Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhtaza Aziziya S

NIM : 03031381520064
Shift : Jumat, 13.30-15.30
Kelompok :2

PACKAGE BOILER

1. Pengertian Boiler
Boiler merupakan suatu alat yang berbentuk bejana tertutup yang dapat
digunakan untuk menghasilkan uap panas atau lebih tepatnya disebut steam. Dan
steam itu sendiri diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan
bahan bakar. Boiler dirancang untuk memindahkan kalor dari suatu bahan bakar
yang digunakan. Dari pengertiannya tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa
boiler berfungsi untuk memproduksi steam atau uap yang dapat digunakan untuk
proses atau kebutuhan selanjutnya pada industri. Seperti yang kita ketahui bahwa
steam dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi
dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bahan bakar yang digunakan
untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak. Boiler
berfungsi untuk mengkonversi energi potensial menjadi kalor atau energi panas.
Dalam bahasa yang lebih sederhana lagi boiler itu merupakan alat untuk
mendidihkan air hingga menimbulkan uap, dan uapnya itu yang akan digunakan
untuk kebutuhan atau proses selanjutnya. Air panas atau steam pada tekanan
tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah
media yang berguna untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan
sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali,
menghasilkan tenaga yang mana menyerupai bahan peledak yang terbuat dari
campuran belerang, arang, kalium nitrat, yang akan terbakar dengan sangat cepat.
Boiler diproduksi dalam berbagai jenis, ukuran, dan konfigurasi yang
berbeda-beda tergantung dari karakteristik bahan bakar, heating output yang
diinginkan sesuai spesifikasi, dan kebutuhan pengendalian emisi yang dihasilkan
oleh boiler tersebut. Beberapa boiler hanya dapat memproduksi hot water,
sedangkan yang lainnya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan steam atau uap.
Boiler tersusun dari beberapa komponen seperti cerobong, superheater,
steam drum, economizer, dan komponen penting lainnya. Salah satu komponen
terpenting pada sistem boiler adalah economizer yang berperan membantu
memanaskan feed water atau air umpan yang akan digunakan di dalam boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
2. Jenis-jenis Boiler

2.1. Fire Tube Boiler


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler
ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah
sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan
steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers
dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam
operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi
sebagai “paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.

2.2. Water Tube Boiler


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk
ke dalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk
steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan
tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga.
Water tube boiler yang sangat moderen dirancang dengan kapasitas steam antara
4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boiler
yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak dan gas.

2.3. Package Boiler


Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai suatu paket yang
lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air,
suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Package boiler
biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube dengan
transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi.
Ciri-ciri dari package boiler adalah kecilnya ruang pembakaran dan
tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan yang lebih cepat ,
banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki
perpindahan panas konvektif yang baik, sistem forced atau induced draught yang
menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik, sejumlah lintasan/pass
menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass-nya, yaitu berapa
kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai
lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang
paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass/lintasan dengan dua set fire-
tube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler. Di dalam lingkungan
PJB/PLN, boiler tipe ini hampir selalu ada di unit PLTU, yang dipergunakan
sebagai penghasil steam untuk tujuan start-up PLTU utama dan juga untuk uap ke
desalination plant (plant untuk mengurangi kadar garam di dalam air).

2.4. Circulated Fluidized Bed (CFB)


Pembakaran dengan menggunakan jenis boiler jenis circulated fluidized
bed (CFD) muncul sebagai alternatif yang memungkinkan dan memiliki kelebihan
yang cukup berarti dibandingkan dengan sistem pembakaran yang konvensional
dan memberikan banyak keuntungan yaitu rancangan boiler yang kompak,
fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan
berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti SO x dan NOx. Bahan bakar
yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara, barang tolakan dari tempat
pencucian pakaian, sekam padi dan limbah pertanian lainnya. Boiler fluidized bed
memiliki kapasitas kisaran antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan ke atas
melalui bed partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus , partikel
tidak akan terganggu pada kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya
berangsur-angsur naik, terbentuklah, suatu keadaan dimana partikel tersuspensi
dalam aliran udara-bed tersebut disebut dengan “terfluidisasikan”.
Dengan kenaikan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung,
turbulensi yang kuat, pencampuran cepat, dan pemberntukan permukaan bed yang
rapat. Bed partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti
fluida “bed gelembung fluida/bubble fluidized bed”. Pasir silika digunakan sebagai
media perpindahan panas yang baik untuk mempertahankan ruang bakar. Jika
partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala
batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus-menerus ke bed, batubara akan
terbakar dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam.
Pembakaran dengan circulated fluidized bed (CFB) berlangsung pada suhu
sekitar 8400C hingga 950oC. Karena suhu ini jauh berada di bawah suhu fusi abu,
maka pelelehan abu dan permasalahan terkait di dalamnya dapat dihindari. Suhu
pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien
perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidized bed dan
ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan
melalui dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi
minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin operasi bed yang lebih
stabil dan menghindari terbawanya partikel ke dalam jalur gas.

2.5. Pulverize Fuel Boiler


Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar
batubara menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang
lebih besar juga menggunakan jenis batubara yang halus. Teknologi ini
berkembang dengan baik dan di seluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari
90 persen kapasitas pembakaran menggunakan batubara jenis ini.
Batubara bubuk dihembuskan dengan sebagian udara pembakaran masuk
menuju plant boiler melalu serangkaian nozzle burner. Udara sekunder dan tersier
dapat juga ditambahkan. Pembakaran berlangsung pada suhu dari 1300-1700 oC,
tergantung dari kualitas batubara. Waktu tinggal partikel dalam boiler biasanya 2
hingga 5 detik, dan partikel harus cukup kecil untuk pembakaran yang sempurna.
Sistem ini memiliki banyak keuntungan seperti kemampuan membakar berbagai
jenis kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan muatan,
penggunaan suhu udara pemanas awal yang tinggi dan lain sebagainya.
Pada pulverize boiler, sistem pembakaran dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu tangential burner dan front and rear burner. Pembakaran tangensial adalah
pembakaran yang menggunakan empat buah titik pembakaran dari masing-masing
sudut untuk menciptakan bola api pada pusat furnace. Dimana pada masing-
masing sudut memiliki titik pembakaran atau burner bertingkat. Secondary air
merupakan saluran pembawa udara pembakaran. Coal nozzle adalah saluran
pembawa batubara yang dibawa oleh PA fan (primary air fan) dari pulverizer/coal
mill. Pembakaran tangensial memiliki kelebihan mampu membakar secara cepat,
pembakaran lebih sempurna karena api yang memusat sehingga efektivitas bagus.
Namun memiliki kekurangan yaitu setting sudut pembakaran yang sulit.
Apabila setting tidak tepat, maka tidak dapat membentuk konsentris. Sementara
itu, front and rear adalah boiler yang menggunakan 2 sisi pembakaran yang saling
berhadapan satu sama lain. Dibandingkan tipe tangensial, jenis ini lebih mudah
dalam hal setting atau dengan kata lain toleransi sudut pembakarannya lebih besar.
Selain itu, lebih mudah untuk maintenance. Namun dari segi kualitas pembakaran,
masih dibawah dari kualitas yang dimiliki oleh tangential burner.

