Contoh Dok Lelang Colo PDF
Contoh Dok Lelang Colo PDF
No. 03/DOK/RKS/SJ/XII/2010
A. UMUM
1. Sumber Dana
Kementerian Agama RI melalui Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan Tahun
Anggaran 2010, telah menyediakan dana dengan Pagu sebesar Rp. 2.860.000.000,- ( Dua
milyar delapan ratus enam puluh juta rupiah ) untuk membiayai Pengadaan Peningkatan
Bandwidth Sewa Jaringan Internet/Leased Line pada Pusat Informasi Keagamaan Dan
Kehumasan dalam DIPA Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.
Pemberi tugas ini adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Cq Kepala Pusat Informasi
Keagamaan dan Kehumasan yang telah mengangkat panitia pengadaan Peningkatan
Bandwidth Sewa Jaringan Internet/Leased Line dengan nomor : B.VIII/3/HK.00.5/340-
05/2010 tanggal 6 Desember 2010, untuk melakukan prosedur pengadaan Peningkatan
Bandwidth Sewa Jaringan Internet/Leased Line.
1
j. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan penyediaan
barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) Tahun.
k. Memiliki kemampuan dasar (KD) 5 NPT ( nilai pengalaman pekerjaan tertinggi )
pengalaman penyedia barang selama 10 tahun terakhir.
l. Memiliki sumber daya manusia, modal peralatan, dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam pengadaan barang/jasa.
m. Tidak masuk dalam daftar hitam.
n. Memiliki technical support di setiap kantor cabang di 33 propinsi (alamat tetap dan
jelas serta dapat dijangkau dengan pos).
o. Memiliki dokumen sah atas penggunaan bandwidth international, minimal 3 STM-1 (465
Mbps).
4. Metode Pengadaan
a. Pengadaan ini menggunakan prosedur pengadaan Umum dengan Pascakualifikasi
b. Peserta harus mendaftarkan kepada Panitia Pengadaan Peningkatan Bandwidth
Sewa Jaringan Internet/Leased Line Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan
Kementerian Agama pada:
dengan membawa:
1) Foto copy SIUP dan akte pendirian.
2) Surat Kuasa bila diwakili.
6. Jaminan Pekerjaan
a. Pemenang Pengadaan diminta untuk memberi jaminan tentang kesanggupan untuk
Pengadaan Peningkatan Bandwidth Sewa Jaringan Internet/Leased Line dimaksud
sesuai kontrak, dalam kurun waktu yang ditentukan;
b. Pemenang Pengadaan sebagai penyedia barang/jasa memberikan jaminan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen bahwa barang/jasa yang dipesan memiliki kualitas terbaik,
bebas dari cacat dan menjamin ketersediaan suku cadang.
2
7. Dokumen Pengadaan
a. Ketentuan – ketentuan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini memuat syarat-
syarat umum dan khusus pengadaan, spesifikasi teknis, format-format penawaran.
b. Peserta pengadaan harus memperhatikan seluruh petunjuk, format, syarat dan
spesifikasi teknis yang termuat dalam Dokumen Pengadaan ini. Penawaran pengadaan
yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas mengakibatkan penawarannya ditolak.
B. RAPAT PENJELASAN
1. Aanwizjing hanya dapat diikuti oleh peserta pengadaan yang telah mendaftar dan
mengambil dokumen pengadaan.
2. Agar peserta pengadaan memahami isi dokomen pengadaan barang/jasa, Peserta
pengadaan dianjurkan untuk menghadiri rapat penjelasan yang akan diadakan pada:
3. Tujuan dari rapat ini adalah untuk mengklarifikasikan masalah yang berkaitan dengan
pengadaan ini dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya disampaikan dari
peserta pengadaan saat aanwizjing.
4. Setiap pertanyaan yang timbul setelah tahap ini tidak akan diterima/dijawab.
5. Peserta yang tidak menghadiri rapat ini, dianggap memahami hasil rapat ini, termasuk isi
dokumen pengadaan dan perubahannya, jika ada.
6. Hasil rapat penjelasan ini akan dituangkan dalam bentuk Berita Acara Rapat Penjelasan dan
ditandatangani oleh panitia pengadaan dan minimal satu orang saksi sebagai wakil dari
peserta aanwijzing.
C. DOKUMEN PENAWARAN
3
2) Formulir Kualifikasi yang telah diisi lengkap (terlampir), dengan melampirkan:
a). Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Bidang Telekomunikasi/Jaringan
Internet yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih
berlaku, dengan kualifikasi Non Kecil.
b). Fotocopy Akte pendirian perusahaan dan akte perubahan terakhir (bila ada);
c). Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku;
d). Fotocopy Surat Keterangan Domisili perusahaan yang berlaku;
e). Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Pemberitahuan Pajak
Tahunan (SPT) tahun 2009 dan bukti laporan pajak bulanan (PPh 21, PPh23
(bila ada transaksi), PPh 25/29, dan PPN) 3 (tiga) bulan terakhir yaitu bulan
September, Oktober dan Nopember 2010;
f). Fotocopy Tax Clearance
(Tax clearance asli harus dibawa pada saat pembukaan sampul pertama untuk
ditunjukkan keabsahannya)
g). Memiliki ijin sebagai Network Access Provider (NAP)
h). Memiliki ijin penyediaan jasa jaringan tetap tertutup (Jartup).
i). Memiliki dokumen sah atas penggunaan bandwidth international, minimal 3
STM-1. (465 Mbps).
j). Memiliki sertifikat ISO 9001
k). Daftar pengalaman pekerjaan perusahaan yang sesuai dengan jenis kegiatan
pengadaan selama 4 (empat) tahun terakhir di lingkungan pemerintah atau
swasta termasuk pengalaman subkontrak, dengan mencantumkan nomor
kontrak, kecuali bagi perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
l). Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan (bila ada) yang sesuai dengan jenis
kegiatan pengadaan.
m). Surat pernyataan memiliki Kantor Cabang di 33 provinsi di lengkapi dengan
alamat lokasi.
n). Data Kemampuan keuangan yang terdiri dari neraca perusahaan per 31
Desember 2009 dan surat dukungan/modal kerja dari bank umum
pemerintah/swasta sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari pagu anggaran,
yang dibuat di atas materai Rp. 6.000,- ( enam ribu rupiah ) dan di tandatangani
oleh Direktur Utama / Pimpinan perusahaan/ pimpinan cabang/ penerima kuasa
yang surat kuasanya ditandatangani oleh pimpinan perusahaan/ pimpinan
cabang. (berlaku untuk perusahaan NK).
o). Copy Tanda Anggota Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII).
p). Copy dokumen sertifikasi kepemilikan izin ISP (Internet Service Provider)
dikeluarkan oleh Ditjen Postel.
4
b. Dokumen teknis merupakan Proposal teknis yang berisi antara lain :
1). Pendahuluan
2). Penjadwalan pekerjaan
3). Topologi jaringan
4). Fasilitas pendukung pekerjaan
5). Servis dan fitur tambahan yang dapat diberikan.
Penyampaian Penawaran dilakukan dengan “ Sistem dua Sampul ” seperti yang ditetapkan
dalam PERPRES No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peserta
pengadaan menyerahkan dokumen Administrasi dan Teknis, dan dokumen penawaran harga
dalam waktu bersamaan dan dalam batas waktu yang telah ditetapkan, dengan metode
penyampaian sebagai berikut:
1. Seluruh dokumen (Dokumen Administrasi, Teknis dan Harga) dibuat dalam 3 rangkap (1
asli, 2 copy). Dokumen asli dan kelengkapan lainnya harus diberi tanda “Asli” yang jelas,
dan dua salinan penawaran harus diberi tanda “Copy”. Dalam hal adanya perbedaan antara
penawaran asli dan salinan penawaran, maka penawaran asli yang berlaku.
