Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DEDE PRATAMA

NIM : EAA 114 168

KELOMPOK :C

TUGAS UAS : S. HUKUM


ANALISIS KASUS ANGELINE DARI ASPEK SOSIOLOGI

kekerasan terhadap anak/Angeline ini mengatakan bahwa adanya ketidaknyaman


hubungan didalam lingkup keluarga yang menjadikan kekerasan itu timbul.Kekerasan ini
sudah sering terjadi di Negara Indonesia dan bahkan
setiap tahunnya meningkat. Sebagaimana dari sudut
pandang sosiologi, kekerasan terhadap anak harus
segera ditinjau oleh pemerintah.apa saja yang
membuat kekerasan ini terjadi dan menjadi
.Hubungan buruk bisa timbul karena banyak hal
termasuk perekonomian, harta warisan, masalah
pribadi,dsbnya.ditinjau dari faktor sosiologis.

Kasus yang paling banyak adalah kekerasan seksual terhadap anak seperti kasus Angeline,
baik yang dilakukan orang tua, anggota keluarga lainnya maupun orang lain diluar
lingkungan rumah. Ini merupakan suatu masalah sosial yang membutuhkan perhatian penuh
dari masyarakat dan lembaga pemerintahan, lembaga perlindungan anak dan penegak hukum
lainnya. Anak yang mengalami kekerasan akan mengalami ketakutan, trauma dan tidak mau
bergabung dengan masyarakat atau menyendiri. Jika generasi muda mengalami hal ini maka
akan mempengaruhi masa depan anak, bangsa dan negara.

Keluarga terutama orang tua seharusnya tidak memberikan suatu otoritas yang merugikan
anak, banyak orang tua memanfaatkan kedudukannya sebagai pemegang kekuasaan paling
tinggi dalam keluarga menamkan nilai – nilai dan norma dengan cara mengancam si anak.
Hal ini
ANALISIS KASUS ANGELINE DARI ASPEK HUKUM

Akhir-akhir ini yakni ditahun 2014 kasus kekerasan terhadap anak semakin
marak terjadi di Indonesia seperti kasus pembunuhan Angeline baik dalam
lingkungan keluarga, lingkungan tempat bermain, maupun dalam lingkungan
pendidikan. Begitu banyak kasus kekerasan yang terjadi pada anak akan tetapi
hanya sedikit kasus yang ditindak lanjuti. Padahal anak merupakan generasi
penerus bangsa dan tentunya kehidupan masa kecil anak sangatlah berpengaruh
terhadap sikap mental dan moral anak ketika dewasa nanti.

Ada tiga kasus pidana yang sebenarnya bisa disangkakan kepada ibu angkat
Angeline itu. Pertama, dugaan tindak pidana pembunuhan, pelantaran anak yang
mengakibatkan pembunuhan, dan tindakan adopsi ilegal.

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan Angeline di Bali sangat tragis di mata


saya,pelaku pembunuhan dan pemerkosa anak harus dihukum seberat-
beratnnya.

Pertama kan kita melihat kasus Angeline


ini kan sangat prihatin karena semakin
banyak anak-anak kita jadi korban
pelecehan yang tidak selayaknya, tragis.
Tiap kali mendengar berita semacam ini
sangat miris sekali dan itu dilakukan
orang terdekat yang sudah dikenal di
keluarga itu. Jadi ini kan semacam noktah merah perkembangan remaja.

Karena itu di revisi UU KUHP itu tidak ingin


berulang kali masalah pelecehan ataupun
penganiayaan anak ini tidak hanya dalam batas
koridor anak tapi adalah pidana berat. Sekarang ini
kan dikotak-kotakkan anak, remaja, dewasa. Jadi
kalau bicara pelecehan anaks seolah-olah ringan.

Justru balita dan anak-anak yang belum mampu mempertahankan diri harus dilindungi
secara lebih kuat lagi di mata hukum. Oleh karena itu kami harapkan revisi UU KUHP
menjadi prioritas sebagai kado istimewa 70 tahun Indonesia merdeka.

Seperti halnya narkotika, terorisme, sekarang ini saya mengusulkan kaitan dengan
pelecehan anak juga kejahatan luar biasa menyangkut generasi ke depan. Tentunya
dalam salah satu pertimbangan di situ harus ada efek jera dalam kaitan mereka yang
terkait kejahatan paedofil karena kecenderungan trennya semakin banyak.

Jadi menurut saya perlindungan kepada anak kita harus ditingkatkan untuk aspek
keselamatannya di mata hukum. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya, kalau perlu
dihukum mati.

Anda mungkin juga menyukai