Anda di halaman 1dari 44

Perpustakaan Cyber

Perpustakaan Cyber, Jurnal, Artikel Ilmiah, Referensi, Sains, Teknologi, Materi Pelajaran, Cerita
Rakyat, Dongeng.

Home

About Us

FAQ

Privacy and Policy

Panduan Pengunjung

Daftar Isi

Testimoni

Home Fisika Alat-Alat Optik : Mata dan Kacamata, Kamera, Lup, Mikroskop, Teropong

Alat-Alat Optik : Mata dan Kacamata,


Kamera, Lup, Mikroskop, Teropong
1:10 AM
Alat-Alat Optik : Mata dan Kacamata, Kamera, Lup, Mikroskop, Teropong - Pada bab ini,
Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip kerja alat-alat optik dengan cara
menganalisis alat-alat optik secara kuantitatif serta menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan
sehari-hari. Anda memiliki kamera? Meskipun Anda tidak memiliki kamera, tetapi setidaknya
Anda pasti pernah berhadapan dengan kamera, yakni ketika Anda difoto. Pernahkah Anda
bertanya, bagaimana kamera itu bekerja? Kamera merupakan salah satu alat optik. Dewasa ini,
seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kualitas gambar yang dihasilkan kamera
semakin baik. Hasil foto pun dapat diolah lagi. Ketika Anda difoto dengan latar belakang rumah
Anda, hal tersebut dapat disulap menjadi berlatar belakang menara Pissa atau Istana Negara. Hal
ini tidak terlepas dari berkembangnya kamera digital yang hasilnya dapat dibaca dan diolah
dengan bantuan komputer.
Bukan hanya kamera yang termasuk alat optik, tetapi masih terdapat banyak benda yang
termasuk alat optik, seperti lup, mikroskop, dan teropong. Bahkan, mata kita juga termasuk ke
dalam alat optik. Bahkan, mata merupakan alat optik ciptaan Tuhan yang tiada ternilai harganya.
Anda dapat menikmati keindahan dunia berkat mata. Anda juga dapat membaca tulisan ini
karena mata. Oleh karena itu, bersyukurlah kepada Tuhan. Apakah Anda tahu bagaimana alat
optik bekerja? Jika Anda menggunakan kacamata, bagaimanakah cara kerja kacamata sehingga

Anda dapat melihat seperti mata normal? Supaya Anda memahami materi mengenai alat-alat
optik, pelajarilah bahasan-bahasan berikut ini dengan saksama.

A. Mata dan Kacamata

1. Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Diagram sederhana
mata manusia adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1(a). Bagian depan mata yang
memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya disebut kornea. Tepat di belakang
kornea terdapat cairan (aquaeous humor). Cairan ini berfungsi untuk membiaskan cahaya yang
masuk ke mata. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil, yakni celah lingkaran
yang dibentuk oleh iris. Iris sendiri merupakan selaput yang selain berfungsi membentuk pupil,
juga berfungsi sebagai pemberi warna pada mata (hitam, biru, atau coklat). Setelah melewati
pupil, cahaya masuk ke lensa mata. Lensa mata ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata
sedemikian sehingga jatuh tepat di retina. Bayangan yang ditangkap retina bersifat nyata dan
terbalik.

Gambar 1. (a) Diagram sederhana mata manusia. (b) Lensa mata membentuk bayangan nyata
dan terbalik di retina.

Bayangan ini kemudian disampaikan ke otak melalui syaraf optik dan diatur sehingga manusia
mendapatkan kesan melihat benda dalam kondisi tegak. Proses pembentukan bayangan pada
mata diilustrasikan pada Gambar 1(b).

Gambar 2. Pada mata miopi, bayangan benda jauh jatuh di depan retina.
Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubahubah jarak fokus lensa mata
sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. Jarak fokus lensa mata diubah
dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar. Daya
akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap benda yang dilihatnya,
meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata.
Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan jangkauan
pandang. Mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Sebagai contoh,
mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Anda? Atau
sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda yang sangat jauh sekali? Tentu tidak,
bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat,
sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik jauh.
Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi maksimum dan
ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.
Berdasarkan jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata normal (emetropi) dan mata
cacat. Mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm sampai takhingga. Dengan kata lain,
titik dekat mata normal adalah 25 cm, sedangkan titik jauhnya takhingga (jauh sekali). Mata
yang jangkauan pandangnya tidak sama dengan jangkauan pandang mata normal disebut mata
cacat, yang terdiri dari miopi, hipermetropi, dan presbiopi.
Miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda dekat.
Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat dari 25 cm dan titik jauh terbatas pada jarak tertentu.
Miopi biasanya disebabkan oleh bola mata yang terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang
lengkungan korneanya terlalu besar. Pada mata miopi, bayangan benda jauh jatuh di depan
retina, seperti diilustrasikan pada Gambar 2. Akibatnya, bayangan benda jauh akan tampak
kabur.
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan
jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauhnya takhingga.
Meskipun dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang lebih besar dari 25 cm
membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk membaca pada jarak baca normal. Cacat

mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang.
Ketika mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-benda dekat, bayangan benda-benda
ini akan jatuh di belakang retina, seperti diilustrasikan pada Gambar 3. Akibatnya, bayangan
benda dekat menjadi terlihat kabur.

Gambar 3. Pada mata hipermetropi, bayangan benda dekat jatuh di belakang retina..
Presbiopi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauh terbatas. Dengan demikian,
penderita presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak dapat
membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umumnya, presbiopi terjadi karena faktor usia
(tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa mata berakomodasi normal seperti
ketika ia masih muda. Selain ketiga jenis cacat mata tersebut, ada lagi yang disebut
astigmatisma. Pada penderita astigmatisma, benda titik akan terlihat sebagai sebuah garis dan
kabur, seperti diilustrasikan pada Gambar 4. Hal ini terjadi karena lensa matanya tidak berbentuk
bola, melainkan berbentuk silinder.

Gambar 4.Pada mata astigmatisma, benda titik akan terlihat sebagai sebuah garis dan kabur.

2. Kacamata

Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa
berada, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Fungsi dari kacamata adalah mengatur
supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik
dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya. Di SMP, Anda telah
mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk
oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan
jarak fokus lensa.

Gambar 5. Kacamata dapat membantu orang yang cacat mata.


Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
(1-1)
dengan :
S = jarak benda ke lensa (m),
S' = jarak bayangan ke lensa (m), dan
f = jarak fokus lensa (m).
Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau daya lensa
adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa. Hubungan
antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan :

P=1/f

(1-2)

dengan :
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).
a. Kacamata Berlensa Cekung untuk Miopi
Seperti telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang jauh atau titik jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa kacamata yang digunakan
penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata atau
S' = PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang artinya titik jauh. Tanda negatif
pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata berada di depan lensa tersebut
atau bersifat maya. Jika nilai S dan S' tersebut Anda masukkan ke dalam Persamaan (11),
diperoleh :
(1-3)

Persamaan (13) menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh
mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi
oleh kacamata berlensa\negatif (cekung atau divergen).

Gambar 6. Bayangan benda jauh yang dibentuk lensa untuk miopi harus jatuh di titik jauh mata.
Jika Persamaan (13) dimasukkan ke dalam Persamaan (12), diperoleh :
(1-4)
dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam dioptri.
Contoh Soal 1 :
Seseorang hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh pada jarak 2 m dari matanya.
Berapakah kekuatan lensa kacamata yang diperlukannya?
Kunci Jawaban :
Diketahui: titik jauh PR = 2 m, maka sesuai dengan Persamaan (64), kekuatan lensa
kacamatanya adalah :

b. Kacamata Berlensa Cembung untuk Hipermetropi


Karena hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata yang
digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda dekat tepat di titik
dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang memiliki jarak 25 cm di depan mata.
Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di
titik dekat (PP, punctum proximum) atau S' = PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S'
karena bayangannya bersifat maya atau di depan lensa.
Jika nilai S dan S' ini dimasukkan ke dalam Persamaan (11) dan (12), diperoleh :
dengan PP dinyatakan dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m,
kekuatan lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata
hipermetropi perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau konvergen).

Jelajah Fisika :
Kacamata
Kacamata telah digunakan selama hampir 700 tahun. Kacamata yang paling dini memiliki
sepasang lensa cembung dan dipakai oleh orang-orang yang menderita presbiopi atau rabun mata
yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dengan jelas. Pada tahun 1784,
Benjamin Franklin menciptakan kacamata bifokal yang lensalensanya terdiri atas dua bagian dan
masing-masing memiliki jarak fokal yang berbeda. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
Contoh Soal 2 :
Seseorang menggunakan kacamata berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca seperti orang
bermata normal. Berapa jauhkah letak benda terdekat ke matanya yang masih dapat dilihatnya
dengan jelas?
Kunci Jawaban :
Letak benda terdekat ke mata yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak lain adalah
titik dekat atau punctum proximum (PP). Ambil jarak baca orang bermata normal 25 cm. Oleh
karena orang tersebut menggunakan lensa positif atau lensa cembung maka sesuai dengan
Persamaan (15), diperoleh :
sehingga diperoleh titik dekat mata orang tersebut adalah PP = m = 50 cm.
c. Kacamata untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Penderita presbiopi merupakan gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca
mata yang digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung pada bagian
atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk melihat benda-benda
dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan lensa silindris.
d. Lensa Kontak
Lensa kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Pada dasarnya
lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka, melainkan ditempelkan
langsung ke kornea mata.

