Anda di halaman 1dari 2

28

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat

destialsi stahl, seperangkat alat GCMS-QP2010 Ultra SHIMADZU,

seperangkat alat penentuan kadar minyak atsiri dan alat gelas yang biasa

digunakan dalam laboratorium.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades,

daun jeruk-pepaya (Citrus medica L.), diklorometan, gas helium.

II.2 Metode Penelitian

II.2.1 Pengambilan dan penyiapan sampel

II.2.1.1 Pengambilan Sampel

Sampel berupa daun jeruk-pepaya yang diperoleh dari salah satu

lokasi di Tamalanrea, Makassar. Sampel, dipilih daun yang tidak rusak,

pada daun ke-3 hingga ke-10.

II.2.1.2 Penyiapan sampel

Daun jeruk-pepaya dicuci dengan air mengalir, lalu ditiriskan

kemudian dipotong kecil-kecil .

II.2.3 Isolasi minyak atsiri

Sebanyak 60 g sampel dimasukkan dalam labu alas destilasi 500

ml, ditambahkan air 400 ml kemudian dihubungkan dengan pendingin

yang telah terhubung dengan kondensor 1,0 ml berskala 0,01 ml

28
29

dipanaskan pada yang diatur suhu diatur 70° C selama 4 jam. Destilat

yang diperoleh disimpan dalam wadah tertutup.

II.2.4 Analisis minyak atsiri menggunakan GC-MS

Minyak atsiri yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan

GC-MS. Caranya: sampel minyak atsiri sebanyak 1 µL dilarutkan dengan

2 ml diklorometan dengan suhu kolom 60° C, suhu injeksi 250° C, suhu

interface 300° C dengan waktu yang digunakan 50 menit. GC-MS untuk

mengetahui komponen golongan senyawa kimia penyusun minyak atsiri

daun jeruk-papaya (Citrus medic var proper L.). Spektrum massa yang

diperoleh dari sampel minyak atsiri daun jeruk-papaya (Citrus medica var

proper L.) dibandingkan dengan spektrum massa dari senyawa

pembanding yang diketahui dalam database dan telah terprogram pada

alat GC-MS.

Anda mungkin juga menyukai