Tidak diperkenankan adanya pengosongan antar baris, penghapusan atau penimpaan
ketikan dalam penawaran kecuali adanya pembetulan kesalahan-kesalahan yang dibuat
oleh peserta pengadaan, dan kesalahan ini harus diparaf oleh yang berwenang
menandatangani penawaran tersebut.
5
2. Dokumen Administrasi dan Dokumen Teknis yang disyaratkan dimasukkan
dalam Sampul I. Pada sampul tersebut tertulis “Dokumen Administrasi dan Teknis” dan
nama serta alamat perusahaan yang mengajukan penawaran.
3. Dokumen Harga dimasukan dalam Sampul II. Pada sampul tersebut tertulis
“Dokumen Penawaran Harga” dan nama serta alamat perusahaan yang mengajukan
penawaran.
4. Sampul I dan II dimasukkan dalam satu sampul (disebut sampul penutup) dengan
ketentuan sampul tertutup, polos, berwarna coklat tidak tembus baca, dilak di 5 (lima)
setiap sudut dan ditengah sambungannya, serta tidak terdapat nama peserta dan lain-lain,
dialamatkan kepada:
1. Harga Penawaran yang diajukan peserta pengadaan harus pasti dan tetap berlaku sampai
penyelesaian pelaksanaan kontrak dan tidak akan berubah.
2. Harga Penawaran ditetapkan dalam mata uang rupiah (IDR).
F. JAMINAN PENAWARAN
1. Jaminan penawaran ( Asli) yang diterbitkan oleh Bank Umum ( tidak termasuk Bank
perkreditan Rakyat), perusahaan penjaminan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan dan
perusahaan asuransi umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
2. Peserta pengadaan wajib menyerahkan jaminan penawaran yang bernilai sekurang-
kurangnya (1-3% dari HPS) senilai Rp. 85.650.000,- ( Delapan puluh lima juta enam
ratus lima puluh ribu rupiah ). Besar jaminan penawaran ini harus dicantumkan dalam
bentuk angka dan huruf pada surat jaminan penawaran.
3. Jaminan Penawaran harus diserahkan dalam mata uang Rupiah ( IDR ). Jaminan
Penawaran tersebut harus berlaku selama 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak
pemasukan surat penawaran.
4. Setiap penawaran yang tidak disertai jaminan penawaran akan digugurkan karena tidak
memenuhi syarat.
5. Jaminan penawaran dari peserta pengadaan yang kalah akan diserahkan/ dikembalikan
segera mungkin setelah penunjukan pemenang pengadaan atau paling lambat 3 (tiga) hari
kalender setelah habisnya masa berlaku penawaran.
6. Jaminan Penawaran dari pemenang pengadaan akan dikembalikan setelah
penandatanganan Kontrak.
7. Nama peserta pengadaan sama dengan nama yang tercantum dalam surat jaminan
penawaran.
8. Jaminan penawaran harga di alamatkan kepada : Sekretaris Jenderal Kementerian
Agama RI Jl. Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta.
9. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dipengadaan.
6
10. Jaminan penawaran akan di jadikan milik negara :
a. apabila peserta pengadaan menarik tawarannya dalam periode masa berlakunya
penawaran yang disebutkan dalam format penawaran;
b. terhadap pemenang pengadaan,bilamana pemenang tersebut gagal:
1). Menandatangani Kontrak,atau
2). Menyerahkan jaminan pelaksanaan
1. Surat Penawaran harus tetap berlaku sekurang-kurangnya selama 45 ( empat puluh lima )
hari kalender sejak tanggal penutupan pemasukan penawaran.