B. Kamera

Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah
lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitif). Lensa cembung berfungsi untuk

membentuk bayangan benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Film terbuat dari
bahan yang mengandung zat kimia yang sensitif terhadap cahaya (berubah ketika cahaya
mengenai bahan tersebut). Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa
cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada di
depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah
diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan
benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau
menjauhi film. Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi). Diagram pembentukan bayangan pada kamera ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Diagram pembentukan bayangan pada kamera.

Contoh Soal 3 :
Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk memfokuskan
bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat
memfokuskan bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5 m?
Kunci Jawaban :
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga, bayangan
benda tersebut akan tepat berada di titik fokus lensa. Dengan kata lain, s' = f = 50 mm. Ketika
jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm, bayangannya :

sehingga diperoleh :
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm 50 mm = 1,02 mm.

C. Lup
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung
yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar, seperti
tampak pada Gambar 8.

Gambar 8. Lup digunakan untuk melihat objek-objek kecil agar tampak besar dan jelas.
Penggunaan lup sebagai kaca pembesar bermula dari kenyataan bahwa objek yang ukurannya
sama akan terlihat berbeda oleh mata ketika jaraknya ke mata berbeda. Semakin dekat ke mata,
semakin besar objek tersebut dapat dilihat. Sebaliknya, semakin jauh ke mata, semakin kecil
objek tersebut dapat dilihat. Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat pada jarak 25 cm akan
tampak dua kali lebih besar daripada ketika dilihat pada jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena sudut
pandang mata terhadap objek yang berada pada jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50
cm.
Meskipun jarak terdekat objek yang masih dapat dilihat dengan jelas adalah 25 cm (untuk mata
normal), lup memungkinkan Anda untuk menempatkan objek lebih dekat dari 25 cm, bahkan
harus lebih kecil daripada jarak fokus lup. Hal ini karena ketika Anda mengamati objek dengan
menggunakan lup, yang Anda lihat adalah bayangan objek, bukan objek tersebut. Ketika objek
lebih dekat ke mata, sudut pandangan mata akan menjadi lebih besar sehingga objek terlihat
lebih besar. Perbandingan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup dan sudut pandangan
mata ketika tidak menggunakan lup disebut perbesaran sudut lup.
Untuk menentukan perbesaran sudut lup, perhatikan Gambar 9. Sudut pandangan mata ketika
objek yang dilihat berada pada jarak Sn, yakni titik dekat mata, diperlihatkan pada Gambar 9(a),
sedangkan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup diperlihatkan pada Gambar 9(b).

Gambar 9. Menentukan perbesaran lup (a) sudut pandang mata tanpa menggunakan lup. (b) saat
menggunakan lup.
Perbesaran sudut lup secara matematis didefinisikan sebagai :
(1-6)
Dari Gambar 10. diperoleh bahwa :

dan
Untuk sudut-sudut yang sangat kecil berlaku :

dan,
Jika persamaan terakhir dimasukkan ke Persamaan (16), perbesaran sudut lup dapat ditulis
menjadi :
(1-7)
dengan :

Sn= titik dekat mata (25 cm untuk mata normal), dan


S = letak objek di depan lup.
Perlu dicatat bahwa objek yang akan dilihat menggunakan lup harus diletakkan di depan lup
pada jarak yang lebih kecil daripada jarak fokus lup atau S f (f = jarak fokus lup). Ketika objek
diletakkan di titik fokus lup, S = f, bayangan yang dibentuk lup berada di tak terhingga, S' = .
Ketika bayangan atau objek berada di tak terhingga, mata dalam keadaan tanpa akomodasi. Jika
S = f dimasukkan ke Persamaan (67), diperoleh perbesaran sudut lup untuk mata tanpa
akomodasi, yaitu :
(1-8)
Persamaan (18) menunjukkan bahwa semakin kecil jarak fokus lup, semakin besar perbesaran
sudut lup tersebut. Apabila mata berakomodasi maksimum mengamati bayangan dengan
menggunakan lup, bayangan tersebut akan berada di titik dekat mata atau S' = Sn (tanda negatif
karena bayangannya maya). Sesuai dengan Persamaan (11) diperoleh :

