NPM : E1D016143
Shift : Rabu jam 08.00 - 10.00/03
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERTANIAN
Kisaran Nilai IW : 0 – 1
Keterangan :
CVw = Indeks Williamson
Fi = Jumlah penduduk provinsi ke-i (jiwa)
N = Jumlah penduduk indonesia (jiwa)
Yi = PDRB per kapita provinsi ke-i (Rupiah)
y = PDRB per kapita rata-rata indonesia (Rupiah)
Jurnal : Analisis statistika dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah (studi kasus:
provinsi sumatera utara).
Statistika adalah suatu cabang ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai bidang
termasuk dalam bidang pembangunan ekonomi daerah, yaitu untuk mengetahui pola dan
struktur perekonomian, mengetahui ada atau tidaknya ketimpangan perekonomian,
mengetahui sektor/ sub sektor ungulan, merumuskan dan mengevaluasi kebijakan
pembangunan ekonomi suatu daerah. Beberapa alat analisis statistika yang digunakan adalah
scatterplot, angka indeks, dan analisis regresi logistik. Pertama, scatterplot digunakan
sebagai alat analisis tipologi daerah untuk mengetahui struktur perekonomian suatu daerah.
Kedua, bilangan indeks yang meliputi Indeks Williamson (IW) untuk mengetahui tingkat
ketimpangan antar daerah, Indeks Location Quotient (LQ) untuk menentukan subsektor
unggulan perekonomian suatu daerah, Indeks Spesialisasi Regional (IS) untuk mengetahui
tingkat spesialisasi antar daerah. Dan ketiga, analisis regresi logistik untuk mengetahui
faktor-faktor yang membedakan pengklasifikasian daerah. Pada studi kasus provinsi
Sumatera Utara dengan menggunakan data PDRB Provinsi berdasarkan Kabupaten/ Kota
tahun 1993-2005, melalui analisis tipologi tampak bahwa daerah yang berada di wilayah
Pantai Timur cenderung lebih maju dari segi perekonomian di banding Kabupaten/ Kota yang
berada di wilayah Pantai Barat. Namun, ketimpangan tersebut semakin kecil dari tahun ke
tahun. Dari segi keunggulan daerah, Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Pantai Barat
cenderung unggul di sektor pertanian dan jasa-jasa sedangkan sektor lainnya masih tertinggal.
Sehingga strategi pembangunan dan pemerataan ekonomi provinsi Sumatera Utara dapat
dilakukan dengan pembagunan wilayah berdasarkan geografis dan pembangunan.
Jurnal : Analisis disparitas spasial menggunakan dynamic k-means cluster dan location
quotient pdrb kabupaten cilacap tahun 2014.
Dalam usaha meningkatkan pertumbuhan suatu daerah, pemerintah berupaya untuk
memajukan sektor-sektor yang dapat menumbuhkan perekonomian suatu daerah, salah
satunya data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Suatu wilayah yang mempunyai
daerah dengan rata-rata PDRB rendah tetapi di wilayah tersebut terdapat daerah yang
mempunyai PDRB sangat tinggi dapat menyebabkan ketimpangan di wilayah tersebut, yaitu
kabupaten Cilacap. Salah satu model yang cukup representatif untuk mengukur tingkat
ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah Indeks Williamson (IW) dan terdapat
beberapa metode untuk memberikan solusi dalam pemecahan masalah ketimpangan di
kabupaten Cilacap antara lain Dynamic K-Means Clustering dan analisis Location Quotient
(LQ). Pada penelitian ini, hasil analisis IW menunjukan kabupaten Cilacap pada tahun 2014
terdapat ketimpangan pendapatan tetapi tidak telalu tinggi, masih adanya ketimpangan
pendapatan antar kecamatan dapat dilihat dari tingginya perbedaan pendapatan dan perbedaan
produktivitas sektor yang mencolok setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap. Hasil
analisis Dynamic K-Means Cluster menghasilkan jumlah cluster sebanyak 2 yaitu Cluster 1
(C1) dan Cluster 2 (C2). Karakteristik anggota C1 unggul di Sek_2, Sek_3, Sek_4, Sek_5,
Sek_6, Sek_7, Sek_8, dan Sek_9 sedangkan anggota C2 unggul di Sek_1. C1 jumlah anggota
sebanyak 6 kecamatan dan C2 jumlah anggota sebanyak 18 kecamatan. Dan hasil analisis LQ
menunjukan sektor pertanian kabupaten Cilacap merupakan potensi yang terbaik untuk
dikembangkan.
Dimana,
Kisaran Nilai IW : 0 – 1
Dimana,
( )