2. Dalam keadaan terpaksa Pejabat Pembuat Komitmen dapat meminta secara tertulis kepada
peserta pengadaan untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran. Apabila penawar
setuju dengan permintaan tersebut, maka penawaran harus diperpanjang masa berlakunya
tanpa diperbolehkan mengubah penawaran. Peserta pengadaan dapat menolak permintaan
ini tanpa kehilangan jaminan penawaran.
Dokumen penawaran disampaikan langsung oleh peserta dan dimasukkan ke dalam kotak yang
telah disediakan oleh panitia paling lambat pada :
Hari /Tgl : Senin, 17 Januari 2011
Waktu : 12.00 WIB (batas akhir)
Tempat : Gedung Kementerian Agama RI kamar B. 408 lantai IV ruang kerja
Kepala Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan Jl. Lap. Banteng
Barat No. 3-4 Jakarta.
7
di tandatangani di kertas kop stempel dan bermaterai yang mewakili hendaklah yang ada
dalam susunan pengurus.
Penawaran yang diterima setelah batas waktu pemasukan penawaran yang ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, sesuai dengan Point H, akan ditolak dan tidak diterima.
L. KERAHASIAAN PROSES
8
M. MENGHUBUNGI PANITIA/PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Setiap usaha dari peserta pengadaan untuk mempengaruhi panitia maupun Pejabat Pembuat
Komitmen dalam penilaian penawaran, perbandingan harga atau keputusan pemenang
pengadaan dapat mengakibatkan penawaran ditolak.
N. PENUNJUKAN PEMENANG
1. Peserta pengadaan yang terpilih sebagai pemenang akan menerima pemberitahuan sebagai
pemenang dari Pejabat Pembuat Komitmen dan akan diharuskan mengambil bagian dalam
perjanjian kontrak sesuai dengan format, kondisi dan persyaratan dalam dokumen
pengadaan, sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku dinegara Republik
Indonesia.
2. Sebelum penetapan pemenang panitia akan melakukan penilaian terhadap dokumen
penawaran dari 3 ( tiga ) penawar terendah yang lulus evaluasi administrasi ,
teknis dan harga. Penilaian tersebut mencakup pemeriksaan terhadap semua dokumen
asli maupun konfirmasi terhadap instansi penerbit dokumen.
3. Peserta pengadaan yang terpilih sebagai pemenang, harus menugaskan personil yang
berwenang untuk datang ke tempat yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk
melakukan penyiapan dan pengikatan perjanjian kontrak.
4. Jika pemenang menolak atau gagal memenuhi persyaratan dalam perjanjian kontrak dalam
periode yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen maka keputusan pemenang
akan dibatalkan dan jaminan penawaran akan disita.
5. Setelah kontrak sepenuhnya disiapkan, Pejabat Pembuat Komitmen akan menerbitkan surat
memulai pekerjaan (SPMK), harus dimulai tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender sejak
tanggal diterbitkannya Kontrak.
6. Pemenang yang ditunjuk tidak diperkenankan memulai bagian apapun dari pekerjaan
sebelum Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan SPMK tertulis.
O. SANGGAHAN
9
4. Peserta pelalangan yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari Panitia dapat
mengajukan sanggahan banding kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
Daerah/PimpinanInstitusi paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya jawaban
sanggahan.
5. Peserta pengadaan yang mengajukan sanggahan banding wajib menyerahkan Jaminan
Sanggahan Banding yang berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak pengajuan Sanggahan
Banding.
6. Jaminan Sanggahan Banding ditetapkan sebesar 2 0/00 (duaperseribu) dari nilai total HPS
atau paling tinggi sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
7. Dalam hal surat sanggahan banding yang dinyatakan benar, Jaminan Sanggahan Banding
dikembalikan kepada penyanggah.
8. Dalam hal surat sanggahan banding yang dinyatakan salah, Jaminan Sanggahan Banding
disita dan disetorkan ke kas Negara/Daerah.
Pejabat Pembuat Komitmen berhak pada saat penunjukkan pemenang pengadaan, atau pada
saat pelaksanaan kontrak, untuk menambah atau mengurangi sampai 10% (sepuluh persen)
dari kuantitas barang/jasa yang akan dibeli seperti yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis,
tanpa adanya perubahan harga satuan atau ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat lainnya.
Q. PENANDATANGANAN KONTRAK
1. Jenis Kontrak yang digunakan adalah kontrak lumpsum yaitu, kontrak pengadaan barang
atau jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah
harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang dan jasa.
2. Lamanya pelaksanaan pekerjaan yang tertuang di dalam kontrak tidak lebih dari 30 ( tiga
puluh ) hari kalender.
3. Bersamaan dengan pemberitahuan pemenang pengadaan, Pejabat Pembuat Komitmen
akan memanggil atau mengirimkan kepada pemenang pengadaan format kontrak yang ada
di dalam dokumen pengadaan, termasuk semua kesepakatan di antara kedua belah pihak.
4. Dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya Kontrak, pemenang pengadaan harus
menandatangani materai dan membubuhi tanggal kontrak serta mengembalikannya kepada
Pejabat Pembuat Komitmen .
Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya surat penunjukan pemenang dari
Pejabat Pembuat Komitmen, pemenang pengadaan harus menyerahkan jaminan pelaksanaan
sebesar 5% (lima persen) dari harga borongan (harga yang ditawarkan) yang diterbitkan oleh
Bank Umum ( tidak termasuk Bank perkreditan Rakyat), perusahaan penjaminan yang memiliki
izin dari Menteri Keuangan atau perusahaan asuransi umum yang memiliki izin untuk menjual
produk jaminan (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan ditujukan
10
kepada” Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Jl. Lapangan Banteng Barat No
3-4 Jakarta”.
Bagi pemenang yang penawarannya lebih kecil 80% (delapan puluh persen) dari nilai total
HPS, besarnya jaminan pelaksanaan ditetapkan 5% dari nilai total HPS. Apabila terjadi
keterlambatan pekerjaan Pengadaan Peningkatan bandwidth Sewa Jaringan Internet/Leased
Line dari waktu yang ditentukan dalam kontrak, maka pihak penyedia barang/jasa akan
dikenakan denda 10/00 ( satu permil ) dari kontrak setiap hari keterlambatan dan harga
maksimal 5 % dari nilai kontrak.
Peserta pengadaan dan Panitia pengadaan mematuhi supremasi standar etika selama proses
pengadaan, dalam pengertian sebagai berikut:
1. “praktek korupsi” ialah tingkah laku dari sebagaian pegawai pemerintah atau sektor swasta
yang memperkaya diri dengan cara yang tidak benar dan melanggar hukum dan/atau
perbuatan yang mendekati hal tersebut, atau membujuk orang lain untuk melakukan hal
itu, dengan menyalah gunakan posisi jabatan mereka, dan termasuk menawarkan,
memberikan, menerima, atau meminta segala sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi
kegiatan resmi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak;
2. “praktek kecurangan” suatu perbuatan yang dengan sengaja menyalah gunakan tanda-
tanda bukti dengan maksud mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak
sehingga merugikan negara, dan termasuk praktek-praktek kolusi diantara para peserta
pengadaan (sebelum atau setelah pemasukan penawaran) yang ditujukan untuk
menetapkan harga penawaran pada tingkat kompetitif yang bersifat semu dan untuk
menghilangkan keuntungan Pejabat Pembuat Komitmen/Pengguna Anggaran dari kompetisi
yang umum.
11
T. SPESIFIKASI/ URAIAN PEKERJAAN
1. Local loop (FO) dengan kapasitas 155 Mbps (clear channel) terdiri atas :
a. Bandwidth ke Backbone Internasional 45 Mbps Simetri CIR (1:1) dengan media FO.
b. Bandwidth ke Backbone Lokal (IIX) sebesar 110 Mbps Simetri CIR (1:1) dengan
media FO.