atau,

Berdasarkan hasil tersebut, Persamaan (17) menjadi :

sehingga diperoleh perbesaran sudut ketika mata berakomodasi maksimum,


yaitu :
(1-9)
Contoh Soal 4 :
Sebuah benda diletakkan di depan lup pada jarak 5 cm. Jika jarak titik fokus lup 5 cm,
tentukanlah perbesaran sudut lup.
Kunci Jawaban :
Karena S = f = 5 cm, mata akan melihat bayangan dengan menggunakan lup tanpa akomodasi.
Dengan demikian, perbesaran sudut lup adalah :

D. Mikroskop

Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung
dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati
bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup. Salah satu bentuk
sebuah mikroskop diperlihatkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Mikroskop digunakan dalam melihat benda-benda kecil yang sulit dilihat oleh mata.
Fungsi mikroskop mirip dengan lup, yakni untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi,
mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran
yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Pada mikroskop, objek yang
akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di belakang lensa objektif dengan
sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler
dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau
diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini
dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler.
Proses terbentuknya bayangan pada mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 11. Pada
Gambar 11 terlihat bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik,
dan diperbesar.

Gambar 11. Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop.


Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop.
Seperti dapat Anda lihat pada Gambar 11, panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan
lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan
objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan :
(1-10)
dengan :
d = panjang mikroskop,
S'ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan
Sok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler.
Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang
dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara
matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.
(1-11)
dengan :
M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop,
Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, dan
Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi :
(1-12)
sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup,
yakni, untuk pengamatan tanpa akomodasi :
(1-15)
dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum :
(1-14)
dengan fok = panjang fokus lensa okuler.

Contoh Soal 5 :
Sebuah mikroskop memiliki panjang tabung 21,4 cm, fokus objektif 4 mm, fokus okuler 5 mm.
Untuk mendapatkan bayangan yang jelas dengan mata tanpa akomodasi maka terhadap objektif
benda harus berada pada jarak ... cm.
a. 40
b. 41,4
c. 42,4
d. 44,4
e. 46,4
Kunci Jawaban :
Diketahui:
Fok = 5 mm,
Fob = 4 mm, dan
l = 21,4 cm.

Perbesaran bayangan bagi lensa okuler untuk mata berakomodasi adalah :

dengan PP = punctum pro imum, yakni titik dekat mata = 25 cm. Benda harus berjarak 25 cm
dari okuler dan (25+21,4) cm = 46,4 cm.
Jawab: e
Contoh Soal 6 :

Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masingmasing 10 mm
dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan perbesaran
mikroskop pada pengamatan: (a) tanpa akomodasi, (b) berakomodasi maksimum, dan (c)
berakomodasi pada jarak 50 cm.
Kunci Jawaban :
Diketahui: fob = 10 mm, fok = 5 cm, Sob = 11 mm, dan Sn = 25 cm
Jarak bayangan oleh lensa objektif :
sehingga diperoleh S'ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh lensa
objektif adalah:

Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler


pada pengamatan tanpa akomodasi

pada pengamatan dengan berakomodasi maksimum

pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni S'ok = 50 cm,

sehingga [lihat kembali Persamaan (17)]

Dengan demikian, perbesaran total mikroskop


(a) pada pengamatan tanpa akomodasi,
M = Mob Mok = 10 5 = 50 kali
(b) pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum,
M = Mob Mok = 10 6 = 60 kali

(c) pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm,


M = Mob Mok = 10 5,5 = 55 kali

E. Teropong
Anda tentu pernah melihat bintang. Pada malam hari, terutama ketika sinar bulan tidak terlalu
terang, bintang-bintang di langit akan terlihat sangat banyak. Akan tetapi bintang-bintang
tersebut terlihat sangat kecil, meskipun aslinya sangat besar, bahkan mungkin lebih besar dari
bulan yang Anda lihat. Lalu, apa yang digunakan untuk mengamati benda-benda tersebut agar
tampak jelas dan dekat?
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat objek-objek yang
sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Benda-benda langit, seperti bulan, planet, dan
bintang dapat diamati dengan bantuan teropong. Dengan adanya teropong, banyak hal-hal yang
berkaitan dengan luar angkasa telah ditemukan. Bagaimana proses terlihatnya bintang
menggunakan teropong? Dan tahukah Anda jenis-jenis teropong yang digunakan untuk melihat
benda jauh?

