Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2338-4018

DIAGNOSA PENYAKIT SINUSITIS PADA ORANG DEWASA DAN ANAK


MENGGUNAKAN METODE CERTANTY FACTOR
Agus Rianto ( aguscipz@gmail.com )
Bebas Widada( bbswdd@yahoo.com )
Didik Nugroho( didikhoho@gmail.com )

ABSTRAK
Sistem pakar untuk diagnosa penyakit sinustis ini merupakan suatu sistem pakar
yang dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa penyakit sinusitis dengan basis
pengetahuan yang dinamis. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang
spesifik, dengan adanya sistem pakar bukan berarti akan menganggantikan perannya para
pakar melainkan sebagai sarana untuk membantu mengetahui diagnosa jenis penyakit
sebelum berkonsultasi dengan ahlinya. Metode sistem pakar yang dipakai adalah certainty
factor. Sistem pakar ini akan menampilkan pilihan gejala yang dapat dipilih oleh user,
dimana setiap pilihan gejala akan membawa user kepada pilihan gejala selanjutnya sampai
mendapatkan hasil akhir, sistem akan menampilkan pilihan gejala user, dan penyakit yang
diderita. Sistem tersebut memberikan hasil berupa kemungkinan penyakit yang dialami,
persentase keyakinan, serta nilai keyakinan yang diberikan oleh pengguna dalam menjawab
pertanyaan selama sesi konsultasi ketika menggunakan sistem ini.
Kata Kunci : Sinusitis, Diagnosa, Certainty Factor

I. PENDAHULUAN dibutuhkan data yang diperoleh dari


Sinusitis merupakan penyakit yang sering sumbernya. Adapun data yang dibutuhkan
ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari, berasal dari:
bahkan dianggap sebagai salah satu 2.1. Jenis Data
penyebab gangguan tersering di seluruh dunia Data dapat didefinisikan sebagai deskripsi
[1]. Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi dari sesuatu yang dihadapi. Data dapat berupa
mukosa sinus paranasal. Penyebab utamanya catatan- catatan dalam kertas, buku atau
ialah selesma (common cold) yang merupakan tersimpan dalam file di database. Data akan
infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti menjadi bahan dalam suatu proses
oleh infeksi bakteri [1]. pengolahan data. Data yang ada dalam
Sering sekali penyakit sinusitis dianggap penelitian ini ada dua yaitu:
hanya penyakit biasa, hingga penyakit a. Data primer
semakin parah karena penanganan yang Data primer dalam penelitian ini didapat dari
kurang tepat hingga harus dibawa ke dokter. hasil kegiatan wawancara yang dilakukan
Masalah akan muncul saat terbatasnya jam dengan dokter spesialis penyakit THT Dokter
praktek dokter sehingga dokter sulit ditemui. sudargo, Str. Data yang diperoleh antara lain
Dari permasalahan tersebut dapat dipermudah data penyakit dan data gejala penyakit
dengan membangun aplikasi Certainty factor. b. Data Sekunder
Metode certainty factor ini sebelumnya Data sekunder dalam penelitian ini didapat
digunakan dalam penelitian sistem pakar dari catatan dari dokter dan dari buku atau
diantaranya sistem pakar diagnosa awal jurnal - jurnal ilmiah yang berkaitan dengan
kanker serviks, dan penyakit hewan. Maka diagnosa penyakit Sinusitis.
dengan metode ini diterapkan diagnosa 2.2. Metode Pengumpulan Data
penyakit sinusitis. a. Teknik Wawancara
Metode wawancara / tanya jawab
II. METODE PENELITIAN merupakan metode yang secara langsung
Pada tahap ini dilakukan peninjauan ke mencari informasi dengan cara meminta
sistem yang akan diteliti untuk mengamati keterangan kepada dokter spesialis THT.
serta penelitian lebih dalam dan menganalisa b. Teknik Observasi
permasalahan yang ada pada sistem yang Mengadakan pengamatan langsung
berjalan. Untuk mendukung penelitian bagaimana proses konsultasi pasien kepada

46 Jurnal TIKomSiN
dokter tentang gejala penyakit Sinusitis antara dengan tabel yang lainnya saling
lain: Melakukan pengamatan secara langsung berhubungan.
dalam proses pendaftaran pasien dan proses c. Tahap Implementasi Sistem
konsultasi pasien. Perancangan program dan implementasi
c. Studi Pustaka program yang sudah siap akan dilakukan pada
Dengan cara mencari referensi atau teori tahap ini, dengan kriteria program dapat
yang diperlukan melalui buku-buku acuan dan digunakan dengan mudah dan dipahami oleh
jurnal ilmiah yang ada kaitannya dengan user. Perancangan program harus mengacu
masalah-masalah pembuatan sistem pakar pada alur data yang telah dibuat terlebih
diagnosa penyakit Sinusitis dahulu . dan pada tahap ini perlu adanya
2.3. Langkah Penelitian penjelasan mengenai penggunaan sistem
a. Tahap Langkah Penelitian kepada user.
1. Mendesign Sistem Penambah 1) Implementasi Perangkat Lunak
Pengetahuan. Dalam implementasi sistem web ini harus
2. Membuat Basis Pengetahuan didukung oleh perangkat lunak agar sistem ini
3. Membuat motor inferensi berjalan sebagaimana mestinya.
b. Tahap Desain (System design) 2) Implementasi Perangkat Keras
1) Diagram Konteks Adapun spesifikasi minimal perangkat
Diagram Konteks adalah suatu bagan keras yang digunakan untuk mendukung
yang menggambarkan aliran data yang pembuatan maupun menjalankan aplikasi ini
dijabarkan secara global yang selanjutnya sebagai berikut :
diolah dalam proses pengolahan data untuk 1. Prosesor intel pentium IV atau setara
menghasilkan informasi 2. Harddisk 40 Gb.
2) Hierachy Input Proses Output (HIPO) 3. Ram 128 Mb.
Bagan berjenjang yang digunakan untuk 4. Kabel Jaringan.
mempersiapkan penggambaran diagram arus 5. Vga 128 Mb.
data untuk menuju level – level lebih bawah. 6. Mouse, keyboard dan Monitor.
Bagan berjenjang digambarkan dengan
menggunakan notasi diagram arus. d. Pengujian Sistem
3) Diagram Arus Data Metode pengujian ada dua macam yaitu
Diagram arus data level 0 merupakan pengujian Black Box dan Pengujian Algoritma.
penjabaran dari diagram konteks. Tetapi pada 1) Pengujian Black Box
DFD ini lebih mengarah pada suatu proses pengujian aspek fundamental sistem
dan merupakan gabungan proses secara tanpa memperhatikan struktur logika internal
keseluruhan . perangkat lunak. Metode ini di gunakan untuk
4) Desain Database mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi
Database merupakan kumpulan dari data dengan benar. Pengujian Black Box
yang saling berhubungan satu dengan yang merupakan metode perancangan data uji yang
lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.
dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk 2) Pengujian validitas
memanipulasinya. Pengujian validitas adalah pengujian
5) Desain Input dengan dataa dan menggunakan cara
Desain input biasanya berbentuk formulir matematika untuk membuktikan kebenaran.
yang merupakan dasar untuk memasukkan Pengujian ini membadingkan antara hasl
suatu data ke sistem. Desain input pada sistem dengan hasil analisa pakar.
sistem ini antara lain desain input data
penyakit, desain input data gejala penyakit, III. TINJAUAN PUSTAKA
desain input relasi penyakit, desain input daftar 3.1. Sistem Pakar
pasien, desain input konsultasi pasien. Sistem pakar (expert system) adalah
6) Desain Output suatu metode artificial intelegence yang
Desain Output biasanya berbentuk laporan berguna untuk meniru cara berfikir dan
yang merupakan hasil kleuaran dari sistem. penalaran seorang ahli dalam mengambil
7) Entity Relationship Model (ERD) keputusan berdasarkan situasi yang ada. Ini
Entity Relation Diagram atau disebut merupakan bagian aplikasi spesialisasi fungsi
dengan ER Diagram dibuat dengan tujuan seorang pakar.[2]
untuk menggambarkan relasi antar tabel
Jurnal TIKomSiN 47
3.2. Metode Certainty Factor 3.5. Hyper Text Markup Language
Faktor kepastian (certainty factor) PHP merupakan bahasa skrip yang
diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam digunakan untuk membuat halaman Web yang
pembuatan MYCIN. Certainty factor dinamis. PHP bersifat open source product.
merupakan nilai parameter klinis yang Pengguna dapat merubah source code dan
diberikan MYCIN untuk menunjukan besarnya mendistribusikannya secara bebas serta
kepercayaan. Certainty factor menunjukan diedarkan secara gratis. PHP bersifat server
ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau side scripting yang dapat ditambahkan ke
aturan. Notasi faktor kepastian ini adalah [1] dalam HTML, sehingga suatu halaman web
CF(Rule) = MB(H, E) – MD(H, E) (1) tidak lagi bersifat statis, namun bersifat
1 if P(H) = 1 dinamis. PHP pertama kali dibuat oleh
MB(H|E)= max[P(H|E) , P(H)] - P(H)
otherwise Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu
1 - P(H)
(2) itu PHP masih bernama FI (Form Interpreter),
1 if P(H) = 0
yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang
MD(H|E)= min[P(H|E), P(H)] - P(H)
- P(H)
otherwise digunakan untuk mengolah data form dari
(3) web.[4][5]
keterangan:
P(H) = probabilitas kebenaran hipotesa H IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
P(H|E) = probabilitas bahwa H benar karena Pada tahap analisa sistem ini, sebagai
fakta E tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah,
P(H) dan P(H|E) merepresentasikan keyakinan maka dibuat suatu rancangan sistem.
dan ketidak yakinan pakar. Perncangan sistem adalah tahapan yang
3.3. Sinusitis berguna untuk memperbaiki efisiensi kerja
Sinusitis merupakan peradangan pada suatu sistem yang telah ada. Tahap ini dapat
saluran rongga tengkorak yang digambarkan sebagai tahap untuk
menghubungkan hidung dengan rongga mata. membangun suatu sistem dan
Biasanya sinus berisi udara, tetapi ketika sinus mengkonfigurasi kompunen – komponen lunak
tersumbat dan berisi cairan, maka kuman, dan perangkat kerasnya, sehingga
bakteri, virus, dan jamur dapat berkembang menghasilkan sistem yang lebih baik.
dan menyebabkan infeksi. Salah satu indikasi 4.1 Identifikasi dan Analisa Masalah
seseorang terserang penyakit sinusitis bisa di Dalam merencanaka dan
tandai dengan adanya keluhan terus menerus mengembangkan sebuah sistem pakar,
pada bagian tenggorokan, hidung tersumbat diperlukan pengetahuan dan informasi dari
dan sakit kepala yang terus menerus. Selain beberapa sumber, yaitu : seorang pakar,
itu sinusitis juga di tandai dengan adanya beberapa buku, serta pencarian – pencarian
perubahan warna ingus yang cenderung materi pendukung melalui media internet.
berwarna kuning dan hijau yang Permasalahan datang dari jumlah pakar
mengindikasikan bahwa virus atau bakteri yang terbilang sedikit, hal ini tidaklah aneh
telah berkembang biak. [3] karena untuk mencapai setatus pakar,
3.4. MySql dibutuhkan pengalaman setidaknya dijalani
MySql atau yang biasa disebut “mai-es- selama hitungan tahun, bahkan lebih. Untuk
kuel” adalah sebuah program pembembuatan mengatasi hal ini perlu dipikirkan suatu metode
database yang bersifat open souce, artinya untuk menyebarkan kepakaran para pakar
siapa boleh menggunkan dan tidak akan yang jumlahnya terbatas tersebut. Dengan
dicekal. MySql adalah sebuah perangkat lunak memindahkan kepakaran yang dimiliki oleh
sistem managemen basis data SQL (dalam seorang pakar kedalam suatu peragkat lunak
bahasa inggris: database management komputer yang dinamakan sistem pakar, dan
system) atau DBMS yanng multitread, multi- penerapannya dalam bidang kesehatan,
user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh khususnya diagnosa penyakit sinusitis
dunia. MySql AB membuat MySql tersedia terhadap orang dewasa dan anak – anak
sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi .sistem pakar diagnosa sinusitis ini diharapkan
GNU General Public Licence komersial untuk mampu membantu masyarakat luas untuk
kasus – kasus dimana penggunanya tidak dijadikan pendukung keputusan dalam
cocok menggunakan GPL[4] [5]. memberikan penanganan penyakit sejak dini
dan untuk anak – anak dibawah umur 5 tahun

48 Jurnal TIKomSiN
harus perlu penanganan khusus oleh dokter 4.3. Pembahasan Metode Certainty factor
spesialis. Lukman mengalami gejala nyeri dan
4.2. Data Pengetahuan merasa tertekan pada wajah, nyeri pipi
Data atau sumber pengetahuan yang dibawah mata. Sistem pakar dengan mengacu
menentukan nilai MB dan MD suatu penyakit pada tabel 1
dan gejala adalah Dr.Sudargo, Str. Berdasarkan gejala yang terjadi
Tabel 1. Data Pengetahuan terdapat satu penyakit yang memiliki gejala
Nama tersebut yaitu Sinusitis Maksilaris
No Penyakit Nama Gejala MB MD
Nyeri dan merasa
Perhitungan manual sebagai berikut :
tertekan pada wajah 0.3 0.5 Sinusitis maksilaris
Hidung tersumbat lendir Dimana nilai MB dan MD gejala sebagai
berwarna kuning 0.4 0.3
lendir mengalir dalam
berikut :
jumlah kecil di dalam MB (nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.3
hidung 0.8 0.02 MD ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.5
Sinusitis Berkurangnya daya Cf1= 0.3 – 0.5 = -0.2
1
Maksilaris pengecap 0.4 0.2
MB (nyeri pipi dibawah mata ) = 0.7
Nafas berbau 0.6 0.02 MD (nyeri pipi dibawah mata ) = 0.02
Hidung Tersumbat
Bertahun - tahun 0.4 0.2
CF2= 0.7-0.02 =0.68
Nyeri untuk menelan 0.8 0.02 CFt = Cf1+Cf2*(1-Cf1)
Nyeri pipi dibawah mata 0.7 0.02 = -0.2+0.68*(1+0.2)
Sakit Gigi atau nyeri 0.7 0.02 = 0.616
Nyeri dan merasa Sinusitis Frontalis
tertekan pada wajah 0.3 0.5
MB ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.3
Hidung tersumbat lendir
berwarna kuning 0.4 0.3 MD ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.5
Berkurangnya daya Cf 1= 0.3 – 0.5 = -0.2
penciuman 0.3 0.4 Sinusitis Etmoidalis
Berkurangnya daya
MB ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.3
pengecap 0.4 0.2
Demam yg parah saat MD ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.5
Sinusitis malam hari 0.8 0.02 Cf 1= 0.3 – 0.5 = -0.2
2
Frontalis Selapu lendir memerah Sinusitis Sfenoidalis
dan bengkak 0.5 0.2
MB ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.3
Hidung Tersumbat
Bertahun - tahun 0.4 0.2 MD ( nyeri dan merasa tertekan pada wajah) = 0.5
Sakit Kepala hebat saat Cf 1= 0.3 – 0.5 = -0.2
Kepala ditundkan ke Berdasarkan Nilai Cf total di atas, dengan
depan 0.8 0.02
Nyeri pada dahi bawah
nilai tertinggi 0.616 sehingga dugaan terbesar
dan alis mata 0.7 0.02 pasien terkena atau menderita penyakit
Nyeri antara mata 0.8 0.02 Sinusitis Maksilaris.
Nyeri dan merasa
tertekan pada wajah 0.3 0.5
Hidung tersumbat lendir 4.4 Flowchart Certainty Factor
berwarna kuning 0.4 0.3
Berkurangnya daya
penciuman 0.3 0.4
Berkurangnya daya
Sinusitis pengecap 0.4 0.2
3 Batuk parah saat malam
Etmoidalis
hari 0.8 0.02
Selapu lendir memerah
dan bengkak 0.5 0.2
Hidung Tersumbat
Bertahun - tahun 0.4 0.2
Sering Terkena Asma 0.8 0.02
Nyeri di Sekitaran Hidung 0.8 0.02
Nyeri dan merasa
tertekan pada wajah 0.3 0.5
Hidung tersumbat lendir
berwarna kuning 0.4 0.3
Sinusitis Hidung Tersumbat
4 Bertahun - tahun 0.4 0.2
Sfenoidalis
Sakit pada Leher 0.8 0.02
nyeri tertekan pada
telinga 0.8 0.02
nyeri saat menelan 0.7 0.02
Gambar 1. Flowchart Certainty Factor
Jurnal TIKomSiN 49
4.5. Diagram Konteks 4.8. Relasi Antar tabel
Diagram konteks adalah suatu bagan yang Relasi Antar tabel merupakan hubungan
mengambarkan aliran data yang dijabarkan antar tabel dalam suatu database, berikut
secara global yang selanjutnya diolah dalam relasi antar tabel :
proses pengolahan data.
Data User
Data Kosultasi

Data Penyakit
Data Gejala penyakit
Data Relasi penyakit
Pakar Sistem pakar User
Info Penyakit
Hasil Konsultasi

List Data Penyakit


List Data Relasi Penyakit
List Data Gejala
Laporan Data Pasien

Gambar 2. Diagram Konteks


Gambar 5. Relasi Tabel
4.6. HIPO
Hipo dapat digambarkan dengan notasi 4.9. Implementasi
pada proses diagram arus data. Hipo pada Form menu home adlah inti dimana
sistem pakar diagnosa Sinusitis semua form berbeda. Tampilan dari form
sebagai berikut : menu utama adalah sebagai berikut :

Gambar 6. Form menu home


Gambar 3. HIPO a. Form konsultasi
Halaman ini untuk melakukan konsultasi,
4.7. Data Flow Diagram ( DFD ) tampilan sebagai berikut :
Data Flow Diagram ( DFD )
mengambarkan arus dari sistem, yang
pengunaanya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersetruktur
dan jelas. DFD sistem pakar Diagnosa
sinusitis digambarkan pada Gambar 4.
a
D1

D2

Gambar 7 Form Konsultasi


b. Form Hasil konsultasi
D3
Halaman ini untuk melihat perhitungan CF
setelah melakukan konsultasi, tampilan
sebagai berikut :
D4

D5

Gambar 4. DFD Level 0


50 Jurnal TIKomSiN
Berdasarkan hasil pengujian Black Box
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengujian tersebut telah sesuai dengan
program dan fungsinya.

b. Pengujian Validitas
Tabel 3 Pengujian Validitas
Perhitungan
id_penget kd_penya Perhitungan sistem Ket
kd_gejala
ahuan kit manual dengan (T/F)
metode cf
0.3 - 0.5 = -
Gambar 8 form Hasil Konsultasi A001 G001 [->] T001 [->] 0.2 -0.2 T
0.4 - 0.3 =
A002 G002 [->] T001 [->] 0.1 0.1 T
4.10. Pengujian Sistem 0.8 - 0.02 =
A003 G003 [->] T001 [->] 0.75 0.78 T
a. Pengujian Black Box 0.6 - 0.02 =
Metode pengujian Black box. Hasil A006 G006 [->] T001 [->] 0.58 0.58 T
0.7 - 0.02 =
pengujian Black box ditunjukkan pada Tabel 2. A011 G022 [->] T001 [->] 0.68 0.68 T
Tabel 2 Pengujian Black Box A012 G014 [->] T001 [->]
0.8 - 0.02 =
0.78 0.78 T
Hasil
0.7 - 0.02 =
No Menu Deskripsi Nama File Fungsional A013 G021 [->] T001 [->] 0.68 0.68 T
Halaman Utama 0.4 - 0.2 =
1 Halaman Halaman Utama index.php Menu A014 G005 [->] T001 [->] 0.2 0.2 T
Utama Sistem Berfungsi 0.4 - 0.2 =
dan sesuai A015 G013 [->] T001 [->] 0.2 0.2 T
2 Halaman Berisikan registrasi. Menu 0.3 - 0.5 = -
Registrasi Pendaftaran php Berfunsi A016 G001 [->] T002 [->] 0.2 -0.2 T
User atau dan sesuai 0.4 - 0.3 =
A017 G002 [->] T002 [->] 0.1 0.1 T
pasien
0.3 - 0.4 = -
3 Halaman Berisikan Login.php Menu A018 G004 [->] T002 [->] 0.1 -0.1 T
Login tentang Form Berfunsi 0.4 - 0.2 =
Login untuk dan sesuai A019 G005 [->] T002 [->] 0.2 0.2 T
user 0.8 - 0.02 =
A020 G009 [->] T002 [->] 0.78 0.78 T
4 Halaman Menampilkan Bantuan.p Menu
0.5 - 0.2 =
Tata cara hp Berfunsi A021 G011 [->] T002 [->] 0.3 0.3 T
Bantuan melakukan dan sesuai
0.4 - 0.2 =
konsultasi A022 G013 [->] T002 [->] 0.2 0.2 T
Halaman Admin 0.8 - 0.02 =
A023 G015 [->] T002 [->] 0.78 0.78 T
5 Login Menampilkan Login_ad Menu
0.7 - 0.02 =
Admin form Login min.php Berfunsi A024 G019 [->] T002 [->] 0.68 0.68 T
sebagai admin dan sesuai
0.8 - 0.02 =
dan tambah A025 G020 [->] T002 [->] 0.78 0.78 T
admin 0.3 - 0.5 = -
6 Utama Halaman Utama index.php Menu A026 G001 [->] T003 [->] 0.2 -0.2 T
pada menu Berfunsi 0.4 - 0.3 =
admin dan sesuai A027 G002 [->] T003 [->] 0.1 0.1 T
0.3 - 0.4 = -
A028 G004 [->] T003 [->] 0.1 -0.1 T
7 Gejala Halaman untuk daftar- Menu 0.4 - 0.2 =
Menambah gejala.php Berfunsi A029 G005 [->] T003 [->] 0.2 0.2 T
Gejala Penyakit dan sesuai 0.8 - 0.02 =
A030 G007 [->] T003 [->] 0.78 0.78 T
8 Penyakit Halaman untuk daftar- Menu 0.5 - 0.2 =
Melihat daftar penyakit.p Berfunsi A031 G011 [->] T003 [->] 0.3 0.3 T
Penyakit dan hp dan sesuai 0.4 - 0.2 =
tambah A032 G013 [->] T003 [->] 0.2 0.2 T
penyakit 0.8 - 0.02 =
9 Pengetahua untuk pengetahu Menu A033 G017 [->] T003 [->] 0.78 0.78 T
n menjalankan an.php Berfunsi 0.8 - 0.02 =
proses dan sesuai A034 G018 [->] T003 [->] 0.78 0.78 T
identifikasi 0.3 - 0.5 = -
gejala serta A035 G001 [->] T004 [->] 0.2 -0.2 T
penyakit 0.4 - 0.3 =
A036 G002 [->] T004 [->] 0.1 0.1 T
0.4 - 0.2 =
10 Pengguna untuk daftar- Menu A037 G013 [->] T004 [->] 0.2 0.2 T
menampilkan user.php Berfunsi 0.8 - 0.02 =
daftar dan sesuai A038 G016 [->] T004 [->] 0.78 0.78 T
Pengguna 0.8 - 0.02 =
aplikasi A039 G025 [->] T004 [->] 0.78 0.78 T
11 Hasil Hasil konsultasi hasil- Menu 0.7 - 0.02 =
A040 G014 [->] T004 [->] 0.68 0.68 T
Konsultasi Penyakit konsultasi. Berfunsi
php dan sesuai Keterangan :
12 Keluar Untuk keluar Keluar.ph Menu
dan kembali lagi p Berfunsi
