Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

MSG merupakan garam sodium dari salah satu asam amino nonesensial asam
glutamat, yang akan berfungsi sebagai penguat dan penyedap rasa jika
ditambahkan pada makanan, terutama makanan yang mengandung protein.
Komposisi senyawa MSG adalah 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air.
MSG bila larut didalam air ataupun saliva akan berdisosiasi menjadi garam
bebas dan bentuk anion dari asam glutamat (glutamat). Konsentrasi optimal
monosodium glutamat yang dapat menghasilkan efek lezat adalah 0.2-0.8% dan
penggunaan dalam konsentrasi berlebihan justru dapat mengurangi kelezatannya.
Dosis maksimal MSG yang dapat memberikan efek penguat rasa pada manusia
adalah sebesar 60mg/kgBB. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi MSG
adalah tetes tebu (molase). Dengan bahan pendukung yaitu Asam sulfat (H2SO4),
Amoniak (NH3), Natrium Hidroksida (NaOH), Asam Klorida (HCl), antifoam, Urea
(CO(NH2)), Asam phosphat (H3PO4), Magnesium sulfat (MgSO4), Mangan sulfat
(MnSO4), Penicillin, Karbon Aktif, Aronvis, Asam nitrat, Besi sulfat (FeSO4) dan
Celite (Celaton). Proses pengolahan Monosodium Glutamat (MSG) dasarnya terbagi
dalam tiga unit proses, yaitu unit fermentasi, isolasi dan refining. Kristal MSG kering
dari unit refining yang sudah dinyatakan lolos uji oleh laboratorium dikirim ke unit
packing untuk dikemas. Efek pengonsumsian MSG dalam jangka pendek yaitu
Symptom Complex MSG dan Jangka panjang yaitu leher kaku dan pusing, aritmia,
fibrilasi atrium, tachycardia, kanker, kekakuan otot, kerusakan system syaraf. Selain
itu WHO membatasi jumlah pengonsumsian MSG yaitu 1/3 once per hari atau 9,45
gram per hari. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap hewan
yaitu tikus pengonsumsian MSG pada tikus dapat menyebabkan peningkatan
hormone insulin hingga tiga kali dan memicu obesitas, selain hewan MSG juga dapat
meningkatkan Pertumbuhan dan produksi kacang tanah.

Kata Kunci : Monosodium Glutamat, Dosis, Molase, Refining, Symptom Complex


MSG.

Anda mungkin juga menyukai