Anda di halaman 1dari 59

Hasil Uji Coba Pengembangan

Rubrik Asesmen Kinerja Produk Materi Massa Jenis Kelas VII SMP

Tugas ini disusun untuk


Memenuhi mata kuliah Asesmen Alternatif Pembelajaran IPA
Dosen pengampu Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd. & Dr. Ridwan Efendi, M.Pd.

Disusun oleh

1. Avidia Sarasvati (1707371)


2. Dea Santika Rahayu (1707726)
3. Dwi Nurul Hidayah (1707245)
4. Nurul Aisyah (170778)

Kelas Reguler A

Magister Pendidikan IPA


Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Tahun Pelajaran 2017/2018

1
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 6
A. Definisi Asesmen Kinerja ............................................................................ 6
B. Target Pencapaian Dan Metode Asesmen.................................................... 6
C. Pengembangan Asesmen Kinerja ................................................................. 7
D. Komponen-komponen Dasar Asesmen Kinerja ........................................... 8
E. Perencanaan Asesmen Kinerja ..................................................................... 9
F. Langkah-langkah Pembuatan Asesmen Kinerja .......................................... 9
BAB III.................................................................................................................. 11
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 11
A. Subjek Observasi ........................................................................................ 11
B. Lokasi Observasi ........................................................................................ 11
C. Alur Observasi ........................................................................................... 11
D. Jadwal Observasi ........................................................................................ 12
E. Instrumen.................................................................................................... 12
F. Fokus Observasi ......................................................................................... 12
G. Bahan dan alat yang Digunakan ................................................................. 13
BAB IV ................................................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 14
A. Tujuan ........................................................................................................ 15
B. Hipotesis ..................................................................................................... 15
C. Alat dan bahan............................................................................................ 16
D. Langkah kerja ............................................................................................. 16
E. Hasil ........................................................................................................... 17
F. Pembahasan ................................................................................................ 20
G. Simpulan .................................................................................................... 24
BAB V ................................................................................................................... 26
PENUTUP ............................................................................................................. 26
A. Simpulan .................................................................................................... 26
B. Saran........................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
LAMPIRAN .......................................................................................................... 28

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perpaduan penialain kurikulum 2013 adalah perpaduan dari tiga domian yaitu
domain kognitif, sikap dan keterampilan. Domain kognitif yaitu pengetahuan
terhadap konten materi pelajaran. Domain sikap adalah dimensi yang mencangkup
perasaan dan karakter yang dimiliki individu. Domain keterampilan adalah
kemampuan individu dalam menggunakan alat atau bahan dan atau kemampuan
individu dapat berkomunikasi dengan lingkungan. Tiga domain ini diselaraskan dan
terintegrasi dalam pembelajaran. Selain kegiatan belajar yang mencangkup tiga
domain, diperlukan persiapan asesmen untuk menilai dimensi sikap dan
katerampilan. Asesmen yang digunakan berbeda dengan domain kognitif karena
capaian yang dituju berbeda. Sehingga dibutuhkan asesmen alternatif yaitu
beberapa metode penilaian yang tepat untuk tujuan yang berbeda.
Pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik,
pendekatan yang terdiri dari lima sintak. Sintak mengamati, menanya, mencoba/
mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Mengamati
adalah kemampuan memaksimalkan panca indra manusia untuk menangkap
informasi dari luar. Menanya adalah mengajukan pertanyaan berdasarkan informasi
yang ditangkap. Mencoba atau mengumpulkan data adalah proses mencari referensi
yang mendukung informasi yang diperoleh untuk menuntun jawaban atas
pertanyaan yang muncul. Mengasosiasi adalah kemampuan pikiran untuk
menghubungkan infomasi dengan referensi yang telah didapatkan sehingga
mengerucut pada satu jawaban. Mengomunikasikan adalah kemampuan untuk
menyampaikan hasil analisis yang diperoleh atas proses pemikiran. Kelima tahapan
ini adalah integrasi dari tiga domain kurikulum 2013. Jadi pendekatan saintifik
sangat menunjang berbagai macam model yang memicu eksplorasi keseimbangan
domain kognitif, sikap dan keterampilan.
Proses belajar pendekatan saintifik memberikan produk yang dapat mengukur
kemampuan peserta didik. Salah satunya pada sintak mengkomunikasikan maka
terdapat hasil atau produk yang disampaikan entah secara lisan atau tertulis. Salah

3
satu contoh adalah produk laporan praktikum. Laporan praktikum menunjukan
hasil proses peserta didik memaksimalkan kemampuan domain keterampilan.
Pengukuran dibutuhkan asesmen yang tepat. Laporan praktikum dapat diases
dengan asesmen kinerja produk, yaitu proses penilaian yang mengukur hasil dari
kemampuan psikomotorik peerta didik dengan panduan penilaian berupa rubrik.
Penilaian kinerja skill dan produk dengan menggunakan rubrik penilaian
direkomendasaikan sebagai salah satu bentuk asesmen performan/ otentik berbasis
klas (Stiggin, 1994). Peserta didik yang dinilai menggunakan rubrik diberi tugas
(task) dan kemudian unjuk kemampuan dalam mengerjakan tugas diamati dan
diberi skor sesuai dengan indikator gradasi kualitas tampilan yang diukur oleh butir
rubrik penilaian keterampilan tersebut. Butir-butir dari keseluruhan rubrik penilaian
yang digunakan disosialisasikan terlebih dahulu kepada mahapeserta didik untuk
membangun persamaan persepsi aspek-aspek sasaran pembinaan keterampilan.
Keterbukaan kriteria sasaran penilaian sangat penting dalam pembinaan
keterampilan secara efektif dan efisien (Sudria & Siregar, 2009).
Pengembangan rubrik ini fokus ke asesmen kinerja produk berupa laporan
praktikum. Materi yang diangkat adalah massa jenis benda kelas VII SMP.
Pengembangan rubrik digunakan untuk mengetahui penerapanya di lapangan,
sehingga terdapat revisi yang diakomodir untuk penyempurnaan LKS dan rubrik.
LKS dan rubrik yang sudah diuji cobakan akan semakin siap digunakan kepada
populasi yang heterogen.

B. Rumusan Masalah
Pengembangan rubrik ini memiliki rumusan masalah umum bagaimana
pengembangan rubrik asesmen kinerja produk materi massa jenis. Pertanyaan
umum ini dapat diturunkan dalam pertanyaan yang lebih spesifik yaitu :
1. Bagaiaman penerapan lembar kerja peserta didik materi massa jenis pada hasil
uji coba kepada peserta didik kelas VII ?
2. Bagaimana hasil penerapan rubrik penialaian produk terhadap laporan
praktikum peserta didik ?

