Anda di halaman 1dari 18

SPATIAL PLANNING

http://parfikh.wordpress.com
MEANING OF • Planning = to decide what
PLANNING to do and how to do it

Perencanaan = untuk memutuskan apa • Planning involves the act of


yang harus dilakukan dan bagaimana choosing and connecting facts;
melakukannya
making and using assumptions
Perencanaan melibatkan tindakan about the future in terms of
memilih dan menghubungkan fakta,
membuat dan menggunakan asumsi
visualizing and formulating the
mengenai masa depan dalam hal proposed activities as may be
visualisasi dan perumusan kegiatan necessary to achieve the desired
yang diusulkan yang mungkin
diperlukan untuk mencapai hasil yang results
diinginkan

Perencanaan [adalah] sebuah kegiatan • Planning [is] an activity that is


yang pada dasarnya adalah proses:
proses pemikiran manusia, dan basically a process: a process of
tindakan berdasarkan pemikiran  human thought, and action based
tidak lebih atau kurang dari ini ...
(Chadwick: 184)
upon that thought  nothing more
or less than this... (Chadwick :184)
RUANG : • SPACE:
• Adalah wadah yang
meliputi ruang daratan, Is a place that includes
ruang lautan, dan ruang space land, sea space and
udara sebagai satu air space as one region,
kesatuan wilayah, tempat
manusia dan mahluk where humans and other
hidup lainnya hidup dan living things live and
melakukan kegiatan serta
memelihara conduct activities and to
kelangsungan hidupnya maintain survival
TATA RUANG :
• Adalah wujud struktural
• SPATIAL:
dan pola pemanfaatan It is a form of structural
ruang, baik direncanakan and spatial use patterns,
maupun yang tidak
direncanakan. whether planned or
unplanned.
PENATAAN RUANG : ARRANGEMENT OF SPACE:
• Ada 3 jenis dasar There are three types of emphasis in
penekanan dalam the arrangement of space, namely:
penataan ruang, yaitu :
1. Berdasarkan fungsi
utama kawasan, yang
meliputi kawasan • Based on the primary function area,
fungsi lindung, dan there are  areas of protected
kawasan fungsi
budidaya. function, and the area cultivation
2. Berdasarkan aspek function.
administrasi, yang
meliputi Tata Ruang • Based on the administrative aspects,
Wilayah Nasional, there are  the National Spatial,
Wilayah Propinsi,
Wilayah Kabupaten/ Provincial, Regional District, City and
Kota, dan Wilayah Kota Regional District.
Kecamatan.
3. Berdasarkan aspek • Based on the aspects of activities,
kegiatan, yaitu kawasan namely urban areas, rural areas,
perkotaan, kawasan
perdesaan, kawasan certain areas (tourism, etc)
tertentu (wisata, dan
sejenis-nya).
• Penetapan fungsi • Determination of protection
lindung dapat
mengacu pada function can refer to Presidential
Keputusan Presiden Decree No. 32 of 1990 on the
Nomor 32 Tahun 1990
tentang Pengelolaan Management of Protected Areas
Kawasan Lindung dan and Agriculture Ministerial
SK Menteri Pertanian
Nomor 837/KPTS/ Decree No.
Um/11/1980 dan 837/KPTS/Um/11/1980 and
683/KPTS/Um/8/1981,
yaitu kriteria kelas 683/KPTS/Um/8/1981, namely
lereng, jenis tanah, criteria slope class, soil type, and
dan curah hujan.
Kriteria tersebut rainfall. These criteria are used to
digunakan untuk establish protected areas by
menetapkan kawasan
lindung dengan cara giving a score on each of the
memberikan skor pada existing landscape
masing-masing
bentang lahan yang
ada.
SLOPE CLASS DESCRIPTION AND ITS SCORE

No Class Interval (%) Description Score


1 I 0-8 Flat 20
2 II 9-15 Slope 40
3 III 16-25 Rather steep 60
4 IV 26-45 Steep 80
5 V > 45 Very steep 100
SOIL TYPES AND LEVELS OF EROSIVITY

No Soil Types level of Score


sensitivity
to erosion
1 Aluvial, Planosol, Hidromorf Insensitive 15
2 Latosol Less 30
sensitive
3 Brown forestsoil, non calcic Medium 45
brown, mediteranian sensitive
4 Andosol, Petsolik, Pedasol, Sensitive 60
Latterit, Gramosol
5 Regosol, Litosol, Erganosol, Very 75
Renzina sensitive
DESCRIPTION OF THE INTENSITY OF THE AVERAGE DAILY RAINFALL

