat bergerak secara
bebas tanpa saling mempengaruhi . Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada
roda depan mobil penumpang dan truck kecil . Sekarang suspensi model bebas
digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang .

4 SISTEM SUSPENSI DEPAN

Perbedaan besar antara suspensi depan dengan suspensi belakang disebabkan roda depan
dapat membelok . ketika kendaran membelok atau melalui jalan yang tidak rata , roda –
rodanya menerima gaya dari permukaan jalan . Suspensi berfungsi menyerap gaya – gaya ini
agar kendaraan berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan . Disamping itu untuk
mencegah roda bergoyang , bergerak ke arah depan , belakang samping . Secara
berlebihan , atau merubah kemiringan roda , hal ini akan mempengaruhi kestabilan
kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan .
Sebagai contoh suspensi model bebas adalah tipe macpherson strut dan tipe double
wishbone .

TIPE MACHPHERSON STRUT

Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan mobil ukuran kecil dan medium .

KONSTRUKSI

Komponen suspensi tipe strut adalah : lower arm , strut bar , stabilizer bar dan strut
assembly .

21
ITO – Cab. Jabar

 Strut bar berfungsi menahan gaya yang bekerja pada roda pada arah depan
belakang . Salah satu ujung strut bar dipasang pada lower arm dan ujung yang
lainnya diikat pada cross member melalui bracket dan karet bantalan .

 Stabilizer bar berfungsi mengurangi kemiringan kendaraan ketika membelok dan


menambah kemampuan cengkram roda terhadap jalan agar kendaraan stabil .
Stabilizer bar dipasang pada lower arm melalui bushing karet dan ring , dan pada
body melalui bushing karet .

 Pegas koil dipasang pada rakitan strut , dan shock absorber ditempatkan di dalam
rakitan strut .

Sebagi bagian dari suspension linkage , shock absorber berfungsi menyerap kejutan
dari jalan dan menompang berat kendaraan . bagian atasnya dipasang pada fender
apron melalui bantalan karet dan bearing . Bagian bawah strut diikat dengan baut
pada steering knuckle .

22
ITO – Cab. Jabar

TIPE MACPHERSON STRUT DENGAN LOWER ARM BERBETUK L

Konstruksi

Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menompang roda dan body
kendaraan . Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L . Bentuk ini ada yang
digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan .
Lower arm L ini diikat pada body pada dua tempat melalui bushing , dan ke steering knuckle
melalui ball joint .

23
ITO – Cab. Jabar

TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS KOIL

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck
kecil .

Kontruksi

Roda dipasangkan pada body melalui dua lengan suspensi ( upper dan lower arm ) . Shock
Absorber dan pegas koil dipasangkan diantara kedua arm tersebut di atas , steering knuckle
dan frame . salah satu ujung arm dipasangkan pada body atau frame melalui bushing , dan
ujungnya lainnya .
Pada steering knuckle melalui ball joint . bagian atas shock absorber diikat pada body atau
frame , dan bagian bawahnya ke lower arm . Pegas koil terletak diantara lower arm dan body
atau frame .

24
ITO – Cab. Jabar

TIPE DOEBLE WISHBONE DENGAN BATANG TORSI

Suspensi tipe ini banyak digunakan pada truck kecil yang mengguakan suspensi dengan pegas
koil . Batang torsi dipasangkan pada upper atau lower arm .

Konstruksi

Seperti gambar dibawah ini , batang torsi ( torsion bar ) dipasang apad upper arm . Lower
dihubungkan pada suspension member melaui bushing karet . Upper arm dihubungkan ke
poros upper arm dengan bushing karet . Torque arm dikaitkan pada upper arm belakang
dengan dua baut dan batang torsi dimasukkan padanya .

Bagian depan dari setiap batang torsi dimasukkan ke torque arm pada upper arm , dan
bagian belakang dari batang torsi dipasangkan kedalam anchor arm yang diikatkan ke cross
member dengan baut penyetel anchor arm . Sehingga penyetelan tinggi kendaraan menjadi
mudah dengan menggunakan baut ini . Splin depan dan belakang dari masing – masing
batang torsi dilengkapi dengan tutup debu untuk menjaga agar lumpur , air dan sebagainya
tidak masuk .

25
ITO – Cab. Jabar

PENTING

Pada beberapa model kendaraan , terdapat stempel “ R “ atau “ L “ pada ujung batang torsi
sehingga tidak akan tertukar pada saat pemasangan

26
ITO – Cab. Jabar

TIPE PEGAS DAUN PARALEL

Suspensi ini digunakan pada roda depan truck , bus dan lain –lainnya .
Gambar dibawah ini menunjukkan suspensi depan truck dengan penggerak empat roda .
Bagian tengah pegas daun diikatkan pada axle huosing dengan menggunakan baut U .

27
ITO – Cab. Jabar

Suspensi seperti pada gambar dibawah ini biasanya digunakan pada roda depan truck dengan
penggerak roda belakang . Pegas daun diikatkan pada front axle ( I beam ) dengan baut U .

5 SISTEM SUPENSI BELAKANG

Pada umumnya suspensi belakang menerima berat yang berlebihan dari penumpang dan
barang . Keadaan ini menimbulkan kesukaran dalam menetukan kekerasan pegasnya .
Apabila pegas dibuat cukup keras untuk beban berat , akan menjadi terlalu keras bila
kendaraan hanya dinaiki pengemudi . Sebaliknya bila dibuat cukup lembut untuk dinaiki
pengemudi , pegas menjadi terlalu lemah sewaktu mendapat beban berat , demikian pula
keadaannya dengan shock absorber . keadaan ini dapat diatasi dengan mengunakan pegas
daun atau tipe pegas lain yang mempunyai konstanta yang variable , shock absorber yang diisi
gas , dan lain – lainnya .

Suspensi belakang dirancang agar axle selalu pada posisi yang benar , dan bila melalui jalan
yang tidak rata roda – roda melambung tanpa mempengaruhi kestabilan arah roda depan .

TIPE PEGAS DAUN PARALEL

28
ITO – Cab. Jabar

Suspensi rigid axle ini banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan komersial . Tipe
axle yang biasa menggunakan suspensi dengan pegas daun paralel disebut live – axle , yaitu
satu unit yang terdiri dari diiferensial , axle shaft dan wheel Hub.

Kive – axle dihubungkan ke propelller shaft dan frame dan dapat bergerak nauk turun
bersama pegas . Tipe ini tahan terhadap beban , gaya pengereman dan gaya penggerak .

Konstruksi

Pada umumnya ujung depan dari setiap pegas daun diikatkan ke bracket pegas pada struktural
member atau frame melalui bushing karet dengan hanger pin . Ujung belakang pegas di
ikatkan ke bracket pegas pada struktural member atau frame melalui bushing karet dengan
shackle . Seperti pada gambar dibawah , pada saat pegas berdefleksi dikarenakan perubahan
beban , pegas menjadi panjang , dan shackle dapat mengimbangi perubahan tersebut .

29
ITO – Cab. Jabar

Bushing karet mempunyai dua fungsi yaitu : menyerap getaran dan mencegah agar getaran
tersebut tidak diteruskan ke body, disamping itu agar mata pegas dapat bergerak maju
mundur ketika pegas daun melengkung .

Bagian tengah pegas dihubungkan pada axle housing dengan baut U .

Pada gambar di bawah adalah contoh sistem suspensi belakang kendaraan penggerak roda
depan .

30
ITO – Cab. Jabar

Contoh Pegas daun sistem ini terdapat di Wagon ( EE 97 ) dimana diikatkan pada bagian
tengah rear axle tube .

TIPE 4 – LINK

Diantara suspensi rigid , tipe inilah yang menghasilkan kenikmatan berkendaraan yang lebih
baik . Karena penanganan posisi axle dan beban suspensi dilakukan terpisah . Biasanya
suspensi ini menggunakan pegas coil .

Konstruksi

Posisi axle adalah memikul dua lower control arm, dua upper control arm serta satu lateral
control rod. Sedangkan untuk menompang beban dan menyerap kejutan hanya digunakan
pegas .

Gaya dari arah depan belakang yang ditimbulkan oleh sistem rem dan sistem penggerak
ditahan oleh lower dan upper arm .

Sedangkan gaya dari samping ditahan oleh lateral control rod . Salah satu ujung dari setiap
control arm atau lateral rod diikat pada body atau frame , dan ujung lainnya pada rear axle
housing melalui bushing karet .

Pegas daun dipasang diantara lower control arm atau rear axle housing dan body .

31
ITO – Cab. Jabar

TIPE SEMI TRAILING ARM

32
ITO – Cab. Jabar

Ini adalah sistem suspensi independen yang dirancang untuk meningkatkan kekakuan
( rigidly ) dengan memperhatikan beban dari samping dan memperkecil perubahan aligment (
Toe-in , tread dan camber ) yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan kebawah .

Pada umumnya mempunyai konstruksi yang sederhana dan tidak banyak memerlukan
tempat . Karena itu banyak digunakan pada roda belakang mobil penumpang .

Konstruksi

Swing axis pada suspension arm terletak di depan roda . dan arm dipasang dengan bushing
pada suspension member sehingga axis membentuk sudut terhadap garis tengah kendaraan.
Differensial support member dipasang pada body melalui bushing sebagai penyangga
diiferensial . Disamping itu CV ( Constant Velocity ) joint biasanya digunakan sebagai joint
pada drive shaft .

33
ITO – Cab. Jabar

TIPE DOUBLE WISBONE

Ini tipe sistem suspensi independen yang digunakan pada roda belakang mobil penumpang
yang penggeraknya pada roda belakang ( rear wheel drive ) .

Konstruksi

Masing – masing roda ditompang oleh tiga suspension arm ( satu upper dan dua lower
suspension arm ) yang diposisikan hampir tegak lurus dengan garis tengah kendaraan dan
sebuah strut rod yang sejajar dengan garis tengah kendaraan . Salah satu ujung upper
suspension arm dipasang pada suspension member melalui bushing dan ujung yang lainnya
pada axle carrier melalui ball joint .

Salah satu ujung lower suspension arm dipasang pada suspension member melalui bushing .
dan ujung yang lainnya dari arm no. 1 dam arm ni. 2 dipasang pada axle carrier melalui ball
joint dan bushing .

34
ITO – Cab. Jabar

Strut rod berfungsi menahan gaya dari arah depan dan belakang . salah satu ujungnya
dipasang pada suspension member melalui bushing dan ujung lainnya ke axle carrier melalui
bushing .

Pegas koil dan shock absorber menjadi satu dan dipasang pada axle carrier melalui bushing ,
dan bagian atasnya pada body melalui upper support. Stabilizer bar dipasang pada kedua
ujung lower arm no.2 pada setiap sisi melalui link dan ball joint. Stabilizer dipasang pada
suspension member pada dua titik tengah dengan melalui bushing karet .

TIPE STRUT DUAL - LINK

Suspensioi tipe ini digunakan pada roda belakang mobil yang mesinnya di depan dan
penggerak roda depan. Suspensi ini termasuk salah satu tipe suspensi strut .

35
ITO – Cab. Jabar

Konstruksi

Roda – roda ditompang oleh dua suspension arm dan strut rod . Suspension arm terletak
hampir tegak lurus dengan garis tengah kendaraan , sedangkan strut rod sejajar dengan garis
tengah kendaraan . beban dari depan – belakang , sisi dan vertikal ditahan oleh komponen
yang berbeda . Dengan demikian memudahkan dalam menghasilkan kendaraan yang stabil
dan nyaman .
Gaya dan beban dari arah yang berbeda bekerja pada komponen berikutnya :

Pegas koil
Vertikal Shock absorber
Upper support rubber cashion

Arah depan
Belakang Strut rod dan bushing

Arah samping Lateral rod dan bushing

36
ITO – Cab. Jabar

TIPE TRAILING ARM DENGAN TWIS BEAM

Suspensi rigid ini digunakan pada roda belakang mobil kecil dengan penggerak roda depan .

37
ITO – Cab. Jabar

Konstruksi

Bagian belakang suspension arm dihubungkan dengan jalan dilas pada bagian axle beam .
Disamping itu stabillizer bar pada kedua ujungnya dilas pada axle beam . beban yang
diterima roda diteruskan menurut arahnya ke komponen yang bersangkutan , yaitu :

Pegas koil
Shock absorber dan lower bushing
Vertikal
Upper support rubber cashion

Arah depan
Suspension arm dan
Belakang
front bushing

Arah samping Lateral rod dan bushing

Pada saat roda – roda bergerak dengan arah yang berlawanan ( yaitu satu ke atas dan yang
lainnya ke bawah ) , gerakan puntiran dari ujung suspension arm diteruskan ke dalam
gerakan puntiran axle beam belakang , yang terpasang pada stabilizer dan suspension on
arm belakang . Puntiran dari axle beam belakang dan stabilizer menghasilkan gaya reaksi
yang berlawanan dengan puntiran suspension arm, penempatan coil spring
*
menyempurnakan roll rigidity dengan mengurangi bodi rolling sehingga menghasilkan
steerig yang lebih stabil .

 Rooll rigidity adalah penambahan momen pada suspensi depan dan belakang yang
diperoleh pada saat kendaraan rolling dari sisi ke sisi , dimana diteruskan dari
suspensi depan dan belakang ke bodi .

38
ITO – Cab. Jabar

SISTEM KEMUDI

1 Uraian

Fungsi sistem kemudi adalah mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda
depan .
Bila roda kemudi diputar , steering coloum akan meneruskan tenaga ke steering gear .
Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar
untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage .
Tipe sistem kemudi yang digunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah daya dan
suspensinya , apakah mobil penumpang atau komersil dan seterusnya ) . tipe yang
digunakan sekarang adalah recirculating ball dan rack & pinion , khususnya untuk mobil
penumpang , seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah dan pada gambar dihalaman
berikut .

KEMUDI TIPE RECIRCULATING BALL

39
ITO – Cab. Jabar

KEMUDI TIPE RACK AND PINION

2 BAGIAN – BAGIAN UTAMA SISTEM KEMUDI

Pada umumnya sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama :

1. Steering Column
2. Steering Gear
3. Steering Linkage

Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering
gear , dan column tobe yang mengikat main shaft ke body . Ujung atas dari main shaft
dibuat runcing dan bergerigi , dan roda kemudi diikatkan di tempat tersebut sebuah mur .
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya
dorong dari pengemudi pada saat terjadi tabrakan . Steering column dipasang pada
body melalui bracket column tipe breakway sehingga column dapat bergeser turun pada
saat terjadinya tabrakan .

PENTING !

Bila melepas roda kemudi , main shaft jangan dipukul dengan palu

karena dapat menyebabkan plastic pinnya patah . Gunakan SST untuk

melepas roda kemudi

40
ITO – Cab. Jabar

Bagian main shaft dihubungkan pada steering gear melalui flexible joint atau universal joint
yang berfungsi untuk memperkecil pengiriman kejutan yang diakibatkan oleh keadaan jalan
dari stering gear ke rod kemudi .
Disamping mekanisme penyerap energi , pada steering column kendaraan tertentu terdapat
sistem control kemudi . Misalnya mekanisme steering lock untuk mengunci main shaft,
mekanisme tilt steering untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal roda kemudi.
Telecopic steering untuk mengatur panjang main shaft , agar diperoleh posisi yang sesuai dan
sebagainya .

STEERING TILT

41
ITO – Cab. Jabar

TELESCOPIC STEERING

MEKANISME PENYERAP ENERGI STERIG COLUMN

42
ITO – Cab. Jabar

MEKANISME STEERING LOCK

STEERING GEAR

Steering gear tidak saja berfungsi untuk mengarahkan roda depan , tetapi dalam waktu yang
bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan . Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut juga perbandingan
steering gear , dan biasanya perbandingan steering gear anatra 18 sampai 20
berbandingan 1 . Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi semakin
ringan akan tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak , untuk sudut belok yang
sama .
Ada beberapa tipe steering gear , tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
recirculating ball dan rack & pinion .
Tipe yang pertama , digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan
mobil kemersil . Sedangkan tipe kedua , digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil
sampai sedang .

