Dosen Pengampu :
Dionisius Sihombing, M.Si
Disusun Oleh :
YUDI HARTONO
(5162111024)
Reguler III - C
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Rekayasa Ide yang berjudul
“Pancasila Sebagai Filsafat dan Dasar Negara” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Rekayasa Ide ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Pancasila yang diampu oleh Bapak Dionisius Sihombing, M.Si. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis sehingga Rekayasa Ide ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari Rekayasa Ide ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi tatanan bahasa maupun isinya dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan penyusunan Rekaysa Ide di masa yang akan datang.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehinngga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud penulis. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, semoga
tugas ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pancasila sebagai sistem filsafat dan dasar negara.
2. Mengetahui ciri-ciri pancasila sebagai sistem filsafat dan dasar negara.
1
3. Mengetahui landasan pancasila sebagai suatu sistem filsafat
4. Mengetahui apa urgensi Pancasila sebagai dasar negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pancasila sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan
untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan perenunganjiwa
yang dituangkan dalam suatu system dan merupakan pancaran dari semua sila
Pancasila. Dengan demikian, jiwa keagamaan, jiwa kebangsaan, jiwa kerakyatan,
dan jiwa yang menjunjung tinggi keadilan sosial ada dalam sila pancasila
Sementara Pancasila sebagai dasar negara, disebutkan dalam pembukaan
UUD 1946 pada alinea ke empat, yang berbunyi :
“... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, yang
berdasarkan kepada, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab,Persatuan Indonesia,dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakila, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Jika merujuk pada teks pembukaan UUD 1945 diatas, terdapat beberapa
azas kenapa pancasila dikatakan dasar negara. Yaitu :
1. Azas Ketuhanan Yang Maha Esa. Hla ini tercermin dari religiusitas
masyarakat atau segenap rakyat Indonesia dalam keberagaman agama dan
keyakinan.
2. Azas perikemanusiaan. Yakni azas yang mengakui dan memperlakukan
manusia dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan.
3. Azas kebangsaa. Azas yang menghendaki setiap warga negara harus
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4. Azas kedaulatan rakyat. Azas yang menghendaki setiap warga negara harus
berdasarkan keiinginan rakyat.
5. Azas keadilan sosial. Azas yang menghendaki bahwa tujuan negasa adalah
mewujudkan keadilan sisial secara merata.
Atas dasar tersebut lah, maka Pancasila dijadikan sebagai dasar negara.
Karena Pancasila dinilai sudah mencakup seluruh aspek mulai dari hubungan
kepada Allah seperti yang tertera pada sila pertama, sampai kepada hubungan
4
kepada sesama manusia, seperti pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila sebagai dasar megara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan
pada negara Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai dengan
nilai-nilai pancasila. Hal tersebut bermakna, antara lain bahwa, pancasila harus
senantiasa menjadi ruh atau spirit yang menjiwai kegiatan membentuk negara
seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai segala urusan
penyelenggaraan negara (Taniredja, dkk, 2016:130).
5
2. Landasan Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal,
syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi
meneliti sumber pengetahuan proses dan syarat terjadinya pengetahuan,
batas dan validitas ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada
hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. ini berarti pancasila telah
menjadi suatu relief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh
karena itu, pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam
kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologis pancasila
pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka,
dasar epistemoogis pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya
tentang hakikat manusia.
3. Landasan Aksiologis, istilah Aksiologis berasal dari kata Yunani axios
yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu dan teori.
Aksiologis adalah teroi nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan disukai atau
yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan
kedudukan metafisika suatu nilai. Secara aksiologis, bangsa Indonesia
merupakan pendukung nailai-nilai Pancasila, yaitu bangsa yang
berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuaan, yang
berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila berasal dari kata Panca dan Sila yang artinya lima dan dasar.
Secara bahasa Pancasila artinya adalah lima dasar. Pancasila yang terdiri atas
lima dasar dianggap sudah cukup untuk dijadikan sebagai filsafat dan dasar
negara.
Pancasila sebagai sistem filsafat, dimana filsafat adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas hukum dan
sebagainya dari pada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenal
kebenaran dan arti adanya sesuatu.
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara. Karena Pancasila dinilai sudah
mencakup seluruh aspek mulai dari hubungan kepada Allah seperti yang tertera
pada sila pertama, sampai kepada hubungan kepada sesama manusia, seperti pada
sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila juga dinilai penting, dan solusi untuk dari setiap permasalahan
yang ada di Indonesia. Karena jika pemerintah dan rakyat bersama
merealisasikan pancasila sebagai dasar negara, maka permasalahan di Indonesia
dapat dengan mudah dikurangi.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya kita sebagai warga
negara Indonesia mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila serta
menjunjung tinggi pancasila supaya tetap menjadi pedoman bangsa Indonesia
kedepannya agar tidak kehilangan arah dalam pembangunan dan
penyelenggaraan negara.
7
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Ali. 2016. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Depok:
RajaGrafindo Persada
Halking, dkk. 2017. Panduan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik dan
Enam Macam Penugasan Dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.
Medan: Unimed Press
Nurwardani, Paristiyanti. Dkk. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Undang Undang Dasar 1945
Usiono. 2017. Pancasila dan Kewarganegaraan. Medan: Perdana
Publishing