Menatap dunia dengan tatapan kosong Tangisan membahana saat pertama menyongsong dunia Di punggung bumi kita berdiri, dari seorang bayi hingga menjadi mayat yang mati
Tepat dimana diatas punggung bumi
Dibawah atap sekolah, kita berjibaku dalam buku buku Goresan pena menggaris garis kertas Sang guru komat kamit bercerita tentang cita cita loading... Di pojok kelas dua insan hanya pulas dalam mimpi Di pojok lain bermain cinta dengan sang pujaan hati Di bangku terdepan, hanya bisa menatap dengan tatapan kantuk Inilah pemandangan kelasku,
Dibawah atap sekolah ini
Aku adalah aku yang terlahir dari ketidaktahuan Menuju diri yang mencoba tahu tentang hakikat dunia ini AKu adalah aku yang terlahir dari kehampaan Menuju dunia yang serba indah dengan berbagai hikmah
Didalam sekolah ini,
ilmu terbaik hadir bukan dari banyaknya hartaku Namun seberapa besar tekad keberhasilanku Ilmu terbaik hadir bukan dari banyaknya buku Namun dari banyaknya ilmu yang kau cintai
Terima kasih sekolahku,
Atas persahabatan yang terlukis di hatiku Atas cinta pertama yang kau kenalkan kepada ku Atas ilmu yang kau curahkan di alam pikirku