Gambar 12. Teropong.


Secara umum ada dua jenis teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Perbedaan antara
keduanya terletak pada objektifnya. Pada teropong bias, objektifnya menggunakan lensa, yakni
lensa objektif, sedangkan pada teropong pantul objektifnya menggunakan cermin.
1. Teropong Bintang

Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif dan
lensa okuler dengan jarak fokus objektif lebih besar daripada jarak fokus okuler ( fob > fok).
Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong untuk mata tak terakomodasi sebagai
berikut:

Gambar 13. Pembentukan bayangan menggunakan teropong bintang.

Perbesaran sudut dan panjang teropong bintang memenuhi persamaan-persamaan sebagai


berikut:
(1) Untuk mata tak terakomodasi
(1-15)
(2) Untuk mata berakomodasi maksimum (S'ok = Sn)
(1-16)
Contoh Soal 7 :
Sebuah teropong bintang memiliki lensa objektif dengan jarak fokus 150 cm dan lensa okuler
dengan jarak fokus 30 cm. Teropong bintang tersebut dipakai untuk melihat benda-benda langit
dengan mata tak berakomodasi. Tentukanlah (a) perbesaran teropong dan (b) panjang teropong.
Kunci Jawaban :
Diketahui: jarak fokus objektif fob = 150 cm dan jarak fokus okuler fok = 30 cm.
a. Perbesaran teropong untuk mata tak berakomodasi

b. Panjang teropong untuk mata tak berakomodasi


d = fob + fok = 150 + 30 = 180 cm
Contoh Soal 8 :
Teropong bintang memiliki perbesaran anguler 10 kali. Jika jarak titik api objektifnya 50 cm,
panjang teropong adalah ....
a. 5 cm
b. 32 cm

c. 45 cm
d. 50 cm
e. 55 cm
Kunci Jawaban :
Diketahui:
M = 10 kali, dan
Fob = 50 cm

fok = 5 cm
Panjang teropong
ok + ob = (50 cm + 5 cm) = 55 cm
Jawab: e
2. Teropong Bumi
Teropong bumi menggunakan tiga jenis lensa cembung. Lensa yang berada di antara lensa
objektif dan lensa okuler berfungsi sebagai lensa pembalik, yakni untuk pembalik bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif. Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi mata tak
berakomodasi sebagai berikut:

Gambar 14. Pembentukan bayangan menggunakan teropong Bumi.


Perbesaran dan panjang teropong bumi untuk mata tak berakomodasi berturut-turut memenuhi
persamaan:
(1-17)
dengan fp = jarak fokus lensa pembalik.

Contoh Soal 9 :
Teropong bumi dengan jarak fokus lensa objektif 40 cm, jarak fokus lensa pembalik 5 cm, dan
jarak fokus lensa okulernya 10 cm. Supaya mata melihat bayangan tanpa akomodasi, berapakah
jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut?
Kunci Jawaban :
d = fob + fok + 4fp = 40 cm + 10 cm + 4(5 cm) = 70 cm
3. Teropong Panggung
Teropong panggung atau teropong Galileo menggunakan sebuah lensa cembung sebagai objektif
dan sebuah lensa cekung sebagai okuler. Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong
panggung sebagai berikut:

Gambar 15. Pembentukan bayangan pada teropong panggung.


Perbesaran dan panjang teropong panggung untuk mata tak berakomodasi berturut-turut
memenuhi persamaan :

(1-18)
Oleh karena lensa okulernya adalah lensa cekung maka fok bertanda negatif.
Contoh Soal 10 :
Sebuah teropong panggung dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran 6 kali.
Jarak lensa objektif dan okulernya 30 cm. Teropong tersebut digunakan dengan mata tak
berakomodasi. Tentukanlah jarak fokus lensa okulernya.
Kunci Jawaban :
M = 6 kali dan d = 30 cm. Misalkan, fok = -a (lensa cekungnya)

d = fob + fok 30 = 6a a = 5a a = 6 cm fok = 6 cm


Dengan demikian, jarak fokus lensa okulernya adalah 6 cm.
4. Teropong Pantul
Teropong pantul tersusun atas beberapa cermin dan lensa. Teropong jenis ini menggunakan
cermin cekung besar sebagai objektif untuk memantulkan cahaya, cermin datar kecil yang
diletakkan sedikit di depan titik fokus cermin cekung F, dan sebuah lensa cembung yang
berfungsi sebagai okuler.

