Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA

DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS


( STUDI KASUS UD. KOPI AROMA KALOSI)

Diajukuan Oleh :
FATMAWATI
Email : fatmafat38@yahoo.com
Pembimbing I :
SUKMAWATI MARJUNI
Email : sukma.univ45@gmail.com
Pembimbing II :
INDRAYANI NUR
Email: indrayan_Nur45@yahoo.co.id

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi


Universitas Bosowa

ABSTRACT

Fatmawati. 2015. Thesis. Analysis of the effectiveness of the use of working


capital in improving rentability at UD. Aroma coffee Kalosi Enrekang guided by
Dr. Sukmawati Mardjuni, SE., M.si as a consultant I and Indrayani Nur, SE., M.Si
as a consultant II.
The research was conducted in October and November at UD. Aroma coffee
Kalosi Enrekang which is a company engaged in the industry. This study aims to
determine how the working capital turnover at Aroma UD. coffee Kalosi, and to
determine the level of effectiveness of the use of working capital.
The method used in this paper is the descriptive analysis and the analysis of
effectiveness ratios and profitability ratios. Data collection is done is interview
and observation. The study states that the shortage of working capital has not been
effective in the sense that companies are still experiencing a shortage of capital
from year to year.
--------------------
Keywords : Working Capital Requirement, Working Capital Turnover, Return
On Equity (ROE)

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 85


PENDAHULUAN
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi, dunia
usahapun mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dengan
munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna
memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian persaingan yang ketat akan
mendominasi dunia usaha. Dilihat dari kenyataan ini, perusahaan dituntut untuk
lebih mengadaptasi diri dengan bekerja lebih efektif dan efesien.
Pengelolaan usaha lebih ditekankan untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidup atau kontinuitas. Hal ini dapat terlaksana, jika perusahaan
berupaya untuk memperoleh dan mendapatkan keuntungan yang optimal, oleh
karena itu diperlukan pengelolaan manajemen yang efesien dan efektif serta
mampu menciptakan rangkaian kerja sama yang terorganisir dengan fungsi-fungsi
yang ada dalam perusahaan.
Salah satu faktor yang menunjang suksesnya masing-masing bagian
tersebut dalam mencapai tujuannya adalah pengaruh kebijakan pengelolahan
keuangan perusahaan yang bersangkutan. Sebab dengan pengambilan keputusan
keuangan yang akurat akan dapat berpengaruh bagi perusahaan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Kesalahan dalam mengelolah keuangan khususnya pengambilan keputusan
mengenai sumber dan penggunaan dana akan menimbulkan inefektif dan
inefisiensi penggunaan modal kerja yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap kinerja di dalam perolehan laba perusahaan sesuai yang diharapkan.
Pengukuran kinerja keuangan yang ditinjau dalam proposal ini mencakup
rentabilitas perusahaan dihubungkan dengan penggunaan dananya.
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas
usaha yang dilakukannya dan semakin besar hasil yang diperoleh perusahaan.
Maka semakin baik kinerjanya. Terkait hal tersebut di atas, penelitian dilakukan di
salah satu Perusahaan dalam skala industri kecil. Sebut Saja Perusahaan pembuat
kopi di Kabupaten Enrekang dengan brand Kopi Aroma Kalosi. Perusahaan ini
juga merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan
umumnya yakni sebagai distribusor produk kopi kalosi. Dalam menjalankan

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 86


kegiatan operasionalnya perusahaan ini menekankan kepada efektivitas dalam
penggunaan modal kerja yang dimiliki. Pemanfaatan modal kerja secara tepat,
dapat dilakukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Namun jika dilihat
kembali, dalam skala Nasional perusahaan ini kemungkinan akan sulit bersaing
dengan perusahaan atau produsen Kopi dengan brand ternama, Oleh karena itu
penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana industri masyarakat ini mampu
bertahan dengan tinjauan langsung dari seluk beluk pengelolahan keuangannya.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka penulis tertarik untuk membahas
mengenai “ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA
DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS”.

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Martono dan Agus harjito (2013 : 4 ) Manajemen keuangan
(financial management) atau dalam literatur lain disebut dengan pembelanjaan
adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana
memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelolah asset sesuai tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan
merupakan manajemen pengelolaan mengenai bagaimana memperoleh aset,
mendanai aset dan mengelolah aset untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut irham fahmi (2012 : 2) Manajemen keuangan merupakan
penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji, dan menganalisis
tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh
sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana
dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang
saham dan usaha bagi perusahaan.
Menurut MP. Tampubolon (2005) dikutip oleh Danang Suyoto (2013 : 12)
dalam melaksanakan fungsi manajemen keuangan, korporasi antara lain sebagai
berikut :
1. Untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham secara maksimum
2. Mencapai keuntungan untuk maksimum dalam jangka panjang
3. mencapai hasil manajerial yang maksimum.
4. Mencapai pertanggungjawaban social, dalam pengertian peningkatan
kesejahteraan dari karyawan korpor.

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 87


Perubahan dan aktivitas usaha perusahaan akan mengakibatkan perubahan
terhadap kebutuhan modal kerja. Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama
tergantung dua faktor, yaitu periode perputaran modal kerja dan rata-rata
pengeluaran kas per periode.
Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas di
investasikan ke dalam komponen - komponen modal kerja sampai saat dimana
kembali lagi manjadi kas.
Panjang pendeknya perputaran modal kerja tergantung dari perputaran
masing – masing komponen modal kerja. Semakin pendek tingkat perputaran
modal kerja semakin tinggi rate turn overnya dan sebaliknya panjang tingkat
perputaran modal kerja berarti semakin rendah rate turn overnya.
Rata – rata pengeluaran kas per periode adalah hasil perhitungan rata – rata
dari segala pegeluaran kas untuk melaksanakan kegiatan perusahaan sehari – hari
baik berupa pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja, biaya
overhead, biaya administrasi umum dan penjualan.
Manajemen modal kerja suatu hal yang amat penting bagi perusahaan untuk
beberapa alasan. Satu hal yang penting, aktiva lancar dari perusahaan manufaktur
jumlahnya lebih dari setengah local aktiva, untuk perusahaan distribusi,
jumlahnya lebih besar lagi, bahkan suatu sarana umum dengan sedikit persedian,
memiliki investasi yang cukup besar pada piutang. Untuk menjalankan
perusahaan secara efesien piutang dan persediaan harus dimonitori dan
dikendalikan secara seksama. Hal ini penting untukperusahaan yang berkembang
cepat, karena investasi pada kedua aktiva ini cepat sekali berubah dan sulit
dikendalikan. Kelebihan jumlah aktiva lancar bisa berakibat pada realisasi
pengembalian investasi yang dibawah standar yang ditentukan (Substandar
pengembalian atas investasi). Namun perusahaan dengan aktiva lancar yang
terlalu sedikit dapat menimbulkan kekurangan dan kesulitan dalam kelancaran
operasi.
Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama
bagi pambiayaan eksternal, perusahaan ini tidak memiliki akses bagi pasar modal
untuk jangka yang lebih panjang, selain memperoleh jaminan hipotik dari

