Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN MATERI KELAS X TENTANG ALAT-ALAT OPTIK

NAMA : MERCIANI A.PATTY


NIM : 1901050086
KELAS/SEMESTER : C/IV

 Mata dan Kacamata

1. Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Diagram sederhana
mata manusia adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar di bawah. Bagian depan mata yang
memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya disebut kornea. Tepat di belakang
kornea terdapat cairan (aquaeous humor). Cairan ini berfungsi untuk membiaskan cahaya yang
masuk ke mata. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil, yakni celah lingkaran
yang dibentuk oleh iris. Iris sendiri merupakan selaput yang selain berfungsi membentuk pupil,
juga berfungsi sebagai pemberi warna pada mata (hitam, biru, atau coklat). Setelah melewati
pupil, cahaya masuk ke lensa mata. Lensa mata ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata
sedemikian sehingga jatuh tepat di retina. Bayangan yang ditangkap retina bersifat nyata dan
terbalik. Bayangan ini kemudian disampaikan ke otak melalui syaraf optik dan diatur sehingga
manusia mendapatkan kesan melihat benda dalam kondisi tegak. Proses pembentukan bayangan
pada mata diilustrasikan pada Gambar di bawah.

Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubahubah jarak fokus lensa mata
sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. Jarak fokus lensa mata diubah
dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar.
Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap benda yang
dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata.

Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan jangkauan
pandang. Mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Sebagai contoh,
mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Anda? Atau
ebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda yang sangat jauh sekali? Tentu tidak,
bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat,
sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik jauh.
Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi maksimum dan
ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.

Berdasarkan jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata normal (emetropi) dan
mata cacat. Mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm sampai takhingga. Dengan
kata lain, titik dekat mata normal adalah 25 cm, sedangkan titik jauhnya takhingga (jauh sekali).
Mata yang jangkauan pandangnya tidak sama dengan jangkauan pandang mata normal disebut
mata cacat, yang terdiri dari miopi, hipermetropi, dan presbiopi.

Miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda dekat.
Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat dari 25 cm dan titik jauh terbatas pada jarak tertentu.
Miopi biasanya disebabkan oleh bola mata yang terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang
lengkungan korneanya terlalu besar. Pada mata miopi, bayangan benda jauh jatuh di depan
retina, seperti diilustrasikan pada Gambar di bawah. Akibatnya, bayangan benda jauh akan
tampak kabur.

Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan
jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauhnya takhingga.
Meskipun dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang lebih besar dari 25 cm
membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk membaca pada jarakbaca normal. Cacat
mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang.
Ketika mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-benda dekat, bayangan benda-benda
ini akan jatuh di belakang retina, seperti diilustrasikan pada Gambar. Akibatnya, bayangan benda
dekat menjadi terlihat kabur.
Presbiopi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauh terbatas. Dengan demikian,
penderita presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak dapat
membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umumnya, presbiopi terjadi karena faktor usia
(tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa mata berakomodasi normal seperti
ketika ia masih muda.

Selain ketiga jenis cacat mata tersebut, ada lagi yang disebut astigmatisma. Pada penderita
astigmatisma, benda titik akan terlihat sebagai sebuah garis dan kabur, seperti diilustrasikan pada
Gambar. Hal ini terjadi karena lensa matanya tidak berbentuk bola, melainkan berbentuk
silinder.

2. Kacamata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa
berada, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar. Fungsi dari kacamata adalah mengatur
supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik
dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya.

Di SMP, Anda telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa,
bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung
pada letak benda dan jarak fokus lensa. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
Persamaan 1
Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau daya lensa
adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa. Hubungan
antara daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan

Persamaan 2
a. Kacamata Berlensa Cekung untuk Miopi
Seperti telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang jauh atau titik jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa kacamata yang digunakan
penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda jauh (S ?? ) tepat di titik jauh mata
atau S' = –PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang artinya titik jauh. Tanda
negatif pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata berada di depan lensa
tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S' tersebut Anda masukkan ke dalam Persamaan 1,
diperoleh

sehingga diperoleh jarak fokus lensa kacamata untuk mata miopi memenuhi persamaan

Persamaan 3
Persamaan 3 menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh mata
miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi oleh
kacamata berlensa negatif (cekung atau divergen).

