KEPALA SEKOLAH
I HAN
UR D
A
W
Y
T
A
TU
NI
SUPERVISI AKADEMIK
TAHUN 2017
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
DAFTAR ISI
III.KEGIATAN BELAJAR 2
PERENCANAAN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK 10
A. Pengantar .............................................................................. 10
B. Materi Pokok.......................................................................... 10
C. Kasus..................................................................................... 15
D. Rangkuman ........................................................................... 15
IV.KEGIATAN BELAJAR 3 :
TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK .................................. 16
A. Pengantar ............................................................................. 16
B. Materi Pokok.......................................................................... 16
C. Kasus..................................................................................... 21
D. Rangkuman ........................................................................... 25
V. KEGIATAN BELAJAR 4:
KONSEP SUPERVISI KLINIS ....................................................... 26
A. Pengantar............................................................................ 26
B. Materi Pokok........................................................................ 26
C. Kasus.................................................................................... 29
D. Rangkuman.......................................................................... 30
ii
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
B. Materi Pokok........................................................................ 31
C. Kasus ............................................................................... 35
D. Rangkuman.......................................................................... 38
GLOSARY……………………………………………………………...................... 39
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….................... 41
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………….................... 42
iii
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi Akademik 1
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 2
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi Akademik 3
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
B. Materi Pokok
Supervisi Akademik 4
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Pengembangan
Profesionalisme
TIGA TUJUAN
SUPERVISI Pengawasan
Penumbuhan kualitas
Motivasi
Supervisi Akademik 5
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 6
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
C. Kasus
D. Rangkuman
Supervisi Akademik 8
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
KEGIATAN BELAJAR 2
PERENCANAAN
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi Akademik 9
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
B. Materi Pokok
Supervisi Akademik 10
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 11
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 12
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
1) Observasi Langsung
Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi
langsung kepada guru yang sedang mengajar melalui
prosedur: pra-observasi dan post-observasi.
a) Pra-Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya
melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang
akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut
mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi,
media pengajaran, evaluasi dan analisis.
b) Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan
dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar,
kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi
kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan,
penerapan dan penutup.
c) Post-Observasi
Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor
mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru
terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan
kelemahan guru, identifikasi ketrampilan-ketrampilan
mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru
yang akan dilakukan.
b) Diskusi Kasus
Supervisi Akademik 13
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
c) Metode Angket
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan
erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru,
kualifikasi hubungan guru dengan siswanya dan
sebagainya.
C. Kasus
Supervisi Akademik 14
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
D. Rangkuman
KEGIATAN BELAJAR 3
TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi Akademik 15
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
B. Materi Pokok
Teknik supervisi akademik ada dua yaitu: individual dan
kelompok seperti gambar berikut.
Supervisi Akademik 16
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 17
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
2. Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang
yang akan disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dan
analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan
berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian guru diberikan layanan
supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang
diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok, terdapat beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.
Supervisi Akademik 19
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
C. Kasus
Ada keluhan dari orang tua dan masyarakat bahwa hasil belajar
lulusan sekolah sangat rendah. Hal ini dibuktikan antara lain banyaknya
siswa yang tidak lulus ujian nasional dan ujian sekolah. Mutu hasil belajar
tidak terlepas dari mutu proses pembelajarannya. Mutu proses
pembelajaran tidak terlepas dari mutu gurunya. Untuk menanggapi
Supervisi Akademik 20
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Saya adalah kepala sekolah yang baru diangkat menjadi kepala sekolah
di SD Negeri 01 di kabupaten Suka Maju. Sebelumnya saya adalah guru
yang mengajar di sekolah yang sama selama 17 tahun dan saya
berpengalaman mengajar di kelas I dan kelas II (satu dan dua ) jumlah
siswanya seluruhnya kelas satu sampai dengan kelas IV berjumlah 462
orang Siswa ( 12 Rombel ). Kenyataan yang saya hadapi kekurangan
jumlah guru karena ada tiga orang guru purna tugas/pensiun, kekurangan
tenaga guru honor yang belum berpengalaman. Dari jaman kepala
sekolah terdahulu/sebelum saya tiga tagun terakhir tidak pernah
melakukan supervisi akademik karena kepala sekolahpun karena sering
mengajar untuk mengatasi kekurangan guru dan guru yang tidak hadir .
Permasalahan yang ada dua tahun terakhir hasil ujian Nasional disekolah
kami menurun. Sebagai kepala sekolah baru saya belum tahu persis
bagaimana cara melakukan supervisi akademik yang baik. Saat ini yang
saya coba lakukan hanya melihat sepintas guru mengajar dari luar ruang
kelas perangkat pembelajaran gurupun saya hanya mengacu pada apa
yang pernah saya lakukan, belum ada pembaharuan.
