Anda di halaman 1dari 61

MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

BAB I

PENDAHULUAN

Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari
berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai
kelembagaan terkait, baik sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kab/Kota, Provinsi
maupun Kementerian / Lembaga untuk periode Jangka Menengah. Dari sisi penganggaran,
dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen pendanaan untuk implementasinya,
baik komitmen alokasi peng-anggaran pada tingkat Kab/Kota, Provinsi, Pusat maupun dari
sumber pendanaan lainnya. Untuk sumber penganggaran dari sektor Pemerintah,
keseluruhan komitmen dalam dokumen ini akan menjadi acuan dalam tindak lanjut melalui
proses penganggaran formal tahunan. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan
penyusunan dokumen ini antara lain:

 Pemrograman telah mempertimbangkan komitmen bersama antara kemampuan APBD


Pemda dan pendanaan Pemerintah Pusat maupun partisipasi dari sektor pendana lain
yang peduli sanitasi.
 Program dan Anggaran untuk 5 tahun ke depan sudah diketahui, sehingga perencanaan
lebih optimal dan matang.
 Memorandum Program investasi kabupaten/kota merupakan rekapitulasi dari semua
dokumen
 Perencanaan sanitasi dan telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan
kabupaten/kota dari aspek teknis, biaya dan waktu.
 Memorandum program investasi ini dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang
diwujudkan melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati/ Walikota/ Gubernur selaku
kepala daerah.
 Program investasi sektor Sanitasi ini telah disusun berdasarkan prioritas menurut
kebutuhan kabupaten kota untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan
kabupaten/kota.
 Penyusunan rencana program investasi ini telah ditekankan aspek keterpaduan antara
pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang yang terkait
kesanitasian, yang mencakup : Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan

1|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang
paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan.
Memorandum Program ini dilengkapi dengan tabel-tabel rencana investasi program, rencana
pelaksanaan periode sampai akhir 5 (lima) tahun ke depan, dan peta-peta pokok yang dapat
menjelaskan arah pengembangan dan struktur ruang kotanya.

1.1 Maksud dan Tujuan

Maksud:
Tersusunnya dokumen rencana strategi dan komitmen pendanaan oleh pemerintah
Kabupaten/Kota dan pihak terkait untuk implementasi pembangunan sektor sanitasi
yang komprehensif jangka menengah. Secara umum MPSS ini secara spesifik bersifat
sebagai “Expenditure Plan” – khususnya untuk program pembangunan sektor
sanitasi.

Tujuan:

a. MPSS diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penganggaran pendanaan untuk


implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi mulai tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017 yang telah tercantum dalam dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten Karangasem.
b. Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi
pembangunan Sanitasi Kabupaten Karangasem selama 5 tahun yaitu tahun 2013
sampai dengan tahun 2017.
c. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan
pembangunan sanitasi.
d. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Karangasem.

2|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Peningkatan Pemantapan Penysusunan Penysusunan Inplementasi


keasadran atas kelembagaan Strategi Sanitasi Memorandum Pembangunan
pentingnya dan pengaturan Kabupaten (SSK) Program Fisik dan Non
sanitasi Fisik
permukiman

Monitoring dan evaluasi

Gambar 1.1. Mekanisme penyusunan MPSS

1.2 Resume Permasalahan Sub-sektor Sanitasi

1.2.1 Sub Sektor Air Limbah

Tabel 1.1 Permasalahan Utama Sub-sektor Air Limbah

A. Sistem Air Limbah

User interface Sarana sanitasi dasar terdiri dari jamban, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah. Jumlah KK di Kabupaten Karangasem
pada Tahun 2009 adalah 114.986 KK. Dari 114.986 KK tersebut,
yang diperiksa kepemilikan jamban, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah sebanyak 22.286 KK. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, yang memiliki jamban 60.465 KK (52,58 %), dan
pengelolaan air limbah jumlah yang di periksa 6.342 KK memiliki
pengelolaan air limbah 16.682 (14,51 %). Sedangkan sarana
sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan terdiri dari
jamban 17.482 (78,44%), dan pengelolaan air limbah 3.903
(62,05 %).

Penyebab terbesar terjadinya pencemaran air di Kabupaten


Karangasem adalah akibat dari buangan limbah domestik rumah
tangga. Berdasarkan hasil dari studi EHRA Tahun 2011, diketahui
bahwa hampir sebanyak 25% responden rumah tangga dari 640
sampel responden membuang air limbah selain tinja ke
kali/sungai. Hal tersebut menjadi salah satu sumber utama
penyebab pencemaran limbah domestik. Sumber pencemar dari
kegiatan domestik lainnya adalah berasal dari pembuangan tinja.
Disamping itu sebanyak 72,3 % memiliki jamban pribadi dan
27,7% melaporkan tidak memiliki jamban pribadi dan 6,6%
menggunakan MCK/WC Umum. Menurut data terdapat 60,4 %
menggunakan septiktank dan 39,6 % responden mengatakan

3|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

tidak menggunakan tangki septiktank, dimana 18,4%


menggunakan cubluk/lobang tanah, 2,5% langsung dibuang di
saluran drainase, 4,7% dibuang ke sungai/danau, 9,2% dibuang
di kebun dan dibuang ke kolam/tempat lain 4.8%.
Sementara, sekitar 36,4% rumah tangga teramati tidak memiliki
akses pada saluran air limbah.

Grafik 1.1: Kepemilikan Septiktank di Kabupaten Karangasem


berdasarkan study EHRA tahun 2010.

kebun Lainnya
Sungai 9% 5%
5%
Saluran
drainase
3%
Cubluk Septiktank
18% 60%

Grafik 1.2 : Perbandingan kepemilikan jamban berdasarkan Data


Dinas Kesehatan dan study EHRA.

Jamban Pribadi Tidak Memiliki

72.3

52.6
47.4

27.7

Data Dinas Kesehatan Data Study EHRA

Kabupaten Karangasem saat ini belum memiliki Master Plan Air

4|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Limbah, namun kegiatan-kegiatan penanganan air limbah tetap


dilaksanakan sesuai dengan tupoksi SKPD yang menangani
bidang air limbah.
Pengelolaan air limbah di Kabupaten Karangasem terdiri atas :
- Pengelolaan oleh masyarakat secara individual pembuatan
septic tank perorangan.
- Pengelolaan oleh masyarakat secara komunal : pembuatan
septik tank yang dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat (≥
100 KK). Septik tank komunal sudah dilaksanakan pada
Tahun 2008 di Lingkungan Jasri Kelurahan Subagan,
Kecamatan Karangasem yaitu dengan membangun 3 unit bak
Ipal dan 3.532 M’ saluran pipa limbah dengan total dana Rp.
741.526.000,00 dengan cakupan layanan 30 %. Dan tahun
2009 di Desa Selat Kecamatan Selat yaitu dengan
membangun 1 unit bak Ipal dan 615 M’ saluran pipa limbah
dengan total dana Rp. 688.550.000,00 dengan cakupan
layanan 25%. Dan I unit IPAL yang di Bangun di Pasar
Amlapura Timur dengan dana Rp. 100.000.000,- .

Pengelolaan oleh Pemerintah Kabupaten /Dinas Kebersihan dan


Pertamanan (DKP), dengan cara menguras limbah tinja dari
rumah-rumah penduduk yang dikemudian dibuang di IPLT
Linggasana.

Air buangan dari kegiatan komersial dan institusi ini berasal dari
toko-toko, pasar, whorkshop, kantor-kantor, hotel dan restoran,
di Kabupaten Karangasem didapatkan bahwa sebagian besar dari
hotel dan restoran memiliki fasilitas on-site sanitation. 85% dari
black water dan grey water yang dihasilkan oleh hotel-hotel telah
diolah dengan baik, namun untuk restoran masih ada yang
membuang langsung grey water ke saluran drainase dan sungai
tanpa pengolahan terlebih dahulu.

Limbah Medis yang berasal dari Rumah Sakit dan Puskesmas,


rata-rata timbulan limbah medis adalah 7,5 gram/pasien/hari,
dengan komposisi timbulan limbah medis Puskesmas meliputi
65% dari imunisasi, 25% dari kontrasepsi dan sisanya dari
perawatan medis.

5|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pengumpulan & 1. Limbah rumah tangga yaitu Black water di buang ke


Penampungan / septiktank dan masih ada yang Buang Air Besar sembarangan.
Pengolahan Sedangkan grey water secara umum di buang ke saluran
Awal : drainase dan dibuang ke lahan kosong.

 Berdasarkan hasil dari studi EHRA Tahun 2011, diketahui


bahwa hampir sebanyak 25 % responden rumah tangga
dari 640 sampel responden membuang air limbah selain
tinja ke kali/sungai.

 Kepemilikan Jamban keluarga (On Site) dengan septic tank


Di Kabupaten Karangasem sebesar 52,28% dimana
sebagian besar dari septic tank tersebut belum memenuhi
setándar teknis yg di tetapkan.

2. Limbah Rumah Tangga yang dikelola secara komunal adalah


dengan septiktank komunal /IPAL yang ada di 3 lokasi yaitu di
lingkungan Jasri, Kel urahan Subagan; Desa Selat dan
Kelurahan Karangasem. IPAL yang ada mampu melayani 20%
- 30 % jumlah penduduk.

3. Limbah Industri Rumah Tangga secara umum masih


merupakan industry rumah tangga dan pembuangan
limbahnya di buang ke saluran umum maupun ke sungai.

4. Limbah Hotel dan Restoran Secara umum di tampung ke


pengolahan limbah sekitar 85%, dan sisanya belum memiliki
pengolahan limbah tersendiri.

5. Limbah Medis yang ada di Kabupaten Karangasem baik limbah


medis padat dan limbah medis cair sudah tertangani sesuai
dengan standard pengolahan limbah medis baik dengan IPAL.

Pengakutan / Pengaliran limbah Black water dan grey water dapat diketahui
Pengaliran
dari study EHRA yaitu sebanyak 60,4% menggunakan septiktank
dan 39,6% responden mengatakan tidak menggunakan tangki
septiktank, dimana 18,4 % menggunakan cubluk/lobang tanah,
2,5% langsung dibuang di saluran drainase, 4,7 % dibuang ke
sungai/danau, 9,2 % dibuang di kebun dan dibuang ke
kolam/tempat lain 4.8 %.

Pembuangan Black water ke septiktank menggunakan saluran
tertutup sedang. Pembuangan grey water menggunakan saluran
terbuka dan tertutup yang disalurkan menuju saluran drainase,
limbah maupun ke sungai

Pengolahan  IPLT di Kabupaten Karangasem masih banyak kondisi sarana


Akhir air limbah yang kurang memadai karena baru tersedia 1 unit
Terpusat Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Linggasana yang
pengoprasiaan dan pemelihaaraanya juga belum optimal.

6|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

 Ada 4 IPAL yang lokasinya berada di Lingkungan Jasri,


Kelurahan Subagan Kecamatan Karangasem tahun 2008
yaitu dengan membangun 3 unit bak Ipal dan 3.532 M’ saluran
pipa limbah dengan total dana Rp. 741.526.000,00 dengan
cakupan layanan 30 %. Jenis limbah yang dikelola yaitu
limbah rumah tangga yang berasal dari WC, Kamar Mandi, air
dapur dan air cucian (black water dan grey water),dan di Desa
Selat, Kecamatan Selat tahun 2009 yaitu dengan membangun
1 unit bak Ipal dan 615 M’ saluran pipa limbah dengan total
dana Rp. 688.550.000,00 dengan cakupan layanan 25%.
Jenis limbah yang dikelola yaitu limbah rumah tangga yang
berasal dari WC, Kamar Mandi, air dapur dan air cucian (black
water dan grey water). Di depan pasar Amlapura Timur,
Kelurahan Karangasem 1 unit bak IPAL dengan dana sebesar
Rp. 100.000.000,- untuk melayani limbah pasar dan
lingkungan pertokoan jalan Gajah Mada, dan Di Lingkungan
Paya, Kelurahan Padangkerta pada tahun 2011.

 IPLT Linggasana mengolah lumpur tinja untuk debit 27,4


m3/hari. BOD yang masuk sebesar 4.000mg/L,
pengoperasian IPLT belum dioperasikan lagi karena
menunggu terbitnya perda retribusi dan IPLT Linggasana
belum beropresi secara optimal

Daur Ulang / Daur ulang atau Pembungan akhir baru sebatas IPLT dan IPAL
Pembuangan
Akhir :
B. Lain-lain:
Pendanaan  Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah
 Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi
 Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari
masyarakat
 Pendanaan Internal Kabupaten Sendiri
 Pengusulan Dana Anggaran APBD Provinsi Bali dan APBN
 Tidak seimbangnya besarnya biaya Oprasional Pemeliharaan
(OM). pengelolaan dan besarnya penerimaan retrubusi sebagai
kosekuensi logis pelayanan Pengelolaan.

Kelembagaan  Belum memadainya perangkat Perda yang diperlukan dalam


dan pengelolaan
Peraturan  Belum terpisahnya fungsi regulator dan operator dalam
pengelolaan
Undang  Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan
Undang  Rendahnya koordinasi antar instansi dalam penetapan
kebijakan
 Dalam aspek bentuk, untuk Tahun 2011 Pemerintah Kabupaten
Karangasem telah menetapkan bentuk lembaga koordinasi
sanitasi dalam bentuk Kelompok Kerja (Pokja).

Peran  Masih rendahnya kesadaran masyarakat


Masyarakat  Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan system yang
berbasis masyarakat
 Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan
air limbah baik Black water dan grey water.
 Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam
menggerakkan peran masyarakat
 Perlunya kesetaran jender serta masyarakat dalam

7|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

perencanaan dan pembangunan sanitasi perlu di tingkatkan.


(sumber referensi: BP bab V)

1.2.2 Sum-Sektor Persampahan

Tabel 1.2. Permasalahan Utama Sub-sektor PERSAMPAHAN

A. Sistem Persampahan Domestik :


User interface Karangasem yang terdiri dari 8 Kecamatan dan 78 Desa
ditambah 3 Kelurahan, memiliki volume sampah 1.600.650
ltr/hari dan yang belum terlayani sebanyak 1.551.950 ltr/hari
(DKP Kab. Karangasem), sedang untuk perkotaan volume
sampahnya 161,39 M3/hari, 120 M3/hari yang dapat di angkut
ke TPA Linggasana (74%) dan sebanyak 41,39 M3/hari belum
terlayani. Selain di kota Amlapura besar timbunan sampah
daerah pelayanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
karangasem yaitu di kota Kecamatan dan pasar di tiap
Kecamatan yang terlayani yaitu sebesar 201,1 m3/hari. Dengan
Kata Lain baru kurang dari 4% sampah yang ada di Kabupaten
Karangasem yang dapat tertangani Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Karangasem.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Linggasana Beroperasi sejak


tahun 2000 degan luas sebesar 2,1955 hektar. Penanganan
pembuangan akhir sampah di Kabupaten karangasem sudah
menggunakan system sanitary landfill. Kondisi TPA saat ini
sudah dalam keadaan over load sehingga perlu diadakan
perluasan. Perluasan lahan terkendala oleh karena tidak ada
masyarakat sekitar yang mau menjual tanahnya, sehingga
revitalisasi TPA terhambat. Volume sampah yang masuk TPA
dari tahun 2007 s/d 2009 tetap yaitu 43.800 m3/tahun.

Dilihat dari kondisi itu pelayanan untuk daerah perkotaan sudah


mencapai 74%, sementara untuk daerah perdesaan baru
mencapai 15 % yang ada di sekitar kota Amlapura. Berdasarkan
hasil studi EHRA, terkait dengan penerimaan layanan
pengangkutan sampah menunjukkan bahwa sekitar 2% dari
total responden yaitu 640 responden yang ditemui menerima
layanan pengangkutan. Sementara, sekitar 98 % melaporkan
tidak menerima layanan pengangkutan. Komposisi sampah yang
dihasilkan di Kabupaten Karangasem yaitu sebagian besar 62 %
merupakan sampah organik dan sisanya 38 % merupakan
sampah anorganik. Sampah organik biasanya berasal dari
limbah rumah tangga, pasar, restoran dan lainnya.

Grafik : Pengolahan Sampah oleh Dinas Kebersihan dan


Pertamanan Kabupaten Karangasem

8|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

120
98
100
80 74

60
40 26
20
4
0
Kabupaten Karangasem Kota Amlapura

Di Angkut Tidak Diangkut

 Pengelolaan Sampah :
Dalam hal ini Pengelolaan Sampah ada dua Areal Tempat
dalam Perkotaan dan Pedesaan:

 Pola Areal Perkotaan,

Sumber Sampah (RT, KEG.KOMERSIL)

Pengumpulan di TPS -TPS


R

Pengangkutan Oleh DKP

Pengolahan Akhir (TPA Linggasana)

 Pola Areal Pedesaan

Sumber Sampah

Pengumpulan Di Tempat Sampah

Pengangkutan

Pengolahan Akhir (Lahan Kosong/Tegalan)

 Praktek pemilahan sampah di tingkat rumah tangga :

9|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemilahan dan Pengomposan Sudah di laksanakan Di Desa


Sengkidu Dan Kelurahan Subagan, dengan system pengolahan
sebagai beikut :

Sumber Sampah (R1,R2)

Timbulan Sampah

Pemilahan

Pewadahan (R2,R3)

Pengumpulan (R1)

Pemindahan, Pengolahan
Pengankutan
(R2,R3) (R3)
Pengolahan Akhir
(R2,R3)
Ket : R1 : Reduce
R2 : Reuse
R3 : Recycle

Pengumpulan  Pengumpulan sampah di Rumah tangga, Perkantoran,


setempat Pertokoan dan Indusri menggunakan bak sampah.
 Pembuangan sampahnya ada yang di layani Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kab. Karangasem dan masyarakat yang tidak
dapat pelayanan pengangkutan sampah yang membuang
sampahnya langsung ke lahan kosong/tegalan selanjutnya di
bakar dan beberapa masyarakat membuang sampahnya ke
sungai.
 Dari studi EHRA terhadap 640 rumah tangga yang membuang
sampahnya dilahan kosong/kebun/hutan sebesar 50,2 %.
Kelompok kedua yang cukup besar adalah mereka yang
membakar sampah sebesar 25,4 % dan yang membuang
sampah dengan di kubur sebanyak 12,3 %. Sementara
kelompok yang membuang sampah dengan menggumpulkan
di tempat bersama untuk kemudian diangkut petugas sebesar
2%. Sedangkan kelompok yang membuang sampah di sungai
sebesar 6,5 %.

Grafik 1.3 Cara Pembuangan Sampah Kabupaten Karangasem

10 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

3.6% Diangkut tukang


2%
sampah, dibuang ke TPS

Dibuang dan dikubur ke


lubang
12.3%
Dibakar

Dibuang ke
sungai/kali/laut/danau
25.4%
Dibuang ke lahan
50.2%
kosong/kebun/hutan

Lainnya

6.5%

Penampungan  Penampungan sementra (TPS) di tempatkan pada daerah-


Sementara (TPS): daerah tertentu untuk melayani menampungan sampah dari
masyarakat.
 Penempatan TPS dilakukan di pasar, daerah permukiman,
pertokoan.
 Keberadaan TPS sebagian besar masih mampu menampung
jumlah sampah yang ada di sekitarnya, namun untuk
beberapa lokasi perlu di tambah untuk meningkatkan
pelayanan lebih maksimal.
 Pengembangan TPS terkendala dengan lahan karena
masyarakat merasa tidak nyaman dengan adanya bangunan
TPS di depan rumah, dan untuk menyikapi hal ini DKP secara
kontiyu melakukan pengakutan dalam 1 hari 2 kali pengakutan
pagi pukul 7 dan siang pukul 13.00 wita

Pengangkutan:  Belum semua wilayah Kabupaten Karangasem dapat terlayani


pengangkutan sampah oleh DKP. Dan untuk daerah
perkotaan pelayanan sudah mencapai 74%
 Masih kurangnya sarana pengangkutan, baru ada 14 truk
untuk wilayah Kabupaten Karangasem dari total kebutuhan 22
unit. Disamping itu kendaraan yang tersedia saat ini dalam
kondisi kurang optimal dengan usia kendaraan tua (rata-rata
kendaraan tahun 1983). Keterbatasan armada pengangkutan
menyebabkan menumpuknya sampah di TPS.
 Kontainer yang tersededianya dengan kondisi sudah
tua/kurang optimal jadi perlu pembaharuaan sebanyak 8 unit
 Bolduser 1 unit sudah dalam keadaan rusak/tidak berfungsi
sementara kebutuhan 1 unit
 Wiloder 1 unit kondisi sudah tua perlu diganti

11 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

 Kompaktor (alat pemadat) belum tersedia idealnya


dibutuhkan 1 unit

(Semi)  Baru ada 4 Desa yang memiliki kelompok proyek 3R yaitu


Pengolahan Desa Besakih,Sengkidu,Selat dan Bungaya
AkhirTerpusat:  Belum optimalnya program 3R dikalangan masyarakat di
seluruh Kabupaten Karangasem

Daur Ulang /  TPA Linggasana yang pengelolaan belum optimal karena alat
Pembuangan pendukung teknis yang masih kurang
Akhir:  TPA Linggasana dalam keadaan overload terbentur dengan
masalah pengembangan lahan karena masyarakat sekitar
tidak mau menjual tanah.
 Sarana prasarana TPA sudah tidak layak pakai.
 Perlunya Revitalisasi TPA atau Pembangunan TPA baru yang
lebih respresentatif.

B. Lain-lain :
Dokumen  Belum tersedianya master plan persampahan, dan air limbah
Perencanaan  Perencanaan Pengolahan sampah terpadu 3R perencanaan
dilakukan di Desa Culik, Kecamatan Abang tahun 2012.
 Pembangunan Pengolahan sampah terpadu 3R di Desa
Sengkidu tahun 2012.

Kapasitas  Cakupan pelayanan di wilayah perkotaan masih 74,35%,


Pengelolaan belum adanya TPS di Areal Pedesaan
Sampah  belum maksimalnya usaha pengurangan sampah dari
sumbernya karena terkendala oleh sarana pendukung .
 Masih rendahnya kualitas dan tingkat pengelolaan
Persampahan
 Sistem pengelolaan sampah dengan system : Kumpul-Angkut-
Buang kemudian diolah dengan sistem sanitari landfile.
 TPA Lingasana dalam keadaan overload,permasalahan lahan
yang sulit dikembangkan karena tidak ada masyarakat sekitar
yang bersedia menjual lahannya sehingga perlu revitalisasi
atau pindah lokasi.
Kelembagaan  Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator
 SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas
 Rendahnya Kebijakan dibidang Sanitasi dan penegakannya
 Tapi ada beberapa daerah pedesaaan yang sudah
menerapkan awig-awig untuk tidak membuang sampah
sembarangan contohnya Desa Sibetan.
 Mengoptimalkan pengorganisasian Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) pengelola persampahan, guna
meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan persampahan.
 Memfasilitasi penyusunan peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
 Sosialisasi pengelolaan sampah ke masyarakat perlu dilakukan
lebih gencar sehingga masyarakat betul-betul paham akan
kegunaan dan manfaat dari pengelolaan sampah.

12 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pendanaan  Kemampuan APBD Kabupaten Karangasem yang rendah


menyebabkan pembiayaan sektor persampahan tidak dapat
optimal. Terbatasnya anggaran masih dibawah 2% APBD
 Perlunya penggalian dana sektor swasta sehingga dapat
mempercepat pembangunan sektor persampahan.
 Optimalisasi restribusi sampah perlu ditingkatkan.
 Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari
masyarakat

Peran Serta  Kepedulian masyarakat akan kebersihan yaitu terlihat dari


Masyarakat dan kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat secara bersama-
Dunia Usaha / sama yaitu dengan melakukan gotong royong kebersihan
Swasta setiap Purnama - Tilem ke Pura – Pura Kahyangan dan
Kuburan Desa yang dikordinasi oleh Desa Pakraman rutin
setiap hari minggu sore.
 Peran dan Partisifatif masyarakat dengan meningkatkan
pelibatan gender.
 Rendahnya investasi dunia usaha / swasta yang khusus pada
sektor persampahan.
 Perlunya pengorganisasian pengepul barang bekas
 Kesadaran sebagian masyarakat dan dunia usaha masih
kurang seperti membuang sampah pada tempatnya, waktu
membuang sampah tidak sesuai jadwal, belum semua
melaksanakan sistem kawasan.
 Upaya 3R belum optimal, dimana pemilahan sampah di
tingkat Rumah Tangga belum digalakkan.
 Ada peluang dari Dinas DKP yang sanggup sebagai pembeli
sampah plastic per kg Rp. 1000 yang dikumpulkan oleh
masyarakat

Peraturan  Perlu adanya Perda yang mengatur mengenai pemilahan


Perundangan sampah, dimana Perda sedang dalam proses pembahasan di
dan penegakan biro hukum
hukum :  Belum optimalnya sosialisasi ketentuan penangan sampah
terhadap masyarakat secara berkelanjutan

13 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

1.2.3 Sub-sektor Drainase Lingkungan

Tabel 1.3: Permasalahan Utama Sub-sektor Drainase Lingkungan

A. Sistem Drainase Lingkungan


User Interface:  Dari Hasil Studi EHRA, 2011, sekitar 99,8 % rumah tangga
dari 640 responden melaporkan tidak ada genangan, dan 2%
responden mengalami banjir/genangan di lingkungannya. Hal
ini di pengaruhi kondisi topografi Kabupaten Karangasem
yang berbukit-bukit dan banyaknya sungai di Kabupaten
Karangasem.
Daerah-daerah yang berpotensi terjadi banjir
(limpasan) dan genangan air di Kabupaten Karangasem yaitu:
1) Kelurahan Karangasem (Karangasem)
2) Kelurahan Padangkerta (Karangasem)
3) Desa Bugbug (Karangasem)
4) Desa Tumbu (Karangasem)
5) Desa Pertima (Karangasem)
6) Desa Amerta Bhuana (Selat)
7) Desa Pering Sari (Selat)
8) Desa Gegelang (Manggis)
9) Desa Antiga (Manggis)
10) Desa Antiga Kelod (Manggis)
11) Desa Padangbai (Manggis)
12) Desa Ulakan (Manggis)
13) Desa Manggis (Manggis)
14) Desa Nyuhtebel (Manggis)
15) Desa Menanga (Rendang)
16) Desa Rendang (Rendang)
17) Desa Nongan (Rendang)
18) Desa Pesaban (Rendang)
19) Desa Besakih (Rendang)
20) Desa Kayu Putih (Bebandem)
21) Desa Kastala (Bebandem)
22) Desa Tengah (Bebandem)

Limpasan yang terjadi di Kabupaten Karangasem disebabkan


karena saluran drainase yang tersumbat dan daya tampung
dan daya dukung yang kurang memadai.

14 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Grafik : Rumah tangga tidak ada genangan, dan mengalami


banjir/genagan di lingkungannya.

100%

80%

60%
99.80%
40%

20%

0%
2%

Tidak ada genangan


Ada Genangan

Penampungan /  Sungai yang berfungsi sebagai pembuang utama dari sistem


Pengolahan Awal: drainase. Pada satu sistem terdapat beberapa saluran
sekunder maupun tersier yang merupakan satu kesatuan
pola aliran menuju pembuang akhir yakni sungai.
 Pendukung prasarana drainase mikro dalam hal ini bentuk
saluran dan teknologi yang mendukung dalam pelaksanaan
pelayanan drainase masih menggunakan sistem sederhana,
yakni mengalirkan air-air buangan dari perumahan, jalan
atau tempat terbuka lainnya langsung menuju saluran
drainase dan dilanjutkan ke daerah buangan ( sungai atau
laut ).
 Grey water masih bercampur dengan saluran drainase,
belum ada sumur resapan.

Pengangkutan /  Kondisi gorong-gorong sebagai pendukung dari system


Pengaliran: drainase makro, saat ini kondisinya memprihatinkan, dari
sekian banyak jumlah gorong-gorong yang ada hampir
sebagian besar mengalami masalah yang sama, yakni
tersumbat akibat sampah atau endapan sedimen

Data lain  Pada umumnya, drainase lingkungan masih menjadi satu


antara pembuangan air hujan (pematusan air hujan) dan
saluran limbah rumah tangga (grey water).
 Anggaran yang dialokasikan untuk pengelolaan drainase di
Kabupaten Karangasem tahun 2009 0,38 % sedangkan
APBD Tahun 2010 anggaran khusus sektor drainase bahkan
tidak ada.
 Prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik di

15 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Kota Amlapura masih dilakukan pendataan pada tahun 2012


dengan adanya kegiatan penyusunan Master Plan Drainase
Kota Amlapura Dan IKK Bebandem.
 Berdasar Study EHRA diketahui Akses masyarakat terhadap
sarana drainase lingkungan 63,6 %
 Dua puluh dua Desa yang berpotensi terjadi banjir
(limpasan) hanya terjadi saat hujan turun dengan luas yang
tidak luas, disekitar saluran.

B. Lain-lain:
Dokumen Saat ini masih sedang di susun dokumen perencanaan
Perencanaan penyusunan Master Plan Drainase Kota Amlapura Dan IKK
Bebandem.

1.2.4 Sub-sektor Penyediaan Air Bersih

Tabel 1.4: Aspek Penyediaan Air Bersih

Sistem Penyedian Air Bersih


Aspek Institusional Layanan air bersih di Kabupaten Karangasem dikelola oleh
PDAM Kabupaten Karangasem dan ada beberapa desa yang
mengelola secara langsung pendistribusian secara swadaya.
Cakupan Layanan PDAM Kabupaten Karangasem telah mampu melayani 60
Desa dengan jumlah pelanggan mencapai 21.232 yang
tersebar di 8 kecamatan. Sementara yang belum
mendapatkan pelayanan PDAM sebanyak 16 Desa.
Prosentase pelayanan PDAM dan Non PDAM rata-rata telah
mencapai 47,02% dari jumlah penduduk Kabupaten
Karangasem.
Grafik 1.4 : Cakupan Pelayanan Ari Minum PDAM Karangasem
Per – Kecamatan Dalam (%)

Kab. Karangasem 47.02


Kec. Bebandem 51.09
Kec. Sidemen 31.18
Kec. Selat 26.69
Kec. Rendang 50.64
Kec. Kubu 26.15
Kec. Abang 41.51
Kec. Manggis 41.14
Kec. Karangasem 84.58

0 20 40 60 80 100

Aspek Teknis dan Sistem penyediaan air bersih oleh PDAM dimulai dari sumber

16 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Operasional air, pipa transmisi dan reservoar.

 Sumber air :
berasal dari 33 sumber air. Enam Sumber merupakan
mata air gravitasi, Empat belas sumber berupa sumur bor
pompa, dan Tiga belas sumber berupa mata air pompa.
Kapasitas produksi PDAM Karangasem 511.470 M3
dengan jumlah air yang didistribusikan sebanyak 485.897
M3.
 Pipa Transmisi :
Pengaliran pada pipa transmisi untuk mata air
menggunakan sistem gravitasi sedangkan pada sumur bor
dan mata air menggunakan sistem pompa. kondisi pipa
berkarat sehingga mempengaruhi pengaliran dalam pipa.
Pipa yang relatif tua akan memerlukan pergantian dan
perbaikan untuk menekan tingkat kebocoran air dalam
SPAM

Permasalahan Adapun permasalahan air bersih di Kabupaten Karangasem


sebagai berikut :
- Tingkat Layanan PDAM yang masih rendah.
- Tidak meratanya sumber air, sehingga beberapa
kecamatan merupakan daerah rawan air
- Pola permukiman penduduk yang terpencar menyebabkan
kurangnya pipa distribusi dalam pemenuhan kebutuhan
penduduk.
- Topografi daerah yang berbukit-bukit mempengaruhi
sistem yang digunakan.
- Kebanyakan sumber air berada di bawah.
- Sektor pendanaan yang masih kurang dalam penanganan
air minum.

1.2.5 Sub-sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tabel 1.5: Aspek PHBS

A. Kondisi PHBS
User Interface:  Berdasarkan Study EHRA tahun 2011, perilaku PHBS adalah
73,6 % sedang berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kabupaten Karangasem di ketahui 60,2 % rumah tangga
ber-PHBS.
 Kondisi aspek PHBS di Kabupaten Karangasem dipengaruhi
ketersediaan air bersih, karena beberapa desa kesulitan air
bersih.
 Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat didukung dengan pola hidup
masyarakat perkotaan yang berdampak pada penurunan
kualitas lingkungan tempat tinggal.
 Lemahnya kepedulian masyarakat dan pengambil kebijakan
terhadap program-program yang bersifat preventif dan

17 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

promotif (pencegahan dan promosi).


 Sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan masih
nyaman masyarakat dengan pola-pola yang sudah menjadi
kebiasaan yang kurang baik seperti BABs di sungai atau
tegalan dan makan tidak cuci tangan pakai sabun setelah
BAB.

1.3 Program Prioritas dan Justifikasinya

Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai pada pembangunan
Sektor Sanitasi dan Aspek PHBS sampai dengan periode Tahun 2013 – 2017. Uraian
resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan merupakan hasil
kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan mempertimbangkan
“Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab 1.2 diatas. Uraian secara
detail tersedia pada dokumen table-tabel berikut.

18 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

1.3.1 Sub-sektor Air Limbah

Tabel 1.2. Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Air Limbah periode 2013-2017

Prioritas 1:
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Penyusunan Master Plan Air 400 Dokumen perencanaan secara
Limbah Kabupaten Karangasem makro dalam penanganan air
limbah menjadi penting untuk
memperdalam kajian permasalahan
dan penanganan secara
komprehensif.

Prioritas 2:
Infrastruktur air limbah dengan sistem setempat dan sistem komunal
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembentukan UPTD IPLT 30 Kebutuhan adanya IPLT dan IPAL
Linggasana merupakan prioritas untuk
2 Sosialisasi UPTD IPLT Linggasana 50 pengolahan akhir air limbah. Pada
3 Rencana Tindak/DED Optimalisasi 100 investasi 5 tahun pertama ini akan
IPLT Linggasana dioptimalisasi keberadaan IPLT
4 Optimalisasi IPLT Linggasana 3.000 Linggasana yang semula kurang
5 Supervisi IPLT Linggasana 200 berfungsi menjadi lebih layak dan
6 Pengadaan Mobil Truk Tinja 600 pembangunan IPAL di Daerah
7 OP IPLT Linggasana 940 rawan sanitasi dan daerah Kota
8 OP Truk Tinja 10 Amlapura.
9 DED Pemb. IPAL Komunal 100
10 Sosialisasi dan Penyuluhan 50
Pembangunan IPAL Komunal
11 Pembentukan Kelompok Swadaya 10
Masyarakat (KSM)
12 Pembebasan lahan 150
13 DED Pembangunan IPAL Komunal 100
14 Pelatihan bagi KSM 50
15 Proses perijinan IPAL Komunal 100
(IMB, UKL-UPL)
16 Pembangunan IPAL Komunal dan 1.600
jaringan perpipaan
17 Pembangunan sambungan rumah 20
18 Supervisi Pembangunan IPAL 100
Komunal
19 Biaya OP IPAL Komunal 20

19 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Prioritas 3:
Lingkungan Sehat Perumahan
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Sosialisasi Penyediaan Sarana 100 Penyediaan sarana sanitasi dasar
Sanitasi Dasar bagi masyarakat bagi masyarakat berpenghasilan
berpenghasilan rendah (MBR) rendah (MBR) khususnya
2 Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar 200 pengelolaan limbah di tujukan untuk
bagi masyarakat berpenghasilan memantu MBR meyediakan sarana
rendah (MBR) umum yang layak.
3 Penyuluh menciptakan lingkungan 100
sehat
4 Penyuluhan dan pengawasan 100
kualitas lingkungan sehat
perumahan
5 Sosialisasi kebijakann lingkungan 100
sehat

Prioritas 4:
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan limbah
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pemeliharaan rutin pengolahan 300 Peningkatan pengelolaan limbah
limbah cair RSU Amlapura cair yang ada di Rumah Sakit dan
2 DED Pembangunan pengolahan 100 Puskesmas sangat penting untuk
limbah cair di masing-masing menjaga kebersihan dan keamanan
puskesmas lingkungan sekitarnya. Disamping
3 Pembangunan pengolahan limbah 1.000 itu limbah cair rumah sakit dan
cair di masing-masing puskesmas puskesmas sangat berbahanya dan
4 Supervisi pembangunan 200 perlu penanganan yang khusus.
pengolahan limbah
5 Penyediaan prasarana dan sarana 500
air limbah

