Proposal penelitian
Oleh:
KIRANA
NIM 105730478014
1
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daerah, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
oleh kepala desa dari sebuah pemilihan rakyat secara langsung melalui
suatu pemerintahan di desa, kepala desa dibantu oleh staf-staf desanya. Staf-
masing, antara lain: sekretaris desa, kepala urusan umum, kepala urusan
satu sumber pendapatan desa yang dapat berfungsi sebagai sumber kegiatan
dana desa paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan
dana desa adalah sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk belanja aparatur
dan operasional pemerintahan desa, sebesar 70% (tujuh puluh persen) untuk
bupati/walikota paling lambat bulan Juli tahun berjalan dan paling lambat pada
Desa.
Kepala desa, sekertaris desa dan bendahara desa sebagai aparat desa
pertanggungjawabannya.
sumber daya yang dimiliki dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu
beragam serta adanya titik kritis dalam pengelolaan keuangan desa tentunya
menuntut tanggung jawab yang besar pula oleh aparat pemerintah desa.
5
dibuat dan standar pelaporannya. Selain itu yang juga menjadi titik kritis yang
perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia kepala desa, perangkat desa
Salah satu resiko yang dapat terjadi dalam pengelolaan keuangan desa
yaitu penyusunan laporan yang tidak tepat waktu dan tidak tepat kualitas,
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 menyatakan media
informasi itu antara lain papan pengumuman, radio komunitas, dan media
informasi lainnya.
kas (cash flow) keuangan desa pattojo. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
6
DESA PATTOJO”
B. Rumus Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Praktis
2. Teoritis
pemerintahan desa.
7
A. Landasan Teori
1. Desa
desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat
2. Keuangan Desa
desa. Bendahara adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh kepala desa
alokasi khusus. ADD sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) paling
anggaran :
a. Paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja
dan
meliputi RPJM Desa dan RKP Desa yang disusun secara berjangka dan
berjalan.
2) Rencana kerja pemerintah desa (RKP Desa) RKP Desa disusun oleh
desa pada bulan Juli tahun berjalan dan sudah harus ditetapkan
desa;
kabupaten/kota;
paling lambat bulan Oktober tahun berjalan antara Kepala desa dan
BPD;
oleh bukti yang lengkap dan sah serta ditandatangani oleh kepala desa
c. Pelaksanaan Pengeluaran/Belanja
d. Pelaksanaan Pembiayaan
1) Penerimaaan Pembiayaan
2) Pengeluaran Pembiayaan
c. Buku Bank.
dan pengeluaran dalam Buku Kas Umum untuk yang bersifat TUNAI.
Pembiayaan.
18
Desa dibuatkan bukti kuitansi tanda terima dan dicatat oleh Bendahara
berupa Nota Kredit atas dana-dana yang masuk ke dalam Rekening Kas
baik kas maupun transfer harus disertai dengan bukti yang lengkap dan
tertib.
Bendahara Desa pada Buku Kas Umum. Sedangkan untuk Belanja yang
harus disertai dengan bukti yang lengkap dan sah serta dicatat secara
Desa. Jika hal tersebut tidak disebutkan maka Bendahara Desa tidak
karena telah dilaksanakan oleh fungsi yang lain. Buku Pembantu Panjar
Pelaksana Kegiatan. Buku Pembantu Kas Tunai tidak ada karena telah
disampaikan ke BPD.
Pelaksanaan APB Desa dalam bentuk Peraturan Desa, maka Perdes ini
anggaran berjalan.
anggaran berikutnya.
Masuk ke Desa.
2009, arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas
arus kas keluar adalah aliran kas masuk (cash inflow) merupakan
Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (outflow)
jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu periode tertentu.
Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam pos
b. Basis Akuntansi
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat
kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/ Daerah atau entitas
pelaporan.
ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau
24
dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan
3) Laporan Operasional;
5) Neraca;
pelaporan, kecuali Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas
konsolidasinya.
i. Pendapatan Desa;
Desa.
diterima.
26
Mendesak.
dikeluarkan.
Surplus/Defisit Desa.
diterima.
rekening kas desa atau dari kas desa sebesar kas yang
dikeluarkan.
2) Neraca Desa
a) Aset
i. Kas;
ii. Piutang;
iii. Persediaan;
iv. Investasi;
v. Aset Tetap;
b) Kewajiban; dan
c) Ekuitas.
a) Pengakuan Aset
diperoleh oleh desa dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur.
kepenguasaannya berpindah.
cara lainnya;
nilai wajar.
4) Kewajiban Desa
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
5) Ekuitas Desa
tanggal laporan.
pengelolaan keuangan
desa menurut
Permendagri No. 37
Tahun 2007
menunjukkan bahwa
masih banyak
ketidaksesuaian antara
perencanaan
pengelolaan keuangan
desa di Desa Boreng
dengan perencanaan
pengelolaan keuangan
desa menurut
Permendagri No. 37
tahun 2007.
ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Tetapi penyampaian
laporan keuangan
kepada masyarakat
secara luas belum
terlaksana, hal ini
dikarenakan kurangnya
media penyampaian
informasi di Lembang
Angin-angin. Selain itu
laporan bulanan
bendahara kepada
kepala lembang juga
belum dilaksanakan.
C. Kerangka Konseptual
Dana Desa
Pengelolaan
Laporan Keuangan
Pemerintah Desa
Refleksi
Cash Flow
34
A. Jenis Penelitian
motivasi, tindakan dll. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam
perilaku yang dapat diamati dalam suatu konteks tertentu yang dikaji
mempunyai luas wilayah 17,65 dan mempunyai jumlah penduduk 2398 jiwa
1. Dusun Pattojo
2. Dusun Dabbare
1. Data Primer
pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini,
2. Data Sekunder
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain. Dalam penelitian ini, juga menggunakan data
arus kas keuangan desa dan beberapa foto dari sarana dan prasarana
D. Pengumpulan Data
1. Wawancara
berbicara berhadapan langsung dengan responden atau bila hal itu tidak
keuangan desa.
2. Dokumentasi
3. Observasi
Data dalam penelitian ini juga diperoleh melalui teknik observasi atau
E. Instrumen Peneliti
penelitian ini adalah alat perekam suara, kamera dan daftar wawancara.
F. Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan dalam peneitian ini adalah teknik analisis
2. Reduksi data, dimana peneliti merangkum dan memilih informasi inti yang
dilakukan apabila data yang diperoleh dari narasumber terlalu banyak dan
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
. https://soppengkab.go.id/