Jika Persamaan 3 dimasukkan ke dalam Persamaan 2, diperoleh

Persamaan 4
dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam dioptri

b. Kacamata Berlensa Cembung untuk Hipermetropi


Karena hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata yang
digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda dekat tepat di titik
dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang memiliki jarak 25 cm di depan mata.
Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di
titik dekat (PP, punctum proximum) atau S' = –PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S'
karena bayangannya bersifat maya atau di depan lensa. Jika nilai S dan S' ini dimasukkan ke
dalam Persamaan 1 dan 2, diperoleh

dengan PP dinyatakan dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m,
kekuatan lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata
hipermetropi perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau konvergen).

c. Kacamata untuk Presbiopi dan Astigmatisma


Penderita presbiopi merupakan gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca
mata yang digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung pada bagian
atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk melihat benda-benda
dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan lensa silindris.

d. Lensa Kontak
Lensa kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Pada dasarnya
lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka, melainkan ditempelkan
langsung ke kornea mata.

B Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah
lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitif). Lensa cembung berfungsi untuk
membentuk bayangan benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Film terbuat dari
bahan yang mengandung zat kimia yang sensitif terhadap cahaya (berubah ketika cahaya
mengenai bahan tersebut). Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa
cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).

Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada di
depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah
diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan
benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau
menjauhi film. Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi). Diagram pembentukan bayangan pada kamera ditunjukkan pada Gambar di bawah.
C Lup
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung
yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar.
Penggunaan lup sebagai kaca pembesar bermula dari kenyataan bahwa objek yang ukurannya
sama akan terlihat berbeda oleh mata ketika jaraknya ke mata berbeda. Semakin dekat ke mata,
semakin besar objek tersebut dapat dilihat. Sebaliknya, semakin jauh ke mata, semakin kecil
objek tersebut dapat dilihat. Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat pada jarak 25 cm akan
tampak dua kali lebih besar daripada ketika dilihat pada jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena sudut
pandang mata terhadap objek yang berada pada jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50
cm.

Meskipun jarak terdekat objek yang masih dapat dilihat dengan jelas adalah 25 cm (untuk mata
normal), lup memungkinkan Anda untuk menempatkan objek lebih dekat dari 25 cm, bahkan
harus lebih kecil daripada jarak fokus lup. Hal ini karena ketika Anda mengamati objek dengan
menggunakan lup, yang Anda lihat adalah bayangan objek, bukan objek tersebut. Ketika objek
lebih dekat ke mata, sudut pandangan mata akanmenjadi lebih besar sehingga objek terlihat lebih
besar. Perbandingan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup dan sudut pandangan mata
ketika tidak menggunakan lup disebut perbesaran sudut lup.

Untuk menentukan perbesaran sudut lup, perhatikan Gambar. Sudut pandangan mata ketika
objek yang dilihat berada pada jarak Sn, yakni titik dekat mata, diperlihatkan pada Gambar (a),
sedangkan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup diperlihatkan pada Gambar (b).
Perbesaran sudut lup secara matematis didefinisikan sebagai

Perlu dicatat bahwa objek yang akan dilihat menggunakan lup harus diletakkan di depan lup
pada jarak yang lebih kecil daripada jarak fokus lup atau S = f (f = jarak fokus lup). Ketika objek
diletakkan di titik fokus lup, S = f, bayangan yang dibentuk lup berada di tak terhingga, S' = -8 .
Ketika bayangan atau objek berada di tak terhingga, mata dalam keadaan tanpa akomodasi. Jika
S = f dimasukkan ke Persamaan (6–7), diperoleh perbesaran sudut lup untuk mata tanpa
akomodasi, yaitu

Persamaan menunjukkan bahwa semakin kecil jarak fokus lup, semakin besar perbesaran sudut
lup tersebut. Apabila mata berakomodasi maksimum mengamati bayangan dengan menggunakan
lup, bayangan tersebut akan berada di titik dekat mata atau S' = –Sn (tanda negatif karena
bayangannya maya). Sesuai dengan Persamaan 1 diperoleh
D Mikroskop
Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung
dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati
bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup. Salah satu bentuk
sebuah mikroskop diperlihatkan pada Gambar.

Fungsi mikroskop mirip dengan lup, yakni untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi,
mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran
yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Pada mikroskop, objek yang
akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di belakang lensa objektif dengan
sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler
dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau
diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini
dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler.
Proses terbentuknya bayangan pada
mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada Gambar di bawah . Pada Gambar di bawah terlihat
bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.

Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop.
Seperti dapat Anda lihat pada Gambar, panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan
lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan
objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan
dengan: d = panjang mikroskop, S'ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan Sok
= jarak bayangan objektif ke lensa okuler. Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
merupakan perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut
yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
ditulis sebagai berikut.

dengan: M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop, Mob = perbesaran yang dihasilkan
lensa objektif, dan Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler. Perbesaran yang
dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi

sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup,
yakni, untuk pengamatan tanpa akomodasi

dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum

dengan fok = panjang fokus lensa okuler.

E Teropong
Anda tentu pernah melihat bintang. Pada malam hari, terutama ketika sinar bulan tidak terlalu
terang, bintang-bintang di langit akan terlihat sangat banyak. Akan tetapi bintang-bintang
tersebut terlihat sangat kecil, meskipun aslinya sangat besar, bahkan mungkin lebih besar dari
bulan yang Anda lihat. Lalu, apa yang digunakan untuk mengamati benda-benda tersebut agar
tampak jelas dan dekat?
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk mjelihat objek-objek yang
sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Benda-benda langit, seperti bulan, planet, dan
bintang dapat diamati dengan bantuan teropong. Dengan adanya teropong, banyak hal-hal yang
berkaitan dengan luar angkasa telah ditemukan. Bagaimana proses terlihatnya bintang
menggunakan teropong? Dan tahukah Anda jenis-jenis teropong yang digunakan untuk melihat
benda jauh?

Secara umum ada dua jenis teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Perbedaan antara
keduanya terletak pada objektifnya. Pada teropong bias, objektifnya menggunakan lensa, yakni
lensa objektif, sedangkan pada teropong pantul objektifnya menggunakan cermin.

1. Teropong Bintang
Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif dan
lensa okuler dengan jarak fokus objektif lebih besar daripada jarak fokus okuler ( fob > fok).
Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong untuk mata tak terakomodasi sebagai
berikut: Perbesaran sudut dan panjang teropong bintang memenuhi persamaanpersamaan sebagai
berikut:

2. Teropong Bumi
Teropong bumi menggunakan tiga jenis lensa cembung. Lensa yang berada di antara lensa
objektif dan lensa okuler berfungsi sebagai lensa pembalik, yakni untuk pembalik bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif. Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi mata tak
berakomodasi sebagai berikut:
Perbesaran dan panjang teropong bumi untuk mata tak berakomodasi berturut-turut memenuhi
persamaan:

3. Teropong Panggung
Teropong panggung atau teropong Galileo menggunakan sebuah lensa cembung sebagai objektif
dan sebuah lensa cekung sebagai okuler. Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong
panggung sebagai berikut:

Perbesaran dan panjang teropong panggung untuk mata tak berakomodasi berturut-turut
memenuhi persamaan:

Oleh karena lensa okulernya adalah lensa cekung maka fok bertanda negatif.

4. Teropong Pantul
Teropong pantul tersusun atas beberapa cermin dan lensa. Teropong jenis ini menggunakan
cermin cekung besar sebagai objektif untuk memantulkan cahaya, cermin datar kecil yang
diletakkan sedikit di depan titik fokus cermin cekung F, dan sebuah lensa cembung yang
berfungsi sebagai okuler.

Anda mungkin juga menyukai