20 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

1.3.2 Sub-sektor Persampahan

Tabel 1.3 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Persampahan periode 2013-2017

Prioritas 1:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembebasan Lahan 200 Penanganan sampah melalui 3R
2 Sosialisasi Ketersediaan Lahan 100 menjadi prioritas program selama 5
TPST 3R oleh masyarakat tahun kedepan. Pengurangan
3 DED/Rencana Tindak 100 sampah dari sumbernya dan akses
Pembangunan TPST 3R pengelolaan yang dekat menjadi
4 Pembentukan Lembaga pengelola 10 solusi atas keterbatasan TPA
5 Pelatihan bagi pengelola TPST 30 Linggasana yang sudah Overload.
6 Pembangunan TPST 3R 1.000
7 Pengadaan Sarana TPST 3R 100
8 OP Pengelolaan TPST 50
9 Composting di tingkat rumah 200
tangga

Prioritas 2:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (TPA)
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembebasan Lahan 16.000 TPA merupakan suatu tempat
pengembangan TPA Linggasana sentral dalam proses pengolahan
2 SosialisasiRevitalisasi TPA 50 sampah. Dalam meningkatkan dan
3 DED Revitalisasi TPA 300 perluasan TPA Linggasana atau
Linggasana/Pembangunan TPA Pembangunan TPA baru menjadi
Baru. prioritas Kabupaten Karangasem.
4 REvitalisasi TPA 6.000
Linggasana/Pembangunan TPA
Baru
5 Supervisi Revitalisasi/ 350
Pembangunan TPA
6 OP Pengelolaan persampahan 5.000
7 Pemantauan dan pengelolaan 100
lechate dan gas metan TPA
Linggasana
8 Pengadaan Kontainer 60
9 Pengadaan Dump Truk 450
10 Pengadaan Bull Dozer 2.000
11 Pengadaan Willoder 2.000
12 Pengadaan Excavator 2.000
13 Pengadaan Compactor Truk 400

21 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

14 Mengevaluasi kinerja oprasional 150


persampahan
15 Portable (timbangan kodok) 500

Prioritas 3:
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Desa
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pelatihan tentang pengelolaan 100 Peran serta masyarakat dalam
sampah dengan 3R untuk pengelolaan sampah berperan besar
karangtaruna, dan tokoh dalam pengelolaan sampah. Dalam
masyarakat. menggujudkan hal tersebut
2 Peningkatan peran serta 500 peningkatan partisifasi masyarakat
masyarakat dalam pengelolaan menjadi prioritas Kabupaten
persampahan Karangasem.
3 Gotong royong bersama 240
pemerintah daerah, masyarakat
dan swasta
4 Kerja sama pengolahan sampah 160
dengan masyarakat/desa

Prioritas 4:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (SDM)
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Bimbingan teknis persampahan 300 Peningkatan sumber daya manusia
2 Peningkatan kemampuan aparat 250 aparatur pengelola persampahan
pengelolaan persampahan menjadi prioritas pada lima tahun
3 Pelatihan pengolahan lechate dan 150 kedepan. Hal ini untuk
gas metan meningkatkan SDM yang ada
4 Pengurangan sampah plastic dari 50 sekarang ini pada Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kabupaten
Karangasem maupun dinas lain
yang terkait.

22 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

1.3.3 Sub-sektor Drainase Permukiman

Tabel 1.4. Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Drainase Permukiman periode 2013-
2017

Prioritas 1:
Program Pembangunan Saluran Drainase
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Penyusunan DED Jaringan 450 Sebagai dasar utama
Drainase Permukiman pengembangan sistim
Drainase Permukiman, maka
ketersediaan Master Plan Drainase
yang sudah di susun tahun 2012
dapat menjadi acuan penyusunan
DED jaringan drainase. Disamping
Penyiapan DED dan pemastian
ketersediaan kebutuhan
Lahan menjadi sangat penting. Hal
ini juga menjadi pertimbangan
utama terkait kriteria yang
disyaratkan untuk mendapat
dukungan stimulant pendanaan dari
sumber eksternal.

Prioritas 2 :
Program Pembangunan Saluran Drainase
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembangunan Saluran Drainase Sesuai ketersediaan anggaran,
Kota Amlapura dan IKK prioritas pembangunan Drainase
Bebandem diarahkan untuk
a. Penataan Jaringan drainase penanganan/perbaikan drainase di
permukiman 300 wilayah Kota Amlapura dan
b. Sosialisasi Masyarakat 20 penanganan daerah rawan banjir di
c. Pembangunan saluran Kabupaten Karangasem.
drainase/gong-gorong 18.000
d. Supervisi Pembangunan 500
2 Pembangunan Saluran Drainase
daerah rawan banjir (Rendang,
Besakih, Antiga, Ulakan, Antiga
Kelod)
a. DED Saluran drainase 100
b. Sosialisasi Masyarakat 20
c. Pembangunan saluran
drainase/gong-gorong 300
d. Supervisi Pembangunan 100

23 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Prioritas 3 :
Program Pembangunan Saluran Drainase
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Normalisasi Saluran Tukad Normalisasi saluran Sungai di
Jangga Kabupaten Karangasem merupakan
a. DED Normalisasi Tukad 300 prioritas pembangunan selama 5
b. Sosialisasi Masyarakat 20 tahun kedepan. Namun
c. Normalisasi Sungai 4.000 keterbatasan anggaran APBD
d. Supervisi Pembangunan 500 menyebabkan perlunya pendanaan
dari APBD Provinsi maupun APBN
2 Normalisasi Saluran Tukad Betel
a. DED Normalisasi Tukad 300
b. Sosialisasi Masyarakat 20
c. Normalisasi Sungai 4.000
d. Supervisi Pembangunan 500

3 Normalisasi Saluran Tukad Pati


a. DED Normalisasi Tukad 300
b. Sosialisasi Masyarakat 20
c. Normalisasi Sungai 3.000
d. Supervisi Pembangunan 500

4 Normalisasi Saluran Tukad Item


a. DED Normalisasi Tukad 300
b. Sosialisasi Masyarakat 20
c. Normalisasi Sungai 2.000
d. Supervisi Pembangunan 500

5 Normalisasi Saluran Tukad Item


a. Sosialisasi Masyarakat 20
b. Normalisasi Sungai 2.000
c. Supervisi Pembangunan 500

24 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

1.3.4. Sub-Sektor Air Minum

Tabel 1.5. Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Drainase Permukiman periode 2013-
2017

Prioritas 1:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air dan
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembebasan lahan 838 Sektor Air minum merupakan sektor
2 Pembangunan cubang komunal hajad hidup orang banyak sehingga
Kecamatan Manggis : merupakan prioritas program yang
 Desa Antiga 175 2sangat utama bagi Kabupaten
 Desa Pesedahan 80 Karangasem. Prioritas
 Desa Gegelang 250 pembangunan air minum lima tahun
kedepan di Kabupaten Karangasem

Prioritas 2 :
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembangunan Embung dan Program Pengembangan,
Bangunan Penampung Air Lainnya Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
: Danau dan Sumber Daya Air
a Pembangunan Embung Sukadana 3000 Lainnya merupakan sumber
b Pembangunan Embung Datah 2 9.081 alternative yang sangat efektif dan
c Pembangunan Embung Dukuh 7.584 prioritas dalam memenuhi
d Pembangunan Embung Untalan 4.716 kebutuhan akan air.
2 Pemeliharaan dan Rehabilitasi 1.500
Embung dan Bangunan Operasi
dan Pemeliharaan Embung di
Kabupaten Karangasem
3 Perencanaan Embung dan
Bangunan Penampung Air Lainnya
a Perencanaan Embung Seraya 175
Tengah
b Perencanaan Embung Batudawa 2 175

25 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Prioritas 3 :
Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum (DAK+)
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembangunan SPAM, SPAM di Program pembangunan SPAM i Ibu
Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil Kota Kecamatan merupakan
a Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 6.138 program pusat, untuk membantu
Bersih penanganan air minum di
b Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 11.600 Kabupaten Karangasem. Prioritas
Bersih di Yeh Ha - Amed program ini sangat di harapkan
c Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 56.600 Kabupaten Karangasem untuk
Bersih MA. Petung, Desa Griana mempercepat pencapaian target
Kangin MDGs Kabupaten karangasem
d embangunan SPAM Telaga Waja, 15.000 yang baru mencapai 47,02 %
Pengadaan dan Pemasangan
e Pengadaan dan Pemasangan 10.000
Jaringan Distribusi Utama di Kec.
f Pengadaan dan Pemasangan 3.500
Jaringan Pipa Distribusi Pelayanan
g Biaya Operasi dan Pemeliharaan 3.500
(Main System, JDU dan Pelayanan)
h Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 650
Bersih di Desa Telun Buana
i Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 700
Bersih di Desa Nawakerti
j Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 650
Bersih di Desa Nawakerti
k SPAM Perdesaan Pro Rakyat: 669
Pengadaan Pemasangan pipa
PVC/GIP dia. 40-100mm, Kec.
Abang
L Pemasangan Pipa HDPE Desa 10000
Seraya 10 lt/dt, Kegiatan
Pembangunan intake 10lt,
pengembangan SR 800 unit
M Pengadaan dan Pemasangan Pipa
dia 100-75 mm 6500 m, pada MA
Arce Rendang 4600
N Pengadaan dan Pemasangan Pipa
dia 150-200 mm 35.000 m, pada
MA Yeh haa 11600
O Kegiatan pengadaan dan
Pemasangan Jaringan Pipa
Tranmisi di Kab. Karangasem 15,000
P Kegiatan pengadaan dan
Pemasangan Jaringan Pipa
Distribusi Utama di Kab.
Karangasem 10,000
Q Kegiatan pengadaan dan 8.271

26 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemasangan Jaringan Pipa


Distribusi Pelayanan di Kec.
Rendang Pengembangan SR
R Kegiatan pengadaan dan
Pemasangan Jaringan Pipa
Tranmisi di Kab. Karangasem 15.000
S Kegiatan pengadaan dan
Pemasangan Jaringan Pipa
Distribusi Utama di Kab.
Karangasem 10.000
T Kegiatan pengadaan dan
Pemasangan Jaringan Pipa
Distribusi Pelayanan di Kec.
Rendang Pengembangan SR 8.271

Prioritas 4 :
SPAM di Ibu Kota Kecamata (IKK)
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
a Pengadaan dan Pemasangan Pipa 3.500 SPAM di Ibu Kota Kecamata (IKK),
HDPE dia 150-200mm SR 2400 unit harus ditunjang dengan sarana dan
b Pembangunan intake 44 lt/dt, 8.500 prsarana yang memadai.
pengembangan SR 3520 unit
Pengadaan
c MA Tauke, Pengadaan dan 4.600
Pemasangan Pipa Tranmisi
Pengadaan dan Pemasangan Pipa
d Pengadaan kontruksi jaringan air 4.600
bersih

27 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

1.3.5. Aspek PHBS


Tabel 1.6 Prioritas Program dan Kegiatan Aspek PHBS periode 2013 – 2017.

Prioritas 1:
Peningkatan Kualitas Air dan Lingkungan
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pengawasan kualitas Air, SAB dan 100 Peningkatan Kesadaran Masyarakat
sosialisasi STBM. diyakini sebagai faktor utama yang
2 Pengawasan hasil makanan 50 perlu dipersiapkan untuk
produksi rumah tangga. tercapainya tingkat sanitasi yang
3 Pemeriksaan restoran/rumah 50 lebih baik.
makan/ pedagang kaki lima dan
klinik sanitasi.

Prioritas 2:
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Pembuatan Media promosi dan 20 Penyuluhan dan promosi hidup
informasi sadar hidup sehat sehat merupakan prioritas
2 Penyuluhan masyarakat pola 20 pembangunan Kabupaten
hidup sehat Karangasem, dalam prubahan
3 Peningkatan pendidikan tenaga 50 prilaku hidup sehat.
penyuluh kesehatan
4 Sosialisasi Pentingnya cuci tangan 100
pakek sabun
5 Pembangunan sarana cuci tangan 200
di sekolah

Prioritas 3:
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Penyelenggaraan Penyehatan 100 swadaya masyarakat untuk
lingkungan pada daerah rawan meyehatkan lingkungan menjadi
sanitasi pemicu keberhasilan penyehatan
lingkungan. Program penyehatan
lingkungan yang di tujukan untuk
daerah rawan sanitasi adalah
dengan mekanisme swadaya
masyarakat.

28 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Prioritas 4:
Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
No Kegiatan Estimasi Justifikasi
Biaya
(Juta Rp)
1 Peningkatan peranserta 213 Peningkatan peranserta masyarakat
masyarakat dalam pengendalian dibutuhkan dalam pembangunan
lingkungan dan pengelolaan lingkungan

29 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

BAB II

MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH

2.1 Sumber Dana Pemerintah

Dalam rangka optimasi dan dan kepastian implementasi, maka telah dilakukan
internalisasi dan sinkronisasi terkait semua usulan Program dan Kegiatan Prioritas, baik
internal Kabupaten Karangasem maupun pada tingkat Pemerintahan Provinsi dan Pusat.
Dari hasil sosialisasi dan sinkronisasi dengan berbagai tingkat dan pihak yang peduli sanitasi
tersebut,telah disepakati pemahaman bersama dan komitmen dalam bentuk dukungan untuk
implementasi Daftar Program Kegiatan untuk implementasi Jangka Menengah seperti lembar
terlampir. Nota Kesepakatan terlampir disusun setelah melalui proses internalisasi dan
sinkronisasi dengan semua pihak terkait, baik pemegang kebijakan tingkat Kabupaten,
Provinsi dan perwakilan Kementerian/Lembaga terkait dan telah sesuai dengan tupoksi dan
kewenangan masing-masing tingkat Pemerintahan.

Walaupun komitmen dari masing-masing sumber pendana ini bersifat kesepakatan


dukungan dan alokasi penganggaran, tetapi dipahami bersama bahwa untuk tindak lanjutnya
tetap akan di evaluasi dan mengacu berdasar sistem penganggaran formal tahunan dan
peraturan penganggaran yang berlaku sah – dengan mempertimbangkan hasil kesepakatan
ini sebagai prioritas dan acuan utama

2.1.1 Lembar Kesepakatan Pemerintah Kab / Kota

30 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

BUPATI KARANGASEM

LEMBAR KESEPAKATAN
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
Nomor : / / / Tr&Praswil/Bappeda/2012

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan


pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/Kota,
sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat.
Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/Kota dalam
pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi,
Pusat maupun pihak / instansi lain yang peduli. Menghadapi dinamika perubahan yang
terjadi, disadari pula diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam
pengembangan sektor sanitasi secara komprehensif dan terintegrasi, baik dalam lingkup
kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang
berkelanjutan. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari ini Rabu tanggal 4 bulan
Desember tahun 2012, kami Pemerintah Kababupaten Karangasem sepakat untuk
mengalokasikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana
tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi ini :

KESEPAKATAN ALOKASI
PEMBIAYAAN SEKTOR SANITASI – KABUPATEN KARANGASEM
T.A 2013 - 2017 (x Rp. 1000)

Tahun Anggaran
No Sub. Sektor
2013 2014 2015 2016 2017 Total
A Sumber Pendanaan : APBD Kabupaten Karangasem
A.1 Sub-sektor Air
2.570.000 3.800.000 3.770.000 4.500.000 4.500.000 19.140.000
Limbah
A.2 Sub-sektor Air
6.130.000 7.280.000 14.480.000 14.130.000 6.090.000 49.010.000
Persampahan
A.3 Sub sektor
400.000 1.630.000 420.000 940.000 840.000 4.230.000
Drainase
A.4 Sub-sektor Air
5.438.000 16.530.000 5.800.000 4.300.000 2.000.000 34.068.000
Minum
A.5 Aspek PHBS 1.153.000 1.153.000 1.153.000 1.153.000 1.153.000 5.765.000
Sub-Total A: 15.691.000 30.393.000 25.623.000 25.023.000 14.583.000 112.213.000
(terlampir tabel rinci Draf Daftar Program Investasi Jangka Menengah)

31 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan


kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang
terintegrasi dan berkelanjutan

BUPATI KARANGASEM

I WAYAN GEREDEG, SH.

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Kepala Badan LH Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
2. Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjut
3. Kepala Dinas PU Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
5. Kepala DKP Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
6. Pertinggal

32 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

2.1.2 Lembar Kesepakatan Pemerintah Provinsi

LEMBAR KESEPAKATAN
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI
ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DENGAN
PEMERINTAH KAB. KARANGASEM

Nomor : ...................

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan


pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kab/Kota,
sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan masyarakat.
Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/Kota dalam
pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi,
Pusat maupun pihak / instansi lain yang peduli.
Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, disadari pula diperlukan keselarasan dalam
cara pandang atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara komprehensif
dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan
pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari ini Senin tanggal 10 bulan Desember
tahun 2012, kami Pemerintah Provinsi Bali sepakat untuk memberikan dukungan
pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Karangasem untuk implementasi
program:

A. Sektor Air Limbah.


1). Pengadaan mobil truk tinja

B. Sektor Persampahan.
2). Composting tingkat rumah tangga
3). Pengadaan Kontainer
4). Pengadaan Dump Truk
5). Pengadaan Bull dozer
6). Pengadaan Willoder
7). Pengadaan Compactor Truk

C. Sektor Drainase.
8). Pembangunan Saluran Drainase daerah rawan banjir

33 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

D. Sektor Air Minum


9). Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Pelayanan di Kec. Rendang
10). Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Main System, JDU dan Pelayanan)
11). Kegiatan pengadaan dan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Pelayanan di Kec.
Rendang Pengembangan SR
12). Kegiatan pengadaan dan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Pelayanan di Kec.
Rendang Pengembangan SR

KESEPAKATAN ALOKASI
PEMBIAYAAN SEKTOR SANITASI – KABUPATEN KARANGASEM
T.A 2013 - 2017 (x 1000)

No Sub. Sektor Tahun Anggaran Total


2013 2014 2015 2016 2017
B Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Bali
B.1 Sub-sektor - - 600.000 - - 600.000
Persampahan
B.2 Sub-sektor Air 60.000 2.525.000 1.375.000 3.375.000 975.000 7.410.000
Limbah
B.3 Subsektor - - 420.000 420.000 - 840.000
Drainase
B.4. Sub. Sektor Air 5.500.000 - 2.000.000 2.000.000 - 9.500.000
Minum
B.5 Aspek PHBS - - - - - -

Sub-Total B 5.560.000 2.525.000 4.395.000 5.795.000 975.000 18.350.000


(terlampir tabel rinci Draf Daftar Program Investasi Jangka Menengah)

Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan


kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang
terintegrasi dan berkelanjutan.

GUBERNUR BALI BUPATI KARANGASEM

I MADE MANGKU PASTIKA I WAYAN GEREDEG, SH.

Tembusan:
1. Kepala Badan LH Provinsi Bali – untuk ditindak lanjuti
2. Kepala Bappeda Provinsi Bali - untuk ditindak lanjuti
3. Kepala Dinas PU Provinsi Bali – untuk ditindak lanjuti
4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali – untuk ditindak lanjuti
5. Kepala DKP Provinsi Bali – untuk ditindak lanjuti
6. Pokja AMPL Provinsi Bali
7. Kepala Badan LH Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
8. Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjut
9. Kepala Dinas PU Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
10. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
11. Kepala DKP Kabupaten Karangasem – untuk ditindak lanjuti
12. Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem

34 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

2.1.3 Lembar Kesepakatan Pemerintah Pusat

35 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

LEMBAR KESEPAKATAN
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI
NATARA
DIRJEN PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
DENGAN
PEMERINTAH KAB. KARANGASEM
Nomor : ...................

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah
Kab/Kota, sehingga diharapkan dapat lebih mendekatkan interaksi antara pemandu
kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan
pemerintah Kab/Kota dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan
dari berbagai sumber terkait, termasuk sumber pendanaan dari Pusat. Berkenaan dengan
hal tersebut diatas, pada hari ini Senin tanggal 10 bulan Desember tahun 2012, kami
Pemerintah Provinsi Bali sepakat untuk memberikan dukungan pendanaan dalam
perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
(PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program
Sektor Sanitasi Kabupaten Karangasem untuk implementasi program:

A. Sektor Air Limbah.


1). Optimalisasi IPLT Linggasana
2). Supervisi Optimalisasi IPLT Linggasana
3). Pelatihan bagi KSM Pengelola IPAL Komunal
4). Pembangunan Pengelolaan Limbah Cair (Puskesmas)
5). Supervisi Pembangunan Pengelolaan limbah cair (puskesmas)

B. Sektor Persampahan.
6). Pembangunan TPST 3R
7). Pengadaan Sarana Prasarana TPST 3R
8). Composting di tingkat rumah tangga
9). Revitalisasi TPA Linggasana
10). Supervisi Revitalisasi TPA Linggasana
11). Pengadaan Excavator
12). Pelatihan pengolahan sampah dengan 3R
13). Bimbingan Teknis Persampahan
14). Peningkatan kemampuan aparatur pengelolaan persampahan
15). Pelatihan pengelolaan lechate dan gas metan

C. Sektor Drainase.
16). Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
17). Normalisasi Saluran Tukad Jangga, Betel, Pati, Item, Bambang.

D. Sektor Air Minum


18). Pembangunan Embung dan bangunan penampung air lainnya
19). Pengembangan system distribusi air minum
20). SPAM di Ibu Kota Kecamatan

36 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Implementasi rencana penganggaran ini akan ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku.

Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan


kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang
terintegrasi dan berkelanjutan.

GUBERNUR BALI BUPATI KARANGASEM

I MADE MANGKU PASTIKA I WAYAN GEREDEG, SH.

Ka. Satker PPLP Provinsi Bali Ka. Satker PKPAM Provinsi Bali

(....................................) (....................................)
NIP. NIP.

Ka. Satker Kementerian Kesehatan Ka. Satker Kementerian LH


Provinsi Bali Provinsi Bali

(....................................) (....................................)
NIP. NIP.

*) tergantung kontribusi untuk komitmen pendanaannya, lembar kesepakatan bisa


dilakukan untuk masing-masing Satker Provinsi

37 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

2.2 Sumber Dana Non Pemerintah

Sesuai dengan paradigma pembangunan Nasional saat ini, disadari bahwa tugas
pembangunan disamping dikelola oleh pemerintah yang berfungsi sebagai
koordinator maka diperlukan partisipasi dari unsure masyarakat dan dunia usaha.
Kedua sektor tersebut dikondisikan untuk mengambil peran makin besar dalam
mencapai keberhasilan dalam semua tahap pembangunan, termasuk program
percepatan pembangunan sektor sanitasi.

Bentuk pelibatan peran kedua pilar pembangunan tersebut telah dimulai dari sejak
tahapan penetapan program kegiatan yang diperlukan masyarakat, yaitu melalui
proses Konsultasi Publik pada tahap penyusunan SSK. Pada tahapan implementasi
strategi ini, bentuk partisipasi dari unsur Swasta dan Masyarakat tercantum dalam
bentuk kesepakatan dukungan seperti terlampir, baik dalam bentuk dukungan
pendanaan ataupun dalam kontribusi lainnya.

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama tiga aktor utama: Pemerintah,


civil society dan dunia usaha. Sangat diperlukan sinergitas antar Stakeholders.

2.2.1 Lembar Kesepakatan Partisipasi Swasta (Dunia Usaha / CSR / LSM)

38 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

LEMBAR KESEPAKATAN
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI
HOTEL RAMA CANDIDASA – KAB. KARANGASEM

Nomor : ...................
Sektor / Program Sanitasi : Persampahan dan PHBS

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan da pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah
Kab/Kota, sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan
masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/Kota
dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah
Provinsi, Pusat maupun pihak / instansi lain yang peduli.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, disadari pula diperlukan keselarasan dalam
cara pandan atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara komprehensif
dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan
pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari


ini............tanggal.......bulan...........tahun........, kami Hotel Rama Candidasa sepakat
untuk memberikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana
tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi untuk implementasi
program:

1). Pengadaan Tempat Sampah untuk sarana Umum


2). Pengadaan sarana Cuci Tangan Pakek Sabun

Implementasi rencana penganggaran dan detail kesepakatan ini akan ditindak lanjuti lebih
lanjut.

Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan


kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang
terintegrasi dan berkelanjutan.

BUPATI KARANGASEM Manager Hotel Rama Candidasa

I WAYAN GEREDEG, SH. ..........................

39 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

LEMBAR KESEPAKATAN
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI
BPD BALI CABANG KARANGASEM – KAB. KARANGASEM

Nomor : ...................
Sektor / Program Sanitasi : Persampahan

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan da pelayanan dasar menjadi kewajiban Pemerintah
Kab/Kota, sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu kebijakan dengan
masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan pemerintah Kab/Kota
dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan dukungan dari Pemerintah
Provinsi, Pusat maupun pihak / instansi lain yang peduli.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, disadari pula diperlukan keselarasan dalam
cara pandan atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara komprehensif
dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam keterkaitan dengan
pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari


ini............tanggal.......bulan...........tahun........, kami BPD BALI CABANG KARANGASEM
sepakat untuk memberikan dukungan pendanaan dalam perencanaan dan pelaksanaan
Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2013 – 2017 sebagaimana
tertuang dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi untuk implementasi
program:

1). Pengadaan Tempat Sampah untuk sarana Umum

Implementasi rencana penganggaran dan detail kesepakatan ini akan ditindak lanjuti lebih
lanjut.

Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan


kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang
terintegrasi dan berkelanjutan.

BUPATI KARANGASEM Direktur BPD Bali Cabang Karangasem

I WAYAN GEREDEG, SH. ..........................

40 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Disamping kedua CSR yang sudah konsen dengan pembangunan di Karangasem daftar CSR
yang konsen memberikan dana sosial yang sudah terdata yang rencananya akan Kabupaten
Karangasem ajak kerjasama dalam penanganan sanitasi antara lain :

No NAMA BENTUK BANTUAN YANG SUMBER INFORMASI


PERUSAHAAN/MITRA PERNAH DIBERIKAN
1 Bank Nusamba 10 Pohon Tanjung BLH ( Ibu Murdani)
2 Kredit Plus 4 Pohon Tanjung BLH
3 BTPN Amplapura 10 Pohon tanjung BLH
4 Koperasi Bali Kencana 10 Pohon Tanjung BLH
5 Bank Sinar 20 Pohon Tanjung BLH
6 Indonesia Power - Tanaman tanjung 50 pohon BLH
- Gerobak sampah 5 unit
- Tong sampah 2 unit
7 Hotel Sidarta 7 Pot + Bungan BLH
8 Bank BNI Amplapura Tanaman Tanjung 50 pohon BLH
9 Hardy’s 2 Pot Bunga + Bunga BLH
10 Puri Bagus 1 Pot + Bunga BLH
11 BRI - 100 Pohon Tanjung BLH
- 4 Pot + Bunga
12 Pertamina Labuan Penghijauan (bibit 2.000 di 4 Kecamatan Manggis (Bp.
Desa : Desa Ulakan, Belong, Wage : 085238382343)
Antiga dan Seraya
13 PT. Gudang Garam TBK - BappedaBidang Ekonomi
Gatsu ( Ibu : Ika Trisanthi)
14 PT. Bank Danamon - BappedaBidang Ekonomi
( Ibu : Ika Trisanthi)
15 BNI - BappedaBidang Ekonomi
( Ibu : Ika Trisanthi)
16 PT. Unilever - BappedaBidang Ekonomi
( Ibu : Ika Trisanthi)
17 Hotel Wilayah Sidemen - BappedaBidang Ekonomi
( Ibu : Ika Trisanthi)
18 Geko Dive Sumbangan Tong Sampah Dinas Pendidikan (Bp. I
Komang Budiarta)
19 Hotel Puri Rai Perbersihan Pantai Dinas Pendidikan (Bp. I
Komang Budiarta)
20 ASDP Persero Sumbangan Tong Sampah Dinas Pendidikan (Bp. I
Tersedia Dana Sosial Komang Budiarta)

41 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

2.2.2 Lembar Kesepakatan Masyarakat

LEMBAR KESEPAKATAN
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI
Kelompok Masyarakat xxx – Kab. Karangasem

Nomor : ...................
Sektor / Program Sanitasi : ...................

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kab/Kota. Pembangunan dan pelayanan dasar menjadi kewajiban
Pemerintah Kab/Kota, sehingga lebih mendekatkan interaksi antara pemandu
kebijakan dengan masyarakat. Disadari bahwa terdapat keterbatasan pendanaan
pemerintah Kab/Kota dalam pembangunan sektor sanitasi, sehingga diperlukan
dukungan dari Pemerintah Provinsi, Pusat maupun pihak / instansi lain yang peduli.
Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, disadari pula diperlukan keselarasan
dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan sektor sanitasi secara
komprehensif dan terintegrasi, baik dalam lingkup kewilayahan maupun dalam
keterkaitan dengan pengembangan sektor lain yang berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari


ini............tanggal.......bulan...........tahun........, kami atas
nama Kelompok Masyarakat xxx sepakat untuk memberikan kontribusi dan partisipasi
dalampelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
tahun 2013 – 2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Memorandum Program
Sektor Sanitasi dalam bentuk :

1). ................................
2). ................................ dst

Penjelasan detail terkait kesepakatan ini sesuai lembar Lampiran xx.


Demikian pengesahan Memorandum Program sektor sanitasi ini dibuat berdasarkan
kepedulian dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi yang
terintegrasi dan berkelanjutan.

Perwakilan Kelompok Masyarakat xxxx:


Ketua 1. Nama 1. Tanda tangan/cap
Mengetahui :
Perwakilan Kab / Kota:

1. Kepala SKPD terkait 1. Nama 1. Tanda tangan/cap

*) tergantung kontribusi untuk komitmen pendanaannya

42 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

2.2.3 Lembar Kesepakatan Lembaga Donor

CONTOH:
Apabila sudah ada, Lembaran ini dapat diisi dengan Kesepakatan Program yang mendapat
dukungan Lembaga Donor, baik melalui program dari AusAid, INDII, USRI dll.

43 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM

BAB ini menguraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan
tahap implementasi, utamanya untuk program dan kegiatan yang sudah ada kesepakatan
dan alokasi penganggarannya. Khusus tahapan proses terkait pengawalan Anggaran dibahas
pada Lampiran L.4-A Rencana Tindak Lanjut Implementasi Tahun 2013.

Khusus untuk BAB ini difokuskan untuk rencana implementasi Tahun 2013 dan 2014. Untuk
tahun-tahun selanjutnya perlu direview dan dipersiapkan secara detail pada dokumen MPSS
Tahunan.

3.1 Manajemen dan Organisasi Pengelola

Manajemen dan Organisasi Pengelola program dan kegiatan sanitasi Kabupaten Karangasem
dijelaskan pada tabel 3.1 :

44 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Tabel 3.1 Manajemen Implementasi dan Organisasi Pengelola Tahun 2013 dan 2014

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
SUB SEKTOR AIR LIMBAH
I. Program Pengendalian 1. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan  Unit Layanan Pengadaan Koordinator : DPU
penecamaran dan Master Plan Air Limbah Barang/Jasa Wakil Koordinator : DPU
perusakan lingkungan 2. Menyusun Dokumen Seleksi Penyusunan Master Plan  Pembentukan tim teknis
hidup Air Limbah
3. Menyusun HPS Penyusunan Master Plan Air Limbah
4. Rapat Persiapan Penyusunan Master Plan Air Limbah
5. Seleksi Penyusunan Master Plan Air Limbah sesuai
dengan Perpres 70 tahun 2012
6. Koordinasi dengan SKPD/intansi terkait
7. Pembahasan Penyusunan Master Plan Air Limbah
dengan tim Teknis
8. Cek kepastian anggaran

II. Infrastruktur air 1. Sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya  Unit Layanan Pengadaan Koordinator : Satker dan
limbah dengan sistem 2. Kepastian persetujuan masyarakat Barang/Jasa DPU
stempat : 3. Cek kesiapan ketersediaan lahan  Pembentukan dan Pelatihan Wakil Koordinator : DPU
( IPLT ) 4. Cek kesiapan Perda pengelolaan IPLT dan Restribusi UPTD pengelola IPLT
5. Cek Kesiapan O&P IPLT
6. Cek Kesiapan O&P Mobil Truk Tinja
7. Cek sarana dan prasarana pendukung
8. Menyusun Rencana Tindak Optimalisasi IPLT
9. Menyusun HPS Optimalisasi IPLT
10. Menyusun Dokumen Lelang IPLT
11. Rapat Persiapan Lelang Optimalisasi IPLT
12. Lelang Optimalisasi IPLT sesuai dengan Perpres 70
tahun 2012

2|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
13. Supervisi Optimalisasi IPLT
14. Pengadaan Sarana dan Prasarana IPLT (Mobil Truk
Tinja)
III. Infrastruktur air 1. Sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya  Unit Layanan Pengadaan Koordinator : DPU
limbah dengan sistem 2. Kepastian persetujuan masyarakat Barang/Jasa Wakil Koordinator : DPU
stempat : 3. Cek lahan oleh masyarakat tidak bermasalah  Pembentukan dan Pelatihan
(IPLT Komunal) 4. Cek Kesiapan O&P IPAL KSM Pengelola
5. Cek sarana dan prasarana pendukung
6. Menyusun DED Pembangunan IPAL Komunal
7. Menyusun HPS Pembangunan IPAL Komunal
8. Menyusun Dokumen Lelang IPAL Komunal
9. Rapat Persiapan Lelang IPAL Komunal
10. Lelang Pembangunan IPAL Komunal sesuai dengan
Perpres 70 tahun 2012
11. Supervisi Pembangunan IPAL Komunal

IV. Lingkungan Sehat 1. Sosialisasi Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar bagi  Masyarakat Koordinator : DPU
Perumahan (MBR) Wakil Koordinator : DKP
2. Cek materi dan persiapan Kampanye dan Sosialisasi
3. Cek kepastian kesediaan masyarakat pada lokasi
rencana dengan pernyataan penyediaan lahan dan
kesanggupan O&P
4. Cek kepastian anggaran
5. Inventarisasi kebutuhan dan permasalahan
masyarakat terkait sanitasi.
6. Rencana pelaksanaan oleh masyarakat
7. Penyiapan peraturan-peraturan yang berlaku

3|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
V. Program 1. Rencana kegiatan operasional dan pemeliharaan  Unit Layanan Pengadaan Koordinator : Kesehatan
pengembangan pengolahan limbah rumah sakit. Barang/Jasa Wakil Koordinator : DPU
kinerja pengelolaan 2. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja DED Pembangunan  Pembentukan tim teknis
air minum dan pengolahan limbah cair
limbah 3. Penyusunan DED Pembangunan pengolahan limbah
cair
4. Seleksi penyusunan DED Pembangunan pengolahan
limbah cair sesuai perpres 70 tahun 2012
5. Cek kepastian kesediaan OP air limbah pada RSU dan
Puskesmas
6. Cek pepastian anggaran pembangunan
7. Supervisi pembangunan pengolahan limbah cair
puskesmas

4|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
SUB SEKTOR PERSAMPAHAN
I. Program  Cek kepastian anggaran  Unit Layanan Pengadaan Koordinator : Satker dan
Pengembangan  Sosialisasi pembangunan TPST 3R Barang/Jasa DKP
Kinerja Pengelolaan  Penyiapan Lahan Pembangunan oleh Masyarakat  Kelompok Masyarakat Wakil Koordinator : DPU
Persampahan  Pembentukan dan pelatihan kelompok pengelola
 Penyusunan Rencana Tindak
 Penyusunan Dokumen Lelang pembangunan TPST 3R
 Lelang Pembangunan TPST 3R
 Pengadaan Sarana dan Prasarana TPST
 Penyiapan Kolompok Komposting
 Pengadaan Sarana dan Prasarana Komposting

II. Program  Cek kepastian anggaran Pembebasan Lahan dan  Unit Layanan Pengadaan Koordinator : DKP
Pengembangan Pembangunan Barang/Jasa Wakil Koordinator : DPU
Kinerja Pengelolaan  Sosialisasi Kepada Masyarakat  Dinas Kebersihan dan
Persampahan (TPA)  Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) DED Pertamanan Kab. Karangasem
Revitalisasi TPA Linggasana
 Menyusun Dokumen Seleksi Penyusunan DED
Revitalisasi TPA Linggasana
 Menyusun HPS Penyusunan DED Revitalisasi TPA
Linggasana
 Rapat Persiapan Penyusunan DED Revitalisasi TPA
Linggasana
 Seleksi Penyusunan Penyusunan DED Revitalisasi TPA
Linggasana sesuai dengan Perpres 70 tahun 2012
 Menyusun HPS Pembangunan Revitalisasi TPA
Linggasana
 Lelang Pembangunan Revitalisasi TPA Linggasana
 Supervisi Pembangunan Revitalisasi TPA Linggasana
 Penyiapan dana O & P TPA
 Pelatihan Aparatur Pengelola TPA

5|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

 Pengadaan Sarana dan Prasarana TPA


 Evaluasi Kinerja aparatur pengelola

III. Program  Penyiapan bahan pelatihan  Pembentukan Pokmas ditingkat Koordinator : DKP
peningkatan  Pelatihan pegolahan sampah dengan 3R Banjar Wakil Koordinator : DPU
partisipasi  Pembentukan Kelompok-kelompok pengelola sampah  Pelatihan Kelompok kader warga
masyarakat dalam  Pemberian Stimulan persampahan untuk meningkatkan peduli
Pembangunan Desa peran serta masyarakat  Pelatihan 3R aparat kedesaan
 Penguatan sistem gotong-royong antara pemerintah,
masyarakat dan swasta
 Tindak lanjut pengadaan kerjasama dengan pihak
swasta / masyarakat

IV. Program  Cek kepastian anggaran  Dinas Kebersihan dan Koordinator : Satker dan
Pengembangan  Penyiapan peserta pelatihan Pertamanan DKP
Kinerja Pengelolaan  Pelatihan aparatur pengelola persampahan
Persampahan (SDM)  Sosialisasi dan kampanye pengurangan sampah
 Membeli sampah plastic dari masyarakat

6|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
SUB SEKTOR DRAINASE PERMUKIMAN
I. Program  Cek kepastian anggaran  Unit Layanan Pengadaan  Koordinator : DPU
Pembangunan  Sosialisasi ke masyarakat Barang/Jasa
Saluran Drainase  Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan  Dinas PU Kab. Karangasem
DED Jaringan drainase
 Menyusun Dokumen Seleksi Penyusunan DED Jaringan
drainase
 Menyusun HPS Penyusunan DED Jaringan drainase
 Rapat Persiapan Penyusunan DED Jaringan drainase
 Seleksi Penyusunan DED Jaringan drainase sesuai
dengan Perpres 70 tahun 2012
 Koordinasi dengan SKPD/intansi terkait
 Pembahasan Penyusunan DED Jaringan drainase
dengan tim Teknis
 Penyusunan Dokumen Lelang Pembangunan Saluran
Drainase
 Pembebasan Lahan (kalo di perlukan)
 Lelang Pembangunan Saluran Drainase sesuai dengan
Perpres 70 tahun 2012
 Supervisi Pembangunan Saluran Drainase

7|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
SUB SEKTOR AIR MINUM
I. Program  Pembebasan Lahan  Pembentukan kelompok sasaran  Koordinator : DPU
Pengembangan  Koordinasi dan penunjukan upraisel untuk penentuan  Pelatihan pengelola
Kinerja Pengelolaan harga tanah  DPU
Air Minum dan  Pembentukan Kelompok-kelompok sasaran
Limbah  Koordinasi dengan SKPD/Intansi terkait
 Cek kepastian anggaran
 Pelaksanaan Pembangunan cubang dengan swakelola
masyarakat

II. Program  Pembebasan Lahan  Unit Layanan Pengadaan  Koordinator : DPU


Pengembangan,  Cek kepastian anggaran Barang/Jasa
Pengelolaan dan  Penyusunan Dokumen Lelang Pembangunan Embung  Dinas PU Kab. Karangasem
Konservasi Sungai,  Lelang Pembangunan Embung sesuai dengan Perpres
Danau dan Sumber 70 tahun 2012
Daya Air Lainnya  Supervisi Pembangunan Embung
 Persiapkan pendanaan O & P Embung
 Pemasangan jaringan perpipaan

III. Pengembangan  Pembebasan Lahan  Unit Layanan Pengadaan  Koordinator : DPU


Sistem Distribusi Air  Cek kepastian anggaran Barang/Jasa  Wakil Koordinator:
Minum (DAK+)  Penyusunan Dokumen Lelang Pengembangan dan  Dinas PU Kab. Karangasem PDAM
pembangunan sistem distribusi
 Lelang Pengembangan dan pembangunan sistem
distribusi sesuai dengan Perpres 70 tahun 2012
 Supervisi Pengembangan dan pembangunan sistem
distribusi
 Persiapkan pendanaan O & P Pengembangan dan
pembangunan sistem distribusi

8|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

IV. SPAM di Kota  Pembebasan Lahan  Unit Layanan Pengadaan  Koordinator : DPU
Kecamatan (IKK)  Cek kepastian anggaran Barang/Jasa  Wakil Koordinator:
 Penyusunan Dokumen Lelang Pengembangan dan  Dinas PU Kab. Karangasem PDAM
pembangunan sistem distribusi
 Lelang Pengembangan dan pembangunan sistem
distribusi sesuai dengan Perpres 70 tahun 2012
 Supervisi Pengembangan dan pembangunan sistem
distribusi
 Persiapkan pendanaan O & P Pengembangan dan
pembangunan sistem distribusi

9|Bab III Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Koordinator
Manajemen Organisasi
Program Kegiatan implementasi
Implementasi Pengelola
Program*)
ASPEK PHBS
I. Peningkatan Kualitas  Koordinasi dengan SKPD/Intansi terkait  Pembentukan Tim Teknis  Koordinator : DisKes
Air dan Lingkungan  Cek kepastian anggaran  Pelatihan Sanitarian
 Pembentukan dan Koordinasi Tim Teknis  Dinas Kesehatan Kabupaten
 Penyiapan sanitarian puskesmas dalam pelaksanaan Karangasem
STBM
 Memberdayakan masyarakat melalui program STBM

II. Program Promosi  Koordinasi dengan SKPD/Intansi terkait  Pembentukan Tim Teknis  Koordinator : DisKes
Kesehatan dan  Materi dan persiapan Kampanye dan Sosialisasi  Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemberdayaan  Cek kepastian anggaran Karangasem
masyarakat  Sosialisasi ke sekolah-sekolah dalam program cuci
tangan pakek sabun
 Pengadaan sarana prasarana cuci tangan

III. Program Upaya  Koordinasi dengan SKPD/Intansi terkait  Pembentukan pengelola  Koordinator : DisKes
Kesehatan  Inventarisasi kondisi dan permasalahan daerah rawan  Pelatihan pengelola
Masyarakat sanitasi  Dinas Kesehatan Kabupaten
 Cek kepastian anggaran Karangasem
 Penyiapan kelompok masyarakat peduli sanitasi
 Pengadaan sarana prasarana secara stimulant

IV. Program  Koordinasi dengan SKPD/Intansi terkait  Pembentukan Tim DSL  Koordinator : BLH
Pengendalian  Cek kepastian anggaran  Badan Lingkungan Hidup
Pencemaran dan  Kunjungan dan pemantauan desa sadar lingkungan Kabupaten Karangasem
Perusakan
Lingkungan

10 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

3.2 Rencana Pengadaan Barang dan Jasa

Sesuai dengan kesepakatan pendanaan yang telah disetujui, beberapa pekerjaaan akan
diimplementasikan dengan dukungan Jasa Pengadaan, baik berupa Barang ataupun Jasa.
Sub bab berikut berisi “daftar centang” persiapan tersebut, a.l dalam bentuk daftar centang
ketersediaan Deskripsi Singkat Program/Kegiatan, yang diperlukan sebagai materi acuan
penyiapan dokumen Kerangka Acuan Kerja untuk proses Pelelangan oleh para Pemegang
Mata Anggaran Terkait.

Informasi awal materi penyiapan KAK /TOR sekurang-kurangnya memuat :

1. Uraian Pendahuluan (Latar belakang, Maksud dan Tujuan) suatu Program / Kegiatan
2. Data penunjang yang berkaitan dengan Pekerjaan
3. Tujuan dan Ruang Lingkup Pekerjaan
4. Ketentuan tentang Lokasi Kegiatan
Hal lain kebutuhan Daftar Centang terutama terkait Kriteria Kesiapan alokasi pendanaan dan
administrasi pendukung lainnya. Penunjukan Dinas/Person Penanggung Jawab untuk
melakukan koordinasi dan tindak lanjutan perlu disepakati sejak awal.

Tabel 3.2 Daftar Centang Kriteria Kesiapan Pengadaan Barang dan Jasa Tahun
2013 (dan 2014)

(khusus sumber dana dari Pemerintah)


Pemegang Kriteria Kesiapan*) Penanggu- Ket
Mata (lihat tabel dibawah) ng Jawab/
Anggaran Tindak
Kegiatan Lanjut
A B C D E F G
(H)

A. Sub Sektor Air Limbah

I. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup


1. Penyusunan Masterplan
Sistem Air Limbah Skala
APBD Kab. S B B B B B B S
Kabupaten

II. Infrastruktur air limbah dengan sistem setempat dan sistem Komunal
IPAL :
1. Pembentukan UPTD IPLT
APBD Kab. S S B B B B B S
Linggasana
2. Sosialisasi UPTD IPLT
APBD Kab. S S B B B B B S
Linggasana
3. Rencana Tindak/DED
APBD Kab. S S B B B B B S
Optimalisasi IPLT Linggasana
4. Optimalisasi IPLT Linggasana APBD Kab. S S B B B B B S
5. Supervisi IPLT Linggasana APBN S S B B B B B S
6. Pengadaan Mobil Truk Tinja APBN S B B B B B B S

11 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemegang Kriteria Kesiapan*) Penanggu- Ket


Mata (lihat tabel dibawah) ng Jawab/
Anggaran Tindak
Kegiatan Lanjut
A B C D E F G
(H)

7. Operasi dan Pemeliharaan


APBD Kab. S S B B B B B S
IPLT
8. Operasi dan Pemeliharaan
APBD Kab. S B B B B B B S
Mobil Truk Tinja
IPAL KOMUNAL :
1. Sosialisasi dan Penyuluhan S
APBD Kab. S S S B S B S
Pembangunan IPAL Komunal
2. Pembentukan Kelompok S
APBD Kab. S S S S S S S
Swadaya Masyarakat (KSM)
3. Pembebasan Lahan
Masyarakat
4. DED Pemb. IPAL Komunal S
APBD Kab. S S S S S B S
5. Pelatihan bagi KSM S
APBN S S S B B B S
Pengelola)
6. Proses perijinan IPAL S
APBD Kab. S S S B B B S
Komunal (IMB, UKL-UPL)
7. Pembangunan IPAL Komunal S
APBN S S S B S S S
dan Jaringan Perpipaan
8. Pembangunan Sambungan
Masyarakat
Rumah
9. Supervisi Pembangunan IPAL S
APBN S S S B S B S
Komunal
10. Biaya Operasi dan
Masyarakat
Pemeliharaan IPAL Komunal
III. Lingkungan Sehat Perumahan
1. Sosialisasi Penyediaan
Sarana Sanitasi Dasar bagi APBD Kab. S B B S B S S S
(MBR)
2. Penyediaan Sarana Sanitasi
APBD Kab. S B B S B S S S
Dasar bagi (MBR)
3. Penyuluh menciptakan
APBD Kab. S B B S B S S S
lingkungan sehat
4. Penyuluhan & pengawasan
kualitas lingkungan sehat APBD Kab. S B B S B S S S
perumahan
5. Sosialisasi kebijakann
APBD Kab. S B B S B S S S
lingkungan sehat
IV. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan limbah
1. Pemeliharaan rutin
pengolahan limbah cair RSU APBD Kab. S B S S S S S S
Amlapura
2. DED Pembangunan
pengolahan limbah cair di APBD Kab. S B B B B B B S
masing-masing puskesmas
3. Pembangunan pengolahan
APBN S B B B B B B S
limbah cair
12 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012
MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemegang Kriteria Kesiapan*) Penanggu- Ket


Mata (lihat tabel dibawah) ng Jawab/
Anggaran Tindak
Kegiatan Lanjut
A B C D E F G
(H)

4. Supervisi pembangunan
APBN S B B B B B B S
pengolahan limbah
5. Penyedian prasarana dan
sarana air limbah :
Preliminary desain instalasi APBD Kab S S B B B B B S
pengolahan dan jaringan air
limbah kawasan wisata

