Anda di halaman 1dari 3

MENGAPLIKASIKAN OPTIK GEOMETRI DALAM PENYAKIT MATA

Seiringnya waktu kita banyak menemukan hal-hal yang baru dalam kehidupan
sehari hari, baik itu dari segi tekonologi yang sering di terapkan oleh manusia
pada jaman ini. Dalam suatu pekerjaanpun di bantu oleh alat teknologi baik saat
bekerja maupun saat pembelajaran. Teknologipun tak mengenal usia dari anak
kecil sampai orang tua pun menggunakan teknologi agar memudahkan mereka
saat melakukan sesuatu.

Alat teknologi yang paling sering saya jumpai di kehidupan masyarakat yang
umumnya adalah handphone,laptop, dan computer . Alat tersebut adalah alat
teknologi yang memudahkan mereka memudahkan mereka untuk melakukan
perkerjaan,berkomunikasi dengan jarak jauh, dan yang paling sering digunakan
adalah untuk bermain game.

Dalam essay ini saya akan menjelaskan alat optik geometri yang di terapkan
kepada gangguan penglihatan. Kita bisa lihat betapa gilanya orang-orang
menatapi layar teknologi tanpa mengenal waktu dari pagi hinga malam hari.
Karena perkembagan jaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi,

Sebelumnya saya akan menjelaskan pengertian optik geometri atau optika sinar
menjabarkan perambatan cahaya sebagai vector yag di sebut sinar.sinar adalah
sebuah abstraksi atau instrument yang di gunakan untuk menentukan arah
perambatan cahaya. Sinar sebuah akan tegak lurus dengan muka gelombang
cahaya tersebut, dan kolinear terhadap vector gelombang.

Tanpa mereka sadari terlalu lama mereka memainkan alat itu, mereka akan
terkena penyakit mata antara lain Rabun jauh (Minus), Rabun Dekat (Plus atau
hipropia), Silinder . Penyakit itu terjadi karena extra pencahayaan
TV,Handphone, Komputer atau Laptop yang terelalu banyak cahaya masuk ke
bagian mata karena alat tersebut mengandung radiasi yang cukup merusak bagian
mata. Maka dari itu saya akan memberi penjelasan menerapkan alat optic pada
penyakit mata.
Kita ketahui mata itu termasuk panca indra yang berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari untuk melihat benda disekitar kita. Jika, mata mereka
mengalami sakit atau perih saat melihat sesuatu itu tandanya mereka mengalami
gangguan pada matanya. Disini saya akan membahas alat optik yang dapat
diterapkan dalam penyakit mata. Salah satu cara untuk mengobati gangguan pada
pengeliatan terhadap mata dapat di bantu dengan menggunakan kaca mata yang
terdapat lensa-lensa yang tergantung dengan penyakit matanya .

Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan tuhan yang sangat berharga. Mata
memiliki akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah jarak focus lensa mata
hingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat retina. Jarak focus lensa
mata diubah dengan cara mengatur ketebalan atau ketipisan yang dilakukan oleh
otot siliar. Daya akomodasi ini memungkikan mata dapat melihat dengan jelas
setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda didepan mata.
Akan tetapi meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan
jangkuan pandang, mata tidak dapat melihat benda yang terlalu jauh maupun
dekat.

Bedasarkan jangkauan pandang ini mata di bedakan menjadi mata normal


(emetropi) dan mata cacat. Mata normal memiliki jangkuan pandang dari 25 cm
sampai tak terhingga. Dengan itu, titik dekat mata normal adalah 25 cm,
sedangkan titik jauhnya tak terhingga. Mata yang jangkuan pandangnya tidak
sama dengan jangkuan pandang mata normal di katakana mata cacat, yang terdiri
dari miopi, hipermetropi, dan presbiopi.

Miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan jelas benda-
benda dekat Mata miopi dapat memiliki titik dekat lebih dekat dari 25cm dan
titik jauh terbatas pada jarak tertentu.miopi biasanya di sebabkan oleh bola mata
yang terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang lengkungan korneanya terlalu besar.
Akibatnya benda jauh akan tampak kabur. Hipermetropi atau rabun dekat adalah
mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas. Mata
Hipermetropi memiliki titik dekat jauh dari 25 cm dan titik jauhnya takhingga.
Meskipun melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang lebih bedar
dari 25 cm membuat mata Hipermetropi mengalami kesulitan untuk membaca
pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu
memipih atau lengkungan korneanya kurang.
Jika mengalami rabun jauh lensa yang digunakan penderita miopi harus
membentuk bayangan benda-benda jauh (S -) tepat di titik jauh mata atau S` = -
PR, dengan PR singkatan dari puctum remotum, yang artinya titik jauh. Tanda
negatif pada S` di berikan karena bayangan yang di bentuk lensa kacamata berada
di depan lensa tersebut atau bersifat maya.

Jika mengalami rabun dekat lensa kacamata digunakan haruslah lensa yang dapat
membentuk bayangan benda-benda dekat yang dimaksud yang memiliki jarak 25
cm di depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk bayangan
benda pada jarak S= 25 cm tepat di titik dekat (PP, puctum proximum ) atau S`=
-PP. kembali tanda negative di berikan pada S` karena bayangan bersifat maya
atau di depan lensa.

Kacamata untuk presbiopi dan astigmatisma, penderita presbiopi merupakan


gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kacamata yang di
gunakan harus berlensa rangkap atau bifocal, yakni lensa cekung pada bagian
atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bwah untuk
melihat benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat di atasi dengan
menggunakan lensa silindris.

Lensa kotak atau contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
Pada dasarnya lensa kontak adalahkacamata juga, hanya tidak digunakan rangka,
melainkan di tempelkan secara langsung ke kornea mata. Akan tetapi di samping
membantu penglihatan membaik, pemakian contact lens tersebut bisa
mengakibatkan kebutaan,penglihatan rabun, dan lain-lainnya.

Sayangilah mata kalian agar tidak mengalami gangguan penglihatan ,karena mata
termasuk alat optik yang sangat mahal dan taka da harganya. Karena mata adalah
karunia yang di berikan oleh Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai