Anda di halaman 1dari 12
Menimbang Mengingat BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kewenangan Desa; 1, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tehun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tehun 2014 _ tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); Menetapkan . Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tenatng Peratuan Pelaksanaan Undang-Undang 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); . Peraturan Menteri Desa, Pembangunan, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa; . Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 Nomor 2); MEMUTUSKAN: PERATURAN BUPATI PANDEGLANG TENTANG KEWENANGAN DESA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur _ penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom, 3. Bupati adalah Bupati Pandeglang. 4. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 5. 10. 1. 12. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Kepala Desa atau sebutan lain adalah Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan berdasarkan hak asal-usul, kewenangan lokal berskala Desa, kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten serta kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur danmengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa. . Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah dalam rangka meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas Desa dalam menata kewenangan Desa sesuai asas rekognisi (pengeluaran) dan asas subsidiaritas (pemberian kewenangan) dan pelaksanaan penugasan dari Pemerintah Daerah kepada Desa. BAB IIL KEWENANGAN DESA Bagian Kesatu Jenis Kewenangan Desa Pasal 3 Jenis kewenangan Desa, antara lain meliputi: a. Kewenangan berdasarkan hak asal usul; b. Kewenangan lokal berskala Desa; dan c. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah Daerain. Bagian Kedua Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Pasal 4 Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi : a. Sistem organisasi masyarakat; b. Sistem organisasi perangkat Desa; c. Pembinaan kelembagaan masyarakat; d. Pembinaan lembaga dan hukum; e. Pengelolaan tanah kas Desa; f. Pengelolaan tanah Desa atau tanah hak milik Desa yang menggunakan sebutan setempat; Pengelolaan tanah bengkok; dan . Pengembangan peran masyarakat Desa. re Pasal 5 (1) Sistem Organisasi Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b adalah kewenangan Desa untuk memilih, mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa. (2) Pembinaan Kelembagaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c adalah kewenangan Desa untuk menyusun, menetapkan dan mengawasi pelaksanaan aturan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Desa, kehidupan sosial budaya, ekonomi, keamanan, lingkungan dan kemasyarakatan lokal berskala Desa serta kerja sama antar Desa. (3) Pengelolaan Tanah Kas Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e adalah kewenangan Desa untuk mengelola dan memanfaatkan hasil- hasilnya, (4) Pengelolaan Tanah Desa atau Tanah Hak Milik Desa sebagaimana dimakeud dalam Pasal 4 huruf f adalah kewenangan Desa untuk memelihara, mengelola, memanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat Desa. (5) Pengembangan Peran Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf h adalah kewenangan Desa untuk membentuk lembaga/organisasi kemasyarakatan lokal berskala Desa, melaksanakan pembinaan, pemberdayaan dan pengembangan peran masyarakat dalam membangun Desa. Pasal 6 (1) Pemerintah Daerah dapat melakukan identifikasi dan inventarisasi untuk dapat menetapkan kewenangan berdasarkan hak asal usul lainnya dengan mengikutsertakan pemerintah Desa dengan memperhatikan situasi, kondisi dan kebutuhan. (2) Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 huruf a diatur dan diurus oleh Desa. (3) Kriteria kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul antara lain : a. Merupakan warisan sepanjang masih hidup; b. Sesuai perkembangan masyarakat; dan c. Sesuai prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagian Ketiga Kewenangan Lokal Berskala Desa Pasal 7 Kewenangan Lokal Berskala Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi : a. Bidang Pemerintahan Desa; b. Pembangunan Desa; c. Kemasyarakatan Desa; dan d. Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pasal 8 Bidang pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, antara lain meliputi: Penetapan dan penegasan batas Desa; pengembangan sistem administrasi dan informasi Desa; Pengembangan tata ruang dan peta sosial Desa; Pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja Desa; Pendataan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan sektor non pertanian; Pendataan penduduk menurut jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja, pencari kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja; Pendataan penduduk berumur 15 (lima belas) tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan jenis pekerjaan dan status pekerjaan; Pendataan penduduk yang bekerja di luar negeri; Penetapan organisasi Pemerintah Desa; Pembentukan Badan Permusyaratan Desa; Penetapan perangkat Desa; Penetapan APB Desa; PRorp reo oo

Anda mungkin juga menyukai