JOBSHEET 5
OLEH :
NAMA KELOMPOK:
2016
A. Kompetensi
Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.
B. Sub Kompetensi
1. Menyebutkan penggunaan rangkaian seri dalam praktek
2. Menghitung besarnya resistansi dan watt rating yang diperlukan dari resistor yang akan
digunakan untuk membagi tegangan.
3. Menyebutkan penggunaan rangkaian parallel dalam praktek.
4. Menghitung besarnya resistansi dan watt rating yang diperlukan dari resistor yang akan
digunakan untuk membagi arus.
5. Membuktikan Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II
C. Dasar Teori
Rangkaian Tahanan Dihubungkan Seri dan Paralel Terdapat dua macam cara untuk
menghubungkan komponen-komponen satu sama lain dalam rangkaian listrik, yaitu secara
seri dan paralel. Gambar di bawah menunjukkan rangkaian yang dihubungkan secara seri.
Ujung-ujung titik A dan titik D disambungkan pada sumber tegangan Us. Jika arus listrik
yang mengalir dalam rangkaian sebesar I ampere, maka besarnya arus yang mengalir pada
semua tahanan (R1, R2, dan R3) adalah sama. Sedangkan besarnya tahanan total adalah
merupakan jumlah tahanan-tahanan R1, R2, dan R3.
Rt = R1 + R2 + R3
Besarnya tegangan pada masing-masing tahanan bergantung pada harga tahanan tersebut.
Jumlah tegangan total dari ketiga tahanan tersebut sama dengan tegangan sumber (Us),
sehingga dapat dituliskan :
Vs = V1 + V2 + V3
Gambar di bawah menunjukkan rangkaian yang dihubungkan paralel. Tiga buah tahanan R1,
R2, dan R3 dihubungkan paralel dan ujung-ujungnya disambungkan pada tegangan sumber
Vs. Pada rangkaian paralel tegangan pada tiap komponen adalah sama dengan tegangan
sumber
Vs = V1 + V2 + V3
Besarnya arus yang mengalir melalui tiap-tiap tahanan bergantung pada besar nilai tahanan
tersebut. Jumlah total arus yang mengalir melalui tahanan-tahanan sama dengan arus total (It)
It = I1 + I2 + I3
Sedangkan besarnya tahanan pengganti (ekivalen) dari gambar di atas adalah :
1 1 1 1
---- = ------ + ------- + --------
Rt R1 R2 R3
D. Alat/Instrumen/Bahan
1. Power supply DC 1 buah
2. Voltmeter DC 3 buah
3. Multimeter 1 buah
4. Amperemeter DC 3 buah
5. Resistor, 220W, 330W, 470 W, 560W, 1 kW / 5 W masing masing 1 buah
6. Kabel dan bok penghubung secukupnya
E. Keselamatan Kerja
1. Ikuti langkah-langkah yang ada pada lab sheet ini.
2. Semua rangkaian jangan dihubungkan ke sumber tegangan sebelum diijinkan oleh dosen
pembimbing.
3. Gunakan batas ukur alat-alat ukur sesuai petunjuk.
4. Hati-hati bila mengambil dan mengembalikan alat dan bahan praktek.
5. Mintalah petunjuk pada dosen pembimbing bila terdapat hal-hal yang
F. Langkah Kerja
Data diatas menyatakan suatu hambatan yang sama,tapi setelah diukur hasil yang
terjadi adalah berbeda. Hal ini diakibatkan karna adanya toleransi yang berada
pada setiap resistor. Jumlah toleransi yang berada pada masing msing resistor
berbeda beda. Jika semakin jauh hasil perhitungan dan pengukuran maka toleransi
semakin besar. Yang ditentukan oleh warna pada masing masig resistor.
Dari 2 kedua hasil tersebet tidak memiliki begitu banyak perbedaan.