4
C. Tujuan
Pengembangan ini memiliki tujuan untuk mengetahui :
1. Penerapan lembar kerja peserta didik materi massa jenis pada hasil uji coba
kepada peserta didik kelas VII.
2. Hasil penerapan rubrik penialaian produk terhadap laporan praktikum
siswa.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Asesmen Kinerja


Penilaian kinerja (Performance Assessment) secara sederhana dapat
dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap peserta didik yang
ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Penilaian kinerja melibatkan peserta didik
dalam aktivitas yang memerlukan demonstrasi untuk keterampilan-keterampilan
tertentu dan/atau dalam hal menciptakan suatu spesifikasi produk. Sebagai hasilnya,
metode penilaian ini membolehkan kita untuk mengkotak-kotakkan hasil nilai
belajar yang kompleks yang tidak bisa didapat dengan memberikan tes biasa saja.
Dengan penilaian kinerja kita dapat mengamati peserta didik ketika mereka sedang
perform/tampil atau menilai tingkatan kecakapan demonstrasi para siswa. Penilaian
kinerja dapat menilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat
mereka lakukan. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa terdapat
perbedaan antara “mengetahui bagaimana melakukan sesuatu” dengan “mampu
secara nyata melakukan hal tersebut”. Hal ini sejalan dengan tujuan sekolah pada
hakikatnya yaitu membekali peserta didik dengan kemampuan nyata (the real world
situation).
Stiggins (1994) menyatakan bahwa asesmen kinerja merupakan penilaian
yang melibatkan peserta didik dalam aktivitas yang menunjukkan keterampilan-
keterampilan tertentu dan atau menciptakan produk yang spesifik. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, asesmen kinerja merupakan penilaian terhadap kinerja
yang dapat berupa keterampilan tugas-tugas tertentu, dan hasil karya yang
diciptakan.

B. Target Pencapaian Dan Metode Asesmen


Stiggins (1994) mengemukakan lima kategori target hasil belajar yang layak
dijadikan dasar dalam menentukan jenis asesmen yang akan digunakan oleh
pengajar. Kelima hasil belajar tersebut adalah: (1) Knowledge Outcomes,
merupakan penguasaan peserta didik terhadap substansi pengetahuan suatu mata

6
pelajaran; (2) Reasoning Outcomes, yang menunjukkan kemampuan peserta didik
dalam meng-gunakan pengetahuannya dalam melakukan nalar (reason) dan
memecahkan suatu masalah: (3) Skill Outcomes, kemampuan untuk menunjukkan
prestasi tertentu yang berhubungan dengan keterampilan yang didasarkan pada
penguasaan pengetahuan; (4) Product Outcomes, kemampuan untuk membuat
suatu produk tertentu yang didasarkan pada penguasaan pengetahuan; (5) Affective
Outcomes, pencapaian sikap tertentu sebagai akibat mempelajari dan
mengaplikasikan pengetahuan.
Guru harus dapat menentukan target pencapaian dan metode asesmen yang
akan digunakan. Target pencapaian akan menentukan metode asesmen. Asesmen
kinerja ini akan lebih efektif dalam mengukur skill outcomes dan product outcomes.
Hal ini ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel. 2 Target Pencapaian dan Metode Asesmen


Respon Essay Asesmen Komunikasi
terbatas kinerja personal
Pengetahuan
Penalaran
Keterampilan
Produk
Afektif
Sumber: Stigins, 1994

C. Pengembangan Asesmen Kinerja


Asesmen kinerja dapat direncanakan dan dikembangkan oleh guru, praktisi
pendidikan, praktisi, dan tim pengembang evaluasi lainnya. Bentuk-bentuk tes
kinerja yang telah siap pakai dapat ditemukan dalam buku-buku yang telah
diterbitkan, akan tetapi apabila akan menggunakan tes tersebut dalam kelas, guru
harus mempertimbangkan kualitas dan kondisi kelas. Asesmen merupakan bagian
yang terintegrasi di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru merupakan
penentu utama dalam menentukan sifat, fokus, dan kriteria performans yang
diinginkan. Pelaksanaan asesmen kinerja dilakukan secara berkelanjutan selama
proses pembelajaran berlangsung, dalam rangka mencapai kompetensi yang

7
diharapkan. Asesmen kinerja dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas. Hasil
asesmen dapat digunakan oleh guru siswa, orang tua, sekolah, dan masyarakat.

D. Komponen-komponen Dasar Asesmen Kinerja


Terdapat 3 komponen dasar dan sembilan langkah dalam mendesain dan
mengembangkan asesmen kinerja menurut Stiggins (1994) seperti yang terdapat
dalam tabel 3 berikut.
Tabel 3. Komponen-komponen Dasar Asesmen Kinerja
Faktor Desain Pilihan
1. Penjelasan kinerja
a. Sifat kinerja Perilaku untuk didemonstrasikan
Produk untuk diciptakan
b. Fokus Penilaian Penilaian Individu
Penilaian Kelompok
c. Kriteria Kinerja Mencerminkan aspek penilaian yang spesifik
2. PengembanganLatihan
Jenis latihan Tugas terstruktur
Peristiwa yang terjadi secara alami
Isi latihan Mendefinisikan target, kondisi, dan standar
Banyaknya latihan Mempertimbangkan fungsi tujuan, target, dan
sumberdaya yang tersedia
3. Penskoran dan
pencatatan hasil
a. Tingkat kerincian dari Holitic
hasil-hasil Analyctical
b. Prosedur pencatatan Cheklist
Rating
Catatan Anekdot
Catatan Mental
c. Menentukan penilai Guru
Guru ahli dari luar
Student Self assesmen
Student peer evaluation

8
E. Perencanaan Asesmen Kinerja
Terdapat tiga bagian kerangka desain asesmen kinerja yang bisa dievaluasi
yakni: latihan, penskoran, dan prosedur perekaman. Untuk merealisasikan
asesmen kinerja ini, dimulai dengan membuat perencanaan asesmen kinerja
yang meliputi tiga fase penting, yaitu :
a. Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini ditentukan jenis kinerja apa
yang ingin dinilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat
diurai menjadi: membawa mikroskop dengan benar, menggunakan lensa
dengan pembesaran kecil terlebih dahulu, mengatur pencahayaan,
memasang preparat, dan memfokuskan bayangan benda.
b. Fase 2 : mendesain latihan-latihan kinerja. Setelah kinerja yang akan dinilai
ditentukan tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang
memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya
guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) yang dipersiapkan adalah praktikum dengan
menggunakan mikroskop.
c. Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil

F. Langkah-langkah Pembuatan Asesmen Kinerja


Menurut Stiggins (1994), langkah-langkah pembuatan asesmen kinerja
adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kriteria kinerja, terdapat enam langkah dalam membentuk
kriteria, yaitu:
Langkah 1: refleksi kemampuan berpikir
Langkah 2: menyingkat
Langkah 3: mendefinisikan
Langkah 4: membuat skala yang kontras
Langkah 5: mendeskripsikan keberhasilan
Langkah 6: merevisi dan memperbaikinya

