Anda di halaman 1dari 20

Struktur Organ Sistem Pencernaan dan Mekanisme Pencernaan

Marintan Butar Butar


102011125
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta 11510
Email: intanbutarbutar43@yahoo.co.id

Abstrak
Pencernaan adalah proses penguraian makanan menjadi satuan yang lebih kecil.
Fungsinya adalah memindahkan zat gizi, air dan elektrolit dari makanan ke lingkungan
internal tubuh. organ-organ yang berperan dalam proses pencernaan ini adalah mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum dan anus. Pada proses
pencernaan ini juga, organ-organ pencernaan mengeluarkan enzim-enzim yang berfungsi
untuk mempermudah pencernaan seperti pepsin, renin dan tripsin.mekanisme kerja sistem
pencernaan kita dapat mengaitkan apa hubungannya dengan rasa tidak enak pada perut saat
makan lemak. Dengan demikian maka hubungan rasa tidak enak pada saat makan lemak
dengan mekanisme pencernaan dapat diketahui.

Pendahuluan
pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek
diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem
pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan
anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua
organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari
molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas
tubuh manusia.
Zat-zat gizi terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dasan serat. Sumber
makanan mengandung karbohidrat terutama berasal dari sereal ( padi-padian), umbi dan hasil
olahnya. Lemak berasal dari minyak, lemak binatang, kelapa dan kacang-kacangan. Sumber
protein baik dari hewani ataupun nabati antara lain : kacang-kacangan, tahu, tempe, daging,
telur, susu, dan hasil olahannya. Air minum dan makanan segar adalah sumbernya air.
Sedangkan sebagai sumber mineral adalah sayuran, buah-buahan dan garam. Sayuran dan
buah-buahan juga sebagai sumber serat. Karbohidrat, lemak dan protein ini akan dicerna
didalam tubuh oleh organ organ tertentu. Karbohidrat memulai pemecahannya sewaktu
berada di mulut oleh saliva (air liur), protein memulai pencernaannya ketika berada di
lambung dan lemak akan dicerna oleh pankrean yang dihasilkan di hati.

A. Struktur makroskopis dan mikroskopis

1. Cavum Oris
Cavum oris merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih
rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus)
dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.1,2
2. Pharynx
Pharynx terletak di belakang cavum nasi, mulut, dan larynx. Bentuknya mirip corong dengan
bagian atasnya yang lebar yang terletak di bawah cranium dan bagian bawahnya yang sempit
dilanjutkan sebagai oesophagus setinggi vertebra cervicalis enam.1
Otot-otot pharynx terdiri dari:
1. m constrictor pharyngis superior, medius, dan inferior (serabut-serabutnya berjalan
hampir melingkar).
2. M. constrictor pharyngis inferior sering pula disebut m. cricopharyngeus.
3. m. stylopharyngeus (serabut-serabutnya berjalan hampir longitudinal).
4. m. salphingopharyngeus (serabut-serabutnya berjalan hampir longitudinal).
Pharynx dibagi menjadi tiga bagian yaitu Nasopharynx (saluran tenggorokan) yang
Terletak di belakang rongga hidung, di atas pallatum molle. Bila pallatum molle diangkat dan
dinding posterior pharynx ditarik ke depan, seperti waktu menelan maka nasopharynx
tertutup dari oropharynx, kedua adalah Oropharynx (saluran kerongkongan)dimana Terletak
di bagian belakang cavum oris dan terbentang dari pallatum molle sampai ke pinggir atas
epiglottis. Tang terakhir adalah Laryngopharynx yang Terletak di bagian belakang aditus
larynges dan permukaan posterior larynx, dan terbentang dari pinggir atas epiglottis sampai
dengan pinggir bawah cartilago cricoidea.

