SELVIRA OKTAVIANI
1031511047
Tahap ketiga dalam tahapan proses manajemen adalah staffing. Staffing adalah
proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan,
dan pengembangan tenaga kerja dalam perusahaan. Pada dasarnya prinsip dari tahapan
proses manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang sesuai dan
pada saat yang tepat (right people, right position, right time). Sebelum mencari orang untuk
ditempatkan dalam satu posisi tertentu maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi
yang akan dipakai. Masing-masing posisi pada perusahaan tersebut kemudian harus
dijelaskan lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang diisyaratkan
yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan persyaratan jabatan (job
requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru dilakuan proses staffing tersebut. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada dasarnya adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan tenaga
kerja dalam suatu organisasi dengan mempertimbangkan rencana perusahaan seperti
pengembangan yang akan dilakukan di samping juga mempertimbangkan faktor luar
seperti kondisi pasar tenaga kerja.
2. Pengerahan tenaga kerja (recruitment), yang dapat berasal dari pasar tenaga kerja
maupun berasal dari promosi dalam perusahaan itu sendiri.
3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang akan diisi
dari sekumpulan orang yang didapat dari proses pengerahan tenaga kerja.
4. Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi tertentu,
maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang tersebut sehingga
memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya.
5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada untuk melihat
kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian hukuman, setelah
jangka waktu tertentu (secara berkala)
Tahapan keempat dalam proses manajemen adalah Directing. Directing adalah usaha
untuk memobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar dapat bergerak
dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini
terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja dengan baik,
bagaimana proses kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat
memberikan suasana hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang
dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi. Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki
motivasi yang berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian dirangsang
dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan memiliki kinerja yang baik. Proses
kepemimpinan yang baik harus memperhatikan aspek motivasi tersebut. Aspek lain yang
sangat penting dalam pengaturan adalah koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat dikendalikan
oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin banyak bawahan yang harus
dikendalikan maka koordinasi yang semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis
pekerjaan dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut.
2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi jangan sampai
terlambat atau menyimpang.
3. Adanya kesatuan komando.
Tahapan ke enam dari proses manajemen tambang yakni adlah Controlling atau
Pengendalian. Pengendalian berbeda dari pengawasan karena lebih khusus dan lebih berhak
dalam mengatur suatu nagian di perusahaan. Pengendalian adalah proses penetapan apa yang
telah dicapai, yaitu proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai
dengan rencana perusahaan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan
kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah dilihat apakah yag
direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak. Proses pengendalian tersebut dapat
diterangkan sebagai berikut :
1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah ditampilkan
dalam selang waktu pengendalian tertentu.
2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard yang telah
ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi.
3. Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batasan-batasan
yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen terus dilakukan, jika tidak maka
harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana yang telah dibuat sehingga
proses manajemen berulang kembali.