3. Package Boiler
Pada tahun 1950 awal, kementerian bahan bakar dan daya United Kingdom
disponsori penelitian peningkatan boiler plant. Hasil dari penelitian ini adalah
package boiler. Dihasilkan dari pengembangan yang lebih lanjut pada ekonomi
tiga-pass wet back boiler. Kebanyakan boiler ini didesain untuk menggunakan
minyak dibandingkan dengan batubara. Disebut boiler paket sebab sudah tersedia
sebagai suatu paket yang lengkap dengan burner, level control, feedpump dan
seluruh peralatan dan mountings yang diperlukan. Saat dikirim ke pabrik, hanya
memerlukan steam, air, dan blowdown pipework, suplai bahan bakar, dan koneksi
listrik yang dibuat untuk operasinal atau saat beroperasi. Pngembangan juga
memiliki efej yang signifikan dalam ukuran fisik untuk keluaran yang diberikan.
Tempat terbentuknya diinginkan untuk membuat boiler sangat kecil apabila
dimungkinkan untuk menghemat bahan dan oleh karena itu menjaga kompetitif
produk. Efisiensi dibantu dengan membuat boiler sangat kecil sebagaimana secara
praktik, boiler yang lebih kecil dan luas permukaannya yang kecil, panas yang
kecil hilang ke lingkungan.
Package boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan
fire tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri-ciri
dari package boiler yaitu kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang
dilepas menghasilkan penguapan lebih cepat, banyaknya jumlah pipa berdiameter
kecil membuatnya memiliki perpindahan panas konvektif yang baik, sistem forced
atau induced draught yang menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik,
sejumlah lintasan atau pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang
lebih baik.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass-nya, yaitu berapa
kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai
lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang
paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass atau lintasan dengan dua set
fire-tube atau pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler. Di dalam
lingkungan PJB/PLN, boiler tipe ini hampir selalu ada di unit PLTU, yang
dipergunakan sebagai penghasil steam untuk tujuan start-up PLTU utama. dan
juga untuk uap ke desalination plant atau plant yang berfungsi untuk mengurangi
kadar garam yang ada di dalam air. Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-
pipa dan air umpan boiler yang ada di dalam shell untuk diubah menjadi steam.
Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relatif
kecil dengan tekanan steam rendah sampai dengan tekanan sedang. Sebagai
pedoman, fire tube boilers ini kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000
kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan
bahan bakar seperti minyak bakar, gas atau bahan bakar padat. Untuk alasan
ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi sebagai paket boiler atau
boiler yang dirakit oleh pabrik untuk semua jenis bahan bakar yang ada. Pada fire
tube boiler, terdapat beberapa keuntungan yaitu proses pemasangan yang mudah,
tidak membutuhkan pengaturan yang khusus, dan tidak membutuhkan area yang
besar untuk 1HP Boiler. Sedangkan kekurangannya adalah kapasitas relatif kecil,
dan tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan atau diperbaiki.
4. Komponen Package Boiler
1) Furnace, ini merupakan temapt pembakaran bahan bakar. Adapaun
bagian-bagian dari furnace diantaranya adalah ruang pengapian, burner, exhaust
for flue gas, refactory, charge dan discharge door.
2) Steam drum, merupakan tempat penampungan air panas dan
pembangkitan steam. Hasilnya merupakan steam yang masih bersifat jenuh.
3) Superheater, komponen ini berfungsi untuk mengeringkan steam yang
masih jenuh ke bentuk steam yang siap untuk menghasilkan turbin.
4) Air heater, merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi kelembaban udara
yang akan masuk ke tungku pembakaran.
5) Economizer, merupakan komponen yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang sudah terkondensasi dari sebelumnya maupun dari
sistem yang baru.
6) Safety Valve, merupakan saluran buang steam jika tekanan steam
melebihi kemampuan tekanan boiler.
7) Blowdown valve, merupakan saluran yang berfungsi membuang
endapan yang ada di dalam pipa steam.
5. Sistem Kerja Boiler

3.1. Boiler System


Air keluaran dari high pressure heater akan mengalami pemanasan lebih
lanjut pada economizer dengan memanfaatkan flue gas dari boiler. Setelah
melewati economizer, air akan menuju steam drum. Di dalam steam drum, level
air dijaga 50 persen dari volume steam drum. Kondisi air dalam steam drum
berupa cairan jenuh (liquid vapor). Dari steam drum, air akan mengalir turun
melalui downcomer hingga mencapai bottom head. Karena pipa pada boiler
membentuk huruf U, maka air akan mengalir ke atas pada water wall.
Pada water wall, air mengalami pemanasan oleh burner hingga mencapai
kondisi uap jenuh. Air yang telah menjadi uap jenuh, akan kembali ke steam drum
untuk mengalami pemanasan lanjut pada superheater. Dari steam drum, uap akan
di-filter oleh mis separator. Uap akan dipanaskan lagi oleh primary superheater
kemudian dilanjutkan pemanasan kembali oleh secondary superheater dan final
superheater. Kemudian uap tersebut akan diekspansikan ke turbin. Exhaust pada
IP (intermediate turbine), turbin akan mengalami pemanasan ulang oleh reheater
yang memanfaatkan flue gas (gas buang) dari boiler. Setelah mengalami
pemanasan, uap menjadi superheated kembali dan diekspansikan ke IP turbin.

3.2. Fuel and Firing System


Dalam fuel and firing system untuk bahan bakar batubara, komponen
utama yang diperlukan yaitu batubara dan udara pembakaran. Batubara berasal
dari coal yard disuplai ke hopper (silo) sebagai penampungan sementara melalui
conveyor. Pada bagian bawah silo, terdapat coal feeder yang dapat mengatur
seberapa banyak jumlah batubara yang akan masuk ke dalam pulverizer.

Anda mungkin juga menyukai