natural determinism is a hellenic legacy since most of the greek philosopher conceived of the earth as

the creation of nature and not matter of chance. this concept denied man's independence and regarded
him as fragment or part the universe.moreover he was expected to subordinate his will to the will of
god. this fatalistic approach is encountered in the philosophies of the major religions of the world. this
theocratic determinism. dominated the thinking of most geographers in their agricultural investigation
till the end of the nineteenth century. according to this concept it is the natural environment which
wholly determines all human activities. environment is the master and man is the slave, and he has to
follow and obey the rules as ordained by environment. prior to this, everything on earth was proclaimed
to be the creation of god. the deterministic belief did not encourage the classical and medieval writers to
investigate how physical environment on the earth influences man and his activities. it was during the
renaissance that interest in this direction was revived. nevertheless, it remains an open question to
which is investigated individually for a detailed regional analysis

determinisme alam adalah warisan hellenic karena sebagian besar filsuf Yunani dikandung bumi sebagai
ciptaan alam dan tidak peduli dari kesempatan. konsep ini membantah kemerdekaan manusia dan
menganggapnya sebagai fragmen atau bagian universe.moreover ia diharapkan untuk bawahan
kehendaknya dengan kehendak Tuhan. Pendekatan fatalistik ini ditemui dalam filsafat agama-agama
besar dunia. determinisme teokratis ini. mendominasi pemikiran yang paling geografi dalam
penyelidikan pertanian mereka sampai akhir abad kesembilan belas. menurut konsep ini adalah
lingkungan alam yang sepenuhnya menentukan semua aktivitas manusia. lingkungan adalah master dan
manusia adalah budak, dan ia harus mengikuti dan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh lingkungan.
sebelum ini, segala sesuatu di bumi diproklamasikan menjadi penciptaan Tuhan. keyakinan deterministik
tidak mendorong penulis klasik dan abad pertengahan untuk menyelidiki lingkungan bagaimana fisik
pada pengaruh bumi manusia dan aktivitasnya. itu selama renaisans yang menarik dalam arah ini
dihidupkan kembali. Namun demikian, hal itu tetap merupakan pertanyaan terbuka yang diselidiki secara
individu untuk analisis regional rinci

we do,however,find the theme of natural determinism in the writings of the late nineteenth century. it
was found that environment affected man but no evidence was available to formulate hypotheses. in
fact,man is not so much free as had been though earlier, because human activities are subject to natural
forces. true,man has often been succesful in subduing nature. nevertheless,it is also true that in every
such istance the natural forces have always proved dominant. this inevitably resulted in determinism.
protaginists of which felt the need for concentrating on investigation of the role of physical environment
on human endeavour. they began to study in the influence of natural environment on the distributive
patterns of commercial life. i.e., viewing different areas as physical factors influencing life-patterns
therein.

kita , bagaimanapun, menemukan tema determinisme alam dalam tulisan-tulisan akhir abad kesembilan
belas . ditemukan bahwa lingkungan mempengaruhi manusia tetapi tidak ada bukti yang tersedia untuk
merumuskan hipotesis . pada kenyataannya , pria tidak begitu banyak gratis seperti yang telah meskipun
sebelumnya , karena kegiatan manusia tunduk pada kekuatan alam . benar, pria sering menjadi sukses
menundukkan alam. Namun demikian , benar juga bahwa dalam setiap seperti istance kekuatan alam
selalu terbukti dominan . ini pasti mengakibatkan determinisme . protaginists yang merasa perlu untuk
berkonsentrasi pada penyelidikan tentang peran lingkungan fisik pada usaha manusia . mereka mulai
belajar di pengaruh lingkungan alam pada pola distributif kehidupan komersial . yaitu , melihat daerah
yang berbeda sebagai faktor fisik yang mempengaruhi kehidupan - pola di dalamnya .

this concept continued to dominate the thinking of geogrphers till the latter half of the nineteeth
century. it was rejected in the begining of the twentieth century,as by that time it had become outdated.
researchers now assigned a special status to man as according to them he was dependent to a much
lesser degree than were plants and animals on environment. ut was realized that he could escape more
readily from control of the natural environment by dint of his intellectual resources and a capacity for
adabtability. it resulted in a twofold approach to determinism, namely, the geocentric and the
anthropocentric approaches.

konsep ini terus mendominasi pemikiran geogrphers sampai paruh kedua abad nineteeth . itu ditolak di
awal abad kedua puluh , karena pada saat itu telah menjadi usang . peneliti sekarang diberi status khusus
kepada manusia sesuai dengan mereka ia bergantung pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada yang
tanaman dan hewan di lingkungan . ut itu menyadari bahwa ia bisa melarikan diri lebih mudah dari
kontrol lingkungan alam dengan berkat sumber daya nya intelektual dan kapasitas untuk adabtability .
itu mengakibatkan pendekatan dua kali lipat menjadi determinisme , yakni geosentris dan pendekatan
antroposentris

geocentric determinism: geocentric determinism concerns itself with investigation of the influence of
natural features on man and his activities,particulary those pertaining to agriculture. this obviously
implied that the natural features haf a dominant influence on human activity, and that social and
agricultural variations were rigidly controlled by natural forces consequently, man was perforce mad to
adjust his agricultural destinies within the constraints set by natural environment. the expansion of
scientific knowledge from mid-nineteeth century onwards weakened the pivotal role that theocratic-
geocentric-determinism had been playing in shapig geographical thinking. this approach has no validity
in the present age of nuclear tecnology. it was, however,accepted as gospel truth prior to the industrial
revolution.

geosentris determinisme : keprihatinan determinisme geosentris sendiri dengan investigasi pengaruh

fitur alami pada manusia dan aktivitasnya , khususnya yang berkaitan dengan pertanian . ini jelas tersirat
bahwa fitur alami haf pengaruh yang dominan terhadap aktivitas manusia , dan bahwa variasi sosial dan
pertanian yang kaku dikendalikan oleh kekuatan alam akibatnya , manusia terpaksa gila menyesuaikan
nasib pertanian nya dalam batasan yang ditetapkan oleh lingkungan alam . perluasan pengetahuan
ilmiah dari abad pertengahan nineteeth seterusnya melemahkan peran penting yang teokratis -
geosentris - determinisme telah bermain dalam pemikiran geografis shapig . Pendekatan ini tidak
memiliki validitas di zaman sekarang dari tecnology nuklir . itu , bagaimanapun, diterima sebagai
kebenaran Injil sebelum revolusi industri .

antropocentric determinism: antropocentric determinism decidely turned the focus on man imparted a
scientific tenor to the study of agricultural geography. the industrial revolution of the mid-nineteenth
century culminating in the technological revolution of the twentieth century has further enlarged the
scope of human activity. these have now extended to the bowels of the earth as well as to the ocean
depths and beyond the earth to the moon. such spectacular progress has made the application of
natural determinism to research in agricultural gegraphy tatally obsolete. anthropocentric detertminism
a long wit man's ecological dominance in shaping agricultural landscape has now acquired more
significance.

antropocentric determinisme : determinisme antropocentric decidely mengalihkan fokus pada pria

disampaikan tenor ilmiah untuk studi geografi pertanian . revolusi industri dari pertengahan abad
kesembilan belas berpuncak pada revolusi teknologi abad kedua puluh telah lebih jauh diperbesar
lingkup aktivitas manusia . ini sekarang telah diperluas ke perut bumi serta kedalaman laut dan di luar
bumi ke bulan . kemajuan spektakuler tersebut telah membuat aplikasi determinisme alami untuk
penelitian di gegraphy pertanian tatally usang . detertminism antroposentris dominasi ekologis
kecerdasan manusia yang panjang dalam membentuk lanskap pertanian kini telah mengakuisisi lebih
penting .

natural determinism is a dterministic approach and assigns and inferior position to man,despite the fact
that man represents a powerfull force capable of modifying physical setting may not have a wholly
similiar pattern of agriculture because of socio-economic and infrastructural differences. yet the decision
regarding the type of crops to be grown is man's, which may be guided by factors other than the
physical. hence, the study of agriculture should include the inherent characteristics of agriculture rather
than a few odd factors which influence its distribution and location,particularly human characteristics

determinisme alam adalah pendekatan dterministic dan wakilnya dan posisi kalah dengan laki-laki ,
meskipun fakta bahwa manusia merupakan kekuatan yang kuat mampu memodifikasi pengaturan fisik
mungkin tidak memiliki pola yang sepenuhnya mirip pertanian karena perbedaan sosial- ekonomi dan
infrastruktur . namun keputusan mengenai jenis tanaman yang akan ditanam adalah manusia , yang
dapat dipandu oleh faktor lain selain fisik . karenanya, studi pertanian harus mencakup karakteristik yang
melekat pertanian daripada faktor aneh beberapa yang mempengaruhi distribusi dan lokasi ,
karakteristik khususnya manusia