Dari hasil ini juga membuktikan bahwa tegangan pada V1 + V2 menyatakan hasil
tegangan input
𝑉
𝐼 = 𝑅𝑡(𝑠𝑒𝑟𝑖)
V1 = I x R1
V2 = I x R2
Tabel II
Perhitunga
Tertulis Pengukuran Praktek Perhitungan Praktek
n
NO
R1 R1 R2 R2 V1 V2 V1 V2 At A1 A2 At A1 A2
1. 220 250 1100 1000 12 12 12 11.7 66 54 12 62 52 10
2. 330 390 562 560 12 12 12 11.7 57 36 21 54 34 20
3. 470 525 390 330 12 12 12 11.7 61 25 36 57 24 32
4. 560 562 525 470 12 12 12 11.7 46 21 25 44 24 20
5. 560 562 250 220 12 12 12 11.7 75 21 54 72 22 50
6. 220 250 390 330 12 12 12 11.7 90 54 36 85 52 32
At adalah total arus keseluruhan yang didapat dengan perhitungan memakai rumus
I = V/R
V yang dipakai adalah v input yang didapat dari penyesuaian di powersupply.
Jadi sebelum mencari I pada r maka kita harus mencari I total terlebih dahulu.
Dari hasil praktek tersebut kita dapat melihat hasil arus yang mengalir pada r1
dan r2. Jika kita bandingkan dengan arus perhitungan maka terlihat arus yang
didapat di pengukuran lebih kecil karena resistor yang dipakek mendapatkan
toleransi sehingga hambatan jadi lebih besar dan arus yang mengalir menjadi
lebih kecil. Sehingga hasil pengukuran terlihat seperti pada tabel.
Yang perlu kita tau adalah At adalah jumlah dari A yang mengalir pada hambatan
1 dan A yang mengalir pada hambatan 2. Jika tidak sama maka perlu diteliti
kembali hasil yang ada. Mungkin ada kesalahan saat melihat jarum.
𝑅1 𝑥 𝑅2
𝑅𝑝 = 𝑅1=𝑅2
𝑉
𝐼= 𝑅𝑝
𝑉1 = 𝑉2 (paralel)
𝑉
𝐴 = 𝑅𝑡𝑜𝑡
𝑉1
𝐴1 = 𝑅1
𝑉2
𝐴2 = 𝑅2
Tabel 3
Jadi gambaran perhitungan dari tabel diatas adalah seperti itu.tahap pertama
aalahh pencarian Rt untuk mencari Itotal. Setelah itu kita mencari V1 dan V23
lalu menentukan I1 dan I2.
Dalam data hasil praktek terdapat selisi yang sedikit berbeda karta salah satu
faktor yaitu R. ketika R diukur maka hambatannya semakin besar sehingga
membuat tegangan dan arus berbeda.
Pada rangkaian ini juga terdapat pemecahan tegangan sehingga terbagi menjadi 2.
Selain itu penjelasannya juga tidak jauh berbeda dengan tabel 2.
I yang masuk pada percabangan sama dengan I yang keluar pada percabangan
yang dibuktikan oleh pengukuran serta perhitungan. Keduanya memiliki hasil
yang jika dijumlahkan sama dengan I masuk. Hal ini membuktikan bunyi hukum
kircof.
𝑅2 𝑥 𝑅3
𝑅𝑝 = 𝑅2+𝑅3
Rt = R1 = Rp
𝑉
𝐴 = 𝐼 = 𝑅𝑡𝑜𝑡
𝑉1
𝐴1 = 𝑅1
𝑉2
𝐴2 = 𝑅2
𝐼
𝑉1 = 𝑅1
𝑉2 = 12 − 𝑉1
Bahan Diskusi
Sebutkan penggunaan rangkaian seri, paralel dan campuran dalam praktek?
Seri digunakan untuk membagi tegangan
Paralel digunakan untuk membagi arus
Seri- paralel atau campurandigunakan untuk membagi arus dan tegangan
Kesimpulan
Hukum Kicrhhoff 1 “ Arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu
rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut”
Hukum Kicrhhoff 2 “ Total tegangan ( beda potensial ) pasd asuatu rangkaian tertutup
adalah nol “
Saran
Dibutuhkan ketelitian dalam menghitung dan membaca batas ukur
Jangan bergurau ketika praktek
Hati hati saat sedang prakteksssss