Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara mendasar esensi Perencanaan Penataan Ruang
Wilayah Kota Makassar dilakukan dengan berdasar pada empat
aspek ruang wilayah perencanaan, yaitu ruang darat, ruang laut,
ruang udara dan raung dibawah muka bumi. Secara masing-masing
ruang-ruang tersebut memiliki keterkaitan substansial terhadap
kepentingan perencanaan penataan ruang di wilayah Kota
Makassar. Salah satunya berada di Kecamatan Bontoala dengan
mengacu pada ruang darat sehingga dibutuhkan perencanaan yang
lebih spesifik terkait dengan perencanaan wilayah untuk dijadikan
sebagai perencanaan dalam mengembalikan fungsi perdagangan
dan jasa yang berada di Kecamatan Bontoala. Atau lebih tepatnya
sustainable trade centre.
Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang
ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai
dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya
materialistis. (Bintarto 2007).
Perencanaan Wilayah menyangkut ke dalam dua aspek utama
yaitu perencanaan ruang dan aktivitas di atas ruang tersebut yang
berkaitan dengan ruang berkembang menjadi perencanaan tata ruang
dan yang berkenan dengan aktivitas berhubungan dengan
perencanaan pembangunan dalam aspek ekonomi, sosial,
kelembagaan, ekologi (Tarigan 2006 ; Sirrozilam Mahalli 2010).
Kota Makassar dalam kedudukannya sebagai pusat
pengembangan di wilayah Indonesia Bagian Timur, memiliki berbagai
daya tarik yang memungkinkan sekelompok masyarakat untuk datang
dan bermukim baik untuk sementara, maupun dalam waktu yang lama
(Saragih 2016)
Menurut Kecamatan Bontoala merupakan pusat kota dengan
memiliki luas wilayah (2,10 Km2) Pertumbuhan jumlah penduduk yang
berada di Kecamatan Bontoala setiap tahun mengalami peningkatan,
sehingga di butuhkan sebuah konsep perencanaan yang matang guna
untuk mampu menyeimbangkan antara pertumbuhan penduduk
dengan pembangunan wilayah serta potensi lahan dan masalah
pembangunan dan pengembangannya (Pola Ruang RTRW Kota
Makassar )
Kecamatan Bontoala memiliki 12 kelurahan diantaranya merupakan
lokasi survei kami yaitu Kelurahan Bunga Ejaya, Kelurahan Bontoala
Tua, Kelurahan Wajo, Kelurahan Baraya, Kelurahan Tompo Balang
dan Kelurahan Layang, Kelurahan Paralayang, Kelurahan Bontoala,
Kelurahan Gaddong, Kelurahan Timongan Lompoa, Kelurahan
Malimongan Baru, Kelurahan Bontoala Parang.
Melihat kondisi yang ada di 12 Kelurahan yang dimana sarana
prasarana yang kurang memadai, masih ada kawasan di Kecamatan
Bontoala memiliki kawasan perdagangan dan jasa. Karena Konsep
perencanaan untuk Kecamatan Bontoala adalah terkait dengan
pengembangan Perencanaan Permukiman Terpadu.
Berdasarkan hasil survey berupa observasi, kosioner, interview
dan pengambilan data di instansi terkait tata guna lahan mengetahui
kelengkapan data di Kecamatan Bontoala, akhirnya akan di sajikan
dalam bentuk laporan yang pada nantinya semoga dari
permasalahan-permasalahan tersebut dilakukan suatu perencanaan,
guna meningkatkan pengembangan wilayah kota demi terciptanya
keamanan, kenyamanan dan produktif serta perencanaan yang
berkelanjutan bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai