No. Urut : 01
No. Peraga : AFD/5/ABN/BP
Warna Absorbsi : Putih Kekuningan
Bentuk : Subhedral
Belahan : 1 arah
Pecahan : Tidak Rata NIKOL SEJAJAR
Pleokrisme : Tidak Ada
Relief : Sedang
Intensitas : Tinggi
Ukuran Mineral : 1,3 mm
W.I Max : Putih keabu-abuan
Bias Rangkap : 0,003 (Orde 1)
Sudut Gelapan : 31˚
Jenis Gelapan : Miring NIKOL SILANG
Kembaran : Tidak Ada
Nama Mineral : Ortoklas (KAlSi3O8)
Keterangan : Warna mineral adalah pencerminan dari data serap atau absorpsi
panjang gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya untuk
mineral yang teransparant yang bersifat anisotropik.Pleokroisme merupakan
warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar 360 ), karena adanya perbedaan
daya absorpsi. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk
pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. bentuk
mineral secara optik mikroskopik, maka bentuk yang dapat kita amati adalah
bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi dengan bantuan struktur dalam
mineral yang dapat teramati seperti halnya bidang belah atau “cleavage”,maka
kita dapat mentafsirkan akan struktur kristal dari mineral tersebut.
Dengan demikian berdasarkan kenampakan bentuk mineral dalam kondisi 2
dimensi, maka kita dapat merefleksikannya kedalam bentuk kondisi 3 dimensi.
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang
tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Indeks bias adalah suatu angka
(konstanta) yang menunjukan perbandingan antara sinus sudut datanh dan sinus
sudut pantul ; (n=sin i/sin r =l/v ). Relief merupakan kenampakan yang timbul
akibat perbedaan indeks bias antara suatu media dengan media yang mengitarinya.
Biasrangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indek bias. Sudut gelapan
merupakan proses penggelapan yaitu akibat perulangan pembiasan yang terjasi
yang diperoleh dengan merubah-rubah posisi mineral. Kembaran adalah
kenampakan pada mineral akibat adanya /tumbuhnya 2 kristal bersamaan pada
proses pengkristalan.
Dari hasil pengamatan pada mikroskop dapat diketahui bahwa pada
sampel dengan no.1 Peraga AFD/5/ABN/BP memiliki warna absorbsi mineral
putih kekuningan, bentuk mineral subhedral, belahan 1 arah, pecahan tidak rata,
pleokreisme tidak ada, relief sedang, intensitas warna tinggi, ukuran mineral 1,3
mm, warna interferensi maksimum putih keabu-abuan, bias rangkap 0,003 (Orde
I), sudut gelapan 31˚, jenis gelapan miring, kembaran Tidak. Maka dapat kita
simpulkan bahwa mineral ini adalah Kelompok Feldspar berjenis Ortoklas
(KAlSi3O8).
No. Urut : 02
No. Peraga : AFD/5/ABN/BP
Warna Absorbsi : Putih Kekuningan
Bentuk : Euhedral
Belahan : Tidak Ada
Pecahan : Tidak Rata NIKOL SEJAJAR
Pleokrisme : Tidak Ada
Relief : Rendah
Intensitas : Tinggi
Ukuran Mineral : 0,875 mm
W.I Max : Putih keabu-abuan
Bias Rangkap : 0,003 (Orde 1)
Sudut Gelapan : 49˚
Jenis Gelapan : Miring NIKOL SILANG
Kembaran : Tidak Ada
Nama Mineral : Kuarsa (SiO2)
Keterangan : Warna mineral adalah pencerminan dari data serap atau absorpsi
panjang gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya untuk
mineral yang teransparant yang bersifat anisotropik.Pleokroisme merupakan
warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar 360 ), karena adanya perbedaan
daya absorpsi. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk
pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. bentuk
mineral secara optik mikroskopik, maka bentuk yang dapat kita amati adalah
bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi dengan bantuan struktur dalam
mineral yang dapat teramati seperti halnya bidang belah atau “cleavage”,maka
kita dapat mentafsirkan akan struktur kristal dari mineral tersebut.
Dengan demikian berdasarkan kenampakan bentuk mineral dalam kondisi 2
dimensi, maka kita dapat merefleksikannya kedalam bentuk kondisi 3 dimensi.
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang
tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Indeks bias adalah suatu angka
(konstanta) yang menunjukan perbandingan antara sinus sudut datanh dan sinus
sudut pantul ; (n=sin i/sin r =l/v ). Relief merupakan kenampakan yang timbul
akibat perbedaan indeks bias antara suatu media dengan media yang mengitarinya.
Biasrangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indek bias. Sudut gelapan
merupakan proses penggelapan yaitu akibat perulangan pembiasan yang terjasi
yang diperoleh dengan merubah-rubah posisi mineral. Kembaran adalah
kenampakan pada mineral akibat adanya /tumbuhnya 2 kristal bersamaan pada
proses pengkristalan.
Dari hasil pengamatan pada mikroskop dapat diketahui bahwa pada
sampel dengan no.2 AFD/5/ABN/BP memiliki warna absorbsi mineral putih
kekuningan, bentuk mineral euhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak rata,
pleokreisme tidak ada, relief rendah, intensitas warna tinggi, ukuran mineral 0,875
mm, warna interferensi maksimum putih keabu-abuan, bias rangkap 0,003 (Orde
I), sudut gelapan 43˚, jenis gelapan miring, dan tidak mempunyai kembaran.
Dapat kita simpulkan bahwa nama dari mineral ini adalah Kuarsa (SiO2).
Genesa :
Pembentukan kuarsa ada pada tahap terakhir evolusi magma yaitu Dari proses
pembekuan magma(obsidian,ryolit,andesit), dan batuan
metamorf Terutama dalam pegmatit granit Kuarsa merupakan mineral paling
umum ditemukan dalam mineral Gang dari urat urat hidrotermal
Proses pembentukan mineral yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam, setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan
pnumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 200˚ –
400˚ C). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan
gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat
holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena
penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan
akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh
gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa,
selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga
membentuk tekstur yang tertentu pula. Mineral ini dijumpai pada batuan
beku asam seperti granit, granodiorit, tonalit, ryolit.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara III : Pengenalan Mineral I Nama : Andi Azis Rusdi
Hari/tgl : Jumat, 22 September 2017 Nim : F 121 15 001
No. Urut : 03
No. Peraga : AFD/5/ABN/BP
Warna Absorbsi : Putih keabu-abuan
Bentuk : Euhedral
Belahan : 1 Arah
Pecahan : Tidak Rata NIKOL SEJAJAR
Pleokrisme : Tidak Ada
Relief : Sedang
Intensitas : Tinggi
Ukuran Mineral : 1,55 mm
W.I Max : Putih keabu-abuan
Bias Rangkap : 0,006 (Orde 1)
Sudut Gelapan : 32˚
Jenis Gelapan : Miring NIKOL SILANG
Kembaran : Carlsbad
Nama Mineral : Sanidin
Keterangan : Warna mineral adalah pencerminan dari data serap atau absorpsi
panjang gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya untuk
mineral yang teransparant yang bersifat anisotropik.Pleokroisme merupakan
warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar 360 ), karena adanya perbedaan
daya absorpsi. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk
pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. bentuk
mineral secara optik mikroskopik, maka bentuk yang dapat kita amati adalah
bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi dengan bantuan struktur dalam
mineral yang dapat teramati seperti halnya bidang belah atau “cleavage”,maka
kita dapat mentafsirkan akan struktur kristal dari mineral tersebut.
Dengan demikian berdasarkan kenampakan bentuk mineral dalam kondisi 2
dimensi, maka kita dapat merefleksikannya kedalam bentuk kondisi 3 dimensi.
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang
tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Indeks bias adalah suatu angka
(konstanta) yang menunjukan perbandingan antara sinus sudut datanh dan sinus
sudut pantul ; (n=sin i/sin r =l/v ). Relief merupakan kenampakan yang timbul
akibat perbedaan indeks bias antara suatu media dengan media yang mengitarinya.
Biasrangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indek bias. Sudut gelapan
merupakan proses penggelapan yaitu akibat perulangan pembiasan yang terjasi
yang diperoleh dengan merubah-rubah posisi mineral. Kembaran adalah
kenampakan pada mineral akibat adanya /tumbuhnya 2 kristal bersamaan pada
proses pengkristalan.
Dari hasil pengamatan pada mikroskop dapat diketahui bahwa pada
sampel dengan no.3 Peraga AFD/5/ABN/BP memiliki warna absorbsi putih
keabu-abuan, bentuk mineral euhedral, belahan 1 arah, pecahan tidak rata,
pleokreisme tidak ada, relief sedang, intensitas warna tinggi, ukuran mineral 1,55
mm, warna interferensi maksimum putih keabu-abuan, bias rangkap 0,006 (Orde
II), sudut gelapan 32˚, jenis gelapan miring, dan mempunyai kembaran Carlsbad.
Dapat kita simpulkan bahwa nama dari mineral ini adalah Sanidin.
http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html
https://www.academia.edu/11637650/yanuar_wibisono_garnet_amfibo
l_piroksen
https://alfred8steven.wordpress.com/2012/10/22/mineral-optik/