Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK KOROSI (2 SKS)

(Konsentrasi Perancangan Pabrik Kimia)

Modul 9 & Kuliah ke  10


Disusun Oleh : Ir. Lubena MT.

--------------------------------------------------------------------------------------

Materi kuliah :

Menjelaskan tentang perlindungan korosi dengan menggunakan metode


pelapisan listrik ( electro platting); metode pencelupan (hot dipping) serta
factor-faktor yang mempengaruhi pelapisan.

Pokok Bahasan :

PENGENDALIAN KOROSI DENGAN LAPIS LOGAM

Pengendalian korosi dengan menggunakan lapis logam sangat bermanfaat ,


karena lapis logam merupakan penghalang yang sinambung antara
permukaan logam dan lingkungan sekelilingnya.

1. Metode Pelapisan Listrik ( Electro Platting )

1.1. Spesifikasi Lapisan


Spesifikasi pelapisan ditentukan oleh beberapa faktor, baik secara
ekonomis maupun teknis. Secara teknis pemilihan jenis lapisan dilakukan
berdasarkan kebutuhan dari material yang dilindungi, karena tidak ada jenis
lapisan yang dapat tahan segala jenis lingkungan. Adapun sifat –sifat ideal

bahan pelapis logam adalah :


a. Logam pelapis harus jauh lebih tahan terhadap serangan lingkungan
disbanding logam yang dilindungi.

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-1
b. Logam pelapis tidak boleh memicu korosi pada logam yang dilindungi,
seandainya mengalami goresan atau pecah di permukaan.
c. Sifat-sifat fisik seperti : kelenturan dan kekerasannya harus cukup
memenuhi persyaratan operasional struktur atau komponen
bersangkutan.
d. Metode pelapisan harus sesuai denganproses fabrikasi yang digunakan
untuk membuat produk akhir.
e. Tebal lapisan harus merata dan bebas dari pori-pori.

1.2. Persiapan Permukaan


Persiapan permukaan merupakan bagian lyang sangat penting pada
system pelapisan logam ini, sebab bagai manapun kuatnya pelapisan logam
tersebut jika tidak disertai dengan persiapan yang baik akan sia-sia. Adapun
tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum pelapisan adalah :
a. Membuang/membersihkan semua kotoran pada permukaan seperti :
gemuk, minyak, debu dan lain-lain. Cara yang sederhana untuk
membuang kotoran ini dengan mencelupkan kedalam bak berisi
pelarut seperti : aseton, trikloro etilen, karbon tetra klorida, benzena
dan lain-lainnya pada suhu kamar. Atau juga dengan pelarut panas
(berupa uap) ini lebih efisien, kemudian dicuci dengan baik untuk
menghilangkan pelarut tersebut.
b. Membuang produk-produk korosi yang sudah terbentuk pada
permukaan. Biasanya digunakan larutan asam atau basa tergantung
dari jenis logam yang akan dibersihkan.
c. Mengatur karakteristik permukaan dengan cara pembersihannya
kasar dengan menggunakan grit blasting.

2. Proses Pelapisan Listrik

Proses pengendalian korosi dengan pelapisan listrik dikenal sebagai


kebalikan dari korosi. Pada proses pelapisan listrik ini diperlukan persyaratan

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-2
yaitu : adanya anoda; adanya katoda; adanya elektrolit yang mengandung
logam pelapis; adanya sumber elektron. Dalam metode ini pelapis dan logam
yang akan dilapisi direndam dalam suatu elektrolit yang mengandung garam
logam pelapis ( plating metal ). Apabila suatu potensial diberikan ke dalam sel
tersebut, sehingga komponen ( logam yang dilapisi) menjadi katoda dan
batangan atau lempengan pelapis menjadi anoda, maka ion-ion logam
pelapis dari larutan akan mengendap kepermukaan komponen sementara
dari anoda ion-ion terus terlarut. Dengan larutan-larutan dan anoda-anoda
yang diformulasikan dengan tepat kita dapat melapisi (menyepuh) bukan saja
logam murni tetapi juga logam-logam paduan. Teori dan rumusan yang
digunakan untuk mencari formulasi ketebalan lapisan dengan menggunakan
rumus Hull Cell, yaitu dengan menggunakan trapesium, ukuran yang umum
digunakan biasanya adalah : tinggi trapesium = 2,5 inchi ; sisi miring = 4,063
in ; lebar sisi pendek = 1,125 in dan lebar sisi panjang = 5 in. Adapun gambar
trapesum dari Hull Cell tersebut adalah:
1,125 in
+ katoda (terjadi
pengendapan)