3. Esofagus

Kerongkongan ( oesofagus ) adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari
bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).Esofagus
bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.1,2

Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter


oesophagus. Di oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltik yang terjadi sekitar 6-
10 deik. Apabila peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke
gaster, maka akan terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke
gaster. 1-2Esofagus dibagi menjadi tiga bagian yaitu Bagian superior (sebagian besar adalah
otot rangka), Bagian media (campuran otot rangka dan otot halus), Bagian inferior (terutama
terdiri dari otot halus).

4. Gaster

Gaster terletak di daerah kuadran kiri atas, epigastrium, dan region umbilicalis dan sebagian
besar ditutupi oleh costae.
Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan
ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding,
paries anterior dan paries posterior. Gaster dibagi menjadi bagian-bagian:
1. Fundus gastricum berbentuk kubah, menonjol ke atas dan terletak di sebelah kiri
ostium cardiacum. Biasanya fundus terisi penuh udara.
2. Corpus gastricum terbentang dari ostium cardiacum sampai incisua angularis, lekukan
yang ada pada bagian bawah curvature minor.
3. Anthrum pyloricum terbentang dari incisura angularis sampai pylorus.
4. Pylorus merupakan bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding otot pylorus yang
tebal membentuk m. sphincter pyloricus. Rongga pylorus dinamakan canalis
pyloricus.
 Curvatura minor membentuk pinggir kanan gaster dan terbentang dari ostium
cardiacum sampai pylorus. Curvature minor digantung pada hepar oleh omentum
minus.
 Curvatura major terbentang dari sisi kiri ostium cardiacum, melalui kubah fundus,
dan sepanjang pinggir kiri gaster sampai ke pylorus.
 Ostium cardiacum merupakan tempat oesophagus masuk ke gaster.
 Ostium pyloricum mengatur kecepatan pengeluaran isi gaster ke duodenum.

5. Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-
pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus terdiri atas:1
 Lapisan mukosa ( sebelah dalam )
 lapisan otot melingkar ( M sirkuler )
 Lapisan otot memanjang ( M Longitidinal )
 Lapisan serosa ( sebelah Luar )

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu:1,2


 Usus dua belas jari ( Duodenum )
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan
berakhir di ligamentum Treitz.
 Usus kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus
dua belas jari ( duodenum ) dan usus penyerapan ( ileum ). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
 Usus penyerapan (ileum).
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu

6. Usus Besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.Banyaknya bakteri yang terdapat di
dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
7. Rectum dan Anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens
penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar
(BAB).

B. Struktur mikroskopis
1. Rongga Mulut
 Mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai
3
pelindung, yang juga melapisi permukaan dalam bibir.

2. Lidah3
 Epitel pada permukaan dorsal lidah sngat tidak teratur dan ditutupi bangunan
berupa tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang terdapat pada jaringan
ikat lamina propia.
 Papila filiformis merupakan papila terbanyak yang berbentuk kerucut lancip.
Papila ini menutupi seluruh permukaan dorsal lidah.
 Papila fungiformis berjumlah lebih sedikit namun merupakakn papila
terbesar yang berbentuk seperti jamur dan lebih banyak di bagian anterior
lidah.
 Papila sirkumvalata jauh lebih besar daripada papila filiformis atau
fungiformis dan berjumlah hanya 8-12 buah, terletak di daerah posterior
lidah.papila ini dikelilingi alur dalam. Banyak duktus ekskretorius kelenjar
serosa (von Ebner) dibawahnya, terletak di dalam jaringan ikat lidah,
bermuara ke dalam alur ini.
 Ada pula papila foliata yang tidak berkembang pada manusia tetapi
berkembang bain pada hewan tertentu.
 Papila lidah ditutupi epitel berlapis gepeng yang sebagian mengalami
pertamdukan.
 Pada epitel papila fungiformis dan pada sisi lateral papila sirkumvalata,
terdapat bangunan berbentuk tong yang disebut kalikulus gustatorius atau
kuncup kecap (taste buds).
 Pada permukaan bebas setiap kuncup kecap terdapat lubang porus
gustatorius atau pori kecap. Di dalam setiap kuncup kecap, terdapat
reseptor sel kecap dan sel penyokongnya (sel sustentakular).
 Berbeda dengan permukaan dorsal, epitel permukaan ventralnya licin, tanpa
papila.
 Lidah adalah struktur berotot. Bagian dalamnya terdiri dari jaringan ikat di
pusat di antara berkas-berkas serat otot rangka. Penyebaran dan orientasi
serat-serat otot rangka lidah yang acak memungkinkan lidah bergerak bebas
selama mengunyah dan menelan makanan, dan berbicara.

3. Esofagus
 Di rongga toraks, esofagus dikelilingi oleh adventisia jaringan ikat.
 Di rongga abdomen, esofagus yang membentuk serosa dikelilingi oleh
mesotelium (suatu epitel gepeng sederhana).
 Lumen esofagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan kreatin.
 Dinding luar esofagus terdiri dari otot rangka (sepertiga atas), campuran otot
rangka dan polas (sepertiga tengah), dan otot polos (sepertiga bawah).

4. Gaster
 Pada taut esofagus-gaster, terdapat transisi mendadak dari epitel berlapis
gepeng esofagus menjadi epitel silindris tunggal gaster.
 Pada permukaan luminal gaster, terdapat banyak pembukaan kecil yang
disebut foveola gastrica atau pit gaster. Lubang ini dibentuk oleh epitel
luminal yang berinvaginasi ke lamina propia jaringan ikat mukosa di
bawahnya.
 Kelenjar gaster tubular terletak di bawwah dan secara langsung bermuara ke
lubang gaster untuk mengalirkan isinya ke lumen gaster.
 Lubang gaster meluas melalui lamina propia ke mukosa muskularis.
 Submukosa jaringan ikat padat yang terdapat di bawah mukosa gaster,
mengandung pembuluh darah dan saraf gaster.
 Dinding muskularis eksterna yang tebal, terdiri atas tiga lapisan.
 Lapisan luar gaster ditutupi oleh serosa atau peritoneum viseral.
 Fundus dan korpus membentuk bagian mayor gaster yang mukosanya terdiri
atas kelenjar gaster (terletak di dalam) dan menghasilkan sebagian besar
sekresi gaster atau getah untuk pencernaan.
 Seluruh bagian gaster terdapat ruge, yaitu lipatan longitudinal mukosa dan
submukosa. Lipatan ini hanya bersifat sementara saja dan menghilang pada
saat gaster mengalami distensi oleh cairan dan material padat.
 Di kardia, foveola gastrika tampak dangkal, sedangkan di pilorus foveola
gastrika tampak dalam.
 Kelenjar gaster pada fundus dan korpus lambung terdiri atas tiga jenis sel
mayor yaitu sel leher mukosa yang terletak di daerah atas kelenjar gaster di
dekat foveola gaster, sel parietal yang merupakan sel poligonal besar dengan
sitoplasma eosinofilik jelas terutama terletak di pertengahan atas kelenjar
gaster dan diperas di antara sel lain, dan sel chief (zimogenik) yang terletak
di daerah bawah kelenjar gaster dan merupakan sel basofilik kuboid.
 Mukosa saluran cerna juga mengandung sel enteroendokrin (endokrin) atau
APUD (amine precursor uptake and decarboxylation) yang tidak akan
tampak jelas apabila tidak menggunakan pewarnaan khusus.

5. Usus halus (intestinum tenue)


 Usus halus dibagi menjadi tiga bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.
Peralihan dan perbedaan mikroskopik ketiga segmen hanya sedikit.
 Mokosa usus halus menampakan struktur khusus untuk memperluas
permukaan absorpsinya yang terdiri dari plika sirkularis, vili intestinales,
dan mikrovili.
 Plika sirkularis adalah lipatan atau peninggian mukosa permanen, berjalan
terpilin dan terjulur ke dalam lumen usus; plika yang paling besar terdapat di
bagian proksimal usus halus yang merupakan tempat sebagian besar absorpsi
berlangsung, dan makin mengecil ke arah ileum.
 Vili intestinal merupakan tonjolan permanen mirip jari pada lamina propia
mukosa yang juga terjulur ke dalam lumen. Vili ditutupi epitel selapis
silindris dan lebih banyak di bagian proksimal usus halus.
 Pusat jaringan ikat tiap vilus mengandung kapiler limfatik yang disebut
lacteal, kapiler dara, dan bekas otot polos.
 Mikrovili adalah juluran sitoplasma yang menutupi apex sel-sel absorbtif
usus.
 Epitel yang membatasi permukaan gaster hanya terdiri atas satu jenis sel.
Sebaliknya, permukaan mukosa usus halus mengandung banyak jenis sel.
 Kebanyakan sel dalam epitel usus adalah sel absorptive silindris tinggi
dengan striated border (mikrovili) jelas yang ditutupi selubung glikokaliks
tebal. Di antara sel absorbtif silindris ini terdapat sel-sel goblet yang makin
ke distal usus halus makin banyak dijumpai.
 Usus halus juga banyak mengandung kelenjar intestinal (kripti Lieberkuhn).
Kelanjar-kelenjar ini terletak di mukosa usus dan bermuara ke dalam lumen
usus pada dasar vili.
 Epitel permukaan vili juga ikut melapisi kelenjar intestinal. Sel yang tidak
berdiferensiasi pada kelenjar intestinal menampakan aktivitas mitotic dan
membentuk sel absorptive silindris dan sel goblet epitel usus.
 Pada dasar kelenjar intestinal terdapat sel-sel paneth yang ditandai dengan
granul eosinofilik di sitoplasmanya.
 Banyak sel enteroendokrin pada epitel vili dan kelenjar intestinal.
 Pada dinding ujung terminal usus halus, yaitu ileum, terdapat banyak agregat
lymfonoduli yang berhimpitan disebut plak peyeri.

6. Usus besar (kolon)


 Usus besar terdiri atas segmen awal (sekum), dan kolon asendens,
transversum, descendens, sigmoid, dan rectum dan anus.
 Meskipun terdapat di usus halus, sel-sel goblet pada epitel usus besar jauh
lebih banyak dibandingkan dengan usus halus. Sel goblet ini juga bertambah
dari bagian sekum ke kolon sigmoid.
 Usus besar tidak memiliki plika sirkularis dan vili intestinales, dan kelenjar
usus / intestinal terletak lebih dalam dari pada usus halus.
 Kelenjar intestinal usus besar juga memiliki sel paneth, namun memiliki
berbagai sel enteroendokrin.

Organ pencernaan tambahan :


1. Hepar
 Produk pencernaan yang diserap harus melalui kapiler-kapiler hepar yang
disebut sinusoid, setelah diantar melalui vena porta hepatica sebelum
produk pengenceran itu dapat memasuki sirkulasi umum. Karena darah vena
porta miskin oksigen, hepar juga mendapatkan darah dari arteri hepatica
yang merupakan cabang dari aorta, sehingga heper mendapat darah dari 2
sumber.
 Hepar terdiri atas satuan heksagonal disebut lobulus hati. Di pusat setiap
lobules, terdapat sebuah vena sentral yang di kelilingi lempeng-lempeng sel
hati, yaitu hepatosit dan sinusoid secara radial.
 Jaringan ikat di sini membentuk triad porta (daerah porta), tempat cabang
arteri hepatica, cabang vena porta, dan cabang ductus biliaris.
 Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku-liku dan melebar, dengan
diemeter tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkap tidak utuh, yang
dipisahkan dari hepatositdi bawahnya oleh ruang perisinusoidal.
 Hepatosit mensekresi empedu ke dalam saluran-saluran halus disebut
kanalikuli biliaris yang terletak di antara hepatosit. Kanalikuli ini
mengumpul di tepi setiap lobulus di daerah porta sebagai ductus biliaris.

2. Kandung empedu
 Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa dengan epitel selapis silindris
dan lamina propia, selapis otot polos, jaringan ikat perimuskular dan suatu
membrane serosa.
 Mukosa kandung empedu memiliki banyak lipatan yang terutama dijumpai
ketika kandung ini sedang kososng. Sel-sel epitelnya kaya akan mitokondria.
Semua sel ini mampu menyekresi sejumlah kecil mucus.
 Kelenjar mukosa tubuloasinar dekat dengan duktus sistikus berperan pada
produksi sebagian besar mucus yang terdapat dalam empedu.
3. Pancreas 3
 Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan
enzim pencernaan dan hormone.
 Enzim ditimbun dan dilepaskan oleh sel dari bagian eksokrin, yang tersusun
dalam asini.
 Hormone disintesis oleh kelompok sel epitel endoktrin, yang dikenal sebagai
pulau Langerhans.
 Asinus eksokrin pancreas terdiri atas beberapa sel serosa yang mengelilingi
lumen. Sel-sel ini sangat terpolarisasi, dengan inti bulat dan khas untuk sel
penghasil protein.
 Pancreas ditutupi suatu simpai jaringan ikat tipis yang menjulurkan septa ke
dalamnya, dan memisahkan lobulus pankeas.
 Asinus dikelilingi suatu lamina basal yang ditunjang selubung serat-serat
retikulin halus. Pancreas juga memiliki jaringan kapiler luas, yang penting
untuk proses sekresi.

C. Mekanisme dan fungsi pencernaan
Proses dasar pencernaan

1.
Motilitas
Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus
berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat
penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan
untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen. 4Dalam proses
motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur.
Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan
sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap
segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran
pencernaan. Gerakan kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai
fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan memaksimalkan
penyerapan pada usus.4 Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu
muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang
mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari
dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat
lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-
serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan
luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek.5
2. Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar
eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, enzim, garam empedu atau
mukus. 5
3. Pencernaan
Pencernaan merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks
menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksi didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan
molekul-molekul besar yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk
diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan
pencernaan. 5
4. Penyerapan
Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat
diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan
ke dalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus. 5

Proses pencernaan makanan

 Mulut
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah
dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan
bakter. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan akan dimulai secara sadar dan otomatis. Epiglotis akan tertutup agar
makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap
mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak
masuk ke dalam hidung.5-6
 Kerongkongan (esofagus)
Merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan peristaltik5.

 Lambung
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:5-6
∞ lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter
pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
∞ Asam klorida
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

 Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)
merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan
mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-
lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga
menambah jumlah zat gizi yang diserap.
Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan,
vili dan mikrovili.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Kepadatan dari isi
usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam
duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air,
lendir dan enzim-enzim pankreatik.5-6

 Pankreas
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon
ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui
berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan
saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.5-6
3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
 Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
 Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
 Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin
dan glukagon).

 Hati
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh
darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai
vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar
separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80%
kolesterol .
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.5-6

 Empedu
Garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit
empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal
hormonal
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
 Membantu pencernaan dan penyerapan lema
 Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
∞ Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut
dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
∞ Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu
menggerakkan isinya
∞ Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari
sel darah merah yang dihancurkan
∞ Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
∞ Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan
kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh
garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap
sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon,
bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok
ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.5-6
 Usus besar
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum
bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin
K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi
yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.5-6

 Rektum & Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.5

D. Enzim pencernaan

Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim
pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang
kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang
sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh
sel yang membutuhkan.
Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu
tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain.
Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian
pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan
sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu antara lain sebagai berikut: 7
Enzim pencernaan di mulut7

1. Enzim amilase saliva


Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar
pankreas.
Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan
karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah
molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu
maltosa.
2. Enzim lipase lingual
Enzim ini disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner), tetapi menurut
penelitian enzim tidak mempunyai arti bermakna pada manusia.

Enzim pencernaan di lambung7


1. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya
pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin
yaitu : Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut
oleh darah.
2. Enzim renin
Enzim ini berasal prorenin, yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam berubah
menjadi renin. Renin memiliki peranan penting pada proses pencernaan oleh bayi
karena mencegah susu melintas secara cepat dari dalam lambung. Dengan adanya
kalsium, renin mengubah kasein di dalam susu menjadi parakasein. Pepsin kemudian
bekerja parakasein ini. Renin dilaporkan tidak ada pada lambung orang dewasa.
3. Enzim lipase
Lambung mensekresikan lipase lambung (lipase gastrik) yang pada manusia
merupakan lipase praduodenal utama. Enzim ini merupakan katalis pada reaksi
pemecahan molekul lipid dengan cara hidrolisis. Enzim lipase bekerja secara
optimum pada pH antara 5,5 - 7,5 dan demikian dalam lambung tidak bekerja secara
efektif dan optimal. Namun lipase tahan terhadap lingkungan yang bersifat sangat
asam dan juga dapat melangsungkan reaksi hidrolisis terhadap molekul triasilgliserol
atau trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang.

Enzim pencernaan dalam usus7

Berasal dari cairan empedu:

1. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh sel-sel pancreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang
tidak aktif. Tripsinogen diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang
dihasilkan dalam usus. Cara kerja enzim tripsin yaitu : Asam amino memiliki molekul
yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang
diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan
merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan
sel. Tripsin bekerja spesifik untuk ikatan peptida asam amino dasar.
2. Enzim kimotripsin
Kimotripsin adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis
protein. Enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk kimotripsinogen.
Kimotripsinogen diubah menjadi kimotripsin oleh adanya tripsin.
3. Enzim peptidase
Hasil hidrolisis protein, pepton, protease oleh enzim tripsin dan kimotripsin adalah
polipeptida. Polipeptida ini kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim-enzim
peptidase.
4. Enzim Lipase
Enzim lipase dalam cairan pankreas mempunyai fungsi sebagai katalis dalam proses
hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Oleh
karena lemak adalah suatu trigliserida, maka diasilgliserol adalah digliserida dan
monoasilgliserol adalah monogliserida.
5. Enzim amilase
Amilase yang terdapat dalam cairan pankreas ini sama dengan amilase dalam saliva,
yaitu berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen
menjadi maltosa.
6. Nukleodepolimerase
Enzim ini berfungsi untuk memecah nukleat menjadi mononukleotida.
Berasal dari cairan usus7

1. Karbokhidrase
Enzim pemecah karbohidrat. Enzim yang terdapat cairan usus ini adalah enzim
maltase, sukrase, dan laktase. Maltase adalah enzim memecah maltosa menjadi
glukosa, sukrase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, sedangkan laktase
memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
2. Peptidase
Enzim pemecah ikatan peptida. Enzim yang penting dalam cairan usus ialah amino
peptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptide pada ujung yang mempunyai
gugus –NH2. Di samping itu terdapat juga tripeptidase yang memecah molekul
tripeptida dan dipeptidase yang memecah molekul dipeptida

Kesimpulan

Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari proses motilitas, sekresi,
pencernaan , dan penyerapan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut, oesophagus, gaster,
usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. . Semua organ tersebut menghasilkan enzim-
enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi sederhana
yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.Oleh sebab itu apabila
ada yang mengalami gangguan pasti kesehatan kita terganggu.
Daftar Pustaka

1. Snell, RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran; alih bahasa, Liliana
Sugiharto; editor edisi bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto... (et al). Edisi 6. Jakarta:
EGC, 2006.
2. Eroschenko, VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional ; alihbahasa, Jan
Tamboyang ; editor edisi Bahasa Indonesia, Dewi Anggraini. Edisi 9. Jakarta : EGC,
2003. h. 147-65

3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks & atlas. Edisi 10. Bab : Sistem Cerna.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2003.
4. Arifin F. Penuntun praktikum histologi.Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007
5. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran ECG;
2001.h. 537-87
6. Murray RK, Granner DK. Biokimia harper dan pencernaan absorpsi. Jakarta: EGC;
2003.p.632-44.
7. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2009.h. 497-503

Anda mungkin juga menyukai