Konsep Penyakit
1. Anatomi dan fisiologi penyakit
1. Otak
Terletak dalam rongga kranium (tengkorak). Pelindung Otak :
Menyampaikan informasi antara jaringan dan saraf pusat ( CNS ) dengan cara
membawa signals dari syaraf pusat ke CNS.
2. Definisi penyakit
Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan
fungsi otak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progesif/statis. Ensefalopati
yang terjadi sejak dini dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologis
(WHO, 2010).
Ensefalopati berasal dari kata : enchepalo (otak), pathy (gangguan). Yang
menggambarkan fungsi dan struktur otak yang abnormal (Departemen Kesehatan
RI, 2011 ).
Ensefalopati adalah disfungsi kortikal yang memiliki karakteristik
perjalanan akut hingga sub akut (jam hingga beberapa hari), secara nyata terdapat
fluktuasi dari tingkat kesadaran, atensi minimal, halusinasi dan delusi yang sering
dan perubahan tingkat aktivitas psikomotor (secara umum meningkat, akan tetapi
dapat munurun) (mualim 2013)
Jadi ensefalopati berasal dari kata enchepalo (otak), pathy (gangguan), yang
menjelaskan kelainan fungsi otak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, secara
nyata terdapat fluktuasi dari tingkat kesadaranl, halusinasi dan delusi yang sering,
dan perubahan tingkat aktivitas psikomotor, ensefalopati yang terjadi sejak dini
dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologis.
3. Etiologi
- Kelainan dalam struktur anatomi listrik dan fungsi kimia dapat menyebabkan
fungsi mental berubah dan ensefalopati
- Keracunan jaringan otak dan sel-sel juga dapat mempengaruhi fungsi. Racun
ini dapat di produksi dalam tubuh, misalnya dari hati/gagal ginjal, atau
mungkin sengaja (keracunan alcohol/penyalahgunaan narkoba) atau tidak
sengaja tertelan (keracunan karbon monoksida, obat-obatan, zat beracun)
- Ensefalopati mungkin karena cacat lahir (kelainan genetic yang meyebabkan
struktur otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang di temukan
pada saat lahir)
4. Manifestasi klinis
Ciri ensefalopati adanya gangguan mental. Tergantung pada jenis dan tingkat
keparahan ensefalopati.
Hal tersebut dapat kita lihat bahwa adanya gangguan mental, hilangnya
fungsi kognitif, ketidakmampuan untuk berkosentrasi, lesu, kesadaran menurun
pada pasien dengan ensefalopati.
Napas kusmaul
Penurunan kesadaran Berat badan ↓
Resiko ijuri
7. Penatalaksanaan
1. Anoksia jangka pendek (biasanya kurang dari dua menit): terapi oksigen
2. Anoksia jangka panjang: rehabilitasi
3. Toksisitas alkohol jangka pendek: cairan IV atau ada terapi
4. Penyalahgunaan alkohol jangka panjang (sirosis atau gagal hati kronis):
laktulosa oral, diet rendah protein, antibiotic
5. Ensefalopati uremik (karena gagal ginjal): memperbaiki penyebab
fisiologis yang mendasari, dialisis, transplantasi ginjal
6. Diabetic encephalopathy: mengelola glukosa untuk mengobati
hipoglikemia, penghapusan glukosa darah untuk mengobati hiperglikemia
7. Hipo-atau hipertensi ensefalopati: obat untuk meningkatkan (untuk
hipotensi) atau mengurangi (untuk hipertensi) tekanan darah
8. Komplikasi
a. Riwayat keperawatan
Keluhan utama
Biasanya klien datang dengan keluhan kejang-kejang dapat disertai dengan
penurunan kesadaran,
Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien dengan ensefalopati terjadi kelemahan/lesu, gangguan mental,
ketidakmampuan untuk berkosentrasi, respirasi cheynes-stokes
Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya klien pernah menderita penyakit yang disebabkan oleh virus,
infeksi bakteri kelainan dalam struktur anatomi listrik dan fungsi kimia,
keracunan jaringan otak dan sel-sel (ex : keracunan alcohol/penyalahgunaan
narkoba, keracunan karbon monoksida, obat-obatan, zat beracun)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya klien ada kemungkinan cacat lahir (kelainan genetic yang
meyebabkan struktur otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang
di temukan pada saat lahir)
b. Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran : Adanya penurunan tingkat kesadaran.
GCS : Eye respon: 2 Motorik respon: 3 Verbal respon: 3
Kulit : saat diraba kulit terasa agak panas
Kepala : terasa kaku pada semua persyarafan yang terkena, kehilangan
sensasi (kerusakan pada saraf kranial).
Mata : gangguan pada penglihatan,
Telinga : Ketulian atau mungkin hipersensitif terhadap kebisingan.
Hidung : adanya gangguan penciuman
Mulut dan gigi : membran mukosa kering, lidah terlihat bintik putih dan
kotor.
Leher: terjadi kaku kuduk dan terasa lemas.
Eksremitas atas dan bawah : Tidak ada kekuatan otot dan teraba dingin
c. Pemeriksaan penunjang
1. Hematologi :
- Hemoglobin, hematokrit, hitung lekosit-eritrosit-trombosit, hitung jenis
lekosit.
- Jika diperlukan : Faal pembekuan darah.
- Biokimia darah :
Uji faal hati : Transaminase, bilirubin, elektroforesis protein, kolesterol,
fosfatase alkali
Uji faal ginjal : Urea nitrogen (BUN), kreatinin serum
- Kadar amonia darah.
- Atas indikasi : HBsAg, Anti-HCV, AFP, elektrolit, analisis gas darah
2. Urine dan tinja rutin.
3. Pemeriksaan lain (tidak rutin ) : EEG, CT Scan dll.
2. Diagnose keperawatan
1. Peubahan perfusi jaringan serebral b.d proses peradangan, penurunan TIK
(Nanda NIC-NOC halaman : 296)
2. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan musculoskeletal, kerusakann
neorologis,keletihan,ansietas(Nanda NIC-NOC halaman : 297)
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh b.d Intake nutisi
kurang, disfagia (Nanda NIC-NOC halaman : 294)
4. Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan umum, defisit neurologic (Nanda
NIC-NOC halaman : 271)
5. Resiko injuri b.d aktivitas kejang, penurunan kesadaran dan status
mental(Nanda NIC-NOC halaman : 318)
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (2011). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, EGC, Jakarta.
Depkes RI. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Diknakes, EGC ,Jakarta.
Nurarif.A.H dan Kusuma.H. 2014 . Nanda NIC-NOC jilid 3 .Jogjakarta:PT Media Action
LAPORAN PENDAHULUAN
ENSELOPATI
RUANG RUBI (SARAF)
RSUD Dr H.MOCH ANSARI SALEH
DISUSUSN OLEH :
NAMA : NORLAILAN HAYATI
NPM : 1614401120186