UTERI
Nomor : Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Rembang II
PROSEDUR Terbit :
KERJA Revisi :
Mulai berlaku : Dr.Maria Rehulina, Mepid
Halaman : NIP.
1. Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan kasus Atonia Uteri di Puskesmas Rembang 2
2. Kebijakan Didalam penatalaksanaan kasus dibutuhkan prosedur penatalaksanaan
3. Definisi Perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc dikarenakan tidak adanya kontraksi
Uterus
4. Prosedur 1. Periksa kontraksi Uterus
2. Evaluasi bekuan darah
3. Kompresi bimanual Interna (KBI) maksimal 5 menit
4. Pertahankan KBI selama 1-2 menit
5. Ajarkan keluarga melakukan Kompresi Bimanual Externa (KBE)
6. Keluarkan tangan secara hati-hati
7. Suntikkan Methil Ergometrin 0,2 mg IM
8. Pasang infus RL + 20 IU Oksitocin guyur
9. Lakukan KBI lagi
10. Periksa kontraksi uterus kembali jika sudah berkontraksi lakukan pengawasan kala
IV.jika belum berkontraksi siapkan rujukan dengan melanjutkan pemberian infus +20 IU
Oksitosin minimal 500 cc hingga mencapai tempat rujukan.selama perjalanan dapat
dilakukan kompresi aorta Abdominalis atau KBE
6. Dokumen -
terkait
7. Distribusi - Ruang Persalinan /VK
2. Kebijakan Dalam penanganan kasus Retensio plasenta memerlukan tindakan khusus dengan langkah
langkah Manual Placenta
3. Definisi Manual Plasenta adalah pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan
mengeluarkannya dari cavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan
manipulasi tangan penolong yang dimasukkan langsung ke kavum uteri.
4. Prosedur 1. Persiapkan pasien pada posisi Litotomi
2. Pasang infus Nacl
3. Tangan kiri meregangkan tali pusat dan tangan kanan jari-jarinya membentuk kerucut
4. Ujung jari enelusuri tali pusat sampai implantasi plasenta.,tangan kiri diletakkan di atas
fundus
5. Dengan gerakan seperti mengikis plasenta dilepaskan seluruhnya sementara tangan yang di
luar tetap menahan fundus
6. Setelah plasenta berhasil dikeluarkan lakukan eksplorasi untuk mengetahui kalau ada bagian
dinding uterus yang sobek atau bagian plasenta yang tersisa.
7. Suntikkan oksitocin 1 ampul IM
8. Lakukan masase uterus
5. Referensi
6. Dokumen
terkait
7. Distribusi
8. REKAMAN HISTORI PERUBAHAN
Kebijakan Dalam penanganan bayi berat badan lahir rendah diperlukan suatu prosedur
Definisi Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
2500 gr .
10. Referensi
11. Dokumen
terkait
12. Distribusi
Halaman :
1. Kebijakan Pemeriksaan haemoglobin harus sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam
instruksi kerja
4. Ruang lingkup Pemeriksaan Haemoglobin dilakukan pada pasien rujukan unit pelayanan BP umum,
UGD dan KIA
1. Foto meter
2. Pipet semiotomatis 20 µl
3. Darah kapiler
4. Larutan drabkin
5. Botol flacon
6. Alat tulis
Bahan :
1. Kapas alkohoL
2. Lancet
3. Pensil jarum
9. Langkah-langkah :
2. Petugas menjelaskan kepada pasien mengenai pemeriksaan kadar haemoglobin yang akan dilakukan
6. Petugas mengoleskan kapas alkohol pada jari yang akan diambil darah
7. Petugas menusuk jari dengan menggunakan pensil jarum yang telah terisi lancet
12. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dalam register laborat dan blangko hasil pemeriksaan
Register laborat
Audite :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Jumlah