Supervisi Akademik 21
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Selama saya mejadi kepala sekolah, belum pernah sekalipun ada guru
yang datang kepada saya meminta bantuan untuk memecahkan masalah
pembelajaran yang muncul di kelasnya. Menurut saya, tampaknya
supervisi klinis belum berjalan sama sekali di sekolah yang saya pimpin.
Ada dugaan, guru enggan atau malu meminta bantuan saya
menyelesaikan masalahnya karena takut dianggap tidak mampu
mengatasi masalahnya sendiri. Keengganan ini menurut guru, mungkin
berdampak pada penilaian DP3 butir prakarsa. Guru takut nilai
prakarsanya rendah karena pernah minta bantuan kepada saya. Mereka
takut saya menganggap mereka tidak punya prakarsa, tidak kreatif, dan
inovatif memecahkan masalahnya sendiri. Selain itu, sebagian guru pernah
menerima pengarahan saya pada suatu rapat bahwa datang ke bos
jangan bawa masalah tapi bawalah alternatif pemecahan masalah. Dan
beberapa guru juga pernah membaca buku How to manage your boss
dengan pernyataan yang sama seperti pengarahan saya.
Saya adalah Kepala sekolah yang baru dilantik di SMK – SBI. Sebelunya
saya seorang guru teladan pada SMA Negeri dengan masa kerja 12
tahun. Disamping itu saya merupakan guru yang aktif berorganisasi, Saat
Supervisi Akademik 22
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 23
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
D. Rangkuman
Supervisi Akademik 24
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
KEGIATAN BELAJAR 4
KONSEP SUPERVISI KLINIS
A. Pengantar
Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul ketika
guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala sekolah sebagai
supervisor tetapi atas kesadaran guru untuk datang ke supervisor
untuk minta bantuan mengatasi masalahnya. Kepala sekolah sebagai
supervisor akademik seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai
penerapan supervisi klinis.
B. Materi Pokok
1. Supervisi Klinis
Supervisi klinik, mula-mula diperkenalkan dan dikembangkan
oleh Cogan, Goldhammer, dan Weller di Universitas Harvard pada
akhir dasa warsa lima puluh tahun dan awal dasawarsa enam
puluhan (Krajewski) 1982). Ada dua asumsi yang mendasari
praktik supervisi klinik. (1) Pengajaran merupakan aktivitas yang
sangat kompleks yang memerlukan pengamatan dan analisis
secara berhati-hati melalui pengamatan dan analisis ini, supervisor
pengajaran akan mudah mengembangkan kemampuan guru
mengelola proses pembelajaran. (2) Guru-guru yang
profesionalnya ingin dikembangkan lebih menghendaki cara yang
kolegial daripada cara yang outoritarian (Sergiovanni, 1987).
Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005). Sedangkan
menurut Cogan (1973), kegiatan pembinaan performansi guru
dalam mengelola proses belajar mengajar.
Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan supervisi klinis:
pengembangan profesional dan motivasi kerja guru dan
memperperbaiaki proses pembelajaran yang kurang efektif.
Supervisi Akademik 25
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 26
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 27
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 28
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
TAHAPAN SIMULASI
Supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak harus disupervisi
atas keinginan kepala sekolah tetapi atas kesadaran guru datang ke
supervisor untuk minta bantuan mengatasi masalahnya.
Supervisi Akademik 29
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
KEGIATAN BELAJAR 5
TINDAK LANJUT HASIL
SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP GURU
B. Materi Pokok
Tindak lanjut dari hasil analisis merupakan pemanfaatan hasil
supervisi. Dalam materi pelatihan tentang tindak lanjut hasil supervisi
akan dibahas mengenai pembinaan dan pemantapan instrumen.
1. Pembinaan
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak
langsung.
a. Pembinaan Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya
khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis
supervisi.
Supervisi Akademik 31
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 32
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
C. Kasus
Supervisi Akademik 33
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 35
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Baca kasus diatas secara individu coba pahami kasus tersebut diskusikan
dalam kelompok dan jawablah dan kerjakan tugas dibawah ini :
Ciri khas SMK yang membedakan dengan SMA adalah SMK memiliki
bengkel praktik. Sayangnya, bengkel praktik kurang terawat dengan baik.
Peralatan berantakan ada di mana-mana. Lantai kotor dengan debu dan
pasir. Mesin-mesin tidak dirawat secara rutin, walaupun di setiap mesin
tampak kartu perawatannya. Kepala SMK jarang berkunjung ke bengkel
karena disibukkan oleh urusan administrasi di kantornya. Bengkel baru
dibersihkan oleh teknisi jika ada pihak luar yang berkunjung. Guru praktik
merasa tidak pernah disupervisi akademik oleh kepala sekolahnya
sehingga mereka bekerja seenaknya. Jika terjadi kehilangan dan
kecelakaan di bengkel yang disalahkan adalah teknisi dan gurunya. Siswa
yang praktik sering ditinggal oleh guru praktik yang bertugas. Pada hal
praktik siswa tersebut berisiko kecelakaan. Siswa yang tidak
menggunakan alat pengaman tidak ditegur oleh gurunya. Guru praktik
mengobrol sambil merokok bersama teknisi bengkel.
D. Rangkuman
Supervisi Akademik 36
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
GLOSARY
Analytical Observer Dimaknai dengan guru yang memiliki abstaksi tinggi tetepi
Teacher
komitmenya rendah
Antisipatif artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin
akan terjadi.
Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
Classroom-conference yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam
kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas
(istirahat).
Causal-conference Yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang
dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
Demokratis artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan
supervisi akademik
Dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk
Supervisi Akademik 37
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 38
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Mackie College of Advance Education. 1981. Supervision of
Practice Teaching. Primary Program, Sydney, Australia.
Gwynn, J.M. 1961. Theory and Practice of Supervision. New York: Dodd,
Mead & Company.
Supervisi Akademik 39
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Supervisi Akademik 40
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Format 1:
Petunjuk Umum
Berilah tanda () atau nilai pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
dan catatlah hal-hal yang penting yang berhubungan dengan aspek yang
diamati pada kolom keterangan.
A. Perencanaan Proses
pembelajaran.
Apakah guru: Menyusun
Silabus?
3. Kompetensi dasar
4. Materi pembelajaran
5. Kegiatan pembelajaran
6. Indikator pencapaian
kompetensi
7. Penilaian
8. Alokasi waktu
9. Sumber belajar
B. Menyusun RPP?
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Indikator pencapaian
13. kompetensi
Kegiatan Pembelajaran
18. a) Pendahuluan
b) Inti
c) Penutup
19. Penilaian Hasil Belajar
C. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
Kepala Sekolah,
……………………………………….
NIP.
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Format 2:
No Pertanyaan Jawaban
Kesan umum:
Saran:
…………........., ………………..
Kepala sekolah
…………………………………….
NIP.
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Format 3:
Hasil Observasi
Komponen yang
No Aspek yang disupervisi Hasil penilaian
dianalisis
1 2 3 4 5
observasi
Persiapan mengajar yang
disiapkan
Konsep yang akan dibahas
Tujuan yang akan dicapai
Langkah-langkah penyajian
Pemanfaatan media
Proses interaksi
2. Tahap Kejelasan konsep
Tingkat keberhasilan
pelaksanaan Penggunaan media
Efektivitas interaksi
observasi
Rata-rata
……………........., ………………..
Rentang Penilaian
1. Tidak ada (0-40) Kepala sekolah/Supervisor
2. Kurang baik (41-54)
3. Cukup (55-74)
4. Baik (75-90)
5. Sangat baik (91-100)
………………………………….
NIP.
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Format 4:
Isikan jadwal supervisi kunjungan kelas sesuai dengan kolom yang tersedia
…………….........,…………………..
Kepala Sekolah
…………………………………
NIP.
Format 5:
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Nilai
No Nama Keterangan
Administrasi Penampilan Test Rata-rata
Rentang penilaian:
<55 =K
……………………………………
NIP.
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Format 6:
SARAN PEMBINAAN :
A : Baik Sekali : 76% - 100%
……………………………………………………………………
B : Baik : 56% - 75% ……………………………………………………………………
C : Cukup : 26% - 55%
…………………,…………………
D : Kurang : 0% - 25%
……………………
NIP.
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Format 7:
KRITERIA NILAI
No URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
………………………………………………
……………..,…………………
…………………… ……………………
NIP. NIP.
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Format 8:
Contoh : Lembar Observasi Siswa
KEGIATAN
NO NAMA SKOR NILAI KET
1 2 3 4
JUMLAH
KETERANGAN
1. Berpartisipasi aktif
2. Tanggung jawab
3. Disiplin dalan mengikuti pembelajaran
4. Memusatkan perhatian pada materi pembelajaran
KRITERIA SKOR PENILAIAN KRITERIAN KEAKTIFAN PESERTA
……………..,……………
Kepala Sekolah/Madrasah,
.…………………
NIP.
Format 9:
Supervisi Akademik
Diklat Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Kriteria Penilaian
No URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
3. Penguasaan materi
4. Strategi
5. Metode
6. Media
7. Manajemen kelas
Supervisi Akademik