Penelitian kuantitatif hamper dipastikan dimaksudkan untuk untuk menguji hipotesis. Dalam keseluruhan
proses kerja penelitian, umumnya peneliti kurang peduli dengan jenis hipotesis yang ia gunakan sebagai
panduan dalam proses pengumpulan data dan analisisnya. Para peneliti, terutama peneliti pemula dan
mahasiswa yang menyelenggarakan penelitian untuk skripsi, kebanyakan “hanya memakai” hipotesis
deskritif, hipotesis kerja dan hipotesis nihil. Hipotesis – hipotesis semacam ini tidak hanya relative mudah
merumuskannya, tetapi juga pembuktiannya tidak terlalu sulit. Dengan tidak memakai konsep tritunggal,
berikut ini disajikan beberapa contoh hipotesis yang lazim dipakai dimaksud, berikut cara pembuktiannya.
Hipotesis Deskriptif
Contoh:
Permasalahan
Hipotesis
Intensitas belajar mahasiswa akademi kebidanan yang tinggal di asrama diduga rendah.
Pembuktian
Untuk membuktikan hipotesis semacam itu, peneliti terlebih dahulu menentukan kategori intensitas
belajar, misalnya tinggi, sedang, rendah. Penentuan skoruntuk setiap kategori dibuat oleh peneliti
berdasarkan bobot alternative jawaban instrument yang dibuatnya. Selanjutnya, peneliti menghitung skor
rata-rata atau X rata-rata. Untuk membuktikan X rata-rata itu dikonsultasikan dengan skor setiap kategori.
Misalnya, skor 10-15 berada kategori rendah; skor 16-20 berada pada kategori sedang; dan skor kategori
21-25 berada pada kategori tinggi.
Hipotesis kerja adalah hipotesis ‘yang sebenarnya’ yang merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis:
sedangkan hipotesis nihil atau hipotesis nol merupakan lawan hipotesis kerja. Hipotesis kerja umumnya
disingkat H1 dan hipotesis nol umumnya disingkat H0. Adakalanya peneliti merumuskan hipotesis dalam
bentuk H1 dan H0 untuk satu permasalahan penelitian. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa hipotesis
nihil (H0) “sengaja” dipersiapkan untuk ditolak, sedangkan hipotesis kerja (H1) “dipersiapkan” untuk
diterima, berarti hipotesis nol ditolak, demikian sebaliknya.
Contoh :
Permasalahan
Apakah terdapat hubungan positif antara motif berprestasi dengan mutu hasil belajar akademik
mahasiswa akademi kebidanan?
Danim Sudarwan. 2003.Metode Penelitian Kebidanan :Prosedur, Kebijakan, dan Etik. Jakarta: EGC
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ialah hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat dan didasarkan
oleh asumsi.
Rumusan masalah : Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai?
Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan hipotesis secara operasional variable-variabel yang ada
didalamnya agar dapat diterjemahkan secara operasional. Misalnya “gaya kepemimpinan” diterjemahkan
sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai diterjemahkan sebagai tinggi
rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu hipotesis 0 yang
bersifat netral dan hipotesis 1 yang bersifat tidak netral. Maka bunyi hipotesis operasionalnya:
H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi-rendahnya
revenue perusahaan.
H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi-rendahnya revenue
perusahaan.
Hipotesis statistic ialah hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistic
sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan revenue sebesar
30%. Maka hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
H0: ρ=0,3
H1: ρ≠0,3
H1: Tingkat kenaikan suku bunga di bank X tidak sama dengan standar
H0: ρ = 5% (0,05)
H1: ρ ≠ 5% (0,05)
Rumusan masalah : Bagaimana sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tariff kereta api
dibandingkan dengan sikap konsumen di Yogyakarta.
Hipotesis penelitian: Ada perbedaan sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tariff kereta api jika
dibandingkan dengan sikap konsumen di Yogyakarta
Hipotesis operasionalnya:
H0: Tidak ada perbedaan presentase antara sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tariff kereta
api dengan sikap konsumen di Yogyakarta
H1: Ada perbedaan persentase antara sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tariff kereta api
dengan sikap konsumen di Yogyakarta
Hipotesis statistiknya:
Sarwono Jonathan. 2017. Mengenal Prosedur-Prosedur Populer Dalam SPSS 23. Jakarta:Gramedia
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS
3. Hipotesis statistic
A. Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang dibuat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
• Ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga jual gabah di pasaran
B. Hipotesis operasional ialah hipotesis yang mendefinisikan secara operasional variable-variabel yang
ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. Misalnya :
• “Hasil Panen padi” dioperasionalisasikan sebagai banyaknya hasil gabah (ton) yang dihasilkan di suatu
daerah pada musim panen tertentu.
• ”Pemupukan Apel” dioperasionalisasikan sebagai jenis pupuk dan jumlah pupuk yang digunakan di
kebun apel pada tahun tertentu.
Hipotesis operasional dirumuskan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1
yang bersifat tidak netral . Rumusan Hipotesisnya:
• H0: Tidak ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras di pasaran
• H1: Ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras di pasaran.
C. Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan menjadi bentuk angka-angka
statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Misalnya: Diduga ada kenaikan hasil panen
padi sebesar 30%, maka Hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:
• H0: P = 0,3
• H1: P 0,3
http://dedi.staf.upi.edu/files/2014/02/3-4.-Uji-Hipotesis.pdf