2,5 in 4,063 in
anoda
( terjadi pelarutan) 5 in

Dari vareasi ketebalan tersebut, maka diambil endapan (lapisan yang paling
baikketebalannya) kemudian dikonversikan kerapat arus pada konsentrasi
larutan tertentu dengan menggunakan hukum Faraday yaitu :
i=wF/et
dimana : i = arus dalam amper t = waktu dalam detik
F = tetapan Faraday = 96500 C e = berat ekivalen = grek
Jika arus yang diberikan tidak sesuai dengan rumus Hull Cell tersebut maka
berakibat sebagai berikut :
1. Ketebalan endapan tidak sesuai dengan yang diinginkan.
2. Adanya reaksi-reaksi samping dari zat-zat yang tidak diinginkan.
+
3. Terbentuknya ion H yang akan menjadi gas H2 sehinga akan
mempengaruhi karakteristik endapan tersebut yaitu :
a. Sifat kegetasan sebab hydrogen tersebut akan teradsorbsi.
_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-3
b. Kristalisasi endapan logam terganggu.
4. Cost operasional tinggi.
5. Akan mempengaruhi sifat mekanik.

2.1. Jenis – Jenis Electro Platting Logam


Ada beberapa jenis lapisan logam tersebut yang sering digunakan untuk
memperlambat/ mengendalikan terjadinya proses korosi tersebut, karena
logam yang mudah terkorosi dipisahkan dari lingkungannya dengan jalan
pelapis tersebut, untuk itu diperlukan secara spesifik antara logam pelapis
dan logam yang dilapisi, yaitu :
 Pelapisan emas
 Pelapisan perak
 Pelapisan nikel – krom dan lain sebagainya.

3. Proses Pelapisan Celup Panas ( Hot Dipping )

Ada beberapa proses pelapisan dengan metode celup panas yang


sering digunakan, antara lain dengan menggunakan metode “ Hot Dip
Galvanizing “ yaitu mencelup baja dalam larutan seng, dimana seng
akan melindungi baja tersebut. Proses galvanizing memberikan
ketahanan terhadap abrasi, karena terbentuknya lapisan seng metalik
dan lapisan dari paduan besi – seng yang secara metalurgis
membentuk suatu ikatan dengan baja, akibatnya permukaan logam
terlindungi seluruhnya.
Langkah-langkah prose hot dip galvanizing adalah :
3.1. Persiapan Permukaan
Persyaratan yang paling utama dalam proses galvanis adalah
persiapan permukaan , karena persiapan permukaan yang baik akan
menghasilkan proses galvanis yang baik pula, tahapan persiapan permukaan
meliputi :

a. Degreasing

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-4
Tujuan dilakukan degreasing adalah untuk membersihkan permukan
benda kerja yang terkontaminasi minyak, oli, pelumas dan lain-lainnya,
yang merupakan hasil dari proses sebelumnya seperti deep drawing,
rolling dsb. Proses degreasing ini dilakukan dalam larutan alkali panas
0
dengan t = 85 C dengan waktu pencelupan antara 1 s/d 20 menit,
dimana tergantung pada derajat dan keadaan kontaminasi tersebut,
biasanya perlakuan ini kurang dari 5 menit, dan dilakukan pengadukan
yang dapat mempersingkat waktu pencelupan tersebut.

b. Grit Blasting
Dilakukan dengan menggunakan abrasive iron atau steel grit. Tujuannya
untuk menghilangkan mill scale, annealing scale, welding slag pasir dan
kontaminasi lainnya. Grit blasting juga dilakukan uantuk persiapan
permukaan dari coran mampu tempa (malleable) dan kelabu (grey) untuk
digalvanis.

c. Pickling
Proses pickling merupakan proses yang paling umum digunakan untuk
pembersihan permukaan sebelum proses galvanisasi. Hal ini
dimungkinkan karena pickling dapat menghlangkan mill scale, annealing
oxide dan karat. Larutan yang digunakan adalah asam klorida untuk
produk-produk akhir, sedangkan asam sulfat banyak digunakan untuk
semi produk seperti sheet dan pipa. Seperti juga dengan degreasing,
setelah proses pickling harus dilakukan pencucian dalam air yang
mengalir, yang berfungsi untuk menghindarkan terjadinya pengendapan
dari garam-garam besi.
4. Fluks
Fungsi dilakukan fluks adalah untuk :
a. Melindungi permukaanbesi atau baja setelah proses pickling atau grit
blasting dari oksida lanjut.
b. Membersihkan atau melarutkan sisa karat atau oksida pada baja
sewaktu masuk kedalam bak galvanis.
c. Membuang kelembaban yang melekat pada baja dan mengurangi
bahaya peledakan.
_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-5
Konsentrasi larutan dan temperatur fluks umumnya tergantung pada benda
kerja dan lingkungan. Larutan untuk fluks dapat dibuat dengan 3 cara yaitu :
1. Fluks yang dapat dibeli langsung.
2. Campuran dari seng ammonium klorida dan seng klorida dengan
penambahan wetting agent yang stabil dalam lingkungn asam.
3. Campuran ammonium klorida dan seng klorida dan wetting agent.

3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Galvanizing


Hasil lapisan proses galvanizing tergantung dari tebal masing-masing
lapisan paduan yang dipengaruhi oleh :

1. Kondisi permukaan baja


Keadaan permukaan baja yang mengalami over pickling atau grit
blasting akan mempertebal lapisan dan memperbaiki adesi lapisan.

2. Komposisi baja
Adanya silikon pada jumlah tertentu mempengaruhi kecepatan
reaksi antara baja dengan seng cair. Pengaruh lain yang
ditimbulkan oleh silikon adalah penampakan hasil lapisan.
Misalnya pada rimmed steel yang mengandung silicon dalam
jumlah yang sangat kecil akan menghasilkan lapisan yang
mengkilap.

3. Komposisi seng cair


Elemen-elemen yang sengaja ditambahkan ke seng cair untuk
proses galvnis adalah : timah hitam (Pb), aluminium (Al), timah
putih (Sn), yang mempunyai efek terhadap perkembangan lapisn
paduan.

4. Temperatur Bak Galvanis


0 0
Temperatur galvanis normal adalah 445 C – 465 C, temperatur
0
operasi yang umum adalah 450 C. Proses galvanisasi pada

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-6
temperatur 430 0 C akan mengurangi pembentukan lapisan karena
0
temperatur ini hanya sedikit diatas titik beku seng yaitu 419 C.
Akan tetapi proses galvanisasi pada temperatur rendah membantu
pembentukan dari pada abu dan dross pada kondisi yang minimum,
juga akan menghemat penggunaan energi serta ketahanan dari bak
galvanis itu sendiri. Hal ini terlihat bilamana temperatur naik dari
0
450 – 470 C, maka akan terbentuk dross dua kali lipat dengan
waktu pencelupan selama 30 detik. Pembentukan lapisan paduan
tergantung pada temperatur. Naiknya temperatur akan
mempercepat pembentukan lapisan paduan, oleh karena itu kontrol
dari tempeatur bak sangat perlu untuk menghasilkan produk yang
berkualitas serta penggunaan seng menjadi efisien.

5. Waktu Pencelupan
Kecepatan pencelupan harus secspat mungkin. Yang perlu
diperhatikan dalam proses ini adalah jumlah dross yang dibentuk
bertambah dengan waktu kontak dari fluk blanket. Kecepatan ini
juga mempengaruhi keseragaman lapisan. Pada waktu pencelupan
yang lama, bagian pertama kali yang tercelup mempunyai tebal
lapisan lebih dari bagian yang terakhir tercelup, shingga akan
terjadi distorsi. Baja yang lembab juga akan mempengaruhi waktu
pencelupan sehinga lapisan paduan yang terbentuk pun akan
terpengaruh, selain itu dapat menimbulkan spitting seng dan
peledakan. Lama pencelupan baja dalam bak galvanis biasanya 1 -
2 menit. Waktu pencelupan yang terlalu lama akan menyebabkan
pertumbuhan lapisan delta yang rapuh disbanding dengan lapisan
zeta.

6. Kecepatan Pendinginan
Kecepatan pendinginan sangat dipengaruhi oleh kecepatan
pengeluaran hasil galvanis dari baknya. Waktu yang direkomendasi
selama 1 – 2 menit, lebih cepat lagi untuk benda-benda yang
bentuknya panjang. Kecepatan pengeluaran ini menentukan
pembentukan lapisan seng terluar. Kecepatan pengeluaran yang
_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-7
optimum adalah 1,5 m/mennit. Untuk benda-benda yang berukuran
besar, perlu disesuaikan waktunya agar didapat kecepatan produksi
yang diinginkan. Waktu pengeluaran yang lebih cepat, akan
menyebabkan seng yang terbawa keluar dari bak akan
menyebabkan terjadinya pembekuan seng pada permukaan,
sehingga lapisan yang diperoleh menjadi bergumpal dan tidak
merata.

3.3. Sifat-Sifat Mekanis Baja Galvanis


Proses galvanisasi tidak memberikan pengaruh terhadap sifat-sifat
mekanis pada baja konstruksi yang digalvanis dibandingkan dengan
baja konstruksi yang tidak digalvanis.

a. Sifat Keliatan Dan Kekuatan ( Strength Dan Ductility )


Hasil penelitian yang dilakukan di Inggris terhadap 19 baja
konstruksi, maka memperlihatkan bahwa baja yang digalvanis tidak
mempunyai pengaruh terhadap tegangan tarik (tensile),
pembengkokan (bend) dan beban kejut (impact). Perubahan sifat
mekanis dapat dideteksi hanya pada baja yang mengalami
pengerjaan dingin sebelum digalvanis, akan tetapi hanya sifat-sifat
tertentu saja yang dipengaruhi.

b. Kerapuhan
Baja galvanis jarang ditemukan mengalami kerapuhan. Kerapuhan
hanya terjadi bila dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu, misalnya :
 Susceptibility to strain age embrittlement
 Cold working
 Hydrogen embrittlement

c. Kekuatan Fatik
Kekuatan fatik tidak dipengaruhi oleh hasil galvanis. Kekuatan fatik
dari silicon killed steel berkurang bilamana digalvanis, akan tetapi

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-8
pengurangan ini dapat dikatakan tidak berarti bilamana
dibandingkan dengan serangan korosi pitting pada baja tersebut
yang tidak digalvanis.

d. Kekerasan
Kekerasan baja galvanis tergantung dari masing-masing lapisan
paduan. Hasil pengujian menunjukkanbahwa lapisan zeta dan delta
umumnya lebih keras dari pada baja itu sendiri.

3.4. Cacat-Cacat Yang Umum Terjadi Pada Lapisan Galvanis


Cacat yang sering terjadi pada lapisan galvanis adalah :
a. Dull Grey Coating
Cacat ini disebabkan oleh tumbuhnya layer paduan Zn – Fe
melalui permukaan galvanis coating, juga terjadi pada baja dengan
kadar Si relatif besar, coating lebih tebal dari normal dan berumur
lebih panjang, tetapi jika terlalu tebal daya adesi pada baja buruk.

b. Blister/bisul
Cacat ini disebabkan oleh karena laminasi-laminasi dalam baja
yang menyerap hydrogen, umumnya terjadi selama pickling.
Hidrogen akan meluas jika dipanaskan dalam proses galvanis
menyebabkan terbentuknya pembengkakan

c. Kekasaran Yang Merata


Cacat ini disebabkan oleh kasarnya permukaan baja dan dapat
disebabkan oleh over pickling dengan bertambahnya waktu
pencelupan dalam bak galvanis atau temperatur naik. Aliran cairan
seng yang tidak merata dapat menimbulkan permukaan kasar.

d. Pimples
Disebabkan oleh inklusi dross dalam lapisan

e. Curtain/ Runs

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-9
Disebabkan karena pengeluaran dari bak galvanis yang terlalu
cepat akan mencegah pengeringan Zn tidak merata.

f. Black Spot dan daerah yang tidak terlapis


Disebabkan karena seng tidak membasahi baja oleh karena terjadi
kontaminasi permukaan yang disebabkan adanya pasir, kerak hasil
pengelasan, grease, cat atau bahan-bahan non metalik lain.

g. Peeling
Pemisahan lapisan seng terluar bilamana pendinginan baja terlalu
lama, yaitu komponen-komponen ditumpuk selagi panas. Terjadi
pada sheet galvanis bilamana sheet tidak cukup cepat dingin pada
run out conveyer.

h. Karat Putih
Terjadi jika produk-produk galvanis ditumpuk dalam kondisi lembab
atau permukaan-permukaan selagi melekat, bila diekspos terhadap
hujan atau embun. Kromat treatment sesudah galvanis akan
mengurangi cacat ini. Untuk mencegah karat putih perlu dilakukan :
 Menaikkan kadar kromat dari 0,7 % menjadi 1,5 – 2 %
 Boric acid tetap digunakan sebagai buffer untuk menjaga kondisi
pH.

Daftar Pustaka

1. Mars. G Fontana. “ Corrosion Engineering “ Mc. Graw Hill


2. Trethewey. Kr. J. Chamberlain “ Korosi Untuk Mahasiswa
Dan Rekayasawan “ PT. Gramedia Pustaka.
3. NACE, “ Corrosion Basic An Introducing “ Published By
NACE 1440 South Greek Dive Houston, Texas.
4. Motoo Kawasaki, Sahuro Konisi, Nobuysu Dohi “ Practical
Electroplating “ Mc. Graw Hill.

_______________________________________________________________
Modul Teknik Korosi/Teknik Kimia/ FTI/Univ. Jayabaya/Modul ke-9/Hal Ke-10

Anda mungkin juga menyukai