Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizka Khairiyyah Azzahra

NIM : 161411028
1A D3-Teknik Kimia

Angklung
Di Indonesia terdapat berbagai macam kebudayaan. Budaya Indonesia
adalah seluruh kebudayaan nasional maupun kebudayaan lokal. Kebudayaan
nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi
kebudayaan nasional menurut TAP MPR No II tahun 1998 yaitu: “Kebudayaan
nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia
untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap
bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya.” (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat
Pendukungnya, Semarang: P&K, 199).
Kebudayaan lokal terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di
seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang
berbeda. Salah satu kebudayaan yang paling banyak digemari adalah angklung.
Angklung adalah alat musik bernada ganda yang berkembang dalam
masyarakat Sunda di Pulau Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu,
dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa
bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3,
sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar
sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi
Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

Angklung dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di


antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Selain itu digunakan
pada saat pesta panen dan seren taun. Terutama pada penyajian Angklung yang
berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang
sifatnya arak-arakan, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong
dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke daerah


Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi
kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung,
lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana. Sejak 1966, Udjo
Ngalagena, tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan
laras-laras pelog, salendro, dan madenda, mulai mengajarkan bagaimana bermain
angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.
Saya mengetahui angklung sejak kecil, namun tertarik untuk bermain
angklung ketika saya masuk SMA. Yang membuat saya tertarik adalah selain
dibuat dari bambu, cara dimainkannya dengan digoyangkan dan untuk
membentuk harmoni yang indah harus dilakukan bersama. Karena memainkan
hanya dengan satu angklung tidak ada artinya, tapi memainkan beberapa angklung
akan membuat harmoni yang indah, jadi lebih seru jika bermain bersama. Hal ini
juga yang mungkin membuat Belanda takut rakyat Indonesia bermain Angklung
karena mereka berkumpul untuk memainkan Agklung tapi Belanda berpikir
bahwa rakyat Indonesia sedang berkumpul untuk membentuk pemberontakan.
Selain itu, musik lain selain angklung bisa dimainkan untuk mengiringi
angklung dan bermain angklung tidak lepas dari seorang pemimpin yang disebut
konduktor. Maka dari itu, Angklung mengajarkan bahwa hidup ini tidak akan
berjalan jika kita hanya hidup sendiri, kita butuh bersosialisasi dan menciptakan
harmonisasi agar kehidupan ini terasa nyaman untuk ditempati.
Semua lagu bisa dimainkan dengan angklung. Dan banyak perlombaan
angklung di Indonesia ini yang diikuti dari berbagai kalangan atau tempat.
Sehingga angklung ini menjadi salah satu alat pemersatu Indonesia.
Hal yang membuat menarik lainnya adalah seberapa istimewa angklung ini
sampai Malaysia menginginkan Angklung menjadi budaya mereka. Malaysia
begitu ingin mengklaim bahwa Angklung adalah miliknya, oleh karena itu kita
wajib terus melestarikan angklung dan menjadikan angklung ini alat supaya kita
lebih mencintai Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-jurnal.com/2013/12/berbagai-macam-kebudayaan-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai