3.1.1. Alat 1) Shell and tube heat exchanger 2) Pompa 3) Flowmeter 4) Pressure gauge 5) Termokopel 3.1.2. Bahan 1) Fluida panas dengan suhu air 50oC 2) Fluida dingin dengan suhu air 35oC
3.2. Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Bebas 1) Jenis baffle 2) Kemiringan sudut pada helical baffle 3.2.2. Variabel Tetap 1) Jenis heat exchanger 2) Bahan heat exchanger 3) Temperatur fluida panas masuk 4) Temperatur fluida dingin masuk 3.2.3. Variabel Terikat 1) Koefisien perpindahan panas 2) Pressure drop 3) Laju perpindahan panas
3.3. Prosedur Percobaan
1) Siapkan rangkaian alat shell and tube heat exchanger agar siap beroperasi. 2) Pasanglah segmental baffle pada shell and tube heat exchanger. 3) Hidupkan pompa untuk mengalirkan fluida dingin ke nozzle shell heat exchanger pada flow rate 0,083 kg/s menggunakan flowmeter. 4) Hidupkan pompa untuk mengalirkan fluida panas ke nozzle tube heat exchanger pada flow rate 0,16667 kg/s menggunakan flowmeter. 5) Catat suhu yang keluar dari tube heat exchanger menggunakan termokopel. 6) Catat tekanan yang masuk dan keluar pada shell dan tube heat exchanger menggunakan pressure gauge. 7) Lakukan percobaan diatas dengan menggunakan helical baffle. 8) Ulangi langkah 1-6 dengan variasi kemiringan sudut helical baffle sebesar 60, 120, 180, 240, dan 300.