9
b. Mendesain asesmen kinerja
1) Sifat tes
2) Spesifikasi tes terstruktur.
3) Jumlah tes
c. Penskoran dan Rekapitulasi
1) Membuat secara detail kriteria tingkatan kemampuan yang ingin diasesmen.
2) Cara yang dipilih untuk merekap hasil
3) Siapa yang akan mengobservasi dan mengevaluasi
Quellmalz (1991), memberikan daftar standar untuk dibandingkan dengan
kriteria kinerja di samping penilaian kualitas, menuliskan kriteria kinerja yang
efektif sebagai berikut.
a. Mencerminkan semua komponen kinerja yang penting–patokan dalam
pencapaian target.
b. Mengaplikasikan sesuai dengan konteks dan pada kondisi dimana kinerja
terjadi secara alami.
c. Menyajikan dimensi kinerja dimana evaluator yang dilatih dapat
mengaplikasikan secara konsisten pada serangkaian tugas yang mirip.
d. Cara pengembangannya sesuai/tepat untuk peserta ujian.
e. Dapat dipahami dan digunakan oleh semua partisipan dalam proses
mengases kinerja, termasuk guru, orang tua, siswa, dan masyarakat.
f. Menghubungkan hasil-hasul asesmen secara langsung dalam proses
pembuatan keputusan pembelajaran.
g. Menyediakan perangkat yang jelas dan dapat dipahami dari
pendokumentasian dan penyampaian tentang perkembangan peserta didik
sepanjang waktu.

10
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Subjek Observasi
Subjek observasi adalah 20 peserta didik kelas VII A.

B. Lokasi Observasi
Lokasi observasi yang telah dilakukan di Sekolah Menengan Pertama Al
Azhar 36 Bandung.

C. Alur Observasi
Alur observasi yang telah dilakukan tergambar pada gambar dibawah ini.

Analisa Kompetensi Dasar Membuat task dan rubrik

Konsultasi ke dosen pembimbing dan


revisi

Uji Coba task dan Rubrik

Analasis hasil Kajian Pustaka

Revisi dan penyusunan laporan

11
D. Jadwal Observasi
Observasi ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bandung dilakukan
sebanyak dua kali yang dijelaskan pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Jadwal Observasi
No. Hari/Tanggal/Bulan/Tahun Kegiatan
2 Rabu/13/Desember /2017 memasukkan surat perizinan untuk
melakukan uji coba task dan rubrik
3 Senin/18/Desember/2017 Uji coba task dan rubrik di laboratorium
IPA SMP Al Azhar 36 Bandung

E. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam observasi ini adalah rubrik yang telah
disusun yang terdiri dari 6 dimensi dengan 5 skala, yaitu sangat baik (5) hingga
sangat kurang (1) seperti yang tertuang dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Rubrik Kinerja Produk

F. Fokus Observasi
Keterbacaan task dan rubrik yang telah disusun dalam KD :
KD 3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal, sifat fisika dan kimia,
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
KD 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat laruran,
perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran

12
G. Bahan dan alat yang Digunakan
Bahan dan alat yang digunakan dalam uji coba task dan rubrik adalah sebagai
berikut :
1. LKS
2. Rubrik
3. Set alat praktikum massa jenis

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Rubrik dan Task dilakukan pada 20 peserta didik kelas VII A
SMP Al-Azhar 36. Materi yang disampaikan adalah masa jenis yang bertujuan
untuk; (1) menentukan masa jenis benda; (2) terampil menggunakan alat ukur; (3)
menyajikan laporan praktikum. Pembelajaran ini peserta didik diminta untuk
membuat laporan kegiatan eksperimen yang terdiri dari pembuatan hipotesis,
menentukan alat dan bahan, menuliskan langkah kerja, mencatat hasil pengamatan,
menjawab pembahasan dan menulis simpulan. Setiap aspek dalam laporan ini
dinilai dengan skala likert rentang 1-5, menggunakan rubrik kinerja produk yang
telah dirancang dan diverifikasi oleh ahli. Penulis menjabarkan pemetaan rata-rata
kemampuan peserta didik sebagai berikut.

Grafik 1. Hasil Penilaian Rubrik Peserta Didik Kelas VII A


Materi Massa Jenis
Berdasarkan grafik di atas diperoleh hasil bahwa rata-rata sebanyak 4
sampel kelompok di kelas VII A. Hasil penilaian berdasarkan rubrik asesmen
kinerja produk yang ditelah disusun didapatkan bahwa hasil penilaian tertinggi
terdapat di poin alat dan bahan dan poin terendah di langkah kerja. Setiap hasil
penialian ini dibahas dalam uraian tiap poin berikut ini.

14
A. Tujuan
Tujuan lembar kerja peserta didik dihasilkan dari analisis kompetensi dasar
(KD). KD materi yang kami analisis yaitu KD 3.3 yaitu menjelaskan konsep
campuran dan zat tunggal, sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam
kehidupan sehari-hari. KD 4.3 yaitu menyajikan hasil penyelidikan atau karya
tentang sifat larutan, perubahan fisika da perubahan kimia, atau pemisahan
campuran. KD 3.3 adalah domain kognitif sedangkan KD 4.3 adalah domain
keterampilan. Pengembangan rubrik kami fokus terhadap KD 4.3 yaitu penyajian
laporan praktikum / produk. KD yang telah ditentukan kemudian diturunkan lebih
rinci menjadi tujuan LKS. Jadi penentuan tujuan LKS adalah proses analisis KD.
Tujuan LKS ini terdiri dari peserta didik menentukan massa jenis benda,
peserta didik terampil menggunakan alat ukur, dan peserta didik menyajikan hasil
laporan. Tiga tujuan tersebut mencangkup domain kognitif, sikap dan keterampilan.
Setelah diuji cobakan didapatkan hasil bahwa peserta didik dapat mencapai tiga
tujuan tersebut. Pertama peserta didik dapat menyajikan massa jenis benda dalam
tabel hasil. Kedua peserta didik dapat menggunakan neraca ohaus dan gelas beker
sesuai prosedur. Ketiga peserta dididk dapat menyajikan laporan praktikum sesuai
konsep massa jenis. Jadi, tujuan dalam LKS ini dapat disimpulkan sudah baik
karena tujuan tercapai dalam uji coba. Rubrik yang disusun tidak terdapat peskoran
bagian tujuan, karena tujuan wajib ditekankan oleh guru supaya praktikum terarah
luaran yang diharapkan. Tidak terdapat penambahan tujuan dalam rubrik.

B. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dinyatakan di awal praktikum
kemudian dibuktikan apakah hipotesis sesuai dugaan kita atau tidak. Hipotesis
membutuhkan pertanyaan stimulus supaya peserta didik dapat diarahkan berpikir
ke fokus utamanya. Utamanya di masa SMP mereka masih mulai masuk ke sikap
berpikir kritis, sehingga membutuhkan panduan. Setelah uji coba didapatkan bahwa
hipotesis yang dituliskan oleh peserta didik sudah dapat mengarah ke informasi
hipotesis. Namun, perlu pembahasan pertanyaan hipotesis. Praktium ini
menggunakan variabel tambahan yang tidak sesuai dengan bahan LKS, yaitu
penambahan variabel benda yang berbeda jenis sama volume. Ketidak sesuaian
bahan ini disebakan karena ketersediaan alat di laboratorium.

15
Hipotesis diperbaiki sesuai dengan variabel bahan yang dipraktikan. Awalnya
hanya satu pertanyaan yaitu “Terdapat empat buah logam dengan ukuran yang
berbeda. Bagaimana massa jenis setiap batu tersebut? Apakah tetap sama atau
berbeda ?”. diubah menjadi “(1) Terdapat dua buah logam silinder dengan ukuran
dan massa yang berbeda, namun jenisnya sama. Bagaimana massa jenis setiap
logam silinder tersebut ? Apakah tetap sama atau berbeda?” dan “(2) Terdapat dua
buah logam kubus dengan ukuran yang sama tetapi berbeda jenis. Bagaimana massa
jenis setiap logam silinder tersebut ? Apakah tetap sama atau berbeda?”. Pertanyaan
hipotesis menjadi dua macam menjadikan peserta didik fokus terhadap setiap
perlakuan dua variabel.
Rubrik pada hipotesis tidak memerlukan revisi karena penambahan
pertanyaan tidak berpengaruh terhadap setiap deskriptor tingkatan. Sehingga rubrik
hipotesis tetap menjadi skala 5 (sangat baik) hipotesis dinyatakan dengan jelas dan
menjawab pertanyaan, skala 4 (baik) hipotesis dinyatakan dengan jelas, skala
3(rata-rata) hipotesis hanya dinyatakan saja, skala 2 (kurang) hipotesis tidak jelas
dan skala 1 (sangat kurang) hipotesis tidak dinyatakan. Kejelasan yang
dimaksudkan adalah terdapat pernyataan lugas yang menjawab pertanyaan
hipotesis serta disertai alasan.

C. Alat dan bahan


Alat dan bahan adalah rincian pendukung yang dinyatakan dalam satuan
jumlah supaya jelas. Setelah uji coba terdapat perubahan bahan yang digunakan
yaitu logam silinder berbeda ukuran dan massa serta sama jenisnya sebanyak 2
buah, dan logam kubus sama volume berbeda jenis sebanyak 2 buah. Sehingga
mempengaruhi deskriptor rubrik pula dengan perubahan sebagai berikut. Skala 5
(sangat baik) semua jenis alat dan bahan (6 macam) didata, 4 (baik) 5 jenis alat dan
bahan didata, skala 3 (rata-rata) 4 jenis alat dan bahan didata, skala 2 (kurang) 3
jenis alat dan bahan didata, skala 1 (sangat kurang) 2 -1 jenis alat dan bahan didata.

D. Langkah kerja
Lembar kerja siswa yang kami sajikan kepada peserta didik sengaja tidak
mencantumkan uraian langkahnya. Kami memberikan arahan langkah kerja dengan
mendemonstrasikan terlebih dahulu. Peserta didik diminta untuk mengamati dan
mencatat langkah kerja sesuai dengan bahasa mereka. Setelah melakukan

16
percobaan, peserta didik belum dapat menuliskan secara lengkap dan detail setiap
langkah. Mereka hanya dapat menuliskan langkah secara umum. Pada rubrik kami
capaian tertinggi pada skala 5 adalah peserta didik dapat menuliskan 13 langkah.
Sehingga rubrik perlu disesuaikan dengan kemampuan normatif peserta didik
dengan perbaikan sebagai berikut. Skala 5 : 10 langkah kerja ditulis secara
berurutan. Skala 4 : 1 – 8 langkah kerja ditulis berurutan. Skala 3 : 1 – 6 langkah
kerja ditulis namun tidak berurutan. Skala 2 : 1 – 4 langkah kerja ditulis dan/atau
tidak berurutan. Skala 1 : 1 – 2 langkah kerja ditulis dan/atau tidak berurutan

E. Hasil
Perbaikan yang dilakukan adalah pemisahan tabel hasil pengamatan menjadi
tabel percobaan 1 dan percobaan 2. Pemisahan tabel ini berdasarkan pemisahan
hipotesis berdasarkan variabel masing-masing. Berikut ini adalah pembenaran tabel
bagian hasil.
Percobaan 1

Nama Benda Massa Benda Volume Massa Jenis massa jenis


(gram) Benda (ml) (gram/ml) (Kg/m3)
(massa
benda/volume
benda)

Percobaan 2

Massa Jenis
(gram/ml)
Massa Benda Volume Benda massa jenis
Nama Benda (massa
(gram) (ml) (Kg/m3)
benda/volume
benda)

17
1. Pengoperasian alat ukur
Alat ukur yang digunakan dalam praktikum ini ada 2 jenis yaitu beaker glass
untuk mengukur volume air dan neraca ohaus. Penggunaan beaker glass, ditemukan
kelemahan membaca skala. Pada percobaan 1 yaitu pengukuran 2 benda yang
terbuat dari besi dengan ukuran berbeda seharusya didapatkan massa jenis yang
sama. Karena berdasarkan teori, volume tidak mempengaruhi massa jenis suatu
benda. Dari 4 kelompok ditemukan dalam menuliskan hasil pengukuran volume
sehingga setelah dimasukkan pada formula massa jenis, hasilnya pun berbeda.
Selain itu, seharusya beban yang diukur volumenya diikat dengan tali, sehingga
tidak ada air yang terbuang keluar. Berdasarkan pengamatan dari beberapa
kelompok, ada air yang terbuang saat memasukkan beban. Hal ini tentunya
mempengaruhi hasil pengukuran.
Alat ukur kedua yang digunkan adalah neraca ohaus. Meskipun sebelumnya
peserta didik belum pernah mengoperasikan secara langsung, namun setelah
seluruh perwakilan kelompok melaksanakan arahan dari observer, peserta didik
dapat menggunakan alat dengan baik. Dari kedua analisa tersebut, maka diperlukan
assesmen untuk mengetahui bagaimana keterampilan peserta didik dalam
mengoperasikan alat termasuk membaca skala pada alat ukur. Sehingga, kami
menambahkan poin di bawah ini.
a. Beaker Glass

Nilai skala = .......................

b. Neraca Ohaus

Nilai skala kalibrasi = .......................

