Anda di halaman 1dari 6

No.

Diagnosa NOC NIC Rasional


1. Resiko Setelah dilakukan tindakan NIC
ketidakseimbangan keperawatan dalam waktu Newborn Care
suhu tubuh b.d 1x24 jam, suhu tubuh klien 1. Pengaturan suhu: mencapai 1. Mempertahankan
kegagalan tetap dalam kisaran normal dan atau mempertahankan lingkungan termonetral,
mempertahankan suhu tubuh dalam range membantu mencegah stress
suhu tubuh NOC normal karena dingin
1. Termoregulasi: Newborn 2. Pantau TD, nadi, dan 2. Membantu mengatahui
Definisi pernapasan dengan tepat secara dini perubahan TTV
Berisiko mengaami Kriteria Hasil pada klien
kegagalan - Suhu kulit normal/stabil 3. Pantau warna dan suhu kulit 3. Suhu akral teraba dingin
mempertahankan - Kaji terjadinya merupakan indkator klien
suhu tubuh dalam hypotermia mengalami hipotermi
kisaran normal - Kaji menghilangnya 4. Pantau dan laporkan tanda 4. Membantu mengetahui
panas tubuh dari dan gejalah ipotermi dan secara dini sehingga
Faktor Risiko hypertermi hipertemi mencegah kejang berkenaan
- Pemajanan suhu - Tidak menggigil dengan perubahan fungsi
lingkungan SSP yang disebabkan
- Usia ekstrem hipertermi dan Hipotermia
- Berat badan membuat bayi cenderung
ekstrem merasa stress karena dingin
5. Gunakan selimut hangat 5. Selimut memberikan rasa
yang disesuaikan dengan hangat sehingga mampu
kebutuhan dan bedong mempertahankan suhu tetap
setiap selimut terlepas serta stabil
ganti popok ketika bayi
BAB/BAK
6. Untuk terpeliharanya suhu
6. Program Kanguru Maternal
tubuh yang memadai oleh
Care (KMC) bayi.

2. Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Infection Control


keperawatan selama 6 jam 1. Batasi Pengunjung 1. Banyaknya pengunjung dapat
Definisi diharapkan Klien tidak menggangu waktu istirahat
Mengalami dari klien
mengalami infeksi
peningkatan resiko
terserang organisme NOC 2. Instruksikan pada 2. Standard precaution harus
patogenik. - Kontrol risiko pengunjung untuk diterapkan pada semua pasien,
- Keamanan infeksi : mencuci tangan saat semua pasien diasumsikan
Faktor resiko newborn berkunjung dan setelah sebagai pembawa pathogen
Pertahanan tubuh berkunjung
meningggalkan klien
primer dan sekunder Kriteria hasil
3. Gunakan sabun tangan 3. Untuk mensterilkan tangan
yang tidak adekuat - Pasien bebas dari tanda antimikroba untuk
Imunologis tidak dan gejala infeksi. dari bakteri
mencuci tangan
adekuat - Jumlah leukosit dalam 4. Cuci tangan sebelum dan 4. Pencegahan infeksi yang baik
Malnutrisi batas normal sesudah tindakan dibutuhkan untuk mencegah
- Temperatur suhu stabil keperawatan. Ikuti infeksi saat perawatan, dengan
standard precautions dan hygiene tangan dan standard
gunakan sarung tangan precautions
ketika bersentuhan dengan
darah, membrane
mukosa, kulit terbuka,
atau substansi tubuh
lainnya. Gunakan juga
goggle dan celemek
sesuai kebutuhan.
Kolaborasi 5. Studi surveillance prospective
5. Observasi dan laporkan tentang infeksi yang didapat
tanda infeksi seperti dari perawatan pada unit
kemerahan, hangat, pus, hamatologi terdapat demam
dan peningkatan suhu
tubuh. yang tidak diketahui asalnya
sebagai tanda klinik yang
penting dan umum terjadi

6. Antibiotik mampu mencegah


6. Berikan terapi antibiotik
terjadinya infeksi dengan cara
bila perlu
membunuh mikroorganisme.

3. Defisit nutrisi
b.d Setelah dilakukan tindakan NIC
Nutrition Management
faktor biologi, keperawatan dalam waktu
1x24 jam, nutrisi klien dapat 1. Kaji adanya alergi 1. Mengidentifikasi adanya
ketidakmampuan makanan
terpenuhi alergi terhadap suatu
untuk mengaborpsi makanan, mencegah
nutrien, mencerna NOC terjadinya alergi makanan
Nutritional Status 2. Kolaborasi dengan ahli 2. Kebutuhan nutrisi harus
makanan. Indikator : gizi untuk menentukan sesuai dengan yang
 Intake nutrisi (1-5) jumlah dan nutrisi yang diperlukan, agar tercapai
Definisi  Ratio BB (1-5) dibutuhkan klien gizi yang seimbang
Asupan nutrisi tidak KriteriaHasil Nutrition Monitoring
cukup memenuhi - Adanya penigkatan berat 1. Monitor adanya 1. Penurunan BB merupakan
badan sesuai dengan penurunan berat badan salah satu indicator tidak
kebutuhan tujuan tercukupinya kebutuhan
metabolik. - Tidak ada tanda metabolisme
malnutrisi
- Menunjukkan 2. Monitor mual dan muntah 2. Adanya perasaan mual dan
Batasan peningkatan fungsi muntah dapat menurunkan
Karakteristik pengecapan menelan nafsu makan
3. Monitor pertumbuhan dan 3. Adanya peningkata
- Berat badan 20% perkembangan npertumbuhan dan
atau lebih kurang perkembangan merupakan
salah satu indicator
dari ideal tercukupinya kebutuhan
- Ketidakmampuan metabolisme
4. Monitor kalori dan intake 4. Memberikan iformasi tentang
memakan makanan
nutrisi masukan actual dalam
- Kelemahan otot hubungannya dengan
perkiraan kebutuhan untuk
untuk menelan
digunakan dalam penyesuaian
diet.

4. Diskontinuitas Setelah dilakukan tindakan Bottle Feeding


pemberian ASI b.d keperawatan selama 3 x 24 1. Posisikan bayi semi fowler 1. Memudahkan bayi menelan
jam diharapkan klien dapat dan mencegah terjadinya
prematuritas,
menerima ASI secara teratur aspirasi jika terjadi refluks
pemisahan ruangan 2. Letakkan pentil dot diatas 2. Mengetahui kesiapan bayi
ibu dan anak. NOC lidah bayi untuk memulai menyusu
Breastfeding maintenance 3. Monitor atau evaluasi reflex 3. Menentukan metode
menelan sebelum pemberian makanan yang tepat
Definisi: Kriteria hasil: memberikan susu dan cegah bayi tersedak
Penghentian - Pertumbuhan dan 4. Instruksikan dan 4. Kebersihan mulut penting
kontinuitas proses perkembangan bayi dalam untuk mencegah bakteri
demostrasikan kepada
pemberian ASI keadaan normal berkembangbiak di area mulut
orang tua teknik
akibat - Tetap mempertahankan membersihkan mulut bayi
ketidakmampuan laktasi setelah diberikan susu
atau kesalahan - Kemampuan penyedia
dalam mengubah perawatan untuk
posisi bayi pada mencairkan,
payudara untuk menghangatkan,
menyusui menyimpan ASI
Batasan secaraaman
Karakteristik:
- Bayi tidak
mendapat nutrisi
dari payudara
untuk beberapaa
tausemuapemberi
anmakanan
- Keinginan ibu
untuk
memberikan ASI
guna memenuhi
kebutuhan nutrisi
anaknya

Faktor Yang
Berhubungan
- Prematuritas
- Perpisahan
ibu dan anak

5. Ketidakefektifan Setelahdilakukantindakankep Airway management (Ackley, 2011)


pola nafas b.d erawatanselama 1x 24 jam 1. Monitor respiratory rate, 1. Ketika respiratory rate
imaturitas neurologis diharapkanpolanafaspasienefe kedalaman, kenyamanan meningkat lebih 30x/mnt,
ktif. bernapas. dilanjutkan dengan
Definisi pengukuran fisiologis lain,
Inspirasi dan/ atau NOC studi menunjukkan bahwa
ekspirasi yang tidak - Respiratory status: perubahan fisiologi
member ventilasi. ventilation ssignifikan terjadi
- respiratory status: 2. Tentukanjikapenyebab, 2. Studi menunjukkan penyebab
Batasan airway patency apakahfisiologisataupsikolo dispneu psikologis
karakteritik - vital sign status gis. berhubungan dengan
- Perubahan kecemasan, sedangkan dispneu
kedalaman Kriteriahasil: fisiologis berhubungan dengan
pernapasan - Menunjukkanjalannafas 3. Baringkanpasiendalamposis batuk, sputum, danpalpitasi
yang paten (iramanafas, i yang nyaman,
- Dispneu 3. Penelitian menunjukkan duduk
dalamposisiduduk,
- Penurunan frekuensipernafasandala tegak menghasilkan volume
dengankepalatempattidurdit
kapasitas vital mrentang normal, tidak inggikan 60-90 derajat. tidal dan menit ventilasi lebih
- Pernapasancupin ada suara nafas tinggi <45%
ghidung abnormal). 4. Ada gejala yang menjadi
- Tanda-tanda vital dalam 4. Catatpenggunaanototnafasta
- Penggunaanotota signal meningkatny akesulitan
mbahan yang digunakan,
ksesoriusuntukbe rentang normal (tekanan bernafas dan hipoksia
retraksi, konfusi,
rnafas darah, nadi, pernafasan). atauletargy. 5. Suara nafas abnormal dapat
5. Auskultasisuaranapas, mengindikasikan patologi
catatpenurunandanhilangny respiratori yang berhubungan
asuaranafas, crackles atau dengan perubahan pola nafas
wheezing

Kolaborasi 6. Saturasi oksigen kurang dari


6. Monitor saturasi oksigen 90% mengindikasikan
secara berkesinambungan masalaho ksigenasi yang
dengan menggunakan pulse signifikan.
oximetry. 7. Pemberian oksigen dapat
7. Berikan oksigen sesuai mengatasi hipoksia
resep.

Anda mungkin juga menyukai