Anda di halaman 1dari 2

PARTNERSHIP INDONESIA DAN KOREA SELATAN SEBAGAI PILAR DAN

SENJATA PEMBANGUNAN

Oleh : Rudi Arip Kurniawan

Jurusan Pendidikan Matematika Univesitas Siliwangi Tasikmalaya

Memasuki era globalisasi di tahun 2018 akan sangat fatal jika kita tertinggal satu
langkah dari negara lain, karena itu akan menjadi seribu langkah ketertinggalan kita di
kedepannya, nah apakah kita siap dalam menghadapi dan mengikuti arus yang
globalisasi serta persaingan di tahun-tahun yang akan dating, lalu strategi apa yang
mungkin bisa kita terapkan dalam menghadapinya? Negara-negara di dunia melakukan
sebuah bentuk integrasi yang menjadikan dimana diantara keduanya membentuk
sebagai suatu kawasan di mana terdapat aliran bebas barang, jasa, investasi dan tenaga
kerja terampil serta aliran modal yang lebih bebas. Seperti contohnya Indonesia dan
Korea Selatan. Kedua negara memiliki visi, nilai, dan keinginan untuk berkontribusi
pada komunitas internasional sebagai kekuatan menengah yang sama. Kedua negara
adalah anggota dari G-20 dan APEC. Indonesia dan Korea Selatan secara resmi
membentuk hubungan diplomatik pada 17 September 1973. Korea Selatan memiliki
kedutaan besar di Jakarta dan Indonesia memiliki kedutaan besar Seoul. Seperti halnya
kita tahu kedua negara mempunyai ikatan yang semakin kuat pada tahun 2017,
Kesepakatan meningkatkan kemitraan kedua negara menjadi Special Strategic
Partnership dengan penekanan pada akselerasi sektor industri di Indonesia. Kedua
negara juga akan meningkatkan perdagangan yang telah meningkat 19,3% untuk
semester I 2017. Industri kreatif juga menjadi fokus kerja sama Indonesia dan Korea
Selatan. Jokowi secara khusus juga meminta perhatian terhadap perlindungan tenaga
kerja Indonesia di Korea Selatan.

Di sektor sosial budaya kedua negara ini mempunyai beragam kebudayaan unik dan
tempat-tempat yang yang cocok untuk obyek wisata yang akan menjadi daya tarik
internasional, seperti terdapat sejumlah program saling kunjung antara kelompok seni
budaya kedua negara. Korsel sangat aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan
promosi budaya internasional diberbagai kota di Korea dan kesempatan ini telah
dimanfaatkan oleh sejumlah kelompok seni tari dan budayawan Indonesia untuk
berpromosidi negeri ginseng ini. Beberapa ajang promosi budaya yang cukup besar di
Korsel adalah Korea Travel Fair, Hi Seoul, Busan Travel Fair, BusanFilm Festival dan
lainnya.Indonesia telah meratifikasi perjanjian kerjasama kedua negara di bidang
budaya yang ditandatangani tahun 2000. MOU di bidang pariwisata juga telah
disepakati oleh kedua negara tahun 2006. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan
tersebut, pada bulan Mei 2008 telah diadakan pertemuan Komite Budaya Indonesia
Korsel di Yogyakarta.

Di bidang pendidikan, Indonesia dan Korsel telah menandatangani MOU di bidang


pendidikan dalam kunjungan Presiden Lee Myung Bak ke Jakarta tahun 2009. Bentuk
kerjasama dalam MOU tersebut adalah proyek penelitian bersama, pertukaran pengajar,
pelajar, peneliti dan ahli lainnya, pertukaran informasi, pertemuan berkala, konperensi,
seminar,pameran, pertukaran bahan-bahan yang diperlukan, pendirian pusat riset
bersama, danbentuk kerjasama pendidikan lainnya.

Setelah banyak MOU dalam setiap kerjasama tersebut ditandatangani diharapkan


kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan akan terjadi simbiosis
mutualisme dan semakin membantu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sosial
dan budaya di kedua negara ini. Dengan diadakan hubungan partnership ini dapat
menjadi tiang penyangga dan pendukung besar dalam memajukan negara sehingga
dapat mempunyai nama besar di lingkungan internasional, hubungan partnership harus
dapat dijadikan kendaraan oleh Indonesia dan Korea Selatan dalam tantangan
memajukan dan meningkatkan daya saing baik dari segi pendidikan, kesehatan,
perekonomian dan sektor lainnya.

Anda mungkin juga menyukai