Anda di halaman 1dari 3

MERIVIEW PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA DENGAN KONDISI REAL DI KAMPUS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN
AGENG TIRTAYASA

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Penyusunan standar keselamatan
dan kesehatan kerja perkantoran bertujuan untuk mewujudkan kantor yang sehat, aman, dan
nyaman demi terwujudnya karyawan sehat, selamat, bugar, berkinerja, dan produktif.

Gedung Dekanat FT. UNTIRTA terdiri dari 5 lantai, yakni :


 Lantai 1 : Ruang Tata Usaha ( sekretariat ), ruang Dekan, ruang BPP, ruang ICT, ruang
WD I, ruang WD II, ruang WD III.
 Lantai 2 : Ruang Auditorium
 Lantai 3 : Ruang Jurusan TEKNIK SIPIL, dan ruang Jurusan TEKNIK MESIN
 Lantai 4 : Ruang Jurusan TEKNIK KIMIA, dan ruang Jurusan TEKNIK INDUSTRI
 Lantai 5 : Ruang Jurusan TEKNIK METALURGI, dan ruang Jurusan TEKNIK
ELEKTRO.

Pada gedung dekanat terdapat 2 tangga yang dapat kita gunakan, tangga pertama terdapat
disebelah timur dan tangga kedua terdapat di sebelah barat. Tangga darurat yang terdapat
disebelah barat berada 12 m dari pintu keluar, lebar tangga sekitar 1,2 m. ini menunjukkan sudah
sesuai dengan Peraturan tentang Standar K3 Perkantoran Pasal 14 ayat (4). Namun sangat
disayangkan pada tangga tersebut banyak kabel yang berserakan dan dapat membahayakan
orang yang akan melintasi tangga tersebut.

Peralatan sistem perlindungan bangunan gedung apabila terjadi kebakan juga tersedia di
gadung dekanat antara lain :
1. Hydrant, befungsi sebagai sumber air untuk memadamkan apisaat terjadinya kebakaran.
2. Trolley, yaitu alat pemadam api berat (APAB)
3. Thermatic system, yakni pemadam api otomatis apabila terdapat api yang menyala dan
terdeteksi oleh sensor.
Dengan adanya alat-alat tersebut maka sudah sesuai dengan pasal 14 ayat (5) tentang standar
keselamatan kerja yang ada di gedung dekanat ini.

Kemudian untuk standard an persyaratan kesehatan lingkungan perkantoran, gedung ini


sudah menyediakan toilet pria dan wanita yang terpisah, tempat cuci tangan, sarana tempat
ibadah, dan dapur umum yang terdapat di setiap lantai sesuai dengan pasal 20 ayat (2) tentang
Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran. Namun juga sangat disayangkan banyak
toilet yang rusak dan tidak bias digunakan serta tempat cuci tangan yang tidak di sediakan sabun
yang akibatnya akan menimbulkan berbagai macam penyakit.
Pada standar ergonomi perkantoran di gedung dekanat ini
Paragraf 5
Standar Ergonomi Perkantoran
Pasal 21
Standar Ergonomi Perkantoran meliputi:
a. luas tempat kerja;

b. tata letak peralatan kantor;

c. kursi;
d. meja kerja;
e. postur kerja;
f. koridor;
g. durasi kerja; dan
h. penanganan beban manual (manual handling).

Anda mungkin juga menyukai