Anda di halaman 1dari 4

k.

Fauna NTT

 Komodo (Varanus komodoensis)

Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Reptilia Ordo: Squamata Famili: Varanidae
Genus: Varanus Spesies: V. komodoensis

Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo dan endemik NTT. Di alam
bebas, komodo dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kilogram,[7] namun komodo yang dipelihara
di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada
memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang
belum dicerna di dalam perutnya. Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan
sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti.[10] Air liur
komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva
dan jaringan ini tercabik selama makan. Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki
lubang telinga.[13] Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya
memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu
membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak

 Burung Elang Jawa (Spizaetus floris)

Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Falconiformes Famili: Accipitridae
Genus: Spizaetus Species: Spizaetus floris

Elang Flores (Spizaetus floris) merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang
dipunyai Indonesia. Sayangnya elang flores yang merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa
Tenggara) ini kini menjadi raptor yang paling terancam punah lantaran populasinya diperkirakan tidak
melebihi 250 ekor sehingga masuk dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically Endangered
(Kritis).
Burung elang flores mempunyai ukuran tubuh yang sedang, dengan tubuh dewasa berukuran sekitar 55
cm. pada bagian kepala berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada
bagian mahkota.

 Kura-Kura Rote (Chelodina mccordi)

Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Sauropsida Ordo: Testudinata Famili: Chelidae
Genus: Chelodina Spesies: Chelodina mccordi

Hewan ini Endemik Pulau Rote,NTT. Nama kura-kura jenis ini memang diambil dari bentuk lehernya
yang khas dan eksotis. Kura-kura berleher ular mempunyai leher yang panjang sehingga menyerupai
ular. Uniknya lagi, kepala dan leher kura-kura jenis tidak dapat ditarik dan disembunyikan di dalam
tempurung (karapas).

l.Flora Fauna

 Cendana (Santalum album)

Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Santalales Famili: Santalaceae
Genus: Santalum Spesies : S. album

Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana.
Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta
sangkur keris (warangka). Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya
memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak
sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau
dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal.

m. Fauna NTB

 Rusa Timor (Cervus timorensis)

Kerajaan: Animalia. Filum: Vertebrata Kelas: Mammalia. Ordo: Artiodactyla. Famili: Cervidae. Genus:
Cervus. Spesies: Cervus timorensis

Rusa timor merupakan salah satu rusa asli Indonesia dan endemik NTB. Rusa ini mempunyai bulu
berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor
berwarna putih. Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan
tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Rusa timor (Cervus timorensis) mempunyai berat badan
antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140
kg. Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-
daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai
dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.

n.Flora NTB

 Ajan Kelicung (Diospyros macrophylla)


Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Ericales; Famili: Ebenaceae;
Genus: Diospyros; Spesies: Diospyros macrophylla.

Ajan kelicung atau kayu hitam nusa tenggara merupakan flora identitas provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB). Ajang kelicung atau kayu hitam merupakan tanaman berkayu dengan tinggi antara 10-46 meter.
Batangnya mempunyai diameter hingga 60 cm. Batang bagian bawah kayu hitam biasanya tidak
bercabang hingga ketinggian antara 9-30 meter. Kulit batang ajan kelicung (kayu hitam) berwarna coklat
hingga merah tua dengan kayu berwarna putih. Ajan kelicung atau kayu hitam nusa tenggara yang jadi
maskot provinsi NTB. Ajan kelicung berdaun tunggal berbentuk menjorong yang berujung lancip dengan
panjang sekitar 7-35 cm dengan lebar daun 3-19 cm. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan
berbau harum. Buah kayu hitam (Diospyros macrophylla) bulat berwarna merah muda hingga jingga
kekuningan. Kulit buahnya berbulu halus kemerah-merahan dengan daging buah berwarna putih
kekuning-kuningan. Buah ajan kelicung mempunyai rasa yang manis. Dalam buah terdapat biji berwarna
coklat. Pohon ajan kelicung yang dijadikan flora identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Anda mungkin juga menyukai