T = True , terjadi apabila perhitungan manual
ke halaman dan sesuai sama dengan perhitungan sistem
utama
F = False, terjadi apabila perhitungan manual
tidak sama dengan perhitungan sistem
Jurnal TIKomSiN 51
Perhitungan Validitas : Certainty Factor ini maka penulis
Berdasarkan hasil pengujian validitas yang menyampaikan kesimpulan dan saran.
telah dilakukan, maka diperoleh 5.1 Kesimpulan
= Banyak hasil pengujian bernilai TXxX 100% Berdasarkan pembahasan yang dilakukan
Banyak jenis data bab sebelumnya maka kesimpulan yang ditarik
= 34XxX 100% yaitu:
34 1. Metode Certainty factor berhasil
= 100% diimplementasikan dalam sistem
Tingkat Validitas Bekerja dengan baik dan pakar untuk mendiagnosa penyakit
akurat dengan perhitungan manual maupun sinusitis terhadap orang dewasa dan
perhitungan sistem yang telah dibuat. anak - anak.
4.11. Kasus Pengujian program dengan 2. Aplikasi sistem pakar yang dibangun
pakar dapat dijadikan sebagai alternatif
kedua setelah pakar dalam melakukan
Tabel 4 Kasus Pengujian konsultasi. Serta dapat membantu
No Gejala Hasil Analisa Keteran
memudahkan user yaitu mengetahui
Sistem pakar gan pengetahuan tentang penyakit sinusitis
1 nyeri dan Sinusitis Sinusitis Nilai Cf
dan cara Penangulangannya.
merasa tertekan maksilaris Maksilari 0.6 3. Desain sistem pakar menggunakan
pada wajah, CF 0.65 s Kemung interface form untuk user dan form
hidung kinan
tersumbat lendir besar untuk pakar dan menggunakan
berwarna terkena database MySql.
kuning, nyeri pipi sinusitis 5.2 Saran
dibawah mata Maksilari
s Penelitian yang telah dilakukan penulis,
2 berkurangnya Sinusitis Sinusitis Nilai Cf dapat dikembangkan bukan hanya untuk
daya pengecap, Frontalis Frontalis 0.8 diagnosa Penyakit Sinusitis saja, tetapi bisa
Demam parah CF 0.85 Hampir
saat malam hari, Pasti dikembangkan dengan sistem berbasis mobile,
hidung terkena juga bisa dikembangkan sebagai diagnosa
tersumbat sinusitis
bertahun - tahun Frontalis
penyakit yang lainnya.
3 hidung Sinustis Sinusitis Nilai Cf
tersumbat lendir Etmoidalis Etmoidal 0.8 DAFTAR PUSTAKA
berwarna CF 0.86 is Hampir [1] Soejipto. 2010 “ Ilmu kesehatan Telinga
kuning, selapu Pasti Hidung Tengorokan kepala Leher” FK UI,
lendir memerah terkena
dan bengkak, sinusitis Jakarta
sering terkena Etmidali [2] Kusrini. 2007 “Sistem Pakar”, Andi Offset,
asma s
Yogyakarta.
4 nyeri dan Sinusitis Sinusitis Nilai Cf
merasa tertekan Sfenoidali Sfenoida 0.7 [3] Efiaty Arsyad. 2009 “Ilmu Kesehatan
pada wajah, s CF 0.73 lis Kemung Telinga Hidung Tengorok Kepala dan
nyeri tertekan
pada telinga
kinan
besar
Leher”, hendra ,FK UI Jakarta.
terkena [4] Paranginangin Kasiman, 2009 “Aplikasi
sinusitis web dengan PHP dan MYSQL”, Andi
Sfenoida
lis
Offset, Yogyakarta.
[5] Lukmanul Hakim. 2010 “Jalan Pintas
Berdasarkan hasil diatas untuk hasil sistem
Menjadi PHP”, Loko Media, Jakarta
yang dihitung menggunakan Certainty Factor
hampir sama dengan Diagnosa analisa pakar
langsung, maka dapat disimpulkan sistem
pakar menghasilkan hasil pemeriksaan yang
hampir sama dengan diagnosa dari seorang
pakar.

V. PENUTUP
Setelah dibuat aplikasi sistem pakar
diagnosa penyakit sinusitis terhadap orang
dewasa dan anak – anak mengunakan metode

52 Jurnal TIKomSiN

Anda mungkin juga menyukai