Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Atresia esofagus (AE) merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan tidak
menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian distal. AE dapat
terjadi bersama fistula trakeoesofagus (FTE), yaitu kelainan kongenital dimana terjadi
persambungan abnormal antara esofagus dengan trakea. AE merupakan kelaianan
kongenital yang cukup sering dengan insidensi rata-rata sekitar 1 setiap 2500 hingga
3000 kelahiran hidup. Insidensi AE di Amerika Serikat 1 kasus setiap 3000 kelahiran
hidup. Di dunia, insidensi bervariasi dari 0,4 – 3,6 per 10.000 kelahiran hidup. Insidensi
tertinggi terdapat di Finlandia yaitu 1 kasus dalam 2500 kelahiran hidup. Masalah pada
atresia esofagus adalah ketidakmampuan untuk menelan, makan secara normal, bahaya
aspirasi termasuk karena saliva sendiri dan sekresi dari lambung (Sfeir. 2013).

Atresia esofagus termasuk kelompok kelainan kongenital yang terdiri atas gangguan
kontinuitas esofagus dengan atau tanpa hubungan persisten dengan trakea. Pada penyakit
ini, terdapat suatu keadaan dimana bagian proksimal dan distal esofagus tidak
berhubungan. Pada bagian atas esofagus mengalami dilatasi yang kemudian berakhir
sebagai kantung dengan dinding muskuler yang mengalami hipertrofi yang khas
memanjang sampai pada tingkat vertebra torakal segmen 2-4. Bagian distal esofagus
merupakan bagian yang mengalami atresia dengan diameter yang kecil dan dinding
muskuler yang tipis. Bagian ini meluas sampai bagian atas diafragma).

Sekitar 50% bayi dengan atresia esofagus juga mengalami beberapa anomali terkait.
Malformasi kardiovaskuler, malformasi rangka termasuk hemivertebra, dan
perkembangan abnormal radius serta malformasi ginjal dan urogenital sering terjadi;
semua kelainan itu disebut sindrom vacterl (vertebral defect, malformasi anorektal, defek
kardiovaskuler, defek trakeoesofagus, kelainan ginjal , dan defek pada anggota tubuh
(Davari . 2012).
B. Rumusan Masalah

Bagaimana penatalaksanaan dalam penanganan atresia esofagus

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari kami mempelajari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih
mendalam tentang atresia esofagus

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengertian dari atresia esofagus

b. Mengetahui etiologi atresia esofagus

c. Mengetahui patofisiologi atresia esofagus

d. Mengetahui tanda dan gejala atresia esofagus

e. Mengetahui penatalaksanaan medis atresia esofagus

Anda mungkin juga menyukai