Anda di halaman 1dari 7

APN DAN PERAWATAN

NEONATAL ESENSIAL
PADA SAAT LAHIR
No. Dokumen :
DAFTAR No Revisi :
Tanggal Terbit :
TILIK
Halaman :
UPT PUSKESMAS Sumino, S.K.M., M.Kes.
JATIPURO
NIP 196501081986121001
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

KALA I
1.
Beri dukungan dan dengarkan keluhan ibu
Jika ibu tampak gelisah / kesakitan ,biarkan ia berganti posisi
2. sesuai keinginannya,tapi jika tidur disarankan untuk miring
kekiri.
3. Jaga privasi ibu
Izinkan ibu untuk mandi/membasuh kemaluannya setelah
4.
buang air kecil/besar.
Jaga kondisi ruangan agar sejuk.Untuk menjaga kehilangan
5. panas pada bayi baru lahir,suhu ruangan minimal 25 C dan
semua pintu serta jendela harus tertutup
6. Beri minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi
7. Sarankan ibu berkemih sesering mungkin.
Pantau parameter secara rutin dengan menggunakan
8.
partograf
Pasang infus intravena untuk pasien dengan :
* Kehamilan lebih dari 5
* Hemoglobin < 9 g/dl / hematokrit < 27 %
9. * Riwayat gangguan perdarahan
* Sungsang
* Hipertensi
*Persalinan lama
Isi dan letakkan partograp di samping tempat tidur/di dekat
10.
pasien
11. Persiapan rujukan jika terjadi komplikasi.

KALA II,III DAN IV (tergabung dalam 60 langkah APN )


Memeriksa tanda dan gejala kala dua
Memeriksa tanda :
 Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
12.
 Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada
rectum/vaginanya.
 Perineum menonjol dan menipis.
 Vulva vagina dan sfingter ani membuka
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat –
obatan esensial
 Klem,gunting,benang tali pusat,penghisap lender
steril / DTT siap dalam wadahnya.
 Semua pakaian,handuk,selimut dan kain bayi dalam
13. kondisi bersih dan hangat.
 Timbangan,pita ukur,Stetoskop bayi dan
termometer dalam kondisi baik dan bersih.
 Patahkan ampul oksitisin 10 unit dan tempatkan
spuit steril sekali pakai didalam partus set / wadah
DTT.
 Untuk resusitai : tempat tidur
datar,rata,bersih,kering dan hangat,3 handuk atau
kain bersih dan kering,alat penghisap lendir,lampu
sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi.
 Persiapan bila terjadi kegawat daruratan pada ibu :
cairan cristaloid,set infus.

Kenakan baju penutup / celemek plastik yang


14. bersih,sepatu tertutup kedap air,tutup kepala,masker
dan kacamata.
Lepas semua perhiasan pada lengan dan tangan lalu
15.
cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih
kemudian keringkan tangan dengan tisu atau handuk
bersih.
16.
Pakai sarung tangan steril / DTT untu pemeriksaan
dalam
Ambil spuit dengan tangan yanf bersarung tangan,isi
17.
dengan oksitosin 10 unit dan letakkan kembali spuit
tersebut di partus set / wadah DTT / steril tanpa
mengkontaminasi spuit.
Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik
18. Bersihkan vulva dan perineum,dari depan ke belakang
dengan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT.
Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan serviks sudah lengkap.Lakukan amniotomi
19. bila selaput ketuban belum pecah,dengan syarat
kelapa sudah masuk ke dalam panggul dan tali pusat
tidak teraba.
Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
20. larutan klorin 0,5 %,kemudian lepaskan sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan klorin
0,5 % selama 10 menit.Cuci kedua tangan setelahnya
Periksa denyut jantung janin (DJJ) segera setelah
kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam
21.
batas normal (120 – 160 X/ menit). Ambil tindakan
yang sesuai jika DJJ tidak normal.
Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses
Bimbingan Meneran.
22.
Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik.
Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran :
23.  Bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan
pastikan dia merasa nyaman.
 Ajurkan ibu untuk cukup minum.

Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai


dorongan yang kuat untuk meneran.
 Memperbaiki cara meneran apabila caranya tidak
sesuai
 Nilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
24. Segera hubungi dokter spesialis obstetri dan
ginekologi jika bayi belum atau tidak akan segera
lahir setelah 120 menit ( 2 jam ) meneran (
Primigravida ) atau 60 menit ( 1 jam ) meneran (
multigravida ).Jika dikter spesialis obstetri dan
ginekologi tidak ada,segera persiapkan rujukan.
Anjurkan ibu untuk berjalan,berjongkok atau
25. mengambil posisi yang nyaman,jika ibu belum merasa
ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Mempersiapkan Pertolongan Kelahiran Bayi
Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
26.
diameter 5-6 cm,letakkan handuk bersih di atas perut
ibu untuk mengeringka bayi.
27.
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah
bokong ibu.
28.
Buka tutup partus set dan perhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan.
29. Pakai sarug tangan DTT / steril pada kedua tangan
Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6
cm,lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering,sementara tangan yang
30.
lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala.
 Anjurkan ibu untuk meneran sambil bernafas
cepat dan dangkal.
Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakakan yang
sesuai jika hal itu terjadi.
 Jika liliitan tali pusat dileher bayi masih
31. longgar,selipkan tali pusat lewat kepala bayi.
 Jika lilitan talipusat terlalu ketat,klem tali pusat
di dua titik lalu gunting diantaranya.Jangan lupa
untuk tetap lindungi leher bayi.
32.
Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
Membantu Lahirnya Bahu
Setelah kepal melakukan putaran paksi luar,pegang
secara biparietal.Anjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi.
33.  Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis.
 Gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
Membantu Lahirnya Badan Dan Tungkai
Setelah kedua bahu lahir,geser tangan untuk
34.
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
Setelah tubuh dan lengan lahir,lanjutkan penelusuran
tangan yang berada di atas ke
punggung,bokong,tungkai dan kaki bayi.
35.  Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk
di antara kaki dan pegang masing-masing
mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)
Penanganan Bayi Baru Lahir
Lakukan penilaian selintas dan jawablah tiga
pertanyaan berikut untuk menilai apakah ada aspiksia
bayi :
 Apakah kehamilan cukup bulan ?
 Apakah bayi menangis / bernapas / tudak
36. megap – megap ?
 Apakah tonus otot bayi baik / bayi bergerak
aktif ?
Bila ada jawaban TIDAK,bayi mungkin mengalami
asfiksia segera lakukan tindakan resusitasi bayi
baru lahir sambil menghubungi dokter spesialis
anak.Bila dokter spesialis anak tidak ada,segera
Bila tidak ada tanda asfiksia,lanjutkan manajemen bayi
baru lahir normal.
Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu.
 Keringkan bayi mulai dari muka,kepala dan
bagian tubuh lainnya KECUALI BAGIAN
37. TANGAN TANPA MEMBERSIHKAN
VERNIKS.
 Ganti handuk basah dengan handuk yang
kering
 Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas
dada atau perut ibu.
38.
Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada
bayi lain dalam uterus (hamil tunggal).
Manajemen Aktif Kala III
Beritahukan kepada ibu bahwa penolong akan
39.
menyuntikkan oksitosin untuk membantu uterus
berkotraksi baik.
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,suntikkan
40.
oksitosin 10 unit (intramuskuler) di 1/3 paha atas
bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin)
Dengan menggunakan klem,2 menit setelah bayi
lahir,jepit tali pusat pada sekitar 3 cm dari pusat
(umbilikus) bayi (kecuali pada asfiksia neonatus ,
41. lakukan segera mungkin). Dari sisi luar klem
penjepit,dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dary klem
pertama.
Potong dan ikat tali pusat

 Dengan satu tangan ,angkat tali pusat yang


telah dijepit kemudian gunting tali pusat
diantara 2 klem tersebut (sambil lindungi
perut bayi)
 Ikat tali pusat dengan benang DTT / Steril
42. pada sau sisi kemudian lingkarkan kembali
benang ke sisi berlawanan dan lakukan
ikatan kedua menggunakan simpul kunci.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam larutan
klorin 0,5 %
Jangan membungkus puting tali
pusat/mengoleskan cairan /bahan apapun ke
puting tali pusat.

Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke


kulit bayi.Letakkan bayi dengan posisi tengkurap
43.
didada ibu.Luruskan bahu bayi sehigga bayi menempel
dengan baik di dinding dad-perut ibu.Usahakan kepala
bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu.
Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat,kering dan
44. pasang topi pada kepala bayi.Jangan segera
menimbang atau memandikan bayi baru lahir.
45.
Pindahkan klem pada tali pusat hingga brjarak 5 -10
cm dari vulva
Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu,ditepi
46. atas simfisis dan tegangkan tali pusat dan klem dengan
tangan yang lain.
Setelah uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat ke
arah bawah sambil tangan yang lainnya mendorong
uterus ke arah belakang –atas (dorso-kranial) secara
47.
hati-hati (untuk mencegah inversio uteri )
 Jika uterus tidak segera berkontraksi,minta
ibu,suami/anggota keluarga untuk
menstimulasi putting susu.Jika plasenta tidak
lahir setelah 30-40 detik,hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas.

Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial


hingga plasenta terlepas,minta ibu meneran sambil
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian ke arah atas,mengikuti poros jalan lahir
dengan tetap melakukan tekanan dorso-kranial,seperti
gambar berikutnya.

 Jika tali pusat bertambah panjang ,pindahkan


klem hingga berjarak seitar 5-10 cm dari
vulva dan lahirkan plasenta.
48.  Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit
menegangkan tali pusat :
- Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
- Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung
kemih penuh.
- Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
- Ulangi penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya.
- Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam
30 menit setelah bayi lahir.

Saat plasenta terlihat diintroitus vagina,lanjutkan


kelahiran plasenta dengan dengan mengunakan kedua
tangan.
 Jika selaput ketuban robek,pakai sarung
49. tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan
jari – jari tangan atau klem DTT atau steril
untuk mengeluarkan bagian selaput yang
tertinggal.
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban
lahir,lakukan masase uterus dengan meletakkan
telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan
gerakan melingkar secara lembut hingga uterus
50.
berkontraksi (fundus teraba keras).

 Lakukan tindakkan yang diperlukan jika


uterus tidak berkontraksi setelah 15 detik
melaukan rangsangan taktil/masase.
Menilai Perdarahan
 Periksa kedua sisi plasenta yang baaik yang
51. menempel ke ibu maupun janin dan pastikan
bahwa selaputnya lengkap dan utuh.

Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum


52. ,dan lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
perdarahan aktif.
Melakukan Asuhan Pasca Persalinan (Kala IV)
53. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
Mulai IMD dengan memberi cuku waktu untuk
melakukan kontak kulit ibu-bayi (didada ibu minimal 1
54. jam).

 Biarkan bayi mencari dan menemukan


putting dan mulai menyusu.
 Sebagian besar bayi akaan berhasil
melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu
60-90 menit.Menyusu pertama biasanya
berlangsung pada menit ke 45-60,dan
berlangsung selama 10-20 menit.Bayi cukup
menyusu dari satu payudara.
Tunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya dan
biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun
bayi sudah berhasil menyusu
Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai.
 Timbang dan ukur bayi
 Berikan bayi saalep atau tetes mata antibiotik
profiaksis (Tetrasikiln 1 % atau antibiotik lain)
 Suntikkan vitamin K1 1 mg(0,5 ml untuk
sediaan 2 mg/ml) intramuskular di paha kiri
anterolateral bayi.
55.  Pastikan suhu tubuh normal
 Berikan gelang pengenal pada bayi
 Lakukan pemeriksaan untuk melihat adanya
cacat bawaan /tanda- tanda bahaya pada
bayi.
Bila menemukan tanda bahaya ,hubungi
doter spesialis anak .Bila dokter spesialis
anak tidak ada ,segera persiapkaan rujukan.
Satu jam setelah pemberian vitamin k1,berikan
suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan
anterolateral bayi.
 Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar
56. sewaktu-waktu bisa disusukan.
 Letakkan kembali bayi pada dad ibu bila bayi
belum berhasil menyusu di dalam satu jam
pertama dan biarkan sampai bayi berhasil
menyusu.
Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan
perdarahan pervagianm.
 Setiap 2-3 kali dalam 15 menit pertama
pasca persalinan.
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca
57. persalinan
 Setiap 20-30 menit pada jaam kedua pasca
persalinan.
 Lakukan asuhan yang sesuai untuk
penatalaksanan atonia uteri ,jika uterus tidak
berkontraksi dengan baik.
Ajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus
58. dan menilai kontraksi,mewaspadai tanda bahaya pada
ibu,serta kapan harus memanggil bantuan medis.
59. Evaluasi dan estimasi julah kehilangan darah.
Periksa tekanan darah ,nadi dan keadaan kandung
kemih ibu setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
persalinan.
60.
 Periksa temperatur ibu sekali setiap jam
selama 2 jam pertama pasca persalianan.
 Lakukan tindakan yang sesuai untuk temuan
yang tidak normal.
Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa
bayi bernapas dengan baik (40-60 kali/menit) serta
61. suhu tubuh nomal (36,5-37,50C).
 Tunda proses memandikan bayi yang baru
saja lahir hingga 24 jam setelah suhu stabil.
Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
62. klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit).Cuci dan
bilas peralatan setelah didekontaminasi
63.
Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
sampah yany sesuai.
Bersihkan badan ibu mengunakan air DTT.Bersihkan
64. sisa cairan ketuban ,lendir dan darah.Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering.
Pastikan ibu merasa nyaman
65.
 Bantu ibu memberikan ASI
 Anjurkan keluarga untuk memberi ibu
minuman dan makanan yang diinginkannya.
66.
Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin
0,5 %
Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin
67. 0,5 % balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih
68. mengalir kemudian dengan tisu atau handuk yang
kering dan bersih.
Lengkapi partograf (halaman depan dan
69.
belakang),periksa tanda vital dan asuhan kala IV

Compliance rate (CR) = ………………………………………….......%.


…………………………
Pelaksana/Audito

.......................................

Anda mungkin juga menyukai