PENDAHULUAN
1
muda menetap atau berkurang. Proporsi penduduk lansia dari total penduduk
dunia akan naik dari 10% pada tahun 1998 menjadi 15% pada tahun 2025, dan
meningkat hampir mencapai 25% pada tahun 2050 (Ratrinaningsih, 2007).
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang juga mengalami peningkatan
populasi penduduk lansia dari 4,48% (5,3 juta jiwa) pada tahun 1971 menjadi
9,77% (23,9 juta jiwa) pada tahun 2010. Bahkan pada tahun 2020 diprediksi akan
terjadi ledakan jumlah penduduk lansia sebesar 11,34% atau sekitar 28,8 juta jiwa
(Makmur, 2006). Indonesia termasuk Negara kelima yang akan memiliki populasi
lansia terbesar setelah Cina, India, Amerika Serikat dan Meksiko (Anonim, 2007).
2
2009). Adapun prevalensi depresi pada Lansia yang menjalani perawatan di RS
dan panti perawatan sebesar 30-45% dari jumlah Lansia di Indonesia (Evy, 2008).
Kondisi lain yang sering ditemui pada Lansia yaitu insomnia. Lebih dari
50% Lansia mengeluh kesulitan tidur malam. Angka-angka ini cenderung
semakin bertambah untuk masamasa mendatang yang disebabkan karena usia
harapan hidup semakin bertambah, stressor psikososial semakin berat, dan
berbagai penyakit kronik yang semakin bertambah pada Lansia (Nugroho, 2000).
Lansia yang mengalami insomnia cenderung lebih mudah untuk menderita
depresi, dan mungkin juga sebaliknya. Selain itu akan timbul suatu penyakit,
menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian, dan kurang menikmati
aktivitas hidup. Hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan Lansia sehari-hari
yang mengarah pada keadaan hilangnya perhatian terhadap keadaan sekelilingnya,
sehingga sedikit banyak akan memberi dampak pada kualitas hidup, produktivitas
dan keselamatan (Kembuan, 2009).
Penyebab insomnia pada lansia dapat dibagi menjadi empat kelompok: (1)
penyakit fisik atau gejala, seperti nyeri jangka panjang, kandung kemih atau
prostat, penyakit sendi seperti arthritis atau bursitis, dan gastroesophageal reflux;
(2) faktor lingkungan/perilaku, termasuk diet/ nutrisi; (3) penggunaan obat-
obatan, seperti kafein, alkohol, atau obat resep untuk penyakit kronis, dan (4)
penyakit mental yang atau gejala, seperti kecemasan, depresi, kehilangan identitas
pribadi, atau dapat dikatakan status kesehatan yang buruk. Prevalensi insomnia
yang di definisikan sebagai gangguan tidur kronis yaitu sebanyak 50-70% dari
3
semua lansia yang berusia >65 tahun, penelitian sebelumnya juga menyebutkan di
thailand, hampir 50% pasien yang berusia >60 tahun mengalami insomnia.
4
kejadian depresi pada lansia usia diatas 65tahun diperkirakan sekitar 10-30%
(Soejono, 2000).
Penelitian Panti Werdha Khusnul Khotimah di Kota Pekanbaru sendiri
belum ditemukan topik Hubungan Depresi dan Insomnia pada Lansia. Namun
demikian pernah diadakan penelitian tentang “Kehidupan Lansia yang di Titipkan
Keluarga di Panti Sosial Tresna Werda Khusnul Khotimah Pekanbaru” yang
menyatakan bahwa berbagai faktor atau masalah lansia yang dititipkan
keluarganya ke PSTW KK diantaranya yakni karena permasalahan ekonomi yang
minim, selalu berkonflik dan terjadi kesalahpahaman antara anak dan
menantunya, karena kasih sayang yang harus terbagi, dan ada juga karena ia tidak
ingin menyusahkan keluarga untuk merawatnya. Untuk hubungan keluarga
dengan lansia yang tinggal dipanti ini, ada yang hingga saat ini masih memiliki
hubungan yang bagus dengan keluarganya yakni para keluarga masih ada datang
berkunjung ke panti untuk menjenguk lansia yang dititipkannya dengan membawa
makanan dan buah-buahan, dan ada juga sebagian keluarga yang menjemput
lansia ini pulang kerumah pada saat hari besar islam yaitu hari raya idul fitri.
Tetapi ada juga yang sama sekali keluarga lansia tidak ada ada datang berkunjung
kepanti untuk menjenguk lansia ini, berkomunikasi melalui telepon,surat dan alat
komunikasi lainnya pun tidak ada, dan bahkan tidak tahu lagi kabar beritanya.
Peneliti sebelumnya juga membahas tentang suka dan duka yang dialami
lansia yang dititipkan keluarga di Panti Jompo. Dibalik beberapa rasa suka yang
dirasakan seperti tersedianya semua fasilitas dari panti tanpa harus ada yang
mereka pikirkan lagi seperti makan yang sudah terjadwal setiap hari, pakaian
sudah ada yang mencucikan, tempat tinggal dengan semua fasilitas yang sudah
tersedia, ada berbagai kegiatan yang diadakan panti dan berbagai instansi lain, dan
bahkan berbagai bantuan atau santunan yang selalu didapat. Mereka hanya
memikirkan untuk beribadah saja tanpa harus memikirkan hal-hal lainnya. Namun
tidak terlepas dari rasa suka, para lansia juga mengungkapkan rasa duka atau
kesedihannya tinggal di panti yakni jauhnya dari keluarga, rasa kangen kepada
anak, cucu, menantu dan keluarga lainnya, mereka merindukan berkumpul
bersama keluarganya dan hal itu tidak bisa mereka wujudkan kapan mereka ingin
bertemu keluarganya. Dan keinginan untuk kembali lagi berkumpul bersama
5
keluarganya tidak ada lagi keinginannya karena memang mereka merasa itulah
jalan Allah yang harus mereka jalani dengan sabar dan ikhlas dan sambil
menunggu hingga ajal menjemput.
6
1. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat
kepada masyarakat tentang Hubungan Depresi dan Insomnia pada
Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Kota
Pekanbaru.
2. Manfaat Keilmuan
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat mengenai Hubungan Depresi dan Insomnia pada
Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Kota
Pekanbaru.
3. Manfaat Metodologi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dan
penambahan referensi yang dapat dijadikan pedoman untuk
menangani kasus mengenai Depresi dan Insomnia pada Lansia di
Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Kota Pekanbaru
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka penulis membatasi
ruang lingkup penelitian. Hubungan Depresi dan Insomnia pada Lansia
dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Kota Pekanbaru
saja mengingat PSTW KK adalah suatu wadah dikumpulkannya sebagian besar
lansia sehingga lebih mudah untuk diteliti. Hal ini menunjukkan adanya
kebutuhan berupa penelitian tentang Hubungan Depresi dan Insomnia pada Lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Kota Pekanbaru untuk
kemudian di evaluasi peningkatan pengetahuan serta perubahan sikap warga
setelah dilaksanakan penelitian ini.