2. Akses local loop utama (Primary) dari sisi ISP ke Backbone internasional dan ISP ke
Kementerian Agama pusat jl. Lap. Banteng Barat, menggunakan media Fiber Optic (clear
channel).
3. Local loop fiber optik (FO) kapasitas 40 Mbps Simetri CIR (1:1) ke Gedung Kementerian
Agama Jl. MH. Thamrin Jakarta Pusat, kapasitas 10 Mbps Simetri CIR (1:1) ke Pusdiklat
Pegawai Jl. Ir. Juanda no. 37 Ciputat, Tangerang , kapasitas 20 Mbps Simetri CIR (1:1)
ke Gedung Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Jl. Fatmawati Raya, dan kapasitas
10 Mbps Simetri CIR (1:1) ke Balai Diklat Jakarta Jl. Rawa Kuning, Jakarta Timur .
4. Backhoul 80 Mbps dari dan ke Gedung Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng beserta
pembelian perangkat bandwidth management yang dapat memonitor penggunaan
jaringan dan berfungsi sebagai firewall.
5. Cadangan (backup) Akses local loop utama (Primary) dengan menggunakan media fiber
optik.
6. Co-location backup webserver dan instalasinya di NOC vendor dengan fasilitas security (
Firewall, IPS, Anti SPAM dll.) dan load balancing.
7. IP Publik minimal 128.
8. Fasilitas MRTG bandwidth report secara terpisah untuk setiap sub interface (internasional
dan IIX).
9. MRTG untuk setiap titik VPN-IP MPLS di 24 Propinsi.
10. Akses ke portal monitoring jaringan WAN Kementerian Agama.
11. Service Level Agreement (SLA) Availability 99% (Standard).
12. Penyediaan Akses VPN-IP MPLS 512 Kbps untuk 18 Provinsi : Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung,
Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan menggunakan media akses Fiber
Optic/ kabel tembaga . Relokasi VPN-IP MPLS 512 Kbps di 4 Provinsi : DKI Jakarta , Jawa
Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Ke Aceh, Bali, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur serta 2 Provinsi pasang baru VPN-IP MPLS 512 Kbps untuk Lampung
dan Maluku (termasuk router dan modem).
13. Backhoul VPN-IP 13 Mbps dari dan ke Gedung Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng
untuk 24 Kanwil Kementerian Agama Provinsi.
14. VPN-IP on Demand minimal 1 Mbps sebanyak minimal 5 kali dalam masa kontrak pada
lokasi diluar Kantor Wilayah Kemenag Provinsi.
15. VPN-IP on Demand minimal 1 Mbps sebanyak minimal 6 Kali pada Kantor Wilayah
Kemenag Provinsi.
16. Customer service / support 7 x 24 jam.
17. Layanan SMS notification dan pemberitahuan via e-mail apabila terjadi gangguan
terha-dap jaringan yang disewa dalam waktu 10 menit.
18. Respon time < 2 jam.
19. Restrukturisasi kabel jaringan LAN dan perangkat pendukungnya untuk minimal 2 Lantai
( lantai 7 dan 8) dengan kebutuhan per/ lantai minimal 60 node/ user.
20. Untuk periode masa kontrak pekerjaan selama 12 bulan.
21. Setting dan konfigurasi jaringan.
12
22. Pembuatan dokumentasi dan topologi jaringan baru.
23. Pemeliharaan jaringan.
PENUTUP
1. Peserta pengadaan dianjurkan untuk menghadiri rapat penjelasan dan peserta pengadaan
diharuskan menghadiri rapat pembukaan dokumen penawaran dengan membawa tanda
pengenal atau surat tugas dari perusahaan yang bersangkutan.
2. Hal – hal yang belum di atur dalam Dokumen Pengadaan ini akan di atur dalam kontrak
pelaksanaan pekerjaan.
Ttd Ttd
13