ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS
OLEH :
ABDUL GAFUR ZULKARNAIN
10542 0059 09
I. IDENTITAS PASIEN
No Status / No. Reg : 111906
Masuk RS Tanggal : 28 Mei 2013, pkl. 14:56 WITA
Nama : Tn. NA
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat / Tanggal Lahir : Bulukumba / 08 November 1992 (21
tahun)
Status perkawinan : Belum kawin
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Bugis Makassar
Pendidikan / sekolah : SMA
Alamat :kBonto Kamase Herlang, Bulukumba
Hendaya/disfungsi :
Hendaya dalam bidang sosial (+)
Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi :
Auditorik (+)
Pasien mendengarkan suara perempuan yang sering berbisik dan
menyuruhnya mengamuk.
Visual (+)
Pasien menunjuk sesuatu yang sebenarnya tidak ada apa-apa (udara
kosong) sebagai pacarnya.
2. Ilusi : Tidak ditemukan
3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan
4. Derealisasi : Tidak ditemukan
E. Proses Berfikir :
1. Arus Pikiran :
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas : Relevan, koheren
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikiran
a. Preokupasi : tidak ada
b. Gangguan Isi Pikiran : waham kebesaran, pasien merasa bahwa
dirinya mempunyai kelebihan yang
diberikan Tuhan, dimana dia dapat
mengetahui sesuatu yang orang lain belum
mengetahuinya, seperti hari kiamat yang
akan datang. Sehingga dia merasa
mempunyai kewajiban untuk
menyelamatkan orang lain.
G. Daya Nilai :
1. Normo Sosial : Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
Aksis II
Ciri kepribadian pasien sebelum sakit, yaitu pasien seorang yang
ramah dan mudah bergaul, tapi semenjak sakit pasien menjadi seorang
yang pemarah.
Aksis III
Pasien tidak pernah sakit/gangguan fisik hanya demam saat pasien
pergi berlayar.
Aksis IV
Faktor stressor psikososial :
Stressor psikososial untuk saat ini belum jelas.
Aksis V
GAF Scale 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)
1. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna.
Namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka
pasien memerlukan farmakoterapi.
Psikologik : Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai
realita berupa waham dan halusinasi sehingga menimbulkan gejala
psikis.
Sosiologi : Ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang
sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga diperlukan
sosioterapi
2. PROGNOSIS
Dubia
Faktor Pendukung :
o Gejala positif
o Tidak ada kausa organik
o Dukungan keluarga yang cukup baik
Faktor Penghambat :
o Ketidakaturan minum obat
o Sosial ekonomi rendah
3. DISKUSI PEMBAHASAN
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada dan secara
jelas;
a. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh
ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila
terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
terus-menerus
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang
tidak relevan atau neologisme
c. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement),
posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas, negativism,
mutisme dan stupor
d. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya
yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi
(personal behavior), dan bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self-
absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial.
Pada pasien ini jelas terlihat gambaran klinis didapatkan adanya waham
kebesaran dan halusinasi auditorik serta visual serta adanya relevan dalam arus
pikir dan gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari satu bulan, sehingga di
diagnosis sebagao skizofrenia paranoid (F20.0)
4. RENCANA TERAPI
Farmakoterapi :
- Haloperidol 1.5 mg 3x1
Psikoterapi
Supportif dengan dukungan keluarga agar lebih memperhatikan
dan memberikan dukungan kepada pasien serta lebih memperhatikan
keteraturan pasien dalam meminum obat.
Sosioterapi :
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat
pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta
dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu
proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.
5. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta
efektivitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari terapi
farmakologi yang diberikan
6. AUTOANAMNESIS