ke
Respons Imun Humoral
Imunitas humoral diperantarai oleh antibodi serum, yang merupakan protein yang
disekresi oleh sel B. Sel B yang diaktifkan, akan mensekresi antibodi, setelah pengikatan
Nama : Erta Erwan SLAM
Imunologi veteriner NIM: 1502101010204
antigen ke membran molekul imunoglobulin (Ig), yaitu reseptor sel B (BCR), yang
ke
diekspresikan oleh sel B tersebut. Sudah diperkirakan bahwa setiap sel B mengekspresikan
sampai 105 BCR dari spesifisitas yang sama. Sekali diikat, sel B menerima signal untuk
memulai mensekresi bentuk imunoglobulin ini, yang merupakan suatu proses yang
menginisiasi respon antibodi yang optimal dengan maksud untuk mengeliminasi antigen dari
hospes.
A. Antibodi
Antibodi adalah suatu campuran heterogenus dari globulin serum, yang
saling bekerja sama untuk menunjukkan kemampuan mengikat antigen spesifik. Semua
globulin serum dengan aktivitas antibodi dinamakan immunoglobulin Semua molekul
immunoglobulin mempunyai struktur umum yang memungkinkan untuk melakukan dua
hal : (1) mengenal dan mengikat secara spesifik struktur unik yang ada pada antigen, yang
disebut epitop, dan (2) menampilkan fungsi biologik setelah berkombinasi dengan
antigen. Ikatan antara antigen dengan antibodi tidak kovalen, tetapi tergantung pada
bermacam-macam ikatan dengan kekuatan yang lemah, seperti ikatan hidrogen, van der
Waals, ikatan hidrofobik. Karena sifat ikatan yang lemah ini, kesuksesan ikatan antara
antigen dan antibodi tergantung pada area yang sangat dekat dan sesuai, yang dapat
dibayangkan seperti kontak antara kunci dan gembok (a lock and a key).
Elemen lain yang penting dalam respon imun humoral adalah sistem komplemen.
ke
Reaksi antara antigen dan antibodi mengaktifkan sistem komplemen ini, yang terdiri dari
satu seri enzim serum, dan akhir dari reaksi aktivasi komplemen adalah lisis sel target atau
meningkatkan proses fagositosis oleh sel fagosit. Aktivasi komplemen juga menghasilkan
rekrutmen sel PMN (phagocytic polymorpho nuclear), yang merupakan bagian sistem
imun perolehan. Aktivitas ini memaksimalkan efektivitas respon imun humoral terhadap
agen yang menyerbu.
Secara umum antibodi dapat diartikan sebagai protein yang dapat ditemukan pada
plasma darah dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan
menetralisir benda asing seperti bakteri dan virus. yang terbuat dari sedikit struktur dasar
yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua rantai ringan.
Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang disebut sel limfosit B.
B. Pembagian antibody
Limfosit B membentuk sistem kekebalan di dalam cairan tubuh (humor),
sehingga efektif dalam mengatasi infeksi oleh bakteri dan virus yang bersifat ekstraseluler.
Sel Limfosit B dapat membentuk struktur protein khusus, yaitu Immunoglobulin atau
disebut juga antibodi. Protein khusus ini dimigrasikan ke bagian membran sel, kemudian
berfungsi mengenali dan mengikat sel asing atau organisme asing yang ditemui, dan
melumpuhkannya. Antibodi pada dasarnya adalah protein yang sangat spesifik yang
terbentuk sebagai respons dari kehadiran antigen. Immunoglobin terdiri dari dua rantai
ringan (Light Chain, rantai L) dan dua rantai berat (Heavy Chain, rantai H). Setiap rantai
L dan H terdiri atas dua terminal, yaitu terminal C (Constant) dan terminal V (Variable).
Tabel 1. Sifat dan bentuk klas antibodi IgA, IgE, IgD dan IgM pada manusia dan mencit sama
Antibodi Rantai pendek (CL) Subtipe Rantai panjng (CH)
IgA Kappa / lambda IgA1 Alfa 1
Kappa / lambda IgA2 Alfa 2
IgE Kappa / lambda - ε
IgD Kappa / lambda - δ
IgM Kappa / lambda - μ
Tabel 2. Sifat dan bentuk subklas antibodi IgG pada manusia dan mencit berbeda
Manusia mencit
Antib Rantai Subtipe Rantai Subtipe Rantai
odi pendek*) panjang panjang
Nama : Erta Erwan SLAM
Imunologi veteriner NIM: 1502101010204
Imunoglobulin D (IgD)
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penanda
permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal.
Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA.
Imunoglobulin E (IgE)
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan
mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan
pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE,
Nama : Erta Erwan SLAM
Imunologi veteriner NIM: 1502101010204
imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan
ke
histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat
berguna untuk melawan parasit.
Imunoglobulin M (IgM)
Imunoglobulin m ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai
waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi.
Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan
adanya infeksi baru atau adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan
aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam
mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk setelah terbentuk T-independen antigen, dan
setelah imunisasi dengan T-dependent antigen.
Imunoglobulin G (IgG)
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang
paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan
peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas
yang baik (sebagai serum transfer). IgG dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG
adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. Kemampuannya
melewati plasenta untuk setiap jenis hewan berturut-turut adalah:
Rodentia>primata>anjing/kucing> manusia=babi=kuda. IgG adalah opsonin yang baik
sebagai pagosit pada ikatan IgG reseptor. Imunoglobulin ini merangsang “antigen-
dependen cel-mediated cytotoxicity” (ADCC)-IgG Fab untuk mengikat target sel, “Natural
Nama : Erta Erwan SLAM
Imunologi veteriner NIM: 1502101010204
Killer”(NK) Fc-reseptor, mengikat Ig Fc, dan sel NK membebaskan citotoksik pada sel
ke
target. IgFc juga mengaktifkan komplemen, menetralkan toksin, imobilisasi bakteri dan
menghambat serangan virus.
Sel limfosit juga turut serta dalam melumpuhkan mikroba yang masuk kedalam
ke
tubuh, hanya saja dengan mekanisme yang berbeda. Sel limposit B dengan reseptor
komplemen berikatan dengan antigen dari bakteri atau organisme patogen. Hal ini untuk
mengenali antigen tersebut. Limfosit B akan membelah dan berdiferensiasi menjadi sel
memori dan sel plasma. Sel plasma menyekresikan antibodi yang dapat melumpuhkan
mikroba yang masuk ke dalam cairan tubuh (humor). Target operasi limfosit B adalah
bakteri, virus yang berada di luar sel, jamur dan protista. Limfosit T membentuk sistem
kekebalan seluler. Sel sitotoksik akan menempel pada sel yang sudah terinfeksi virus, sel
kanker, atau sel asing yang ditransplantasikan ke tubuh. Reseptor pada sel T penolong
berikatan dengan kompleks MHC-antigen makrofag. Ikatan ini menyebabkan sel T
penolong menghasilkan hormon interleukin yang menginduksi sel T penolong untuk
membelah dan berdiferensiasi menjadi sel memori. Sel T penolong juga dapat berikatan
dengan sel limfosit B dan menginduksi (dengan bantuan hormon interleukin) sel limfosit
B untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi sel memori dan sel plasma. Sel plasma
akan menyekresikan antibodi.
Antibodi yang disekresikan sel plasma akan berikatan dengan antigen mikroba,
untuk kemudian dapat dikenali oleh makrofag dan dicerna. Fenomena ini disebut opsonic
adherence (Opsin adalah istilah yang berarti “bersiap untuk makan”) atau opsonisasi.
Proses ini pada dasarnya adalah mekanisme penandaan sel mikroba pelumpuh antigen
dengan antibodi. Sel T sitotoksik juga dapat aktif membelah dan berdiferensiasi dengan
bantuan hormon interleukin yang disekresikan dari sel T penolong. Sel sitotoksik
mengenali sel-sel asing atau sel yang terinfeksi virus di dalam tubuh, kemudian
menguraikan membran selnya dengan protein yang dihasilkannya. Hal ini sangat penting,
karena antibodi tidak dapat menyerang patogen yang telah menginfeksi sel tubuh.
D. Kerja Antibodi
Nama : Erta Erwan SLAM
Imunologi veteriner NIM: 1502101010204
ke
Kompleks Ag – Ab : dibentuk ketika antibodi mengikat antigen yang dikenalinya
Aktivasi komplemen: Baik IgG dan IgM dapat menstimulasi sistem komplemen
sehingga melisiskan sel mikroba dan terjadi inflamasi
Daftar pustaka
Guytan, Arthur. 2010. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakrta. EGC. Hal 556-562.
Sherwood, Laurale. 2014. Fisiologi manusia. Jakarta. EGC. Hal 456- 460.