Gambar 16. Pembentukan bayangan pada teropong pantul.


Rangkuman :
1. Bagian-bagian mata iris, pupil, lensa, kornea, aqueous humor, dan retina.
2. Cacat mata di antaranya emetropi (mata normal), miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun
dekat), presbiopi (rabun tua), dan astigmatisme.
3. Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
4. Rumus kacamata berlensa cekung untuk miopi
f = PR
5. Rumus kacamata berlensa cembung untuk hipermetropi :

6. Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa adalah
sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitif).
7. Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung
yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar.
8. Rumus perbesaran sudut lup untuk mata tanpa akomodasi
9. Rumus perbesaran sudut ketika mata berakomodasi maksimum
10. Mikroskop memiliki dua buah lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
11. Rumus panjang mikroskop
d = Sob + Sok
12. Rumus perbesaran mikroskop
M = Mob Mok
13. Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat objek-objek
yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas.
14. Secara umum ada dua jenis teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Perbedaan
antara keduanya terletak pada objektifnya. Pada teropong bias, objektifnya menggunakan lensa,
yakni lensa objektif, sedangkan pada teropong pantul objektifnya menggunakan cermin.
Anda sekarang sudah mengetahui Alat Optik, Mata, Kacamata, Kamera, Lup, Mikroskop
dan Teropong. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Saripudin, A., D. Rustiawan K., dan A. Suganda. 2009. Praktis Belajar Fisika 1 : untuk Kelas 10
Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan
Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 194 hlm.
Share ke:

Alat optik adalah alat yang bekerja berdasarkan sifat-sifat optik, seperti refleksi, refraksi,
difraksi, interferensi, dan polarisasi. Alat optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik

buatan. Alat alamiah misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti kacamata, lup,
mikroskop, teleskop, kamera, dan proyektor. Alat optik yang paling utama adalah mata, karena
mata merupakan alat untuk melihat. Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui proses
penglihatan melalui mata. Fungsi alat-alat optik yang lainnya sebenarnya adalah membantu
proses penglihatan atau pengamatan.
Bagaimana cara kerja alat-alat optik tersebut?. Berikut ini prinsip kerja dari masing-masing alat
optik:
Mata
Apa saja bagian-bagian mata? Ada tiga komponen pada penginderaan mata, yaitu:
1. mata, memfokuskan banyangan pada retina
2. sistem syaraf mata, yang memberi informasi ke otak
3. konteks penglihatan, salah satu bagian yang menganalisis penglihatan untuk melihat
bagian-bagian yang terdapat pada mata manusia

Bagian-bagian mata manusia terdiri dari:


Kornea: Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan keras, berfungsi untuk melindungi
bagian mata yang lunak dan sensitif. Tebalnya 0,5 mm.
Pupil: Pupil adalah celah berbentuk lingkaran yang berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam
mata. Saat cahaya terang pupil menguncup dan pada saat cahaya gelap pupil melebar.

Iris: Iris adalah selaput berwarna hitam dan biru, yang berfungsi mengatur besar dan kecilnya
pupil.
Lensa mata: terdiri dari kristal, mempunyai dua permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8
mm. Lensa berfungsi membiaskan sinar pada benda sehingga menghasilkan bayangan pada
retina, dan memfokuskan objek pada berbagai jarak.
Aqueous humour: cairan di depan lensa mata, berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam
mata.
Viterous humour: cairan di dalam bola mata, berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa
menuju retina
Retina: berfungsi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Retina
merupakan bagian mata yang penuh syaraf yang sensitif terhadap cahaya. Dari retina ini akan
dilanjutkan ke syaraf optikus.
Fovea sentralis: daerah cekung yang berukuran 0,25 mm dan di tengahnya terdapat bintik
kuning.
Lup
Pernahkah anda mengamati benda-benda kecil dengan kaca pembesar? Kaca pembesar tersebut
dikenal dengan nama lup. (Loupe = kaca pembesar = magniflying glass). Lup banyak digunaka
oleh tukang reparasi jam/arloji, pedagang intan, bahkan para ahli tekstil. Lup berupa sebuah
lensa postif yang digunakan untuk melihat benda kecil supaya dapat terlihat lebih besar dan lebih
jelas. Karenanya benda atau objek diletakkan di antaranya lensa dan fokusnya. Karena
penglihatan mata terhalang oleh lup, maka yang terlihat oleh mata sebenarnya adalah bayangan
maya dari benda.

