Anda di halaman 1dari 3

Nama :Hadi Yudha Pradana

Npp :27.0182
Kelas :A4
ANALISIS KESIMPULAN BERITA
Berita:
TUNTUTAN KARYAWAN TRANS-JAKARTA DIKABULKAN
Sebanyak 4.316 karyawan kontrak PT Transportasi Jakarta (TransJakarta)
akhirnya diangkat menjadi karyawan tetap. Mereka adalah karyawan yang pada 12
Juni 2017, berunjuk rasa dengan tuntutan supaya diangkat.
Keputusan pengangkatan ditetapkan tim penyelesaian permasalahan. Tim ini
melibatkan PT Transportasi Jakarta, Dinas Perhubungan, Dinas Ketenagakerjaan,
Biro Perekonomian Setda Provinsi DKI Jakarta, Badan Pembinaan Badan Usaha
Milik Daerah, Biro Hukum Provinsi, Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi,
dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.

"Keputusan ini didasari peraturan perundangan-perundangan maupun arahan


Gubernur Provinsi DKI Jakarta," papar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi DKI
Jakarta Priyono, Minggu 2 Oktober 20187.

Karyawan yang sebelumnya berstatus kontrak tersebut adalah peralihan dari


UP TransJakarta Busway yang telah bekerja sejak 2004 sebelum PT Transportasi
Jakarta berdiri. Mereka yang aktif sampai dengan September 2017 dinyatakan
berhak menjadi karyawan tetap terhitung 1 Januari 2015.

Sementara itu, karyawan kontrak sejumlah 1.847 dari hasil penerimaan


periode 2015-2017 yang telah melaksanakan kontrak 1-2 kali akan mengikuti seleksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, karyawan penerimaan 2015 yang
sudah melaksanakan kontrak lebih dari tiga kali diangkat menjadi karyawan tetap
terhitung mulai tanggal bekerja.

Dirut PT TransJakarta Budi Kaliwono menyampaikan pengangkatan


karyawan dari kontrak menjadi tetap adalah komitmen seluruh pemangku
kepentingan dalam menanggapi unjuk rasa yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Saat menanggapi pengangkatan mereka menjadi karyawan tetap. Ketua


Serikat Pekerja Transportasi Jakarta Budi Marcelo menyatakan karyawan akan
melayani masyarakat sepenuh hati. "Kami lega. Kami tidak khawatir lagi diputus
kontrak di tengah jalan," cetus dia.

Soal adanya penyesuaian gaji, Humas PT TransJakarta Wibowo menjelaskan


belum ada keputusan berapa tambahan bagi pegawai tetap. "Nanti diatur oleh bagian
SDM. Sampai saat ini belum diputuskan. Tapi tentu sesuai dengan aturan
perundang-undangan," imbuh nya.

Kesimpulan:
Berita diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan trans-jakarta merupakan
sebuah bawahan yang memiliki ke inginan untuk dikabulkan oleh pimpinan dari
trans-jakarta. Pimpinan trans-jakarta merupakan pimpinana dalam sudut pandang
organisasi, jadi dengan kedua unsur ini dapar disimpulkan arah dari komunikasi
yang dikemukanan berita ini adalah komunikasi permerintahan keatasa.
Komunikasi keatas adalah komunikasi yang mengikuti jaringa dari bawah ke
pimpinan. Pesan yang disampaikan biasanya berupa laporan pelaksanaan
pekerjaan, keluhan pegawai, sikap dan perasaan pegawai tentang berbagai hal,
pengembangan prosedur dan teknik, informasi tentnag produksi dan hasil yang
dicapai. Atau dalam kata lain up communication atau komunikasi keatas terjadi
ketika subordinasi mengirim pesan keatasannya.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa, perusahaan trans-
Jakarta yang memiliki pegawai yang sedang menuntut atau sedang menyampaikan
tuntutannya kepimpinana sebagai keluhan pegawai karena mereka telah lama
menjadi pegawai tetap namun belum kunjung diangkat. Sehingga mereka
menuntuk atau mengemukakan keluhan mereka kepada atasannya sebagai bagian
dari up communication.
Up communication sendiri memiliki fungsi 1. Penyampaian informasi
tentang pekerjaan ataupun tugas yang dilaksanankan. 2. Menyampaikan informasi
ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan. 3. Penyampaian saran-saran
pekerjaan. 4. Penyampaian keluhan bawahan tentnag dirinya maupun pekerjaanya.

Para pekerja sudah melakukan tuntutan atau merupakan saran-saran untuk


pekerjaan mereka dan juga sebagai keluahan dari pegawai tehadap dirinya dan
pekerjaanya. Mereka merupakan kumpulan dari pegawai trans-jakarta yang
melakukan unjuk rasa pada tangga 12 bulan juni tahun 2014. Jadi mereka ini
dengan serentak pada tanggal 12 juni 2014 untuk mempublikasi keluhan dan
tuntutan mereka agar bisa dengan cepat didengar oleh pimpinan dengan melakukan
unjuk rasa.

Karena memang merupakan tugasnya atau sudah memang benar hak dari
bawahan untuk menyampaikan keluhan tenanting dirinya dan pekerjaannya maka
pimpinan menimbangkan permintaanya sehingga pada 1 Oktober ini permintaan
mereka yaitu untuk dinaik kan jabatannya di terima dan dikabulkan pimpinan trans
Jakarta. Keputusan pengangkatan ditetapkan tim penyelesaian permasalahan. Tim
ini melibatkan PT Transportasi Jakarta, Dinas Perhubungan, Dinas Ketenagakerjaan,
Biro Perekonomian Setda Provinsi DKI Jakarta, Badan Pembinaan Badan Usaha
Milik Daerah, Biro Hukum Provinsi, Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi,
dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.

Setelah diambil keputusan pimpinan yaitu Kepala Dinas Ketenagakerjaan


Provinsi DKI Jakarta Priyono mengungkapkan bahwa "Keputusan ini didasari
peraturan perundangan-perundangan maupun arahan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta," yang diungkapan pada Minggu 2 Oktober 2018 sebagai respon langsung
pimpinan/

Karyawan yang sebelumnya berstatus kontrak tersebut adalah peralihan dari


UP TransJakarta Busway yang telah bekerja sejak 2004 sebelum PT Transportasi
Jakarta berdiri. Mereka yang aktif sampai dengan September 2017 dinyatakan
berhak menjadi karyawan tetap terhitung 1 Januari 2015.
Sementara itu, karyawan kontrak sejumlah 1.847 dari hasil penerimaan
periode 2015-2017 yang telah melaksanakan kontrak 1-2 kali akan mengikuti seleksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, karyawan penerimaan 2015 yang
sudah melaksanakan kontrak lebih dari tiga kali diangkat menjadi karyawan tetap
terhitung mulai tanggal bekerja.

Sehingga dengan demikian bawahan yatu karyawan trans-jakarta telah


mendapatkan keinginan mereka dengan cara melakukan up cooommunication
sehingga keluhan mereka terdengan dan permintaan mereka di penuhi pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai