1) Ketetapan diagnosis
2) Ketepatan dan kecukupan therapic
3) Catatan dan dokumen pasien yang lengkap
4) Koordinasi perawatan secara kontinuitas bagi semua anggota keluarga.
4. Pelayanan Tenaga Perawat / Paramedis
Pelayanan perawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit secara
menyuluruh, yang sekaligus merupakan tolak ukur keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit, bahkan
sering menjadi faktor penentu citra rumah sakit dimata masyrakat.
Keperawatan sebagai suatu profesi di rumah sakit yang cukup potensialdalam
menyelenggarakan upaya mutu, karena selain jumlahnya yang dominan juga pelayananya
menggunakan pendekatan metode pemecahan masalah secara ilmiah melalui proses
keperawatan.
Asuhan Keperawat meliputi:
1) Pelayanan Keperawatan (Nursing Services) adalah seluruh fungsi, tugas, kegiatan da
tanggung jawab yang dilaksanakan oleh seorang perawat dalam praktek profesinya.
2) Asuhan keperawatan (Nursing Care) adalah suatu pelayanan keperawatan langsung berup
bantuan, bimbingan, penyuluhan pngawalan atau perlindungan yang diberikan seorang
perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Kepuasaan mempunyai dimensi fisik, mental dan sosial. Kepuasaan pasien merupakan persepsi
multidimensional yang terkait dengan struktur proses dan outcome layanan sedangkan ketidakpuasaan
merupakan kesenjangan antara harapan/keinginan dan kenyataan yang diterima oleh pasien.
Ketidakpuasan adalah kekecewaan. Ketidakpuasan terhadaplayanan kesehatan
diungkapkan dalam bentuk keluhan, protes, kemarahan,surat terbuka dalam media masa, pengaduan
kepada ikatan profesi sampai pengaduan di pengadilan dengan tuduhan malpraktek. Kepuasaan/
ketidakpuasan layanan rumah sakit erat kaitanya dengan:
1) Dokter, perawat atau petugas lain di rumah sakit.
2) Aspek hubungan antar manusia.
3) Kemanusiaan.
4) Kenyamanan/ kemudahan fasilitas dan lingkungan.
5) Peralatan dan perlengkapan.
6) Biaya pengobatan.
Dalam pengalaman sehari hari, ketidakpuasan pasien yang palingsering dikemukakan ialah
ketidakpuasan terhadap:
1) Sikap dan perilaku petugas rumah sakit atau karyawan.
2) Keterlambatan layanan oleh dokter/ perawat.
3) Dokter tertentu susah ditemukan.
4) Dokter kurang informatif dan komunikatif.
5) Lamanya proses masuk rawat.
6) Ketertiban dan kenyamanan lingkungan.
Suatu tori kepuasan setelah menggunakan suatu produk yang disebut “cognitive dissonace
theory” mengatakan: Bila seseorang konsumen memilih anatara beberapa aalternatif, ketidak
puasan atau ketidakcocokkan selalu akan muncul karena tergantung pengetahuan seseorang,
penilaian terhadap pelayanan dapat dinialai positif atau negatif.Ketidakcocokan selalu
muncul setelah adanya keputusan dan selanjutnyaseseorang secara bervariasi akan merasakan
berkurangnya rasa tidak puassecara bertahap.
Bila konsumen puas dengan layanan yang diterima, besar kemungkinan akan kembali pada kesempatan
lain, atau akan menceritakankepada keluarga atau teman temanya. Sebaliknya bagi
yang tidak puasakan melakukan dua kemungkinan, yaitu meninggalkan produk tersebut ataumencari
informasi yang lebih lengkap untuk mengurangi rasa ketidakpuasantersebut. Berdasarkan
hal yang terakhir ini akan sangat baik bagi rumahsakit selalu memelihara hubungan dengan
penderita lepas rawat.