Oeh Kelompok 1 :
PROBOLINGGO
2018
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Atas bimbingan dan pertolongan nya sehingga makalah ini
dapat tersusun dengan berdasarkan berbagai sumber pengetahuan yang bertujuan
untuk membantu proses belajar mengajar mahasiswa agar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Sehingga dapat di terbitkan sesuai dengan yang di
harapkan dan dapat di jadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatanSehari-hari
dan sebagai panduan dalam melaksanakan makalah dengan judul “Trend Issue
perilaku yang berisiko tertular/menularkan HIV AIDS”dan dengan selesainya
penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan ucapa terima kasih
kepada :
Penulis
LEMBAR KONSULTASI
MAKALAH
MAKALAH
3. Bagi Masyarakat
Makalah ini bagi masyarakat adalah sebagai penambah wawasan
tentang pengertian, penyebab, epidemiologi, tanda dan gejala, cara
penularan, proses terjadinya infeksi, pemeriksaan penunjang, dan
penatalaksanaan pada penyakit HIV AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
AIDS diartikan sebagai bentuk paling erat dari keadaan sakit terus
menerus yang berkaitan dengan infeksi human immunodetciency virus (HIV).
(Suzane C. Smetzler dan Brende G. Bare, 2002)
AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang seseorang dimana
mengalami penurunan sistem imun yang mendasar ( sel T berjumlah 200 atau
kurang ) dan memiliki antibodi positif terhadap HIV. (Doenges, 1999)
AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil
akhir dari infeksi oleh HIV. (Sylvia, 2005)
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh manusia (H. JH. Wartono, 1999 : 09).
B. Etiologi
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang disebut
HIV dari kelompok virus yang dikenal retrovirus yang disebabkan lympadenopthy
asociatec virus (LAV) atau Human T-cell Leukemia virus ( HTL- III yang disebut
homen TCL lympotropic virus (retrovirus). Retro virus mengubah asam
rebonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribunukleat (DNA) setalah masuk
kedalam sel pejamu.
C. Epidemiologi
Berdasarkan jenis kelamin, persentase kasus baru AIDS tahun 2015 pada
kelompok laki-laki 1,75 kali lebih besar dibandingkan pada kelompok perempuan
Penderita AIDS pada laki-laki sebesar 54% dan pada perempuan sebesar 31%. Sebesar
4% penderita AIDS tidak diketahui jenis kelaminnya. Beberapa kasus baru AIDS dari
Provinsi DKI Jakarta dan Papua Barat tidak dilaporkan jenis kelaminnya.Pada
penelitian berdasarkan jenis kelamin memiliki pola yang hampir sama dalam 7 tahun
terakhir.
E. Cara Penularan
Cara penularan HIV AIDS ini secara umum ada 4 macam,yaitu:
a. Dengan melakukan hubungan seksual atau bersenggama.
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi
adalah melalui hubungan seksual.Disini HIV dipindandahkan
melalui cairan sperma. Adanya luka pada pihak penerima akan
memperbesar kemungkinan penularan. Apalagi jika pada saat
melakukan hubungan seksual pasanganya selalu beda atau berganti-
ganti pasangan.
b. Penularan melalui transfusi darah
Jika darah yang di transfusikan telah terinfeksi oleh HIV,vitus
itu akan menyebar ke orang lain melalui darah. Ini akan membuat
orang tersebut terinfeksi HIV.
c. Penularan melalui jarum suntik
Model penularan lain scara teoritis dapat terjadi melalui
akupuntur (penggunaan tusuk jarum),tato,dan tindik. Penularan ini
juga terjadi pada penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril
yang sering dipakai para pengguna narkoba dan juga suntikan oleh
petugas kesehatan liar.
d. Penularan melalui kehamilan
Jika ibu hamil terinfeksi HIV,virus tersebut bisa meular ke janin
yang dikandungnya melalui plasenta. Resiko penularan ibu hamil
kejanin yang dikandungnya berkisar 20%-40%.
F. Proses terjadi infeksi HIV AIDS
Infeksi HIV dapat berasal dari jarum suntik yang biasa digunakan secara
bergantian seperti penggunaan narkoba. Biasanya untuk pengguna narkoba
sering menggunakan jarum suntik secara bergantian dan itu merupakan faktor
penyebab HIV AIDS yang serimg terjadi. Jika ada orang yang sudah terkana
virus HIV AIDS secara otomatis orang yang memakai jarum suntik bekasnya
akan langsung tertular karena cairan tubuh penderita HIV AIDS akan
langsung berpindah secara cepat. HIV adalah virus yang material genetiknya
ialah RNA (asam ribonukleat) yang terbungkus oleh sebuah matriks yang
beberapa besar terdiri dari protein dan HIV ini menyerang sistem imunitas
tubuh sehingga orang yang terkena penyakit ini mudah terkena penyakit yang
lain karna sistem imunitas pada tubuh telah berkurang dan tidak bisa
mempertahankan diri dari penyakit .
Pathway HIV AIDS
mRNA DITRANSLASI
RNA GENOM DI LEPAS
KESITOPLASMA
Prot. virus
TUNAS VIRUS
AIDS
G. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium darah
1. Trombositopenia
2. Anemia
3. HDL
4. Jumlah limfosit total
b) EIA atau EUSA dan tes western bloc: positif, tetapi invalid.
1. EIA atau EUSA: mendeteksi anti body terhadap anti gen HIV
2. Tes western bloc mendeteksi adanya body terhadap beberapa prot
spesifik HIV
c) Kultur HIV: dengan sel monomuklear darah perifer dan bila tersedia
palasma dapat mengkur beban virus.
d) Tes reaksi rantai polimer dengan liokosit darah periver mendeteksi
DNA viral pada adanya kuntitas kecil sel monoluklear perifer
terinveksi
e) Antigen P24 serum atau plasma: meningkatan nilai kuantatif dapat
menjadi indikasi dari kemajuan inveksi.
f) Penentuan immunoglobulin G,M,A serum kualitatif: data dasar
immunoglobulin
g) IFA: memastikan serupesivitas.
h) RIPA: mendeteksi protein HIV
Pemeriksaan parenteral juga dapat menunjukkan adanya goorhoe,
kandidiasis, hepatitis B, tuberkolosis, sitomegalo virus, dan toksoplamosis.
H. Penatalaksanaan
1. Pengobatan suportif
a. Pemberian nutrisi yang baik
b. Pemberian multivitamin
2. Pengobatan simptomatik
3. Pencegahan infeksi oportunistik, dapat digunakan antibotik kotrimokzasol
4. Pemberian ARV (antiretroviral)
ARV dapat diberikan saat pasien sudah siap terhadap kepatuhan berobat
seumur hidup
a. Jangan gunakan obat tunggal atau dua obat
b. Selalu gunakan minimal konbinasi 3 ARV yang disebut
HAART(highly active anti retroviral terapiye)
c. Kombinasi ARV lini pertama pasien nive (belum pernah pakai
ARV sebelumnya ) yang dianjurkan : 2NTRI (nutleucide atau
nutcletide reverzetranscriptase inhibitor ) + 1NNRTI( non-
nucleside atau nucleutide reverze transsiptase inhibitor)
Hubungan antara pembahasan jurnal dan teori ialah kebanyakan pada perilaku
resiko tertularnya pada HIV AIDS ialah kepada laki-laki, dan di antara pengguna
narkoba suntik yang mulai menyuntik setelah perluasan pertukaran jarum suntik, dan
melakukan penyuntikan selama 5 tahun.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
AIDS adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan kelemahan atau
kerusakan daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh faktor luar (bukan dibawa
sejak lahir)dan sebagai bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulai dari
kelainan ringan dalam respon imun tanpa dan gejala yang nyata hingga keadaan
ini imunosuprsi dan berkaitan dengan berbagai infeksi yang dapat membawa
kematian dan dengan kelianan malignitas yang jarang terjadi.
Etiologi AIDS disebabkan oleh virus HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus
sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS diseluruh dunia.
Cara penularan AIDS yaitu melalui hubungan seksual, melalui darah (
transfuse darah, penggunaan jarum suntik dan terpapar mukosa yang
mengandung AIDS), transmisi dari ibu ke anak yang mengidap AIDS.
B. Saran
1. Bagi institusi pendidikan :
Bagi institusi pendidikan di harapkan untuk mendalami tentang
HIV AIDS sehingga yang bersangkutan dapat memberikan pengarahan
yang lebih intensif..
2. Bagi mahasiswa :
Bagi mahasiswa mengenai makalah dapat dijadikan wawasan
tambahan mengenai HIV AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Davey, Patrick.2006. Infeksi HIV dan AIDS dalam : safitri, amalai, ed.At a
Glance Medicine. Jakarta : penerbit Erlangga.