43
ITO – Cab. Jabar

REFERENSI

PERBANDINGAN STEERING GEAR

Untuk tipe recilculating ball , perbandingan steering gear diperoleh dengan cara membagi
jumlah putaran roda kemudi dengan jumlah gerakan pitman arm :

Jumlah putaran roda kemudi ( derajat )


_________________________________
Jumlah gerakan pitman arm ( derajat )

Untuk tipe rack & pinion , perbandingan steering gear diperoleh dengan cara membagi jumlah
putaran roda kemudi dengan suduit kemudi roda depan :

Jumlah putaran roda kemudi ( derajat )


___________________________________
Besarnya sudut belok roda depan ( derajat )

TIPE RECIRCULATING BALL

44
ITO – Cab. Jabar

TIPE RACK AND PINION

STEERING LINKAGE

Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke
roda depan . walaupun mobil bergerak naik turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke
roda – roda depan dengan sangat tepat ( akurat ) setiap saat . Ada beberapa tipe steering
linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut, bentuk yang tepat sangat
mempengaruhi kestabilan pengendaraan .

Tipe steering linkage

1 ) Steering Linkage Untuk Suspensi Rigid

Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm , drag link , knuckle arm, tie rod dan tie rod
end. Tie rod mempunyai pipa untuk meyetel panjangnya rod .

45
ITO – Cab. Jabar

2 ) Steering Linkage Untuk Suspensi Independen

Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yang disambung dengan relay rod ( pada tipe rack
& pinion, rack berfungsi sebagai relay rod ) . Sebuah pipa dipasang tie rod end untuk
menyetel panjangnya rod .

STEERING LINKAGE UNTUK TIPE RECIRCULATING BALL

46
ITO – Cab. Jabar

47
ITO – Cab. Jabar

STEERING LINKAGE UNTUK TIPE RACK & PINION

48
ITO – Cab. Jabar

POWER STEERING

( 1 ) Uraian

Sistem power steering memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah mekanisme
kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan . Dalam keadaan normal beratnya putaran
roda kemudi adalah 2 – 4 kg. Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi
usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran rendah, dan
menyesuaikannya pada tingkat medium, sampai kecepatan tinggi .

( 2 ) Tipe Power Steering

1 ) Tipe Integral

Sesuai dengan namanya ( integral ) , control valve dan power piston terletak di dalam
gear box. Sedangkan tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball .

Diperlihatkan disini mekanisme sistem power steering tipe integral. Bagian utama terdiri
dari tangki reservoir ( terisi dengan fluida , vane pump yang membangkitkan tenaga
hidraulis , gear box yang berisi control valve , power piston dan steering gear , pipa –
pipa yang mengalirkan fluida, dan selang – selang flexible .

49
ITO – Cab. Jabar

PENAMPANG POWER STEERING GEAR BOX

2 ) Tipe Rack & Pinion

Power steering tipe ini control valve nya termasuk didalam gear housing dan power
piston terpisah di dalam power cylinder . Tipe rack Pinion hampir sama dengan
mekanisme tipe integral .

50
ITO – Cab. Jabar

PENAMPANG GEAR HOUSING

( 3 ) VANE PUMP

Gambar dibawah ini memperlihatkan vane pump yang membangkitkan tekanan hidraulis.
Pada bagian atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi dengan fluida khusus, dan
permukaan fluida harus selalu diperiksa secara teratur. untuk tujuan tersebut, bila
seseorang memeriksa tinggi permukaan fluida, pengecekan kondisi fluida perlu
dilakukan termasuk temperatur fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh.

REFERENSI

. Volume fluida power steering tidak berubah,


kecuali jika terdapat kebocoran

51
ITO – Cab. Jabar

PENAMPANG VANE PUMP

52

Anda mungkin juga menyukai