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 88


bangunan. Perusahaan yang tumbuh dengan cepat tetapi lebih besar juga
menggunakan jangka pendek untk pembiayaan. Untuk alasan yang sesuai ini
manajer keuangan dan anggotanya memberikan porsi waktu yang sesuai untuk hsl
– hal ysng berkaitan dengan modal kerja. Manajemen kas, sekurnitas, piutang,
hutang, beban dan pendapatan dimuka hal – hal lain pembiayaan jangka pendek
merupakan tanggung jawab manajemen ini membutuhkan pengawasaan dari hari
kehari swcara terus menerus. Tidak seperti keputusan dividen dan struktur modal,
hal ini dapat dipelajari, diputuskan dan ditentukan untuk periode yang akan
datang. Oleh karena itu menajemen modal kerja sangat penting, sehingga proporsi
waktu dari seorang manajer keuangan seharusnya dialokasikan untuk hari ini.
Namun yang lebih penting adalah dampak dari keputusan modal kerja pada
tingkat resiko, bebas dan harga saham perusahaan.
Setiap bagian oprasional yang dilakukan oleh perusahaan tentunya
membutuhkan pengorbanan ekonomis. Pengorbanan ekonomis yang dilakukan
oleh perusahaan, sangat diharapkan memberikan manfaat pada masa yang akan
datang. Salah satu manfaat yang diharapkan dari organisasi perusahaan dari
pengorbanan ekonomis yang dilakukan adalah memperoleh pendapat dari hasil
kegiatan operasionalnya. Dengan adanya manfaat berupa pendapatan yang
diperoleh perusahaan, tentunya akan memberikan laba bagi perusahaan jika
perusahaan mampu menciptakan efesiensi biaya. Laba yang diperoleh merupakan
salah satu faktor keberhasilan manajemen perusahaan dalam pengelolaan sumber
daya yang dimiliki.
Besarnya pendapatan ataupun laba yang dicapai oleh setiap perusahaan
belum menjamin efektivitas dan efesiensi penggunaan modal perusahaan.
Perusahaan dapat dikatakan efektif dalam penggunaan modalnya apabila
perusahaan mampu memenuhi kriteria rasio efektivitas. Perusahaan dapat
dikatakan efesiensi apabila organisasi perusahaan mampu memenuhi kriteria rasio
efektivitas. Untuk mengetahui apakah manajemen perusahaan dalam menjalankan
kegiatan uasahanya sudah efektif, maka perlu diukur perputarannya modal kerja
yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode.

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 89


Pengertian efektif menurut Robert N. Anthony, John Dearden, dan Norton
M Bedford (2012; 12) sebagai berikut : “Efektif adalah kemampuan suatu unit
untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.
Berdasarkan definisi tersebut jelas bahwa efektivitas suatu perusahaan
dapat dilihat dengan cara menilai apakah sesuatu yang diingkan oleh perusahaan
dapat dicapai. Jika perusahaan ingin mencapai laba semaksimal mungkin, apakah
laba yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode sudah maksimal sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan.
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain
rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu.
Rentabilitas juga merupakan suatu ukuran dari keberhasilan suatu
perusahaan dalam mengelolah dan memanfaatkan modalnya secara efesien dan
efektif, jadi perhitungan remtabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
manajemen perusahaan mengendalikan perusahaan secra efesien.
Menutur Alex S. Nitisenito (2011:52) memberikan pengertian rentabilitas
sebagai berikut:
“Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibanding dengan modal yang digunakan dan dinyatakan dalam
persen.”
Selanjutnya Hertanto (2012:176) memberikan defenisi sebagai berikut:
“Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.”
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa rentabilitas itu adalah kemampuan
dari suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
selanjutnya dapat diketahui bahwa rentabilitas dikatakan sebagai suatu angka
perbandingan antara laba dengan modal yang besarnya dinyatakan dalam persen.
Jenis – jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas ekonomi (Earning power) adalah perbandingan antara laba usaha
dengan modal sendiri dan modal asing yang menggunakan untuk menghasilkan
laba tersebut dan ternyata dalam persen. Oleh karena itu pengertian rentabilitas

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 90


sering mengunakan untuk mengukur efesiensi pengunaan modal kerja di dalam
suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai
kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang dikerjakan di
dalamnya untuk menghasikan laba.
Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah
modal yang bekerja didalam perusahaan (operating capital/assets). dengan
demikian maka modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau
modal yang ditanamkan dalam efek (kecuali perusahaan – perusahaan kredit)
tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.
b. Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Net Worth) adalah perbandingan antara
jumlah laba yang tersedia bagi para pemilik modal sendiri dari satu pihak
dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dipihak lain.
Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah
kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya
untuk menghasilkan keuntungan.

METODE PENELITIAN
Metode analisis yang diperlukan dalam penulisan ini untuk mengetahui
sampai sejauh mana efektivitas penggunaan modal kerja perusahaan adalah
kuantitatif yakni kualitatif dengan melihat rasio – rasio kebutuhan modal kerja,
rasio, efektifitas dan rasio rentabilitas.
1. Analisis deskriptif, yaitu menjelaskan antara teori pelaksanaan pengawasan.
2. Analisis Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan Modal Kerja = Periode Perputaran x Rata – Rata Pengeluaran
Modal Kerja Kas Per Periode
3. Analisis Kuantitatif
a. Rasio efektivitas
1) Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Penjualan
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja Bersih

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 91


b. Rasio Rentabilitas
Pendapatan Usaha – Beban Usaha
1. Gross Profit Margin =
Beban Usaha

Laba Bersih
2. Return on Equity Capital =
Ekuitas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Laporan keuangan merupakan salah satu sarana informasi yang
berhubungan dengan keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
pihak – pihak yang berkepentingan apabila data tesebut diperbandingakan untuk
dua periode atau lebih dan analisis lebih lanjut sehingga dapat mendukung
keputusan yang akan diambil.
Maksud analisis tersebut adalah untuk dapat mengetahui keunggulan –
keunggulan maupun kelemahan – kelemahan data dibidang keuangan. Dengan
langkah – langkah untuk masa yang akan datang guna menutupi kelemahan
tersebut.
Sebagaimana telah diketahui, bahwa modal kerja suatu perusahaan sangat
menentukan keberhasilan perusahaan yang bersangkutan dalam memperoleh laba
yang selanjutnya untuk mengembangkan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersbut, maka sangat ditentukan oleh kemauan
perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya dan adanya perbaikan secara
operasional didalam perusahaan, sehingga perusahaan betul – betul dapat
beroperasi dengan efektif dan efesien.

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 92


TABEL 1
RATA – RATA KAS MODAL KERJA PADA UD. KOPI AROMA KALOSI

RATA – RATA KAS


TAHUN
2010 -
2012 Rp 178.020.000
2012 Rp 96.987.166
2013 Rp 102.788.333
2014 Rp 247.068.833

TABEL 2
PERBANDINGAN KEBUTUHAN MODAL KERJA DENGAN REALISASI
MODAL KERJA PADA UD.KOPI AROMA KALOSI
KEBUTUHAN MODAL REALISASI MODAL
TAHUN KERJA KERJA
(Rp) (Rp)
2010 - 170.500.000
2011 32.753.899.800 155.200.000
2012 42.126.375.552 220.345.000
2013 24.291.966.737 182.700.000
2014 47.479.173.231 253.500.000

Kebutuhan modal kerja UD.Kopi Aroma Kalosi dari tahun ketahun tidak
sebanding dengan realisasi modal kerjanya. Pada tahun 2011 direncanakan Rp
155.200.000 sedangkan kebutuhan modal kerja menurut analia sebasar
Rp32.753.899.800 ini menunjukkan bahwa keterbatasan dana pada UD.Kopi
Aroma Kalosi ditinjau dari kebutuhan modal kerja untuk tahun 2011 masih
membutuhkan dana sebesar Rp32.598.699.800. selanjutnya untuk tahun 2012
rencana kebutuhan modal kerja sebesar Rp 220.345.000 sedangkan kebutuhan
modal kerja menurut analisa sebesar Rp 42.126.375.522 ini menunjukkan bahwa
masih ada kekurangan modal sebesar Rp 41.906.030.522 kemudian ditahun 2013

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 93


rencana kebutuhan modal kerja Rp 182.700.000 sedangkan kebutuhan modal kerja
menurut analisa Rp 24.291.966.737 ini menunjukkan bahwa masih ada
kekurangan modal sebesar Rp 24.109.266.373. dan pada tahun 2014 rencana
kebutuhan modal kerja sebesar Rp 253.500.000 sedangkan kebutuhan modal kerja
menurut analisa Rp 47.479.173.231 ini menunjukkan bahwa masih ada
kekurangan modal sebesar Rp 47.225.673.231. Dari analisa diatas maka penulis
menarik kesimpulan bahwa terjadinya kekurangan kebutuhan modal kerja pada
UD.Kopi Aroma Kalosi disebabkan karena faktor penjualan kredit perusahaan ini
sangat besar, sehingga perusahaan dalam menerima dana dari penjualan tersebut
tidak sepenuhnya diterima sedangkan pengeluaran – pengeluaran untuk proses
produksi berjalan terus menerus.

Analisis Data
Bahwa sesuai dengan metode analisis yang digunakan oleh penulis,
dimana analisis deskriptif untuk menjelaskan antara teori pelaksanaan
pengawasan, Analisis kebutuhan modal kerja, analisis kuantitatif. Maka penulis
menggunakan alat analisis sebagai berikut :
1. Penjualan
2. Modal kerja bersih
3. Pendapatan usaha
4. Beban usaha
5. Laba bersih
6. Ekuitas

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 94


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan pada bab- bab terdahulu maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hipotesis yang dikemukakan oleh penulis ternyata terbukti kebenarannya
karena didalam pengelolahan modal kerja UD. Kopi Aroma Kalosi belum
efektif dalam artian perusahan masih mengalami kekurangan modal kerja yang
cukup besar dari setiap tahunnya.
2. Mencermati Rentabilitas perusahan ini, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa perusahan ini belum mempunyai standar pengelolahan modal kerja yang
baik sehingga mengakibatkan tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan
cenderung berubah – ubah dari tahun ketahun, yang terlihat dari penurunan dan
peningkatan perolehan laba dari tahun ketahun. Laba yang diperoleh pada
tahun 2010 Rp 196.568.000, kemudian menurun menjadi Rp 168.465.000 pada
tahun 2011 selanjutnya meningkat kembli pada tahun 2012 sebesar Rp
216.765.000, kemudian ditahun 2013 cenderung menurun lagi menjadi Rp
204.799.000 selanjutnya ditahun 2014 meningkat kembali sebesar Rp
264.875.000.

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 95


DAFTAR PUSTAKA

Alex S. Nitisemito, 2011 Pembelanjaan perusahaan, Jakarta: Edisi revisi,


Cetakan pertama, Penerbit Ghasali Indonesia

Danang Sunyoto., 2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan,


Yogyakarta : Centre Of Academic Publishing Service (CAPS), Cetakan
Pertama

Djerwanto., 2005, Pokok – Pokok Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta :


BPEF, Cetakan Kedelapan

Feteria E. Yudiana., 2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta :


OMBAK

Hartanto, 2012, Akuntansi Untuk Usahawan Mengukur Rentabilitas Ekonomi


Perusahaan, Jakarta: Cetakan Kesatu, Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Irham Fahmi., 2012, Analisis Laporan Keuangan, Bandung : Cipta Adiaksa,


Cetakan Kedua

Manullang., 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Yogyakarta : Penerbit


Andi

Martono, D.Harjito Agus., 2013, Manajemen Keuangan, Yogyakarta : Penerbit


Ekonisia, Cetakan Ketiga

Robert N. Anthony, John Dearden, dan Norton M Bedford., 2012, Sistem


Pengendalian Manajemen, diterjemahkan : Agus Maulana , Jakarta:
Binarupa Aksara

Sofyan Syafri Harahap., 2011, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan,


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Suyanto Danang., 2013, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan,


Yogyakarta : CAPS (Center of academic publishing service), Cetakan
Pertama

Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati 96

Anda mungkin juga menyukai