No Rainfall Description Score


Intensity
(mm/year)
1 0 – 1.500 Very Low 10
2 1.500 – 2.000 Low 20
3 2.000 – 2.500 Fair 30
4 2.500 – 3.000 High 40
5 > 3.000 Very High 50
• Satuan bentang lahan akan
ditetapkan sebagai kawasan • Landscape unit will be set as a
lindung terhadap bawahannya protected area of subordinates if the
kalau jumlah skor dari tiga
kriteria tersebut diatas
mencapai angka 175,
total score of the three criteria
sedangkan kalau nilainya mentioned above to reach number
antara 125 – 174 ditetapkan
sebagai kawasan penyangga, 175, whereas if the value is between
sedangkan kalau di bawah 125
maka bisa dinyatakan bahwa 125 - 174 designated as a buffer zone,
satuan bentang lahan tersebut
menjadi lahan dengan fungsi while that below 125 then it can be
utama sebagai fungsi stated that the units of these
budidaya.
landscapes became as a function of
• Di luar ketetapan skor di atas,
suatu bentang lahan bisa cultivation.
dinyatakan sebagai fungsi
lindung apabila memenuhi
pula kriteria sebagai berikut: • IN ADDITION to assessment scores
above, a landscape can be expressed
as a protected function if it meets the
following criteria:
1. seluruh bentang lahan mempunyai
kemiringan lereng > 45% • The entire landscape has a slope >45%
2. jenis tanahnya sangat peka
terhadap erosi (regosol, litosol,
• Type of land is very sensitive to erosion
organosol, dan renzina), dengan
kemiringan lapangan > 15%
(regosol, litosol, organosol, and
3. merupakan jalur pengaman aliran renzina), with a slope field >15%
sungai, sempadan waduk, mata air,
dan sejenisnya sekurang - • A safety point of the river flow,
kurangnya 200 m dari muka air
pasang boundary reservoirs, springs, and the
4. guna keperluan (kepentingan)
khusus dan ditetapkan sebagai like at least 200 m from the face of high
kawasan lindung tide
5. merupakan daerah rawan bencana
6. merupakan daerah cagar budaya • For purposes of (interest) and
dan benda arkeologi (taman)
nasional atau tempat pencagaran specifically designated as protected
terhadap jenis flora dan fauna
tertentu yang dilindungi areas
7. memiliki ketinggian lahan pada
2.000 m di atas permukaan laut
• Disaster prone areas
atau lebih ( >= 2.000 m dpl ) • Area of cultural heritage and
archaeological objects (parks) or where
national reserve certain types of flora
and fauna are protected
• Has a height of land at 2,000 m above
sea level or more (> = 2,000 m asl)
12
13
KONDISI LAHAN YANG ADA DI SEMARANG TERDIRI ATAS  WILAYAH PANTAI;
DATARAN; WILAYAH LERENG; WILAYAH PERBUKITAN
PERMUKIMAN MENYEBAR DENGAN CEPAT DI WILAYAH DATARAN  BERKEMBANG KE
WILAYAH LERENG (BERKONTUR)  ALASAN: MURAH, VIEW BAGUS, BELUM ADA
ATURAN YANG MELARANG
14
APAKAH TIDAK DIATASI DENGAN TATA RUANG REVISI
PRODUK PERENCANAAN KALAH CEPAT DENGAN PROSES PEMBANGUNAN YANG TERJADI

15
KINDS AND TYPES OF PROTECTED AREAS IN WHICH THERE IS
KEPPRES No: 32 YEAR 1990 ARE:
• Kawasan yang memberikan • Areas that provide protection against
perlindungan terhadap kawasan
bawahannya, yaitu: subordinates region, namely:
– Kawasan Hutan Lindung – Protected Forest Areas
– Kawasan Bergambut – Regions peaty
– Kawasan Resapan Air
– Regions Resapan Water
• Kawasan perlindungan setempat,
yaitu: • Local protected areas, namely:
– Kawasan sempadan sungai – Riverine area
– Kawasan sekitar danau/waduk
– Kawasan sekitar mata air
– The area around the lake / reservoir
• Kawasan suaka alam dan Cagar – The area around the spring
Budaya, yaitu: • Nature reserves and heritage,
– Kawasan suaka alam
– Taman Nasional, Taman Hutan namely:
Raya, Taman Wisata Alam – Nature reserves
– Kawasan cagar budaya dan ilmu – National Parks, Forest Park, Nature Park
pengetahuan
• Kawasan rawan bencana alam – The area of cultural heritage and science
• Kawasan Lindung khusus • Areas prone to natural disasters
• Special Protection Area
bahan bacaan  lihat di blog www.parfikh.wordpress.com  halaman materi kuliah

Anda mungkin juga menyukai