B. Sub Sektor Persampahan

I. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan


1. Pembebasan Lahan Masyarakat
2. Sosialisasi Ketersediaan
Lahan TPST 3R oleh APBD Kab. S S S S S B S S
masyarakat
3. DED/Rencana Tindak
APBD Kab. S S S S S B S S
Pembangunan TPST 3R
4. Pembentukan Lembaga
APBD Kab. S S S S S B S S
Pengelola
5. Pelatihan bagi pengelola
APBN S S S S S B S S
TPST
6. Pembangunan TPST 3R APBN S S S S S S S S
7. Pengadaan Sarana
APBN S S S S S B S S
Prasarana TPST 3R
8. OP Pengelola TPSD Masyarakat
9. Composting di tingkat rumah
APBD Kab,
tangga (Pengadaan
APBD Prov, S S S B S B S S
Keranjang Sampah
ABPN
Komposter/Takakura)
II. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (TPA)
1. Pembebasan lahan
pengembangan TPA APBD Kab S S B B B B S S
Linggasana
2. Sosialisasi Revitalisasi TPA
APBD Kab S S B B B B S S
Linggasana
3. DED Revitalisasi TPA
Linggasana/Pembangunan APBD Kab. S S B B B B S S
TPA Baru.
4. Revitalisasi TPA
Linggasana/Pembangunan APBN S S B B B B S S
TPA Baru
5. Supervisi Revitalisasi/
APBN S S B B B B S S
Pembangunan TPA
6. OP Pengelolaan
APBN Kab. S S B B B B S S
persampahan
13 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012
MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemegang Kriteria Kesiapan*) Penanggu- Ket


Mata (lihat tabel dibawah) ng Jawab/
Anggaran Tindak
Kegiatan Lanjut
A B C D E F G
(H)

7. Pemantauan dan
pengelolaan lechate dan gas APBN Kab. S S B B B B S S
metan TPA Linggasana
8. Pengadaan Kontainer APBD Prov. S S S B B B B S
9. Pengadaan Dump Truk APBD Prov. S B B B B B B S
10. Pengadaan Bull Dozer APBD Prov. S B B B B B B S
11. Pengadaan Wiloder APBD Prov. S B B B B B B S
12. Pengadaan Excavator APBD Prov. S B B B B B B S
13. Pengadaan Compactor Truk APBD Prov. S B B B B B B S
14. Mengevaluasi kinerja
APBN Kab S B B B B B B S
oprasional persampahan
15. Portable (timbangan kodok) APBN S B B B B B B S
III. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
1. Pelatihan tentang
pengelolaan sampah dengan
APBN S B B B S B S S
3R bagi Aparat Pengelola
tokoh masyarakat.
2. Peningkatan peran serta
masyarakat dalam APBD Kab. S B B B S B S S
pengelolaan persampahan
3. Gotong royong bersama
pemerintah daerah, Masyarakat
masyarakat dan swasta
4. Kerja sama pengolahan
sampah dengan Masyarakat
masyarakat/desa
IV. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (SDM)
1. Bimbingan teknis
APBN S S B B S B S S
persampahan
2. Peningkatan kemampuan
aparat pengelolaan APBN S S B B S B S S
persampahan
3. Pelatihan pengolahan
APBN S S B B S B S S
lechate dan gas metan
4. Pengurangan sampah plastic
APBD Kab. S B S S - - - S
dari masyarakat

C. Sub Sektor Drainase Permukiman


I. Program Pembangunan Saluran Drainase
1. Penyusunan DED Jaringan
APBD Kab. S S S S S S - S
Drainase Permukiman
2. Pembangunan Saluran
Drainase Kota Amlapura dan S S S S -
APBD Kab. S S S
IKK Bebandem

14 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemegang Kriteria Kesiapan*) Penanggu- Ket


Mata (lihat tabel dibawah) ng Jawab/
Anggaran Tindak
Kegiatan Lanjut
A B C D E F G
(H)

3. Pembangunan Saluran
Drainase daerah rawan APBD Kab. S S S S S S - S
banjir
4. Normalisasi Saluran Tukad APBD Kab,
S B S S B B - S
Jangga APBN
1. Normalisasi Saluran Tukad
APBD, APBN S B S S B B - S
Betel
2. Normalisasi Saluran Tukad
APBD, APBN S B S S B B - S
Pati
3. Normalisasi Saluran Tukad
APBD, APBN S B S S B B - S
Item
4. Normalisasi Saluran Tukad
Bambang APBD, APBN S B S S B B - S

D. Sumber Air Minum


I. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah

1. Pembebasan lahan APBD Kab. S S S S - S - S


2. Pembangunan cubang
APBD Kab. S B S B B B B S
komunal
II. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
1. Pembangunan Embung dan
Bangunan Penampung Air APBN S B S S S S S S
Lainnya
2. Pemeliharaan dan
Rehabilitasi Embung dan
APB Kab. S B S S S S S S
Bangunan Penampung Air
Lainnya
3. Perencanaan Embung dan
Bangunan Penampung Air APBN S B S B B B B S
Lainnya
III. Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum (DAK+)
1. Pembangunan SPAM, SPAM
APBD Kab,
di Desa Rawan S S S S S S S S
Prov, APBN
Air/Pesisir/Terpencil
IV. SPAM di Ibu Kota Kecamata (IKK)
1. Pengadaan dan
Pemasangan Pipa HDPE dia APBN S S B B S S S S
150-200mm SR 2400 unit
2. Pembangunan intake 44
lt/dt, pengembangan SR
3520 unit Pengadaan dan APBN S S B B S S S S
Pemasangan Pipa HDPE dia
150-200mm
15 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012
MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

Pemegang Kriteria Kesiapan*) Penanggu- Ket


Mata (lihat tabel dibawah) ng Jawab/
Anggaran Tindak
Kegiatan Lanjut
A B C D E F G
(H)

3. MA Tauke, Pengadaan dan


Pemasangan Pipa Tranmisi
APBN S S S B S S S S
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
4. Pengadaan kontruksi
APBD, APBN S S B B S S S S
jaringan air bersih

E. Aspek PHBS

I. Peningkatan Kualitas Air dan Lingkungan


1. Pengawasan kualitas Air,
APBD Kab. S B S s - - - S
SAB dan sosialisasi STBM.
2. Pengawasan hasil makanan
APBD Kab S B S S - - - S
produksi rumah tangga.
3. Pemeriksaan restoran/rumah
makan/ pedagang kaki lima APBD KaB. S B S S - - - S
dan
II. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
1. Pembuatan Media promosi
dan informasi sadar hidup APBD Kab. S B S S - - - S
sehat
2. Penyuluhan masyarakat pola
APBD Kab. S B S S - - - S
hidup sehat
3. Peningkatan pendidikan
APBD Kab. S B S S - - - S
tenaga penyuluh kesehatan
4. Sosialisasi pentingnya cuci
APBD KaB. S B S S - - - S
tangan pakek sabun
5. Pembangunan sarana cuci
APBD KaB. S B S S - - - S
tangan pakek sabun
III. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Penyelenggaraan
Penyehatan lingkungan pada APBD Kab. S B S S - - - S
daerah rawan sanitasi
IV. Program pengendalan pencemaran dan perusakan lingkungan
1. Peningkatan peranserta
masyarakat dalam APBD Kab. S B S S - - - S
pengendalian lingkungan
Status per: Desember 2012
S: sudah siap B: belum siap ?: belum jelas, akan dikonfirmasi

16 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

*)Keterangan:

A. Persiapan pengadaan sudah berdasar runutan SIDLACOM (sebagai contoh untuk


implementasi Construction TPA baru, harus dipastikan bahwa DED sudah tersedia, lahan
bebas dll.)
B. Usulan Kegiatan sudah masuk dalam dokumen Rencana Investasi yang disyaratkan
instansi Pemegang Mata Anggaran (contoh: misal untuk sumber dana dari APBN Cipta
Karya disyaratkan agar usulan Kegiatan tercantum juga di dokumen RPIJM dll.)
C. Usulan Kegiatan sudah masuk dalam proses Musrenbang
D. Verifikasi alokasi Penganggaran SKPD
E. Kesiapan KAK / ToR (catatan: terutama untuk dana dari luar APBD Kab/Kota, perlu
konfirmasi ke Prov / Satker)
F. Kesiapan Dokumen Kontrak Barang / Jasa
G. Ada tindak lanjut lain yang diperlukan (pembentukan kelompok pengelola, surat
pernyataan dll)
H. Person / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan. Para
Penanggung Jawab berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini
kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata Anggaran. Hasil akhirnya diinginkan
adalah kepastian kelancaran dan implementasi Kegiatan yang memerlukan Jasa
Pengadaan.

3.3 Rencana Monitoring dan Evaluasi Tahunan

Rencana Monitoring dan Evaluasi yang akan dilakukan secara berulang (repetitive) jangka
tahunan. Hasil kesepakatan terkait rencana Monev ini akan ditinjau secara rutin pada
Dokumen MPSS tahunan. Kesepakatan dari SKPD terkait kesepakatan tindak lanjut yang
akan dilakukan untuk kegiatan tahunan (perlu ditetapkan terlebih dahulu apakah fungsi
kegiatan Monev tahun mendatang akan dilakukan oleh Pokja Sanitasi atau dibawah
koordinasi langsung oleh Bappeda).

Dasar kebutuhan :

A. Monitoring Tahunan

a) Semua usulan Program dan Kegiatan yang sudah ada komitmen pendanaannya perlu
dipastikan masuk dalam pola mekanisme Pengusulan Anggaran Tahunan
b) Kab /Kota perlu mengupayakan solusi “funding gap” untuk program yang belum jelas
komitmen penganggarannya (Program Daftar Tunggu)
c) Meng-unggah pada web Nawasis info untuk semua aktifitas implementasi kegiatan
yang sudah dilakukan

B. Evaluasi Tahunan

a) Kebutuhan evaluasi antara Rencana dan Realisasi implementasi program tahun


sebelumnya
b) Kebutuhan penjadwalan ulang
c) Perubahan lokasi kegiatan
d) Adanya komitmen pendanaan baru / tambahan

17 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012


MEMORENDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KABUPATEN KARANGASEM

e) Penyiapan Proposal Kegiatan


f) Kebutuhan terkait Pengelolaan dan Pemeliharaan

Hal spesifik yang perlu dikaji tahunan adalah:

 Apakah target tahunan dapat dicapai, kenapa ?


 Apakah sasaran dan prioritas sudah tepat ?
 Evaluasi terkait Jangka Waktu untuk mencapai sasaran tersebut
 Evaluasi terkait masalah-masalah yang dihadapi
 Evaluasi terkait modal atau sumber daya yang digunakan serta pengalokasiannya
 Evaluasi terkait orang, organisasi atau badan pelaksanaya
 Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya

Tabel 3.3 Kesepakatan Rencana Tindak Monev Tahunan

Penanggung Keterangan/Skedule
Kegiatan
Jawab
Kesepakatan Rencana Tindak Monitoring Tahunan
Rapat koordinasi: Ketua Pokja Awal Januari 2013
- Laporan Monitoring progress Prog/Keg Rapat Pleno
Pengawalan Anggaran: Bappeda / Awal Januari 2013 –
- Implementasi (2013) Team Rapat Pleno – Team
- Usulan anggaran (2014) Anggaran Pengarah
dan Ka SKPD terkait
Solusi Funding Gap: Team Sepanjang tahun – sampai
- Pembentukan team kecil mempersiapkan Pengarah dan semua Program Kegiatan
strategi dan Rencana Tindak Lanjut Team Teknis jelas sumber
- Kerjasama dengan Konsultan Finansial – pendanaannya.
sistim bagi hasil
Promosi / Sosialisasi: Team
- Mengunggah ke web site / media publikasi Pengarah dan -
- Promosi terkait pencarian funding gap Team Teknis
Kesepakatan Rencana Tindak Evaluasi Tahunan
- Apakah target tahunan dapat dicapai, Tiap periode 3 (tiga)
kenapa? bulanan
- Apakah sasaran dan prioritas sudah tepat
- Evavaluasi terkait Jangka Waktu untuk
mencapai sasaran tersebut
- Evaluasi terkait masalah-masalah yang
dihadapi
- Evaluasi terkait modal atau sumber daya
yang digunakan serta pengalokasiannya
- Evaluasi terkait orang, organisasi atau
badan pelaksananya
- Mekanisme monitoring, evaluasi, dan
pengawasan pelaksanaannya

18 | B a b I I I Pokja Sanitasi Kabupaten Karangasem 2012

Anda mungkin juga menyukai