18
Nama Skala yang Massa benda
Kalibrasi neraca ohaus
benda ditunjuk (gram)

Dengan mengetahui hasil data yang ditulis oleh peserta didik pada tabel
pengoprasian alat, guru bisa mendeteksi kerancuan data yang dihasilkan dari
pengukuran. Guru bisa dengan mudah mendeteksi pada penggunaan alat mana yang
peserta didik masih kurang mampu.
2. Penulisan data pengukuran
Untuk mengarahkan peserta didik menginterpretasikan data dalam bentuk
deskripsi kesimpulan, maka kami memisahkan 2 percobaan. Yang pertama
merupakan percobaan mencari massa jenis 2 silinder dengan bahan yang sama
namun beda ukuran. Tujuan dari pecobaan ini adalah mengarahkan peserta didik
untuk mendapatkan pengetahuan bahwa volume dan massa tidak mempengaruhi
besar massa jenis. Jika jenis benda sama,maka kedua benda tersebut memiliki
massa jenis yang sama. Berdasarkan uji coba task, dikarenakan peserta didik belum
mampu membaca skala beaker glass dengan tepat dan adanya air yang terpercik
keluar, maka dari keempat kelompok tidak memperoleh keseimpulan yang tepat.
Percobaan kedua dilakukan dengan 2 jenis benda dengan volume sama namun
jenis berbeda. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengarahkan peserta agar
mendapatkan pemahaman bahwa dua benda memilikivolume sama namun jenisnya
berbeda maka keduanya memiliki massa jenis yag berbeda pula. Berdasarkan uji
coba task, peserta didik sudah mampu mendapatkan kesimpulan dengan tepat.
Karena task mengalami perubahan, maka rubrik pun perlu diklasifikasikan
antara hasil pengoperasian alat dan hasil pengukuran. Sehingga guru bisa dengan

19
mudah mendeteksi kekurangan peserta didik dalam melakukan praktikum massa
jenis ini.

5 1
4 3 2
Dimensi (sangat (sangat
(baik) (rata-rata) (kurang)
baik) kurang)
1-13 sel 1-11sel 1-8sel 1-3 sel
hasil 1-6sel terisi
terisi terisi terisi terisi
pengoperasian dengan
dengan dengan dengan dengan
alat tepat
tepat tepat tepat tepat
hasil 1-16 sel 1-13 sel 1-10 sel 1-7 sel terisi 1-3 sel terisi
pengukuran terisi terisi terisi dengan tepat dengan
dengan dengan dengan tepat
tepat tepat tepat

F. Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan bagian yang mengarahkan peserta didik
pada pemahaman konsep atas fenomena yang telah mereka amati. Bagian
pembahasan terdapat 5 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan bermaksud
mengarahkan peserta didik pada pemahaman konsep juga pada simpulan atas
eksperimen yang telah dilakukan.

Analisis pertanyaan pertama yaitu tentang faktor yang mempengaruhi masa


jenis. Redaksi pertanyaan pada task adalah “Apakah yang mempengaruhi massa
jenis?” semua peserta didik menjawab sama bahwa yang mempengatuhi massa
jenis suatu benda adalah Massa, Volume, dan jenis zatnya.

Pada task ini, peserta didik sudah dapat menangkap maksud yang tertuang
dalam pertanyaan ini. Namun penulis akan mengubah redaksi pertanyaan menjadi,
“Faktor apa saja yang dapat digunakan untuk menetahui massa jenis suatu benda?”.
Penulis mengubah redaksi pertanyaan karena mass jenis adalah sebuah konstanta

20
sehingga tidak dapat dipengaruhi apapun, sehingga massa dan volume hanya
berperan sebagai faktor yang dapat digunakan untuk mengungkap nilai massa jenis
suatu benda. Sehingga redaksi yang diperbaiki adalah sebagai berikut:

Sebelum revisi

Setelah revisi

1. Faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui massa jenis suatu benda?

Analisis pertanyaan kedua yaitu tentang urutan massa jenis dari yang
terkecil sampai yang terbesar, melalui redaksi pertanyaan, “Urutkan massa jenis
benda dari yang terkecil hingga terbesar.” Pertanyaan ini bertujuan untuk
mengarahkan peserta didik bahwa terdapat massa jenis yang sama, ada pula massa
jenis yang berbeda dan ini menentukan apakah benda tersebut disusun oleh zat yang
sama atau berbeda. Melalui pertanyaan ini peserta didik dapat mengurutkan benda
dari massa jenis terkecil hingga terbesar.

21
Sebagai perbaikan, penulis akan membagi pertanyaan menjadi 2 bagian
pertanyaan, bagian pertama adalah, “Urutkan massa jenis benda pada percobaan 1
dari yang terkecil hingga yang terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari
bahan yang sama? Jelaskan alasanmu” hal ini karena pada percobaan 1 diasumsikan
bahwa logam dibuat dari bahan yang sama sehingga peserta didik dapat
mengidentifikasi dari besarnya massa jenis. Pertanyaan kedua adalah, “Urutkan
massa jenis benda pada percobaan 2 dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama? Jelaskan alasanmu”
hal ini juga mengacu pada percobaan 2 yang diasumsikan memiliki jenis materi
yang berbeda yang dapat diidentifikasi dari bedanya massa jenis yang ditemukan.
Dengan begitu peserta didik dapat menentukan hubungan massa jenis dengan jenis
benda.

Setelah revisi:

2. Urutkan massa jenis benda pada percobaan 1 dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama?
Jelaskan alasanmu.

3. Urutkan massa jenis benda pada percobaan 2 dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama?
Jelaskan alasanmu.

Pada analisis pertanyaan nomor 3 yaitu tentang hubungan antara massa jenis
dengan jenis benda, peserta didik diharapkan dapat membuat korelasi antara massa
jenis dengan jenis benda. Seperti di bawah ini:

22
Pada pertanyaan nomor 3, pertanyaan tidak diubah karena telah sesuai dengan
yang diharapkan walaupun jawaban peserta didik masih ada yang perlu diperbaiki.
Pada analisis pertanyaan pembahasan nomor empat yaitu tentang pengaruh
massa dan volume terhadap massa jenis suatu zat, semua peserta didik menjawab
bahwa massa dan volume mempengaruhi massa jenis. Karena menurut siswa,
massa jenis tidak dapat dihitung tanpa adanya data massa dan volume. Sedangkan
menurut jawaban ideal yang diprediksi oleh penulis yaitu massa jenis tidak
dipengaruhi oleh massa dan volume suatu benda. Karena massa jenis merupakan
nilai spesifik untuk suatu zat, jadi yang mempengaruhi massa jenis yaitu hanya jenis
zat itu sendiri.

Berdasarkan jawaban peserta didik tersebut, pemahaman peserta didik


terhadap konsep massa jenis tidak salah. Namun, maksud dari penulis yaitu ketika
perbandingan berapa pun untuk nilai massa dan volume suatu benda yang sejenis,
maka massa jenisnya pun akan sama. Namun untuk benda yang berbeda jenis, pasti
akan mempunyai massa dan volume yang berbeda karena memiliki massa jenis
yang berbeda pula. Ketika respon semua peserta didik tidak sesuai dengan respon
ideal yang diprediksi penulis, maka terdapat kesalahan pada pertanyaan yang

23
diajukan. Karena keterbacaannya oleh peserta didik tidak sesuai dengan respon
ideal. Oleh karena itu, penulis melakukan revisi pada pertanyaan nomor empat
menjadi sebagai berikut:
4) a. Berdasarkan tabel 1 yang telah diperoleh, apakah massa dan volume
mempengaruhi massa jenis?
4) b. Berdasarkan tabel 2 yang telah diperoleh, apakah massa dan volume
mempengaruhi massa jenis?
Selanjutnya analisis pada pertanyaan pembahasan nomor lima yaitu tentang
massa jenis benda sejenis dengan benda berbeda jenis. Berdasarkan respon siswa,
semua jawaban peserta didik mencapai respon ideal yaitu bahwa benda sejenis
memiliki massa jenis yang sama, sebaliknya benda yang berbeda jenis memiliki
massa jenis yang berbeda. Adapun tujuan dari pertanyaan ini yaitu untuk
mempertegas pemahaman peserta didik tentang massa jenis benda dan menggiring
peserta didik untuk menjawab kesimpulan pada LKS.

G. Simpulan
Pada bagian kesimpulan, hampir semua kelompok memberikan kesimpulan
berdasarkan pengetahuan awal peserta didik tanpa memperhatikan data yang
mereka peroleh melalui percobaan. Sehingga esensi percobaan untuk membuktikan
sebuah hipotesis menjadi tidak berarti. Adapun tujuan dilakukannya suatu
percobaan yaitu untuk mengkonfirmasi suatu hipotesis. Berdasarkan data
percobaan yang diperoleh oleh masing-masing kelompok, ternyata data hasil
pengamatan tidak semuanya sesuai dengan hipotesis. Namun peserta didik tidak
memperhatikan ketidaksesuaian tersebut, sehingga mereka menarik kesimpulan
hanya berdasarkan pengetahuan awal mereka mengenai konsep massa jenis.
Adapun yang menjadi revisi pada bagian kesimpulan yaitu adanya penambahan
kata berdasarkan data percobaan yang diperoleh, hal tersebut ditunjukkan pada
gambar berikut

24
Sebelum revisi

Setelah revisi
Berdasarkan data percobaan yang diperoleh, apa yang dapat kamu
simpulkan dari percobaan massa jenis?

25
BAB V

PENUTUP
A. Simpulan
Tahapan pembuatan rubrik dimulai dari pemilihan jenis asesmen yang akan
dikembangkan yaitu asesmen untuk produk. Kemudian dilakukan analisis materi
pembelajaran di SMP pada kurikulum 2013 yang cocok dengan asesmen untuk
produk. Adapun materi yang penulis pilih yaitu materi penentuan massa jenis zat.
Selanjutnya pengembangan task dan rubrik yang kemudian dinilai oleh dosen
pengampu. Tahap selanjutnya yaitu uji coba task dan rubrik di SMP Al Azhar 36
Bandung sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil uji coba dan penilaian dosen pada
task dan rubrik, dilakukan revisi sesuai dengan kekurangan penilaian task dan
rubrik.

B. Saran
Berdasarkan tahapan yang dilakukan dalam pengembangan task dan rubrik,
terdapat beberapa saran yang penulis rekomendasikan:
1. Apabila task berupa praktikum, sebaiknya dilakukan optimasi alat dan bahan.
Sehingga guru dapat mengetahui keakuratan dan ketepatan alat dan bahan yang
digunakan.
2. Task dan rubrik yang telah dikembangkan seharusnya didiskusikan dengan
guru yang bersangkutan di sekolah untuk mengetahui kesesuaian dengan
kebutuhan kelas.

26
DAFTAR PUSTAKA

Stiggins, R, J. (1994). Student-Centered Clasroom assessment. New York :


Maxwell Macmillan International
Sudria & Siregar. (2009). Pengembangan Rubrik Penilaian KeterampilanDasar
Praktikum Dan Mengajar Kimia padaJurusan Pendidikan Kimia. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran, 42(3), pp: 222 – 234.

27
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI

28
Mahapeserta didik UPI dan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
SMP Al Azhar 36

Aktivitas peserta didik kelas VII A mengukur massa benda dengan neraca
ohaus

Aktivitas peserta didik kelas VII A berdiskusi membuat laporan praktikum

29
LAMPIRAN II LKS
SEBELUM REVISI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Massa Jenis
MASSA JENIS
KD 3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal, sifat fisika dan kimia,
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari

KD 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat laruran,


perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran

LKS ini milik :

Nama : .............................................................

Kelas : .............................................................

Lembar Kerja Siswa


Massa Jenis
Ayo Praktikum
A. Tujuan :
1. Siswa menentukan massa jenis benda.
2. Siswa terampil menggunakan alat ukur.
3. Siswa menyajikan laporan praktikum.

B. Hipotesis
Terdapat empat buah logam dengan ukuran yang berbeda. Bagaimana massa jenis
setiap batu tersebut ? Apakah tetap sama atau berbeda ?

C. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
Nama Jumlah Nama Jumlah
Massa Jenis
D. Langkah Kerja :
Massa Jenis
E. Hasil

Nama Benda Massa Benda Volume Benda Massa Jenis Massa Jenis
(gram) (ml) (gram/ml) (kg/m3)
(massa benda /
volume benda)

F. Pembahasan
1. Apakah yang mempengaruhi massa jenis ?

2. Urutkan massa jenis benda dari yang terkecil hingga terbesar ?

3. Bagaimana hubungan antara massa jenis benda dengan jenis benda ?


Massa Jenis
4. Apakah massa dan volume mempengaruhi massa jenis ?

5. Zat-zat yang sejenis memiliki massa jenis yang ..........................................,


sedangkan za-zat yang tidak sejenismemiliki massa jenis yang
.....................................

G. Simpulan

Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan massa jenis ?


LAMPIRAN III
LKS SETELAH REVISI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Massa Jenis
MASSA JENIS
KD 3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal, sifat fisika dan kimia,
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari

KD 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat laruran,


perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran

LKS ini milik :

Nama : .............................................................

Kelas : .............................................................

Lembar Kerja Siswa


Massa Jenis
Ayo Praktikum
A. Tujuan :
1. Siswa menentukan massa jenis benda.
2. Siswa terampil menggunakan alat ukur.
3. Siswa menyajikan laporan praktikum.

B. Hipotesis
Terdapat dua buah logam silinder dengan ukuran dan massa yang berbeda, namun
jenisnya sama. Bagaimana massa jenis setiap logam silinder tersebut ? Apakah tetap
sama atau berbeda?

Terdapat dua buah logam kubus dengan ukuran yang sama tetapi berbeda jenis.
Bagaimana massa jenis setiap logam silinder tersebut ? Apakah tetap sama atau
berbeda?

C. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
Nama Jumlah Nama Jumlah
Massa Jenis
D. Langkah Kerja :
Massa Jenis
E. Hasil

Beaker Glass

Nilai skala = .......................

Neraca Ohaus

Nilai skala kalibrasi = .......................

Hasil pengukuran massa benda

Kalibrasi Neraca Massa benda


Nama Benda Skala yang ditunjuk
Ohaus (gram)
Massa Jenis
Percobaan 1

Massa Jenis
Massa Benda Volume Benda (gram/ml) Massa Jenis
Nama Benda
(gram) (ml) (massa benda / (kg/m3)
volume benda)
Logam
silinder A
Logam
silinder B

Percobaan 2

Massa Jenis
Massa Benda Volume Benda (gram/ml) Massa Jenis
Nama Benda
(gram) (ml) (massa benda / (kg/m3)
volume benda)
Logam kubus
A
Logam kubus
B

F. Pembahasan
1. Faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui massa jenis suatu
benda?
Massa Jenis
2. A. Urutkan massa jenis benda pada percobaan 1 dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama? Jelaskan
alasanmu?

B. Urutkan massa jenis benda pada percobaan 2 dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama? Jelaskan
alasanmu.

3. Bagaimana hubungan antara massa jenis benda dengan jenis benda ?

4. A. Berdasarkan tabel percobaan 1 yang telah diperoleh, apakah massa dan


volume mempengaruhi massa jenis?

B. Berdasarkan tabel percobaan 2 yang telah diperoleh, apakah massa dan


volume mempengaruhi massa jenis?
Massa Jenis
5. Zat-zat yang sejenis memiliki massa jenis yang ..........................................,
sedangkan za-zat yang tidak sejenismemiliki massa jenis yang
.....................................
G. Simpulan

Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan massa jenis ?


LAMPIRAN IV

RUBRIK SEBELUM REVISI


RUBRIK ASESMEN KINERJA PRODUK

5 4 3 2 1
Dimensi
(Sangat Baik) (Baik) (Rata-rata) (Kurang) (Sangat Kurang)

Hipotesis Hipotesis Hipotesis Hipotesis hanya Hipotesis tidak jelas Hipotesis tidak
dinyatakan dengan dinyatakan dengan dinyatakan saja dinyatakan
jelas dan menjawab jelas
pertanyaan
Alat dan bahan Semua jenis alat dan 4 jenis alat dan 3 jenis alat dan 2 jenis alat dan 1 jenis alat dan
bahan (5 macam) bahan didata bahan didata bahan didata bahan didata
didata
Langkah kerja Langah kerja ditulis 1 – 9 langkah kerja 1 – 9 langkah ditulis 1 – 6 langkah kerja 1 – 3 langkah kerja
secara berurutan ditulis secara namun tidak ditulis dan/atau ditulis dan/atau
berurutan berurutan tidak berurutan tidak berurutan
Hasil 1 – 14 sel terisi 1 – 11 sel terisi 1 – 9 sel terisi 1 – 6 sel terisi 1 – 3 sel terisi
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
Pembahasan 1 – 5 pertanyaan 1 – 4 pertanyaan 1 – 3 pertanyaan 1 – 2 pertanyaan 1 pertanyaan
terjawab dengan terjawab dengan terjawab dengan terjawab dengan terjawab dengan
tepat tepat tepat tepat tepat
Simpulan Simpulan didukung Simpulan didukung Simpulan didukung Simpulan didukung Simpulan tidak
oleh data dan oleh data namun oleh data namun oleh data didukung oleh data
terdapat alasan tidak menyatakan tidak menyatakan
hipotesis diterima alasan hipotesis hipotesis
atau ditolak diterima atau ditolak
LAMPIRAN V

RUBRIK SETELAH REVISI


RUBRIK ASESMEN KINERJA PRODUK

5 4 3 2 1
Dimensi
(Sangat Baik) (Baik) (Rata-rata) (Kurang) (Sangat Kurang)

Hipotesis Hipotesis Hipotesis Hipotesis hanya Hipotesis tidak jelas Hipotesis tidak
dinyatakan dengan dinyatakan dengan dinyatakan saja dinyatakan
jelas dan menjawab jelas
pertanyaan
Alat dan bahan Semua jenis alat dan 5 jenis alat dan 4 jenis alat dan 3 jenis alat dan 1-2 jenis alat dan
bahan (6 macam) bahan didata bahan didata bahan didata bahan didata
didata
Langkah kerja 10 langah kerja 1 – 8 langkah kerja 1 – 6 langkah ditulis 1 – 4 langkah kerja 1 – 2 langkah kerja
ditulis secara ditulis secara namun tidak ditulis dan/atau ditulis dan/atau
berurutan berurutan berurutan tidak berurutan tidak berurutan
Hasil 1 – 13 sel terisi 1 – 11 sel terisi 1 – 8 sel terisi 1 – 6 sel terisi 1 – 3 sel terisi
pengoperasian alat dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
Hasil pengukuran 1 – 16 sel terisi 1 – 13 sel terisi 1 – 10 sel terisi 1 – 7 sel terisi 1 – 3 sel terisi
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
Pembahasan 1 – 7 pertanyaan 1 – 5 pertanyaan 1 – 4 pertanyaan 1 – 3 pertanyaan 1 - 2 pertanyaan
terjawab dengan terjawab dengan terjawab dengan terjawab dengan terjawab dengan
tepat tepat tepat tepat tepat
Simpulan Simpulan didukung Simpulan didukung Simpulan didukung Simpulan didukung Simpulan tidak
oleh data dan oleh data namun oleh data namun oleh data didukung oleh data
terdapat alasan tidak menyatakan tidak menyatakan
hipotesis diterima alasan hipotesis hipotesis
atau ditolak diterima atau ditolak
LAMPIRAN VI
PREDIKSI RESPON SISWA
SEBELUM REVISI
Massa Jenis
PREDIKSI RESPON SISWA

Ayo Praktikum Lembar Kerja Siswa

A. Tujuan :
1. Siswa menentukan massa jenis.
2. Siswa terampil menggunakan alat ukur.
3. Siswa menyajikan laporan praktikum.

B. Hipotesis
Terdapat empat buah logam dengan ukuran yang berbeda. Bagaimana massa
jenis setiap batu tersebut ? Apakah tetap sama atau berbeda ?

Massa jenis empat buah loga dengan ukuran berbeda memiliki

massa jenis yang sama

C. Alat dan Bahan :


1. Neraca Ohaus
2. Gelas berpancur
3. Gelas beker
4. Air
5. Empat buah logam besi dengan ukuran yang berbeda

D. Langkah Kerja :
1. Mengkalibrasi neraca ohaus.
2. Meletakan benda pada neraca ohaus.
3. Mengatur skala ukur hingga garis berhimpit pada titik nol.
4. Membaca hasil pada skala ukur.
5. Mencatat massa pada lembar pengamatan.
6. Meletakan gelas berpancur dan beker glass pada permukaan yang datar.
7. Mengisi air pada gelas berpancur sampai batas permukaan pancur.
8. Meletakan beker glas di bawah mulut berpancur.
9. Memasukan benda yang akan diukur ke dalam gelas berpancur.
10.Mengamati air yang tumpah pada beker glass.
11. Membaca skala volume pada beker glass.
12. Mencatat hasil pada skala volume.
13. Mengulangi langkah 1 – 12 pada benda yang lain.
Massa Jenis
E. Hasil

Nama Benda Massa Benda Volume Benda Massa Jenis Massa Jenis
(gram) (ml) (gram/ml) (kg/m3)
(massa benda /
volume benda)
Besi A 25 3,16 7,9 7900
Besi B 50 6,32 7,9 7900
Besi C 75 9,5 7,9 7900
Besi D 100 12,66 7,9 7900

F. Pembahasan
1. Apakah yang mempengaruhi massa jenis ?

Volume dan massa

2. Urutkan massa jenis benda dari yang terkecil hingga terbesar ?

Semua benda memiliki massa jenis yang sama

3. Bagaimana hubungan antara massa jenis benda dengan jenis benda ?

Tidak terdapat perbedaan massa jenis untuk benda yang sama


Massa Jenis
4. Apa yang menyebabkan massa jenis suatu benda sama atau berbeda ?

1. Banyaknya ruang kosong yang mengisi antar molekul.


2. Adanya massa atom yagn berbeda pada masing-masing benda
3. Kekuatan ikatan antar molekul masing-masing benda
4. Ketiga hal tersebut mempengaruhi massa sebuah benda dalam volume tertentu

5. Zat-zat yang sejenis memiliki massa jenis yang (sama) sedangkan za-zat yang
tidak sejenis memiliki massa jenis yang (berbeda).

G. Simpulan

Hasil pengamatan menunjukan bahwa massa jenis besi A, B, C dan D adalah


sama yaitu 7900 kg/m3. Percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan massa jenis besi walaupun ukuran besi berbeda-beda karena
penyusun partikel logam besi dengan empat macam ukuran adalah sama.
LAMPIRAN VII
PREDIKSI RESPON SISWA
SETELAH REVISI
Massa Jenis
PREDIKSI RESPON SISWA

Ayo Praktikum Lembar Kerja Siswa

A. Tujuan :
1. Siswa menentukan massa jenis.
2. Siswa terampil menggunakan alat ukur.
3. Siswa menyajikan laporan praktikum.

B. Hipotesis
Terdapat dua buah logam silinder dengan ukuran dan massa yang berbeda,
namun jenisnya sama. Bagaimana massa jenis setiap logam silinder tersebut ?
Apakah tetap sama atau berbeda?

Massa jenis dua logam silinder yang berjenis sama memiliki massa jenis yang
relatif sama pula. Walaupun ukuran dan massa berbeda.

Terdapat dua buah logam kubus dengan ukuran yang sama tetapi berbeda
jenis. Bagaimana massa jenis setiap logam silinder tersebut ? Apakah tetap
sama atau berbeda?

Massa jenis dua logam kubus berbeda jenis memiliki massa jenis yang berbeda.
Walaupun memiliki ukuran yang sama.

C. Alat dan Bahan :


1. Neraca Ohaus
2. Gelas beker
3. Gelas berpancur
4. Air
5. 2 logam silinder
6. 2 logam kubus

D. Langkah Kerja :
1. Mengkalibrasi neraca ohaus.
2. Meletakan benda pada neraca ohaus.
3. Mengatur skala ukur hingga garis berhimpit pada titik nol.
4. Membaca hasil pada skala ukur.
5. Mencatat massa pada lembar pengamatan.
6. Meletakan gelas berpancur dan beker glass pada permukaan yang datar.
7. Mengisi air pada gelas berpancur sampai batas permukaan pancur.
Massa Jenis
8. Meletakan beker glas di bawah mulut berpancur.
9. Memasukan benda yang akan diukur ke dalam gelas berpancur.
10.Mengamati air yang tumpah pada beker glass.
11. Membaca skala volume pada beker glass.
12. Mencatat hasil pada skala volume.
13. Mengulangi langkah 1 – 12 pada benda yang lain.

E. Hasil
Beaker Glass

Nilai skala = .......................

Neraca Ohaus

Nilai skala kalibrasi = .......................


F.
G.
H.

Hasil pengukuran massa benda

Kalibrasi Neraca Massa benda


Nama Benda Skala yang ditunjuk
Ohaus (gram)
Massa Jenis
Percobaan 1

Massa Jenis
Massa Benda Volume Benda (gram/ml) Massa Jenis
Nama Benda
(gram) (ml) (massa benda / (kg/m3)
volume benda)
Logam
50 5 50/5 = 10 10. 000
silinder A
Logam
100 10 100/10 = 10 10.000
silinder B

Percobaan 2

Massa Jenis
Massa Benda Volume Benda (gram/ml) Massa Jenis
Nama Benda
(gram) (ml) (massa benda / (kg/m3)
volume benda)
Logam kubus
80 10 80/10 = 8 8.000
A
Logam kubus
45 10 45/10 = 4,5 4.500
B

I. Pembahasan
1. Faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui massa jenis suatu
benda?

Volume dan massa


Massa Jenis
2. A. Urutkan massa jenis benda pada percobaan 1 dari yang terkecil hingga
yang terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama?
Jelaskan alasanmu?

Massa jenis logam silinder A sama dengan logam silinder B

B. Urutkan massa jenis benda pada percobaan 2 dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Apakah benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang sama? Jelaskan
alasanmu.

Massa jenis logam kubus A dan B memiliki perbedaan massa jenis

3. Bagaimana hubungan antara massa jenis benda dengan jenis benda ?

Tidak terdapat perbedaan massa jenis untuk jenis benda yang sama.

Terdapat perbedaan massa jenis untuk jenis benda yang berbeda.

4. A. Berdasarkan tabel percobaan 1 yang telah diperoleh, apakah massa dan


volume mempengaruhi massa jenis?

Massa dan volume tidak mempengaruhi massa jenis.

B. Berdasarkan tabel percobaan 2 yang telah diperoleh, apakah massa dan


volume mempengaruhi massa jenis?

Massa dan volume yang berbeda jenis memiliki ukuran yang berbeda

karena massa jenis yang bebeda pula.


Massa Jenis
5. Zat-zat yang sejenis memiliki massa jenis yang (sama), sedangkan za-zat
yang tidak sejenis memiliki massa jenis yang (berbeda).

G. Simpulan

Hasil pengamatan menunjukan bahwa massa jenis logam silinder A dan B


adalah sama yaitu 10.000 kg/m3. Percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan massa jenis walaupun ukuran logam silinder berbeda-beda
karena penyusun partikel logam besi dengan dua macam ukuran adalah sama.
Sedangkan logam kubus A dan B memiliki massa jenis yang berbeda yaitu
massa jenis A adalah 8.000 kg/m3 dan B adalah 4.500 kg/m3. Perbedaan jenis
benda mempengaruhi perbedaan susunan partikel dan massa jenis, walaupun
memiliki ukuran / volume yang sama.

Anda mungkin juga menyukai