Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

“Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Dasar Negara”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu :
Dionisius Sihombing, M.Si

Disusun Oleh :
YUDI HARTONO
(5162111024)
Reguler III - C

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Rekayasa Ide yang berjudul
“Pancasila Sebagai Filsafat dan Dasar Negara” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Rekayasa Ide ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Pancasila yang diampu oleh Bapak Dionisius Sihombing, M.Si. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis sehingga Rekayasa Ide ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari Rekayasa Ide ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi tatanan bahasa maupun isinya dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan penyusunan Rekaysa Ide di masa yang akan datang.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehinngga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud penulis. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, semoga
tugas ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 10 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat dan Dasar Negara ........................... 3
2.2 Ciri Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Dasar Negara ........................... 5
2.3 Landasan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ............................................... 5
2.4 Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Negara .................................................... 6
BAB III. PENUTUP .............................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7
3.2 Saran ............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pancasila merupakan dasar Negara bagi Negara kita. Pancasila itu terdiri
dari Panca dan Sila. Nama Panca diusulkan oleh Ir. Soekarno sedangkan nama
Sila diusulkan oleh salah seorang ahli bahasa. Pancasila dirasakan sudah
sempurna dan mencakup segala aspek pada Bangsa Indonesia. Setelah puluhan
tahun lahirnya Pancasila dari tahun 1945 hingga saat ini, Negara di dunia
mengalami pengembangan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan.
Masuknya era globalisasi menjadikan bangsa dunia hampir tidak memiliki batas.
Dampak baik dan buruknya globalisasi tentunya mari kita kaji bersama dengan
melandaskan Pancasila sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia dalam
menghadapi segala permasalahan seiring perkembangan zaman.
Kondisi bangsa saat ini mencerminkan adanya penyimpangan dari
Pancasila tidak sesuai dengan nilai seharusnya. Namun masih ada upaya
pelurusan kembali terhadap nilai-nilai Pancasila. Kelangsungan hidup negara dan
bangsa Indonesia di era globlalisasi, mengharuskan kita untuk melestarikan nilai-
nilai Pancasila, agar generasi penerus bangsa tetap dapat menghayati dan
mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai yang luhur itu tetap terjaga dan
menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian pancasila sebagai sistem filsafat dan dasar Negara?
2. Apa ciri-ciri pancasila sebagai sistem filsafat Negara dan dasar Negara?
3. Apa landasan pancasila sebagai suatu sistem filsafat Negara?
4. Apa urgensi Pancasila sebagai dasar Negara ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pancasila sebagai sistem filsafat dan dasar negara.
2. Mengetahui ciri-ciri pancasila sebagai sistem filsafat dan dasar negara.

1
3. Mengetahui landasan pancasila sebagai suatu sistem filsafat
4. Mengetahui apa urgensi Pancasila sebagai dasar negara

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat dan Dasar Negara


Pancasila berasal dari dua kata, yaitu panca yang artinya lima dan sila yang
artinya dasar. Dan pancasila pun dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari hari
maupun dalam semua sistem karena pancasila dianggap sudah cukup untuk
dijadikan sebagai dasar, ideologi, dan filsafat negara.
Pancasila merupakan cita-cita hidup dalam diri manusia Indonesia yang
senantiasa menjadi sebuah sistem nilai yang tumbuh dalam kerangka
mewujudkan cita-cita bersama masyarakat nusantara menjadi bangsa Indonesia
yang pada akhirnya berhasil mendirikan Negara Indonesia. Sehingga negara
Kebangsaan Indonesia harus senantiasa berpegang teguh terhadap nilai-nilai yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat nusantara. Sehingga, Pancasila
merupakan cita-cita yang sejak lama diimpikan masyarakat nusantara (Ali
Amran, 2016:91).
Pancasila sebagai filsafat didasarkan atas pendapat Aristoteles. Beberapa
pendapat mengatakan bahwa Pancasila adalah suatu filsafat. Meskipun
dinyatakan dalam bentuk yang berbeda-berda, tetapi tidak ada pertentangan
antara satu dengan yang lain. Semua pendapat mengakui bahwa Pancasila adalah
suatu filsafat. Muh. Yamin (1962), misalnya, menegaskan bahwa Pancasila
tersusun secara harmonis dalam suatu sistem falsafah. Ajara Pancasila adalah satu
sintesa Negara yang lahir daripada suatu antitesa. Ajaran pancasila adalah suatu
sistem sesuai dengan dialektik Neo Hegelian.
Dalam kamus bahasa Indonesia, karangan WJS Poerwadarmito
merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai sebab-sebab, asas hukum dan sebagainya dari pada segala yang
ada dalam alam semesta ataupun mengenal kebenaran dan arti adanya sesuatu.
Pancasila sebagai Sistem filsafat mengandung pandangan nilai pemikiran
yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh. Filsafat pancasila
dapat didefinisikan secara ringkasan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang

3
pancasila sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan
untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan perenunganjiwa
yang dituangkan dalam suatu system dan merupakan pancaran dari semua sila
Pancasila. Dengan demikian, jiwa keagamaan, jiwa kebangsaan, jiwa kerakyatan,
dan jiwa yang menjunjung tinggi keadilan sosial ada dalam sila pancasila
Sementara Pancasila sebagai dasar negara, disebutkan dalam pembukaan
UUD 1946 pada alinea ke empat, yang berbunyi :
“... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, yang
berdasarkan kepada, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab,Persatuan Indonesia,dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakila, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Jika merujuk pada teks pembukaan UUD 1945 diatas, terdapat beberapa
azas kenapa pancasila dikatakan dasar negara. Yaitu :
1. Azas Ketuhanan Yang Maha Esa. Hla ini tercermin dari religiusitas
masyarakat atau segenap rakyat Indonesia dalam keberagaman agama dan
keyakinan.
2. Azas perikemanusiaan. Yakni azas yang mengakui dan memperlakukan
manusia dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan.
3. Azas kebangsaa. Azas yang menghendaki setiap warga negara harus
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4. Azas kedaulatan rakyat. Azas yang menghendaki setiap warga negara harus
berdasarkan keiinginan rakyat.
5. Azas keadilan sosial. Azas yang menghendaki bahwa tujuan negasa adalah
mewujudkan keadilan sisial secara merata.
Atas dasar tersebut lah, maka Pancasila dijadikan sebagai dasar negara.
Karena Pancasila dinilai sudah mencakup seluruh aspek mulai dari hubungan
kepada Allah seperti yang tertera pada sila pertama, sampai kepada hubungan

4
kepada sesama manusia, seperti pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila sebagai dasar megara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan
pada negara Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai dengan
nilai-nilai pancasila. Hal tersebut bermakna, antara lain bahwa, pancasila harus
senantiasa menjadi ruh atau spirit yang menjiwai kegiatan membentuk negara
seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai segala urusan
penyelenggaraan negara (Taniredja, dkk, 2016:130).

2.2 Ciri Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Dasar Negara


Ada beberapa ciri dari Pancasila sebagai sistem filsafat dan dasar negara,
antara lain :
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh.
2. Adanya keteraturan daripada sila-sila Pancasila.
3. Adanya keterkaitan antara sila yang satu dengan sila yang lain.
4. Adanya kerja sama antara sila yang satu dengan sila yang lain.
5. Adanya tujuan bersama yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar
filsafat Negara.
Dari keterangan diatas kita dapat mengetahui bahwa Pancasila ada suatu hal
yang kompleks, dan dapat dijadikan sebagai dasar dan filsafat dalam suatu
sistem, baik dalam pemerintahan, berbangsa maupun bernegara.

2.3 Landasan Pancasila sebagi Sistem Filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat didasari 3 landasan, antara lain:
1. Landasan Ontologi menurut aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki
hakikat sesuatu atau tentang ada keberadaan atau eksistensi dan disamakan
artinya dengan metafisika. Secara ontologis, penyelidikan pancasila sebagai
filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari
sila-sila pancasila. Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada
(eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi).

5
2. Landasan Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal,
syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi
meneliti sumber pengetahuan proses dan syarat terjadinya pengetahuan,
batas dan validitas ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada
hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. ini berarti pancasila telah
menjadi suatu relief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh
karena itu, pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam
kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologis pancasila
pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka,
dasar epistemoogis pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya
tentang hakikat manusia.
3. Landasan Aksiologis, istilah Aksiologis berasal dari kata Yunani axios
yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu dan teori.
Aksiologis adalah teroi nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan disukai atau
yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan
kedudukan metafisika suatu nilai. Secara aksiologis, bangsa Indonesia
merupakan pendukung nailai-nilai Pancasila, yaitu bangsa yang
berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuaan, yang
berkerakyatan dan berkeadilan sosial.

2.4 Ugensi Pancasila Sebagai Dasar Negara


Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu :
1. Agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan
arah
2. Agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan
dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai nilai pancasila.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila berasal dari kata Panca dan Sila yang artinya lima dan dasar.
Secara bahasa Pancasila artinya adalah lima dasar. Pancasila yang terdiri atas
lima dasar dianggap sudah cukup untuk dijadikan sebagai filsafat dan dasar
negara.
Pancasila sebagai sistem filsafat, dimana filsafat adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas hukum dan
sebagainya dari pada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenal
kebenaran dan arti adanya sesuatu.
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara. Karena Pancasila dinilai sudah
mencakup seluruh aspek mulai dari hubungan kepada Allah seperti yang tertera
pada sila pertama, sampai kepada hubungan kepada sesama manusia, seperti pada
sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila juga dinilai penting, dan solusi untuk dari setiap permasalahan
yang ada di Indonesia. Karena jika pemerintah dan rakyat bersama
merealisasikan pancasila sebagai dasar negara, maka permasalahan di Indonesia
dapat dengan mudah dikurangi.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya kita sebagai warga
negara Indonesia mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila serta
menjunjung tinggi pancasila supaya tetap menjadi pedoman bangsa Indonesia
kedepannya agar tidak kehilangan arah dalam pembangunan dan
penyelenggaraan negara.

7
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Ali. 2016. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Depok:
RajaGrafindo Persada
Halking, dkk. 2017. Panduan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik dan
Enam Macam Penugasan Dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.
Medan: Unimed Press
Nurwardani, Paristiyanti. Dkk. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Undang Undang Dasar 1945
Usiono. 2017. Pancasila dan Kewarganegaraan. Medan: Perdana
Publishing

Anda mungkin juga menyukai