Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS TIPOLOGI KLASSEN MENURUT LAPANGAN USAHA HARGA

KONSTAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012-2014

oleh
Iqbal Ahmad Fauzi
150721600454

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Desember 2016

1. Analisis Tipologi Klassen


Klassen Typology (Tipologi Klassen) merupakan salah satu alat analisis regional yang dapat
digunakan untuk mengetahui klasifikasi sektor perekonomian suatu wilayah. Dalam kasus ini
wilayah yang dianalisis yaitu Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Analisis Tipologi
Klassen digunakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi posisi sektor perekonomian Kabupaten
Kebumen dengan memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Jawa Tengah sebagai daerah
referensi.
Melalui analisis Tipologi Klassen diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan
ekonomi yang berbeda, yaitu:
1. Sektor Maju dan Tumbuh Dengan Pesat (developed sector) (Kuadran I). Kuadran ini
merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB (Ri) yang lebih besar
dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (R)
dan memilki nilai PDRB Perkapita (Yi) yang lebih besar dibandingkan PDRB Perkapita daerah
yang menjadi referensi (Y). Klasifikasi ini dilambangkan dengan Ri > R dan Yi > Y.
2. Sektor Maju Tapi Tertekan (stagnant sector) (Kuadran II). Kuadran ini merupakan kuadran
yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB (Ri) yang lebih kecil dibandingkan laju
pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (R), tetapi

memilki

nilai PDRB Perkapita (Yi) yang lebih besar dibandingkan PDRB Perkapita daerah yang menjadi
referensi (Y). Klasifikasi ini dilambangkan dengan Ri < R dan Yi > Y.
3. Sektor Potensial atau Masih Dapat Berkembang (developing sector) (Kuadran III). Kuadran
ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB (Ri) yang lebih besar
dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (R),
tetapi memilki nilai PDRB Perkapita (Yi) yang lebih kecil dibandingkan PDRB Perkapita daerah
yang menjadi referensi (Y). Klasifikasi ini dilambangkan dengan Ri > R dan Yi < Y.
4. Sektor Relatif Tertinggal (underdeveloped sector) (Kuadran IV). Kuadran ini merupakan
kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB (Ri) yang lebih kecil dibandingkan
laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (R) dan sekaligus

memilki nilai PDRB Perkapita (Yi) yang lebih kecil dibandingkan PDRB Perkapita daerah yang
menjadi referensi (Y). Klasifikasi ini dilambangkan dengan Ri < R dan Yi < Y.
Klasifikasi sektor PDRB menurut Tipologi Klassen sebagaimana tercantum pada Tabel 1.1
Tabel 1.1. Klasifikasi sektor PDRB menurut Tipologi Klassen
PDRB Perkapita
Laju
Pertumbuhan
PDRB
Ri > R

Ri < R

Yi > Y

Yi < Y

Sektor Maju dan

Sektor Potensial yang

Tumbuh Pesat

Masih Bisa Berkembang

(Kuadran I)
Sektor Maju Tetapi

(Kuadran III)
Sektor Relative Tertinggal

Tertekan
(Kuadran II)

(Kuadran IV)

Pada Analisis Tipologi Klassen ini, data yang digunakan adalah PD


RB menurut lapangan usaha berdasarkan harga konstan wilayah Kabupaten Kebumen
dan Jawa Tengah. Tahun 2012-2014. Data tersebut digunakan untuk menghitung pertumbuhan
sektor lapangan usaha. Sementara itu, untuk menghitung

PDRB perkapita digunakan data

jumlah PDRB Kabupaten ngawi dan Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2012-2014, dan jumlah
penduduk pada tahun yang sama. Hasil perhitungan Tipologi Kassen Kabupaten Kebumen
seperti terlampir
PDRB Perkapita
Laju
Pertumbuhan
PDRB

Yi > Y

Yi < Y

(Kuadran 1)

(Kuadran III)

(Kuadran II)

(Kuadran IV)

Ri > R
Ri < R

Selain tipologi klassen berfungsi untuk menentukan prioritas kebijakan yang diperlukan
agar pembangunan daerah dapat terarah serta berjalan secara efektif dan efisien, dibahawah
kendala keterbatasan anggaran dan sumberdaya yang dapat digunakan untuk menentukan
prioritas kebijakan ini, khusunya kebijakan pembangunan ekonomi. Peran topologi klassen
dalam pembangunan ekonomi adalah dengan cara mendasarkan pengelompokkan suatu sektor,
subsektor, usaha atau komoditi daerah dengan cara membandingkan pertumbuhan ekonomi
daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah (atau nasional) yang menjadi acuan dan
membandingkan pangsa sektor, subsektor, usaha, atau komoditi suatu daerah dengan nilai rataratanya di tingkat yang lebih tinggi (daerah acuan atau nasional). Hasil analisis Tipologi Klassen
akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor, subsektor, usaha, atau komoditi
pembentuk variabel regional suatu daerah. Tipologi Klassen dengan pendekatan sektoral (yang
dapat diperluas tidak hanya di tingkat sektor tetapi juga subsektor, usaha ataupun komoditi)
menghasilkan empat klasifikasi sektor sebagai berikut. 1. Sektor cepat maju dan cepat tumbuh 2.
Sektor maju tapi tertekan 3. Sektor berkembang cepat 4. Sektor relative tertinggal
Pada analisis ini digunakan PDRB Kabupaten Ngawi sebagai daerah analisis dan PDRB Jawa
Timur sebagai daerah acuan. Data yang digunakan adalah PDRB menurut lapangan usaha
berdasarkan harga konstan 2010 selama 5 tahun yaitu dari tahun 2011-2015. PDRB menurut
lapangan usaha Kabupaten dan Provinsi selama 5 tahun menurut harga konstan tersebut

digunakan untuk menghitung pertumbuhan sektor lapangan usaha. Sedangkan untuk menghitung
perkapita PDRB digunakan data jumlah PDRB Kabupaten dan Provinsi selama 5 tahun dan
jumlah penduduk pada masing masing tahun. Berdasarkan perhitungan topologi klassen
Kabupaten Ngawi memiliki hasil sebagai berikut. (Perhitungan terlampir).
PDRB Perkapita Laju Pertumbuhan PDRB
Yi > Y Yi < Y
Ri > R
( Kuadran I )
( Kuadran II ) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
Perdagangan besar dan eceran;reparasi mobil dan sepeda motor Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan minum Jasa perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan
sosial Jasa lainnya
Ri < R
( Kuadran III )
( Kuadran IV ) Industri Pengolahan Konstruksi Informasi dan komunikasi Jasa
keuangan dan asuransi Real estate Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial Jasa Pendidikan
Dari tabel tersebut dijelaskan kuadran I

merupakan sektor cepat maju dan cepat tumbuh,

kuadran II sektor berkembang cepat, kuadran III sektor maju tapi tertekan dan kuadran IV sektor
yang relative tertinggal. Kabupaten Ngawi tidak memiliki sektor pada kuadran I dan III yang
berarti tidak memiliki sektor lapangan usaha yang cepat maju dan cepat tumbuh dan sektor maju
tapi tertekan.Tidak adanya sektor yang berada pada kuadran I dan III disebabkan oleh rata-rata
PDRB Perkapita Kabupaten Ngawi < rata-rata PDRB Perkapita Provinsi Jawa Timur. Pada
kuadran II yaitu sektor berkembang cepat diisi oleh beberapa sektor lapangan usaha sebagai
berikut.

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


Pertambangan dan Penggalian
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
Perdagangan besar dan eceran;reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan minum
Jasa perusahaan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa lainnya
Beberapa sektor tersebut yang

masuk ke dalam kuadran II memiliki nilai pertumbuhan

Kabupaten Ngawi > pertumbuhan Provinsi Jawa Timur dan PDRB perkapita Kabupaten Ngawi
< PDRB perkapita Provinsi Jawa Timur. Beberapa sektor tersebut dapat masuk ke dalam kuadran
II (berkembang cepat) karena sektor-sektor tersebut beberapa basis sektor di Kabupaten Ngawi
seperti pertanian, kehutanan dan perikanan. Salah satu penyebab sektor tersebut masuk ke dalam
kuadran cepat berkembang adalah jumlah luasan pertanian di Kabupaten Ngawi 56% (bps
ngawi). Luasnya lahan pertanian di lapangan usaha pertanian lebih dari setengah dari
keseluruhan wilayah ngawi yang membuat sektor tersebut menjadi berkembang cepat. Untuk
pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan Gas, Jasa perusahaan, serta jasa kesehatan
dan kegiatan sosial memang dalam kuantitas belum terbilang banyak presentasenya, akan tetapi
setiap tahunnya sektor-sektor tersebut semakin berkembang baik secara kualitas dan kuantitas.
Sedangkan pada sektor perdagangan besar dan eceran;reparasi mobil dan sepeda motor,
transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum serta jasa lainnya
perkembangannya yang cepat didukung oleh jalur traffic Surabaya-Jogja. Pada traffic SurabayaJogja yang sering dilewati beberapa kendaraan umum membuat beberapa sektor berkembang
secara cepat di Kabupaten Ngawi.

Sedangkan pada kuadran IV yaitu sektor yang relative tertinggal juga terdapat beberapa sektor
lapangan usaha sebagai berikut
Industri Pengolahan
Konstruksi
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estate
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial
Jasa Pendidikan
Beberapa sektor yang masuk kedalam sektor yang relative tertinggal disebabkan karena sekktorsektor tersebut tidak/belum ada faktor penunjang yang membuat sektor tersebut dapat
berkembang secara cepat. Dalam hal ini dapat dilakukan kebijakan pembangunan ekonomi
secara tepat untuk mengembangkan sektor-sektor yang masih tergolong relative tertinggal
dengan cara menciptakan faktor-faktor pendukung pengembang sektor.
KESIMPULAN Analisis tipologi klassen berfungsi untuk menentukan prioritas kebijakan yang
diperlukan agar pembangunan daerah dapat terarah serta berjalan secara efektif dan efisien,
dibahawah kendala keterbatasan anggaran dan sumberdaya yang dapat digunakan untuk
menentukan prioritas kebijakan ini, khusunya kebijakan pembangunan ekonomi. Berdasarkan
analisis klassen Kabupaten Ngawi berada di 2 kuadran yaitu kuadran II dan kuadran IV. Kuadran
II adalah sektor yang berkembang cepat sebagai berikut. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan air, pengelolaan
sampah, limbah dan daur ulang Perdagangan besar dan eceran;reparasi mobil dan sepeda
motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan akomodasi dan makan minum Jasa
perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa lainnya Sedangkan pada kuadran IV
(sektor relative tertinggal) di Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut. Industri Pengolahan
Konstruksi Informasi dan komunikasi Jasa keuangan dan asuransi Real estate
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial Jasa Pendidikan Dalam hal ini

dapat dilakukan kebijakan pembangunan ekonomi secara tepat untuk mengembangkan sektorsektor yang

masih tergolong relative tertinggal dengan cara menciptakan faktor-faktor

pendukung pengembang sektor.

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7262/1/09E01971.pdf.) diakses tanggal

Desembar 2016
DAFTAR RUJUKAN BPS. 2016. PDRB Provinsi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun
20112015. (Online) (www.jatim.bps.go.id), diakses pada 23 November 2016 BPS. 2016. PDRB
Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Tahun 20112015. (Online)
(www.ngawikab.bps.go.id), diakses pada 23 November 2016 BPS. 2016. Kabupaten Ngawi
Dalam Angka 2015. (online) (www.ngawikab.bps.go.id), diakses pada 28 November 2016
Farirman.2013.(online)(http://fardiman.blogspot.co.id/2013/10/analisis-tipologiklassen.html),
diakses pada 1 Desember 2016 (online)(http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajianekonomiregional/bali/Documents/dee001b345494b26971c3430b237dfd5Boks.pdf), diakses pada
1 Desember 2016 Radarplanologi.2015.(online)
(http://www.radarplanologi.com/2015/10/caramenganalisis-kondisi-ekonomi-wilayah.html),
diakses pada 1 Desember 2016 Radarplanologi.2011.(online)
(http://www.radarplanologi.com/2011/11/analisistipologi-klassen-propinsi-jawa.html), diakses
pada 1 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai