Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Deaminasi Oksidatif


Deaminasi adalah suatu reaksi kimiawi pada metabolisme yang melepaskan gugus amina dari moleku
senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas akan terkonversi menjadi amonia.
Pada manusia, deaminasi terutama terjadi pada hati, walaupun asam glutamat juga mengalami deaminasi
pada ginjal. Proses deaminasi dalam lingkungan aerobik akan menghasilkan asam okso, disebut deaminasi
oksidatif dan terjadi terutama di dalam hati.
Asam glutamat merupakan satu-satunya asam amino yang mengalami deaminasi oksidatif, karena senyawa
ini merupakan akhir dari setiap reaksi transaminasi. Pada reaksi deaminasi oksidatif, asam glutamat dikonversi
menjadi bentuk asam ketonnya dengan pergantian gugus amina menjadi gugus keton
Hasil reaksi berupa dua senyawa produk yaitu asam ketoglutarat-alfa dan amonia.
Dekarboksilasi oksidatif merupakan suatu tahapan proses katabolisme (reaksi pemecahan / pembongkaran
senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi
lebih rendah) yang merupakan lanjutan dari proses glikolisis (proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu
glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai
3 atom C). Menurut Wapedia (2010) dekarboksilasi merujuk pada reaksi kimia yang menyebabkan gugus
karboksil (-COOH) terlepas dari senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).

2.2 Proses Deaminasi Oksidatif


Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel
misalnya bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses diaminasi oksidatif yang menggunakan glutaman
dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat + NAD+  asam α ketoglutarat + NH4+ + NHDH + H+
Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+ . selain NAD+ glutamat
dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai akseptor elektron. Oleh karena asam glutamat
merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam
metabolisme asam amino.
Dua jenis dehidrogenase lain yang penting ialah L-asam amino oksidase dan D-asam amino oksidase.
L-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang mempunyai gugus prostetik
flavinmononukleotida (FMN). Enzim ini terdapat dalam sel hati pada endoplasmik retikulum dan bukan
merupakan enzim yang penting. D – asam amino oksidase adalah juga enzim flavoprotein dan merupakan
katalis pada reaksi:
Enzim ini mempunyai FAD sebagai gugus prospetik dan terdapat dalam sel hati. Oleh karena D-
asamamino jarang terdapat dalam tubuh manusia, maka fungsi D-asam amino oksidase.
Proses diaminasi asam amino dapat terjadi secara oksidatif dan non oksidatif. Contoh asam amino yang
mengalami proses deaminasi oksidatif adalah asam glutamat. Reaksi degradasi asam glutamat dikatalis oleh
enzim L-glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh NAD atau NADP.
Deaminasi non oksidatif adalah penghilangan gugus amino dari asam amino serin yang dikatalis oleh
enzim serindehidratase. Asam amino teronin juga dapat mengalami deaminasi non oksidatif dengan katalis
kreonin dehidratase menjadi keto butirat.
Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam amino menjadi asam keto dan
ammonia (NH4 +), secara skematik digambarkan sebagai berikut:

Deaminasi atau proses tersingkirnya gugus amino dari basa. Reaksi deaminasi dapat terjadi secara
langsung atau melalui reaksi transdeaminasi. Dalam reaksi transdeaminasi, mula-mula asam amino diubah
menjadi senyawa lain yang dapat dideaminasi lebih lanjut untuk menghasilkan amonia. Contoh proses reaksi
deaminasi oksidatif adalah seperti di bawah ini :
Berdasarkan reaksi di atas, glutamat mengalami proses deaminasi menghasilkan ion amonium (NH4+).
Selanjutnya ion amonium (NH4+) masuk ke dalam siklus urea. Atau secara sederhana dapat dilihat pada reaksi
berikut :

Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen dan nonnitrogen.


1. Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A
untuk sumber energi melalui jalur siklus Kreb’s atau disimpan dalam bentuk glikogen.
2. Senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah lebih dahulu menjadi ureum (diagram 2).

Proses deaminasi kebanyakan terjadi di hati, oleh karena itu pada gangguan fungsi hati (liver) kadar
NH3 meningkat. Pengeluaran (ekskresi) urea melalui ginjal dikeluarkan bersama urin.

BAB III
KESIMPULAN

Dekarboksilasi oksidatif merupakan suatu tahapan proses katabolisme (reaksi pemecahan / pembongkaran
senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi
lebih rendah) yang merupakan lanjutan dari proses glikolisis (proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu
glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai
3 atom C). Menurut Wapedia (2010) dekarboksilasi merujuk pada reaksi kimia yang menyebabkan gugus
karboksil (-COOH) terlepas dari senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).
Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen dan nonnitrogen.
3. Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A untuk
sumber energi melalui jalur siklus Kreb’s atau disimpan dalam bentuk glikogen.
4. Senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah lebih dahulu menjadi ureum

Anda mungkin juga menyukai