Mikroskop
Tidak pernah jelas mengenai kapan sebenarnya mikroskop dibuat. Tidak ada catatan, tetapi
perbesaran gambar yang dibentuk oleh gelas telah diketahui oleh bangsa Yunani dan Romawi
sejak zaman dahulu. Anthony Van Leuwenhoek yang mula-mula menggunakan mikroskop
sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa sederhana berukuran diameter 270
mm. Selanjutnya dalam pemakaian mikroskop untuk memperoleh ketajaman dan pembesaran
dari objek yang diamati diperlukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa.
Berdasarkan perkembangan IPTEK, maka mikroskop dibedakan dalam dua kelompok besar,
yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Kamera
Kamera atau tustel adalah alat untuk memperoleh gambar suatu objek atau benda dengan
bantuan cahaya dan lensa cembung. Bayangan benda atau gambar yang dihasilkan oleh lensa
dibentuk pada film. Kamera yang pertama digunakan adalah kamera jenis obskura. Kamera ini
berbentuk sebuah kotak tertutup yang salah satu sisinya diberi lubang kecil.

Bagian utama dari sebuah kamera antara lain lensa cembung yang dilapisi diafragma dan film.
Diafragma dapat mengubah besar kecilnya lubang masuk cahaya. Jika cahaya terlalu kuat
diafragma dikecilkan. Jika cahaya kurang kuat maka diafragma diperbesar. Bayangan oleh lensa
terbentuk di film. Agar bayangan tepat di film, lensa dapat diatur mendekat atau menjauh dari
film. Film dilapisi dengan zat kimia tertentu, jika terkena cahaya maka akan terjadi proses
perubahan pada lapisan tersebut sehingga bayangan akan tercetak di lapisan kimia pada film
tersebut. Setelah film dikeluarkan dan dicuci menggunakan zat kimia tertentu maka gambar akan
segera terbentuk.
Saat ini banyak macam kamera dengan teknologi elektronika yang sudah canggih yaitu kamera
digital, yang dapat diakses dengan mudah ke dalam komputer. Jika kamu ingin mengetahui
perkembangan teknologi kamera lebih jauh kamu dapat mencari informasinya dari dunia seni
dan fotografi.
Teropong (Teleskop)
Teleskop dipakai untuk mengamati benda-benda yang jauh letaknya agar terlihat lebih dekat dan
lebih jelas. Ada beberapa jenis teropong antara lain teropong bintang, teropong bumi, dan
teropong prisma.

Proyektor

Proyektor adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan suatu bayangan yang lebih besar dari
objek aslinya pada layar. Objek tersebut berupa gambar dan tulisan. Bagian-bagian dari
proyektor yakni cermin cekung, lensa cembung, lensa plankonveks, dan lensa proyektor lampu.
Lensa proyektor berfungsi mengumpulkan cahaya pada layar untuk membentuk bayangan tajam,
dan cermin cekung berfungsi memantulkan cahaya pada lensa agar cahaya terkumpul pada slaid.

Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan
sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh
dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop
yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan
objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa
okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.

mikroskop dan bagian-bagiannya

pembentukan bayangan pada mikroskop


Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan
di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan
menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik
fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan
akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan
terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, sob adalah jarak bayangan lensa objektif
dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.

untuk mata berakomodasi maksimum

untuk mata tidak berakomodasi


Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal
sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa
okuler. Jadi,
P = Pob Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1)jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang
tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (sob)
dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = sob + sok
(2)menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan
akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
sok = sn
(3)menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan
lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok

A. Pengertian

Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat
hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta,
mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai
rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.
Artikel Penunjang : Sifat Sifat Cahaya
Artikel Penunjang : Pengertian dan Fungsi Cahaya

B. Macam-Macam Alat Optik


1. Mata
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata
merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kita
menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling,
dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila
manusia tidak mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.

Bagian-Bagian Mata

Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing
mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang
penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi, lensa
mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata.
Kornea. Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea
berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi
bagian mata yang sensitif di bawahnya.

Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya
dapat masuk ke dalam mata.
Iris. Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur
besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata seseorang.
Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
Otot Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan
berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini
berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
Retina. Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan.
Vitreous Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi
untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan yang jelas.
Bintik Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada
bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina
menuju ke otak.
Proses terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan
cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan dibiaskan
oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf, bayangan tadi
diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat benda.

Pembentukan Bayangan

a.

Daya

Akomodasi

Mata

Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini
berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang
kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak
bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita
harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa
mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda
tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai
sekarang
manusia
belum
bisa
menirunya.
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot
akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang
sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya
jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata
untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.

Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata,
yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah
titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata ( 25 cm). Pada titik dekat
ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah
titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada
titik
jauh
ini,
lensa
mata
akan
memipih
maksimal.
b.

Cacat

Mata

Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang
mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang
sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian
disebut
cacat
mata.
Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata)
yang
berlebihan
atau
cacat
sejak
lahir.
1) Miopi

(Rabun

Jauh)

Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang
letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh
< ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat
dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan
jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak
jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif).
Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat
mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
2) Hipermetropi

(Rabun

Dekat)

Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas bendabenda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal
(titik
dekat
>
25
cm).
Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh
sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa
mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang
letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda
yang letaknya dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata
berlensa
cembung
(positif).
Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang
jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir,
nahkoda,
pilot,
masinis,
dan
sebagainya.
3) Presbiopi

(Mata

Tua)

Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata
presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm)
dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena
itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun
jauh.
Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita
presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal).
Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan
lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung
untuk
melihat
benda
dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata
tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan
sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan
garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca
mata
berlensa
silinder.
c. Tipuan

Mata

Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan.
Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan halhal
yang
benar.
Perhatikan
gambar
berikut!

2. LUP
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2
cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik
dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang . Pada
Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O
dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat
(s' = sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu , maka mata pengamat
berakomodasi maksimum.

Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat
menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya
dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain,
pedagang intan, polisi, dan sebagainya.
3. KAMERA
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film
negatif. Pernahkah Anda menggunakan kamera? Biasanya Anda menggunakan kamera
untuk mengabadikan kejadian-kejadian penting.
Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :
Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk
bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.
Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.
Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu
gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.

Bagian dalam Kamera

Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika
sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk bayangan
nyata, terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata manusia terdapat persamaannya,
yaitu benda yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat mata manusia berada di
ruang tiga dan lensa kamera atau lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya
nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat
sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka
plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera.
Plat ini masih peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam
studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film
dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak pekat
terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif
film). Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar semula yang diambil di
depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film
warnanya putih). Gambar pada kertas film merupakan gambar dan benda yang diambil di
depan kamera tersebut dan disebut gambar positif. Gambar positif sangat tergantung pada
proses pembentukan bayangan pada plat film ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini
kabur atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya nanti juga kabur atau tidak jelas.

Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur
sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan
tombol shutter.
Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida
untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk
menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan
kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida.
Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.
4. MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak
jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan
benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat
disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa
ganda.
Artikel Terkait : Pengertian, Fungsidan Bagian Mikroskop

Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat
daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal
ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat
dibuat lebih praktis (lebih pendek).

Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan
berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan bayangan
yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa
objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan
memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan
sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada
objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.
5. TEROPONG

Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi
dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
a. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati bendabenda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah
teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi
dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
1) Teropong Bias
Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler.
Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini
disebut teropong bias.

Baca juga : Pengertian, Fungsi dan Bagian Teleskop


Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk
oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa
objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih
kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas
dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil
terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat
digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.

Teropong Bias

2) Teropong Pantul
Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini
dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh
sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata
pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.

Teropong Pantul

b. Teropong Medan / Teropong Bumi


Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan
bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa
objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan
bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan
bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat
kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa
objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang
dilengkapi dengan lensa pembalik.
Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa
cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di
sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan
sekaligus sebagai lup.
Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang
dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong
Belanda atau teropong Galileo.
Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu,
dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma.
Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan
bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk
bersifat maya, tegak, dan diperbesar.

Teropong Prisma
6. PERISKOP
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati bendabenda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku
sama kaki.
Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut:
Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.
Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler
tepat di titik fokus lensa okuler.

Jalannya Sinar pada Periskop

7. PROYEKTOR SLIDE
Proyektor slide adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif
sehingga diperoleh bayangan nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang
penting pada proyektor slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar kuat
melalui pusat kaca, cermin cekung yang berfungsi sebagai reflektor cahaya, lensa
cembung untuk membentuk bayangan pada layar, dan slide atau gambar diapositif.

Proyektor Slide Tahun 1895

8. OPTALMOSKUP

Alat ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian
penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang terletak
pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin C sinar dpantulkan ke
amta. selanjutnya dokter dapat mengamati retina melalui lubang ditengah-tengah cermin
C dan lensa L2 bertindak sebagai lup.

Sketsa Optamolkus

Sumber referensi :
1. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai